Pages

Selasa, Februari 11, 2014

Indonesia May Replace F-5S With SU-35S

JAKARTA-(IDB) : Indonesia’s defense authority is leaning toward a plan to purchase 16 of the latest generation of Russian twin-engine Sukhoi Su-35 multirole fighters to replace its F-5 Tigers.

The decision to purchase the Russian fighters came after a meeting between Defense Minister Purnomo Yusgiantoro and Indonesian military top brass, including Military Commander Gen. Moeldoko and Air Force Chief of Staff Marshal Ida Bagus Putu Dunia in mid-January.

Speaking to reporters, Yusgiantoro said they also considered other options to replace the aging Tigers beyond the Su-35 purchase.

Moeldoko said the Air Force will hold further evaluations of other fighters prior to making a final decision. Other fighters under evaluation are the Saab JAS 39 Gripen, Lockheed Martin F-16 Block 60, Boeing’s F-15 Silent Eagle and F/A-18 Super Hornet, and the Dassault Rafale.

An Air Force adviser — a retired three-star Air Force marshal — hinted that the American fighters would likely be preferable for Indonesia.

The adviser, however, said the Tiger replacement would not be decided in the near future, despite claims that Indonesia is ready to equip its Air Force with a squadron of new fighters.

The Indonesian Air Force operates six F-5Es and two South Korean T-50 Golden Eagle advanced supersonic trainers.

The Air Force is also equipped with 10 F-16A/Bs and a squadron of Su-27/30s.

During the first phase of the Indonesian Defense Strategic Plan, the Air Force has begun receiving 16 T-50s, with final delivery expected by the end of this year.

Debate has been rife in Indonesian defense circles over whether to buy Russian, European or US fighters. A final decision will be made after the presidential and legislative elections scheduled for October.




Sumber : DN

30 komentar:

  1. Mantaf DAN Sukoi S35 , ditunggu kehadirannya...jangan terpengaruh yang lain....Kehormatan negara di udara segala-galanya DAN. biar tetangga g meremehkan KITA.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Semakin cepat dipesan semakin bagus... su35 sangat cocok utk TNI AU kita...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak semua nya SU-35 om, 1 skuadron flanker family yg akan dibeli 10 unit SU-35 utk air superiority, 8 unit SU-34 full back utk long range bomber komposisi ini yg diminta pihak TNI AU, tinggal menunggu keputusan dr Kemenham, pembelian sukhoi murni penambahan skuadron tempur baru, pengganti F5 belum ditentukan kandidat terkuat Grippen NG

      Hapus
  4. light fighter nya f16 at t50 mantab

    BalasHapus
  5. Lebih serunya untuk penggantian F-5 bakal kelihatan jenderal AU mana yang pro amerika dan mana yang pro russia .

    BalasHapus
  6. SU-35 plus Saab gripen masing2 utk 1 squadron baru

    BalasHapus
  7. Klo jenderal di AU sudah jelas pilih SU-35 boss, sudah diajukan ke Kemenhan. keputusan final ada di Pak Menhan ma Komisi 1 DPR. apakah mau beli SU-35 pa F16 block 60. kandidat terkuat ya 2 pesawat tempur ini.

    BalasHapus
  8. Saab JAS 39 Gripen= patroli
    su35= sergap
    mantaap deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus seimbang dan terhindar interfensi

      f16 block 60 (16),
      sasb JAS 39 Gripen (24),
      su 35 (16) lanjut..

      Hapus
    2. bro su 35 itu bukan pesawat intercept,
      cos kecepatan nya masih kalah f15 yang mencapai 2,5 mach, sedangkan su 35 cuma sampai Mach 2,25 (2.390 km/h,)
      su 35 hanya bisa sergap f35 cos kecepatan nya masih di bawah su 35,,
      utk intercept paling cepat MiG-25R Foxbat-B dgn kecepatan 3.2 mach.
      tp udah ga produksi lg,
      su 27 jg kecepatannya Mach 2 (2.120 km / jam) cuma beda dikit ma SU 35

      Hapus
    3. hehe.. iyah, saya awam sytem peralatan militer.. saya percaya pemerintah tidak akan tinggal diam, dan kita jagan salah memilih Presiden yg akan datang.. awasi DPR karna merekalah yg mengatasnamakan Rakyat.
      ininya tidak ada alasan apapun untuk pelemahan pertahanan RI, bagaimanapun caraya pertumbuhan ekonomi harus HARUS dijaga dengan apapun tanpa terkecuali militer, Gak Nego!!! untuk pertahanan udara saya suka SU-lanjutan, gripen dan jagan abaikan F16 untuk penyeimbang dan kebijakan politik luar negri yg memang harus kuat dan faham pergaukan internasional

      Hapus
    4. Percuma saja unggul di kecepatan. SU-35 sudah bisa menggunakan 'Ring Guide Misile' mau sejauh apapun jika f-15/16 unggul di super sonicnya dgn kecepatan konstan f-15/16 cs pasti akan hancur. Jika, f-15/16 cs bermanuver kontan f15 cs akan dgn mudah di hancurkan. Krn salah satu kelebihan sukhoi ialah bisa bermanuver dgn baik.

