Pages

Rabu, Maret 05, 2014

China Ingin Indonesia Miliki Peran Di Laut China Selatan

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah China menginginkan Indonesia memiliki peran yang semakin baik untuk ikut berkontribusi di dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Laut China Selatan.



"Keinginan Pemerintah China tersebut ditujunkkan ketika kunjungan saya ke China. Pemerintah China, dan Panglima AB China, saya diterima dengan baik dan mereka menginginkan Indonesia memiliki peran untuk ikut  berkontribusi menjaga stabilitas keamanan Laut China Selatan," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, usai meresmikan Group D Paspampres di Mako Paspampres Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2014.



Menurut Moeldoko, pihaknya menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki kepedulian atas perkembangan Laut China Selatan akan memberikan kontribusi yang sangat positif, agar Laut China Selatan menjadi pendorong. "Pemerintah China memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada TNI," katanya.



Panglima TNI juga menjelaskan, dalam kunjungan ke China tersebut sejumlah kesepakatan kerjasama untuk meningkatkan kerjasama Navy to Navy kedua negara yang sudah berjalan. Kemudian TNI juga merintis lagi kerjasama Army to Army, dan Airforce to Airforce. "Ini kita sedang jajaki untuk ditindaklanjuti," ungkap Moeldoko.



Pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menilai kunjungan Panglima TNI Jendral Moeldoko ke China sebagai perkenalan pejabat baru sekaligus dalam rangka upaya penguatan kerjasama militer sebagai langkah tepat.



Supra strategic position Indonesia menurut Connie seharusnya memang dapat memainkan posisinya sebagai penyeimbang kawasan. "Inisiatif dari Panglima seharusnya juga secara politik dimainkan oleh Presiden beserta Kemlu dan Kemhan mengingat ditetapkan Air Defense Identification Zone (ADIZ) China di Laut Cina Timur yang pasti akan diikuti juga dengan penerapan ADIZ di Laut China Selatan," kata Connie, Senin, 3 Maret 2013.



Menurut dia, Indonesia seharusnya mengambil momentum ini juga dengan secara unilateral menetapkan zona ADIZ nya dan bersikap menjadi penengah di masalah ADIZ laut China selatan yang dipastikan akan lebih kompleks dibandingkan laut China Timur, sambungnya.



Connie menambahkan, sikap antisipatif dan mendorong terciptanya stabilitas kawasan memang sudah waktunya dimainkan Indonesia dengan lebih berani dan tegas utamanya terhadap negara tetangga yang seringkali secara unilateral menerapkan dan memainkan aturannya. Seperti Australia dicontohkannya, dengan Australian Maritime Identification Zone (AMIZ) yang mengkover sepertiga Indonesia.


TNI Tambah Satu Batalyon AD di Pulau Natuna



TNI akan melakukan penguatan personel di Natuna berupa penambahan satu batalyon angkatan darat, peningkatan kapabilitas pangkalan TNI Angkatan Laut dan Lapangan Udara TNI AU.



"Mereka berada di pos terdepan yang menjaga kedaulatan ini sehingga wajib memiliki kekuatan yang lebih baik. Pesawat tempur juga ditempatkan di Natuna," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, usai meresmikan Group D Paspampres di Mako Paspampres, Jakarta, Senin, 3 Maret 2013.



Menurut Moeldoko penguatan personel di Pulau Natuna ini sesuai evaluasi dilakukan bersama para Kepala Staf Angkatan, terkait eksistensi pasukan-pasukan TNI  di wilayah perbatasan seperti Pulau Natuna. Selain itu mengantisipasi perkembangan di Laut China Selatan dengan penuh kewaspadaaan.



"Apabila terjadi sesuatu dilaut China Selatan maka akan terjadi skill over, dan ada perembesan pengaruh itu kepada wilayah Indonesia," katanya.
Sumber : Kominfo

6 komentar:

  1. Cina sudah meperlihatkan keperduliannya kepada Indonesia dengan mengirimkan kapal-kapal perangnya melewati Pulau Christmas dan mendekati Australia agar pihak Barat mengerti bukan mereka saja yang punya Angkatan Laut,,,,, sekarang Cina meminta Indonesia untuk juga menjaga LCS di Natuna ,,, OK brother !!! biar ngerti tuh kutu-kutu kecil yang ribut melulu ,,, akakakakakakakakakakakakak

    BalasHapus
  2. Dah bikin pos belum di timor leste?

    BalasHapus
  3. Oh jellas chino ....LCS tampa indonesia lepas jatoh ke tangan sekutu , cuma ... imbal balik rudal c805 produksi bersama jangan di persulit supaya indo and chino berteman dekat lebih ketara bukan berakhir hampa .

    BalasHapus
  4. Judulnya salah!
    Yg benar gak ada "peran di"nya.

    BalasHapus
  5. Sangat setuju dengan pendapat Connie,Indonesia harus segera mempresentasikan dirinya di perbatasan yang rawan di ganggu dengan menerapkan Air Defence Identification Zone.Dengan demikian setiap pesawat yang lewat harus memberitahu pergerakannya juga kalau perlu kita tambah untuk kapal yang lewat.Dengan demikian kita akan dihargai di kawasan.Tapi untuk itu tentu butuh pangkalan ,sarana dan prasarana yang memadai seperti dukungan pesawat patroli tempur dan kapal tempur untuk mengawal agar semua itu dipatuhi oleh pesawat/kapal yang lewat. Dan kita harus mampu untuk itu kalau tidak ingin wilayah kita derebut jiran.

    BalasHapus