Basuki mengatakan, tidak mudah untuk memenangkan tender, khususnya untuk seragam militer Jerman. Pasalnya, seragam militer Jerman terkenal sebagai seragam militer dengan spesifikasi yang tinggi dan paling sulit pembuatannya. Apalagi, dalam tender tersebut Sritex harus bersaing dengan perusahaan dari Eropa dan Asia.
“Sritex sudah menjadi supplier untuk kebutuhan militer Jerman dan Nato sejak tahun 1994. Dan pada saat itu kami sudah mampu memenuhi spesifikasi yang tinggi antara lain anti infra red. Sehingga, dengan memenangkan tender tahun ini Sritex terus memperkokoh posisinya,” ujarnya.
Sedangkan untuk tender seragam militer dan pakaian pemerintah Malaysia, Sritex bersaing dengan beberapa pesaing dari Asia.
“Untuk Malaysia, Sritex sudah menjadi pemasok seragam militer di negara tersebut sejak tahun 2010,” jelas Basuki.
Adapun jumlah pesanan untuk ke dua negara tersebut adalah sebanyak 2,1 juta potong.
Ga nyangka seragam tentara NATO keren itu buatan kota Solo Indonesia... gak sekalian minum jamu tradisional buatan Indonesia...beras kencur..
BalasHapuswow..2.1 juta potong..luar biasa!!!!
BalasHapusClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.