      Hapus
    5. mantap om setujulah judulnya,Bangkit Nusantara
      yg pasti saya suka SU lanjutan, nambah su30 juga gpp plus su35, gripen juga mantap canggih plus tot, f16 tetap harus ada buat penyeimbang..

      Hapus
  9. Kombinasi bagus apabila sukhoi 35 dan saab 39 griffen NG masing2 1 skadron syukur2 2 skadron. Jadi yg bisa berlama2 patroli udara griffen dan F16,sdg penyergapnya ya sukhoi. So bisa ngirit biaya operasional kan?kelemahannya ya logistic nigthmare terutama perawatan dan suku cadang. Tapi semua itu tak ada harganya daripada menjujung tinggi harkat dan martabat bangsa.

    BalasHapus
  10. minimal 4 su 35 ditiap pulau besar ( sumatera, jawa, kalimantan, sulawesi, bali, papua ) , ditemani 4 su 27/30, 4 sasb jas 39 gripen, 4 f 16, 8 t50i, + 2 s300 bt pertahanan nya, untuk al : 10 kri rudal, 4 kri yang bisa bawa rudal yakhont.. gimana kawan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebuah pemikiran baik untuk negara kepulauan seperti indonesia untuk minimal bertahan dengan anggaran yang tidak terlalu besar dibandingkan negara besar seperti usa, rusia, cinta, minimal singapura atau australia

      Hapus
  11. USA Takut Gempur NKRI" Ini
    Alasannya Pukul
    04.00
    WIB
    atau
    jam
    05.00 waktu TEXAS USA, ada suatu yang istimewa dalam acara TALK SHOW di TV ABC 13 TEXAS. Acara tersebut bekerjasama dengan Universitas Dallas TEXAS. Karena dalam wawancara tersebut dihadirkan narasumber yang cukup kompeten. Tapi yang menarik acara tersebut justru menyangkut militer Indonesia. TALK SHOW di TV ABC 13 TEXAS
    menghadirkan para jenderal purnawirawan USA dan BRITISH, tapi ada seorang mahasiswa Universitas Dallas bertanya tentang penempatan MARINIR USA di AUSTRALIA. Maka jawaban dari Jenderal tersebut cukup mencengangkan buat pemirsa semua. TALK SHOW di TV ABC 13 TEXAS
    dihadiri Jenderal (purn) Mike Jackson (pemimpin pasukan Inggris saat menyerbu Irak), Jenderal (purn) Tommy Franks (pemimpin DELTA FORCES saat OPERASI BADAI GURUN), Jenderal (purn) Peter Pace (mantan JENDERAL US MARINE dan KEPALA STAF GABUNGAN US). Mahasiswa dari Universitas Dallas bertanya : apa penempatan US MARINE berindikasi akan serangan USA ke Indonesia suatu saat nanti? Jend. Peter Pace : " saat ini ada 3 besar kekuatan MARINIR dunia dan Indonesia berada pada posisi ke 3. Penempatan US MARINE hanya untuk STABILITAS kawasan di ASIA TENGGARA". Jangan bermimpi USA berencana menyerang Indonesia meski USA pimpinan NATO. Tidak pernah terpikir oleh pemimpin USA untuk menyerang Indonesia. Presenter TV ABC 13 TEXAS, HANNAH menambahkan pertanyaan USA pernah terlibat konflik di kawasan ASIA TIMUR JAUH... kenapa Indonesia begitu diperhitungkan? Jend.Tommy Franks : "Kita pernah punya pengalaman pahit di VIETNAM dan KOREA, dan semua pemimpin USA sadar siapa dibalik ke 2 negara ASIA yang pernah terlibat konflik dengan kita. Indonesia adalah guru bagi VIETNAM dan KOREA UTARA saat berperang melawan USA." Jend. Peter Pace : "kita sering berlatih dengan Indonesia, kita
    sadar bagaimana kemampuan pasukuan khusus Indonesia, pasukan kita sering kewalahan dalam setiap latihan perang dengan Indonesia." Jend. Tommy Franks : "saat operasi pembebasan sandera di pesawat yang dibajak di Bangkok Thailand, DELTA FORCE memantau operasi tersebut, tapi yang tidak dimiliki oleh pasukan negara lain dalam pendidikan pasukan KHUSUS adalah, Anda akan terkejut bila mendapati satu mata pelajaran yang takkan didapat di pendidikan elite militer manapun, yakni pendidikan menaklukkan makhluk halus. Jend. Mike Jackson : "DOKTRIN militer Indonesia sudah dipakai di beberapa negara ASIA bahkan AFRIKA karena Indonesia memang diminta melatih beberapa negara ASIA dan AFRIKA. Meski Indonesia kekurangan senjata tidak mungkin mudah menaklukkan Indonesia karena jika perang terjadi bukan hanya militernya yang maju perang tapi rakyatnya juga pasti turut membantu untuk menghabisi lawan. SAS sudah pernah merasakan saat berhadapan dengan aliansi tentara Indonesia dan rakyat indonesia. Jadi jangan pernah anggap ringan dengan Indonesia ungkap Jenderal Mike Jackson.

