Pages

Selasa, April 29, 2014

KRI Bung Tomo Klass Datang Mulai Juni Hingga Juli 2014

JAKARTA-(IDB) : KRI Usman-Harun, yang menimbulkan kegaduhan bilateral antara Indonesia dan negeri jiran Singapura akan datang pada Juli 2014. Kapal itu akan datang pada bulan di mana Pilpres digelar.

"Juli KRI usman Harun yang heboh akan datang," ujar Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati usai perlombaan tembak TNI AL, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (28/4/2014).

Dari sejumlah situs, kapal perang diketahui spesifikasi kapal tersebut dilengkapi dengan misil MBDA Exocet Block II anti-ship serta VL MICA anti-air. Lalu ada juga meriam Oto Melara 76mm sebagai pertahanan. Tak lupa sensor dan radar jammer juga jadi keunggulan kapal. Dengan mesin penggerak canggih, kapal ini mampu melesat dengan kecepatan hingga 30 knot.

Rencananya, kapal yang dibuat oleh BAE Systems Marine Inggris tersebut akan tiba di Indonesia pada menjelang akhir tahun. Indonesia memesan tiga kapal sejenis yang diberi nama masing-masing KRI Bung Tomo, Usman-Harun dan John Lie. Ketiganya adalah nama pahlawan nasional. KRI Bung Tomo akan datang pertama pada Juni 2014.

Untung dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa dirinya akan melepas jabatannya sebagai Kadispen TNI AL per Selasa (29/4/2014) besok. Sebelumnya, dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/207/III/2014 tanggal 21 Maret 2014 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, Untung dimutasi menjadi TA Pengkaji Bid Sismennas Lemhannas.

Pengganti Untung adalah Kolonel Manahan Simorangkir yang sebelumnya menjabat Paban I/Ren Sopsal. Pada Manahan, Untung berpesan bahwa tantantgan ke depan semakin besar.

"Intinya, untuk tugas ke depan cukup kompleks, ada event Pilpres," imbuhnya.

Ia pun menitipkan untuk dapat menjaga hubungan dengan awak media. "Pesan saya apa yang sudah kita rintis harmonis dengan media bisa teruskan Kolonel," tuturnya.

Ia mengatakan pemilihan Kolonel Manahan Simorangkir sebagai Kadispenal merupakan keputusan yang tepat. "Beliau sudah teruji, dan keberadaanya ditunjuk langsung oleh KSAL, karena sebagai peneragan tidak hanya berpikir domestik tetapi juga secara global," tuturnya.

Di tempat yang sama Kolonel Manahan Simorangkir mengungkapkan dirinya akan melanjutkan tugas-tugas Kadispenal. Ia pun akan lebih intesif berinteraksi dengan awak media.

"Tentu saja prioritas saya untuk berinteraksi lebih dengan media, sehingga harus membangun hubungan lebih akrab. Ke depan program 100 hari kerja saya akan berkunjung ke kantor teman-teman," ungkapnya.



Sumber : Detik

2 komentar:

  1. Jelas, Singapura akan merasa terbelenggu kalau saja ketiga kapal ini mondar-mandir berpatroli disekitar kep. Riau dan selat Malaka.

    BalasHapus