Pages

Rabu, Maret 05, 2014

Mengenal 4 Korvet Kelas Sigma TNI AL

ARTILERI-(IDB) : Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) dirancang dan dibangun untuk TNI Angkatan Laut oleh Damen Schelde Naval Shipbuilding, perusahaan galangan kapal Belanda. Empat korvet kelas SIGMA 9113 telah dikirim ke TNI AL antara tahun 2007 sampai 2009.


Sistem propulsi canggih dan kemampuan berlayarnya yang baik menjadikan korvet kelas SIGMA cocok untuk dioperasikan di perairan Indonesia. Korvet kelas SIGMA dapat digunakan untuk misi patroli di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), misi anti kapal selam (ASW) dan untuk misi SAR (search-and-rescue).


KRI Diponegoro-365
Korvet kelas SIGMA TNI AL "KRI Diponegoro-365" memasuki Samudera Hindia pada Juli 2011. Gambar: US Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Kelas Adam K. Thomas.

Konsep

Korvet kelas SIGMA TNI AL dibangun berdasarkan konsep "ship integrated geometrical modularity approach" atau SIGMA, yang mana kapal akan memberikan fleksibilitas tinggi bagi TNI AL dengan biaya yang minim namun memungkinkan modularitas dalam desainnya.
 

Korvet kelas SIGMA berdimensi panjang 90,71 m, beam 13,02 m, dan draft 3,60 m. Masing-masing korvet memiliki bobot benaman (displacement) 1.700 ton dan dapat menampung 80 awak.

Konstruksi

Lunas (keel) dari korvet pertama kelas SIGMA, KRI Diponegoro-365, diletakkan pada Maret 2005. Kapal ini diluncurkan pada bulan September 2006 dan mulai ditugaskan pada bulan Juli 2007.
 

Lunas Korvet kedua, KRI Sultan Hasanuddin-366, juga diletakkan pada Maret 2005 dan diluncurkan pada bulan September 2006, namun baru ditugaskan pada 24 November 2007.
 

KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang merupakan korvet ketiga dari kelas SIGMA, lunasnya diletakkan pada Mei 2006 dan diluncurkan pada bulan November 2007. KRI Sultan Iskandar Muda-367 baru ditugaskan pada bulan Oktober 2008.

KRI Sultan Iskandar Muda-367
KRI Sultan Iskandar Muda-367
Lunas korvet keempat dan yang terakhir dari kelas SIGMA, KRI Frans Kaisiepo-368 diletakkan pada bulan Mei 2006, diluncurkan pada bulan Juni 2008 dan ditugaskan pada bulan Maret 2009.

Sistem Senjata


Senjata utama korvet kelas SIGMA
Meriam Otobreda 76 mm 
Korvet kelas SIGMA dilengkapi dengan rudal MBDA Mistral Exocet permukaan ke permukaan (SSM) dan rudal Tetral permukaan ke udara (SAM).
 

Meriam Oto Melara 76 mm yang super cepat dengan laju tembakan 120 putaran per menit terpasang di bagian depan. Dua senjata G12 Denel Vector 20 mm juga terpasang pada korvet kelas SIGMA sebagai pertahanan dari ancaman udara.
 

Dek Korvet kelas SIGMA juga dilengkapi dengan dua peluncur tiga laras B515, yang merupakan senjata versi upgrade dari peluncur torpedo ILAS-3 (sudah pensiun).

Sensor Dan Radar

Perusahaan pertahanan multinasional Perancis, Thales, dianugerahi kontrak senilai €60 juta (sekitar 960 miliar rupiah saat ini) untuk mengirimkan sistem pertahanan bawah dan atas air serta sistem komunikasi untuk dua korvet pertama pada tahun 2004.
 

Sonar frekuensi menengah Kingklip menjadikan korvet SIGMA mampu mendeteksi kapal selam. Radar LIROD Mk2 pada SIGMA berfungsi sebagai radar kontrol tembak dan optronic director, sementara radar multibeam MW08 3D yang beroperasi di B-band (C-band) memberikan kemampuan untuk surveilance (pengawasan) dan penetapan target.
 

