Pages

Senin, April 14, 2014

15 Perusahaan Pertahanan Indonesia Pamer Kekuatan Di DSA 2014 Malaysia

KUALA LUMPUR-(IDB) : 15 Perusahaan Industri pertahana‎n Indonesia pamer kekuatan dalam pameran produk 'Defence Service Asia (DSA) 2014' di Kuala Lumpur, Malaysia. Keikut sertaan mereka dalam rangka mempromosikan industri pertahanan Indonesia.

Dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Minggu (13/4/2014), DSA Malaysia ini merupakan ajang pameran produk industri pertahanan yang digelar 2 tahun sekali.

Perusahaan Indonesia yang ikut itu terdiri atas 5 perusahaan BUMN yakni PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN Industri, dan PT Dok Kodja Bahari.

Sedang 10 perusahaan swasta yang ikut yakni PT Famatex, PT Lundin Industry Invest, PT Saba Wijaya Persada, PT Sari Bahari, PT Palindo Marine. PT Indo Guardika Cipta Kreasi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Garda Persada, PT Persada Aman Sentosa, dan PT Daya Radar Utama.

"Keikutsertaan industri pertahanan Indonesia dalam rangka DSA 2014 ini merupakan implementasi strategi pemerintah dalam memajukan industri pertahanan dalam negeri," tulis Kemenhan dalam siaran persnya.

Ada sejumlah strategi yang digunakan untuk memperkokoh industri pertahanan Indonesia antara lain dengan strategi pengembangan, strategi kerjasama, dan strategi promosi.

"Upaya peningkatan industri pertahanan dilakukan melalui joint research and development maupun joint production dan strategi kerjasama khusus dengan pihak luar melalui transfer of technologi," tulis siaran pers itu.

Untuk strategi promosi, produk industri pertahanan akan memberikan dampak psikologis eksternal dan internal dengan tujuan membangun brand image bahwa Indonesia serius dan memiliki komitmen menjadi negara yang akan menjadi salah satu pemain kunci sebagai produsen peralatan pertahanan di ASEAN.

"Pemasaran industri pertahanan dalam jangka panjang memang ditujukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat dalam beberapa tahun terakhir dan proyeksi di masa mendatang negara ASEAN merupakan pangsa pasar Alutsista terbesar seiring modernisasi peralatan militer dan pertumbuhan ekonomi ASEAN," demikian penjelasan Kemhan. ‎




Sumber : Detik

2 komentar:

  1. Ada PT Lundin juga. wah itu negara lain kalau tertarik dengan PT Lundin bisa pesan buat kapal stealth kelas klewang tu. Indonesia merasa dirugikan atau diuntungkan ya? padahal Lundin cuma buat stealth untuk indonesia. itu aja malah kebakar. mohon penjelasan dong

    BalasHapus
  2. Swasta berkiprah di DCA adalah sangat membanggakan Indonesia, pertama akan memberikan lapangan pekerjaan para sarjana2 anak2 bangsa, kedua utk pembelian alutsista dr fihak swasta di Indonesia tdk akan merugikan TNI krn TNI mempunyai strategi tersendiri didlm pengisian jeroan (PT Pal, PT Lapan, PT Len, PT Pindad dan masing2 pengembangan setiap matra) dr alutsista yg dibutuhkan TNI dan yg terakhir apa bila ada embargo dr negara2 besar kita tdk akan berpengaruh oleh karena suku cadang alutsista ada di NKRI. Salam...................

    BalasHapus