Pages

Jumat, Maret 28, 2014

Pramono Bantah Pembelian Leopard Tidak Sesuai Geografis Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo angkat bicara, membantah kritik Presiden ketiga RI BJ Habibie soal pembelian tank Leopard oleh bekas kesatuannya itu. Dia berpendapat penilaian Habibie tak tepat.

"Kalau Pak Habibie bilang tank Leopard keberatan berton-ton dan nggak ada jembatan yang mampu dilalui tank ini, saya tanya semenjak tank itu datang ke Indonesia apa ada jembatan yang ambruk?" ujar Pramono di Jakarta, Jumat (28/3/2014). Sebelumnya, Habibie mengatakan, tank Leopard tak cocok dengan karakteristik Indonesia.

Pembelian 116 tank Leopard bekas dari Jerman terjadi saat Pramono menjabat KSAD. Sejak tank-tank itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, dibawa ke Mako Kopassus di Cijantung, dan kemudian dipamerkan di Kemayoran, Pramono mengaku langsung memeriksa apakah ada jembatan yang ambruk karena dilewati Leopard.

"Tidak ada yang ambruk. Saya pun bertanya, Pak Habibie ini kenapa menghina Kementerian PU Indonesia yang buat jembatan? Jangan selalu membangga-banggakan produk asing," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

Selain itu, Pramono pun menepis pandangan Habibie yang menyatakan Indonesia tak membutuhkan Leopard karena tank ini dirancang untuk gurun pasir. Dia mengatakan, negara-negara seperti Brasil, Singapura, Belanda, dan Jerman yang tak punya gurun pasir juga menggunakan Leopard.

Pramono menambahkan, sekarang tak kurang dari 15 negara memiliki Leopard. Menurut dia, keberadaan tank tersebut akan sangat berguna bagi pertahanan Indonesia dalam situasi genting.

Diberitakan sebelumnya, Habibie mengkritik keputusan Kementerian Pertahanan membeli tank Leopard. Menurut dia, tank Leopard tak cocok sebagai alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia.

"Kita impor tank Leopard itu untuk apa? Itu kan untuk negara padang pasir, bukan negara maritim," papar Habibie saat memberikan pidato penutup dalam seminar Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas di The Habibie Center, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

"Skenario perang berubah. Sekarang pembuat tank itu mencari orang yang mau bayar besi tuanya. Pakai dong otaknya," ujar Habibie. Terlebih lagi, lanjut dia, tank tersebut memiliki berat mencapai 60 ton.

Alat seberat itu, menurut Habibie, tidak akan cocok dioperasikan di Indonesia. "Belum tentu bisa lewat jembatan, tidak kuat nanti jembatannya. Dan, saya dengar akan datang langsung 120 (buah), mau taruh di mana?" ujarnya.

Habibie meyakini Kementerian Pertahanan sudah mengetahui kondisi- kondisi teknis itu. Namun, menurut dia, Kemenhan sepertinya lebih mementingkan unsur ekonomi dibandingkan unsur teknis dari pembelian tank itu.




Sumber : Kompas

18 komentar:

  1. Timor-timur lepas dari Indonesia,mulainya dari siapa??siapa yang menyetujui jejak pendapat di Timor-timur??jangan bisa mencerca orang lain,apalagi institusi negara,belajar lah dari kesalahan diri sendiri,berapa nyawa harus dikorbankan untuk merebut Timor-timur,berapa anak yang menjadi yatim??kalau bicara yang baik,ga usah menyalahkan orang lain,kaji lah diri sendiri dulu,kalau anda orang yang dibilang JENIUS!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. kynya ini gak ada hubunganya sm tank leopard deh

      Hapus
    2. maksudnya tu broo pertanggung jawaban dia atas lepasnya tim tim gimana,dari pada sekedar mengomentari tank leopard

      Hapus
    3. Tim-tim jajahan portugal dan tidak termasuk wilayah teritori kita disaat merdeka. Lagian disaat itu masih dalam situasi perang dingin sedangkan Tim-tim sendiri partai yang berkuasa saat itu berasal dari komunis. Disaat itu, bpk Soeharto kita mengambil Tim-tim dengan dukungan belakang layarnya adalah sekutu tampa pengakuan secara terbuka.
      Beda dengan papua barat dibawah jajahan belanda. Presiden kita bapak soekarno membebaskan papua dengan membuat amerika beserta sekutunya mengakui bahwa papua barat adalah wilayah indonesia.
      hingga saat ini pun pihak amerika beserta sekutunya tidak berani menjilat sendiri apa yang diakuinya secara umum walaupun sesekali melacarkan propaganda dengan sebutan pelanggaran HAM.

      Hapus
  2. Kalo tim2 gak dilepas Indonesia akan bubar. Sebab keuangan pemerintah kala itu hanya sanggup membiayai operasional 3 bulan kedepan. Akhirnya tim2 dilepas dengan harapan dana bantuan dr IMF. Toh DI enggak ditutup. Padahal keinginan IMF PTDI itu ditutup. Tp pak habibie kekeh mempertahankan BUMNS

    BalasHapus
  3. lebih baik produksi dalam negeri ,gitu aja kok repot ribut

    BalasHapus
  4. semua jembatan ya "ambruk" lah.. mosok berdiri kayak tiang listrik. pada ga bisa lewat donk.. he..he..

    BalasHapus
  5. selamat datang di habitat yg baru, Leo..

    BalasHapus
  6. ya biarin sih,, tank kelas berat, medium, ringan semua nya punya.. jadi khan lengkap semua ada.. gitu aja kok repot...

    BalasHapus
  7. topik tank leopard yg dibahas kok timor timur, cb pikir masuk akal gak.