Sistem manajemen tempur TACTICOS (CMS TACTICOS) dari Thales berfungsi sebagai sistem komando dan kontrol yang terintegrasi dengan sensor.

Akomodasi Helikopter

Dek helikopter pada bagian belakang korvet SIGMA mampu mengakomodasi helikopter dengan bobot maksium 5 ton. Dilengkapi dengan sistem pengisian bahan bakar dan lashing point, dek helikopter ini bisa dioperasikan kapan saja.

Sistem Penanggulangan (countermeasures)

Selain dua peluncur decoy Terma SKWS (soft kill weapon system), korvet kelas SIGMA dilengkapi dengan sitem penanggulangan elektronik Thales DR3000 ESM dan Racal Scorpion 2L ECM.

Sistem Propulsi Dan Tenaga

Korvet kelas SIGMA didukung oleh dua mesin diesel SEMT Pielstick yang menggerakkan dua baling-baling yang dikontrol dari dua poros. Setiap mesin menghasilkan output maksimum 8.910 kw, memberikannya kecepatan 28 knot (51,9 km/jam) dan jangkauan sekitar 5557 km pada kecepatan 18 knot (33,3 km/jam). Korvet kelas SIGMA juga diintegrasikan dengan sistem stabilisasi roll pasif.



Korvet Kelas SIGMA
Tipe
Korvet
Pabrik
Damen Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda
Operator
TNI AL
Kru
80
Bobot benaman
1.700 ton
Kecepatan
28 knot (51,9 km/jam)
Jangkauan
5556 km dengan kecepatan 18 knot (33,3 km/jam)




Sumber : Artileri

24 komentar:

  1. Perbanyak kapal tipe ini untuk escort kapal selam kilo dan PKR Sigma, paling tidak untuk setiap PKR Sigma dan Kilo dikawal 2 korvet jenis ini sehingga kita butuh 24 korvet kelas Sigma

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha.. nanti ketahuan donk kapal selamnya, dimana ada kapal ini pasti di bawah ada kilo??

      Hapus
  2. Nggak ada ceritanya Kapal Selam di escort ( di kawal ) kapal atas air.
    Kapal Selam selalu sendiri dan menyendiri dalam tugas operasionalnya.
    Logikanya gimana mau di kawal, yang satu di bawah air(nyelem) yg ngawal diatas air.
    Kawal PKR Sigma ? Jadi nanti saling kawal mengawal dong, gimana sih?.
    Yg di kawal itu mestinya Destroyer, atau Fregat atau satuan Eskader / Armada itu masuk akal.
    Ngawal sampean ajah gimana, ......wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  3. HAhahaa..... kapal selam di-escort! Kapal selam itu bisa ngumpet dari musuh dengan cara menyelam dalam2x. Tapi kalo diatasnya ada korvet yang escort berarti musuh tahu kalo dibawah korvet2x itu ada kapal selam.

    BalasHapus
  4. kalau buat nagawal model LPD / LST ato Destroyer baru cucok ni.. kalo kasel,,mohon dipkirkan lagi,,hehehehe,,soalnya kasel kan senyap,tersembunyi dan mematikan,,lah klo d escort kapal permukaan ga jadi senyap,tersembunyi dan mematikan lagi dong.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg cocok sih kira2 bgn dingin dan menyegarkan

      Hapus
  5. Berarti ksnya cuma bsa ngapung dong dan tdk bs nyelam. Kwkwkwkw

    BalasHapus
  6. nope ada benarnya juga, yang nggak tahu strategi perang laut, di satuan task force penyerang memang biasanya terdiri dari gabungan kapal permukaan dan kapal selam. dalam fungsi ofensif, kapal permukaan fungsi utamanya early warning untuk elemen udara dan air cover, dan kapal selam sebagai fungsi ASW dan early warning sasaran bawah laut. memang nggak bener-bener berjalan bersisian atau kayak nge-escort, tapi lebih ke sinergis deteksi sasaran multi ruang dari 2 alutsista berbeda

    BalasHapus
  7. kalau kapal perang the long destroyer perusak sangat di butuhkan buat indonesia selain simple berdaya jelajah luas bisa mengkaver luas indonesia gak musti mondar sandar isi bahan bakar logistic . Lebih bagus lagi the FREGAT pesan 20 buah smoll economi ke mampuan hampir menyamai destroyer .
    'corvet Class sudah di tinggalkan negara 2 besar gak efektif untuk perang moderen kemampuan corvet serba terbatas .
    Vetnam ajaa...negara ketcil sudah tidak mau akusisi corvet class .
    " malah vetnam belanja alutsista lebih akgresif dari indo dan lebih menyakinkan selain fregat sigma 4 buah vetnam pesan lagi 2 destroyer buatan rusia bln kemaren .
    .

    BalasHapus
  8. Tidak selalu kapal perang yang besar itu cocok buat kita,,, mungkin hanya cocok buat EMOSI dan perasaan kita saja, tetapi secara taktik navigasi diperairan yang sempit dangkal dan penuh pulau-pulau mungkin tidak cocok. Kapal-kapal besar nyimpannya susah dan gampang jadi bulan-bulanannya DRONE dan jet tempur.
    Ingat cerita perang dunia kedua, Kapal perusak raksasa Jerman "Bismarck" ditenggelamkan setelah dikeroyok 3 kapal perang Inggris yang lebih kecil ! kapal perusak raksasa Jepang "Yamato" ditenggelamkan dikeroyok kapal-kapal terbang pembom tempur AS.

    Memang orang Indonesia sekarang ini kelihatannya sedang haus pengakuan dunia,,, maunya segala sesuatu itu BESAR GAHAR SANGAR ,,, T50 Golden Eagle dari Korea yang kecil-kecil dihujat ,,, karena orang ingin jet tempur yang besar dan sangar,,,padahal pesawat kecil seperti inilah yang cocok untuk tempur udara diwilayah kita yang penuh dengan gunung-gunung, awan-awan tebal dan rendah, sehingga jejak diradar juga minimum,... pesawat tempur baling-baling Tucanno dihujat,,,, padahal pesawat seperti itulah yang cocok untuk perang menghadapi gerilya hutan lereng gunung lembah yang berbelok-belok yang tidak bisa dilalui jet tempur kecepatan tinggi ,,, seperti di Sulawesi, Papua atau Aceh,,, lihatlah bagaimana Malaysia dan Saudi Arabia ingin melihat cockpit jet tempur tua Hawk kita yang memakai radar buatan dalam negeri,,, karena mereka juga punya banyak jet tempur Hawk dan pabrik pembuat radar di Inggris sudah tidak lagi mengeluarkan radar untuk pesawat jenis tersebut.
    Lihatlah bagaimana Indonesia memodifikasi jenis mesin induk dan menambahkan rudal Yakhont / C-802 untuk frigat kelas Achmad Yani yang sudah berusia 40 tahun lebih ! yang membuat pengamat militer negara tetangga pada heboh.
    Lihatlah bagaimana Indonesia dengan cerdik menggunakan meriam-meriam bekas tank scorpion kita untuk dipindah ke Anoa? anda semua terkagum-kagum dengan Leopard tapi saat ini malah ahli-ahli dunia sudah mengakui perang masa depan tidak lagi milik tank-tank berat,,, karena tank-tank berat yang lamban akan jadi makanan DRONE yang jauh lebih murah! dan Indonesia sekarang memiliki RATUSAN Anoa dan jenis lainnya seperti Tarantula yang dapat dipersenjatai dengan rudal-rudal,,, Emosi boleh-boleh saja tapi yaaa yang cerdaslah,,, percayalah TNI kita itu tidak bodoh !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang bodoh itu kamu. Nulis kesana kemari nggak fokus. Preeetttt!!!!!