    BalasHapus
  8. kenapa sih yang hebat keliatan cuman AD aja? AL gak ngikutin? Semakin jauh ketinggalan dong. hadeh capek deh. AD semakin di depan. Liat aja Apache sdh mau datang. Terus gimana AL? cuman berkutat dengan Cah bego. U214 dong bungkus juga, biar gak keliatan semakin jauh ketinggalan.

    BalasHapus
  9. Rupanya antek antek asing berharta berkeliaran di pusat , fakta pegadaan tank leopart yawa negara , berkacalah ke perang kota di suriah tampa mbt tentara suriah habis di makan rudal panggul anti tank , anehnya pegadaan tank leopart hanya ecoran malah di tentang madsud apaa dan kenapa di tentang dengan alasan ga masuk akal .?....

    BalasHapus
  10. pendapat pak habibie yang tentang mobilitas kok nggak disinggung? benernya itu yang paling krusial, dimana indonesia itu negara kepulauan, lah kalo tank ditaruh dikalimantan, terus pecah konflik dipapua. leopard bisa2 sampenya 2 minggu kemudian.... dan juga bukan hanya masalah berat, tapi yang paling sering miss dibahas adalah efek getaran dari tank itu sendiri kepermukaan jalan. berat tank memang irrelevan kalau memiliki track besar sehingga ground pressure kecil. tapi, bukan rahasia jika benda sebesar itu bergerak, otomatis bakal menimbulkan efek getaran di frekuensi tertentu yang bisa membuat pondasi jalan longgar. ibarat kereta apilah contohnya, bedanya adalah jalan secara default tidak didesain untuk mengkompensasi getaran dengan frekuensi tertentu, beda dengan bantalan rel kereta... plus perasaan leopard blum pernah lewat pantura atau jalan dengan kondisi kayak gitu deh...... jalan2 ibu kota memang bagus, tapi di daerah dan daerah konflik kan belum tentu sebagus di ibukota

    BalasHapus
  11. Terima kasihlah sama eyang Habibie,kalo Tim tim tak di lepas saat itu nggak ada yang mau bantu kita.Indonesia saat itu tak punya uang sama sekali.Boro boro untuk biaya operasi tim tim ,untuk membiayai pemerintahan terus berjalan nggak punya uang.Bayangkan bisa bubar negara kalau tak di suntik dana IMF.Sejak tim tim lepas Neraga Indonesia tak punya beban lagi dalam menjalankan ekonominya,bantuan,kerjasama berjalan tanpa hambatan dan hasilnya Indonesia terus trumbuh ekonominya sampai sekarang.Jutaan dollar kita habiskan untuk bangun tim tim tapi hasilnya malah mereka terus memusuhi jadi yang ada kerugian .Memang lebih baik tim tim dilepas.

    BalasHapus
  12. Respect sama pa Habibie, cuma sy jga menyayangkan pernyataan beliau yg sy rasa kurang Pas. Geografis Indonesia tidak bisa di Generalisir, ragamnya banyak mulai dari pesisir laut, perbukitan, pegunungan, hutan, hingga perkotaan. Tank Leopard ini diperuntukkan untuk perang mempertahankan Kota, lihat perang di Iraq dan Syria, mo dilawan pake apa jika M1 Abram Australi yg merangsek? itu MBT jga lho. Kalo perang "maritim" jelas Tank-Tank Medium & Panser Amfibi punya TNI-AL sudah cukup mewakili. Leopard adalah Pelengkap Penggetar TNI. Ahli bidang pesawat belum tentu ahli dalam bertempur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. well untuk mempertahankan kota dari serangan tank lawan, misil seperti javelin atau NLAW perasaan udah cukup. di perkotaan, malah tank yang rawan ancaman asimetris macam IED atau rudal anti tank. yang jelas pastinya australia seandainya perang juga pasti mikir 2 kali buat ngebawa M1 ke indonesia. mending gelar helikopter tiger mereka aja buat ngehabisin leopard kita. masalahnya adalah banyak alutsista selain tank yang bisa menghadang tank lain, dan lebih versatile yang bisa dialih fungsikan semacam rudal, ranjau, atau heli serang.

      Hapus
  13. Fungsi tank mbt buat negara besar indonesia ke butuhan mutlak buat perang gertak... juga bagus , ke utuhan negara nkri. Lebih terjamin apalagi upgrade leopart2 revolusion jadi pembicaraan meliter chanel di usa ketangguhan tidak di ragukan lagi .
    Hanya di indonesia pembelian senjata moderen berkualitas di tentang habis aturannya bangga kok malah sebaliknya .
    Jadi teringat pembelian kapal bekas dari jerman, negara tekor $ 650 juta dolar

    BalasHapus
  14. Pak Habibie Gini aj, dripada report bicara tank !!! mending bapak buat pesawat tempur aj jangan pesawat komersil terus. Kasian pak indonesia skrang nie di injek2 mululu dri negara asing, sekali beli peralatan modern dikit di cemoh, contoh sukhoi pas jaman bu mega dulu.
    Cukup lah pak anda memecah bela Tim-Tim, tpi jangan pecah belah lagi asumsi masyarakat tentang tank leopard nie. Karna masyarakat indonesia ni mudah sekali di pengaruhi oleh isu2 negatif. Dulu sebelum bapak komentar gini banyak yg kasih pujian tpi skrang malah sebalik nya setelah bapak komentar tu koment2 di atas ane jadi mergaukan kinerja TNI. Padahala apa salah nya kita belom mencoba !!!
    So Bapak Yg terhormat jangan Lagi anda memecah belah asumsi masyarakat :)

    BalasHapus