      Hapus
    2. Abo 22.11 , fakta (sejarah) di balik balik buat ke pentingan asing sadarlah !!! " mana ada perang dunia ke 2 jadi senjata utama anehh.....perang dunia 2 usa navy punya armada the destroyer yg di pinpin (arleigh burke ) untuk memukul balik gabungan pasukan nippon di asia fasifik . Indonesia gak maju 2 karna masih di buly peminpin sendiri dari saman orde baru sampai sekarang yusup ikut berdemokrasi .

      Hapus
    3. ano 05.13,,, memang nggak enak ya kalau baca komen orang lain yg lebih logis,
      sebenarnya kamu tidak boleh marah coba disimak lagi maksud ano 22.11 itu apa?
      dia itu menjelaskan bahwa korfet Indonesia yg kecil itu memang lebih cocok dgn sifat laut teritorial kita! kecil itu tidak selalu lemah! dasar anak kecil luu!

      Hapus
  9. Dalam perang laut modern, armada perang selalu terdiri dari kapal selam sebagai pemukul, tapi KS musti diberi data dari udara dan permukaan laut dan dikawal corvette sebagai penangkis serangan anti kapal selam musuh baik lewat udara maupun laut, walaupun escortnya tidak bersandingan. Fregat dan destroyer menjadi pemukul fregat/destroyer musuh, jadi dalam satu armada selalu ada KS, corvette, destroyer/fregat dan helikopter, jika ada kapal induk, maka KS dapat berperan sebagai eskort sekaligus reconaissant dan pemasok data jalur kapal induk dari bawah laut

    BalasHapus
  10. Escat escot...
    Ndak mudeng aku!
    escocot apa ya?!

    BalasHapus
  11. Korvet 2.... hanya bikin negara keok sebelum perang contoh : kapal yg di belli dari bae sytem sudah ada masalah baru , alias butuh dana besar lagi untuk memperbaiki upgrade saban hari membengkak , jadi kapal nah hoda ragam class di belli slongsongan doang ....bagus corvet class di hapus ajaa...gak jodoh buat pertahanan nkri , bellom di pakai sudah makan duwit rakyat , kasal pun megeluh lautan arafura butuh kapal besar karna lauatan di sana dalam 5000 meter badai pun datang saban jam , itu kata si pemakai ,bukan kata si tukang pembelli selalu bicara palsu dan gak masuk akal

    BalasHapus
  12. ano 05.13, gak mampu mencerna komentar yg logis, lgs sumpah serapah sambil nuduh yg komen b****h..tipikal banget.

    -penyuka informasi kemiliteran, tapi anti militerisme-

    BalasHapus
  13. Indonesia kalah jauh ama pakistan karna terlalu percaya ke barat mabuk barat tot tot di kibulin ...contoh pakistan di bantu chino tot mbt al khalid pakistqn masuk top mbt 13 moderent ...."sudah di buliy barat cinta moyett terrus anehhh ...kalau sudah di mabuk buatan barat khusus petinggi tni darat ...kapan punah atau sadar dalam wakru dekat ?..... stop ber agument gak tepat sasaran yg patut di caci maki para maling di pusat fakta ke sana gagal gaku batman !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. lol china membantu pakistan, bukan rahasia lagi gara2 pakistan punya misil balistik nuklir yang bisa mengancam wilayah china..... dan china membantu pakistan dalam hal militer, tentu gara2 ulah india yang terus menambah jumlah alutsista, biar ada kesetimbangan wilayah, dan china nggak harus pasang badan ke india.....

      Hapus
  14. Coba bandingkan Sigma RI dengan Sigma Vietnam komplit mana jeroan dan senjatanya????

    BalasHapus
    Balasan
    1. jawabannya,,, komplit mana tingkat kesulitan laut vietnam dengan laut teritorial indonesia?
      aah,,, orang TNI AL yg baca komen mu pasti goyang-goyang kepala !

      Hapus
    2. The fregat sigma class vetnam 7 meter lebih pendek , radar mk 2jangkuan 250 km buatan perancis senjata hampir sama oto malara 76 mm . Di buritan depan perbedaannya sigma class vetnam tampa hangar heli karna sudah di ganti rudal yakhon buatan mr moskow lol...

      Hapus