    BalasHapus
  12. Seorang mahasiswi juga bertanya tentang kekuatan ASIA dimata MILITER INTERNASIONAL. Apa jawaban mereka? Lagi-lagi Indonesia menjadi sorotan. Jend. Mike Jackson : "Indonesia dalam waktu dekat akan menjadi sebuah negara yang militernya sangat besar dan sulit tertandingi". Jend. Peter Pace : "Indonesia memiliki semuanya dan kalo itu diopersionalkan maka Indonesia akan melampaui India dan Cina dalam perkembangan militer". Jend. Tommy Franks : "sebagai orang yang pernah memimpin pasukan khusus, saya tahu banyak rahasia tekhnik militer yang tidak ditunjukkan dalam latihan perang bersama. Kalo saat ini banyak negara terutama yang tergabung dalam NATO mengadakan hubungan dagang militer dengan Indonesia, itu sebuah kebijakan yang tepat, karena kalau tidak akan sangat membahayakan posisi NATO di ASIA, karena Indonesia memiliki konsep NON BLOK. Kedepan saya harapkan tidak ada sanksi atau embargo yang dijatuhkan kepada Indonesia, karena itu dapat menimbulkan kerawanan dikawasan ASIA terutama LAUT CINA SELATAN. Untuk urusan LAUT CINA SELATAN, Indonesia adalah kunci kita. Kalo USA tidak berhati-hati memegang kunci tersebut maka dampak besar akan dirasakan oleh sekutu kita dikawasan itu". Dalam akhir acara Jend.Tommy Franks mengungkapkan "ada satu pasukan khusus Indonesia yang jarang mengadakan latihan bersama yaitu AU. Pasukan khusus AU Indonesia adalah satu satunya pasukan dengan kualifikasi Korps Pasukan Khas TNI-AU di Asia dan terlengkap di dunia." Meski USA juga memiliki pasukan serupa dalam beberapa satuan tapi kelengkapannya tidak mampu mengalahkan pasukan khusus AU Indonesia" ujar Jend.Tommy Franks

    BalasHapus
  13. Kalau indonesia akusisi sukhoi 35 s atau tidak di.belok kan ke f 16 block 60 desain tua berkemampuan terbatas harus isi ulang bahan bakar jellas tni au punya keuntungan besar buat penerus bangsa . Ancaman embargo menghilang indonesia raya dalam kepungan para setan rakus baru soal kekayaan alam di kelola sedikit mengasil kan harta luar biasa 1 bulan 7 milyar dolar contoh : cadangan devisa tembus kembali ke atas 1000 milyar dolar ...tapi ausi suruhan america sudah mulai berulah tidak manusiawi untuk pertqma kalinya rakyat indonesia biasa berdagang di bakar hasil ikan dirampok barak obama lupa akan tanah kelahiran nya berbelok arah 500 derajat sebelumnya rakyat papua biasa menjual hasil ikan ke papua nugini sekali lagi untuk pertama kalinya dari dulu sauadara kita di bantai perahunya di bakar isinya di rampas mereka biadap ulah kebijakan siapa ?..... kan CIA berkeliaran di papua nugini fskttanya ke sana . Setelaah terjadi nalah timbul acara task showw memuja muja nkri itu keparat dan jahat lupa masa lalu kita indonesia bangsa beradap pemaaf dan tidak rakus .

    BalasHapus
  14. setiap pulau besar di tempatkan satu skadron su-35 dan satu skadron f-16, satu batteray s300, satu batalyon mbt leopard, 4 unit kilo class, 2 unit destroyer, NKRI aman tidur uenak, ausshit mimpi basah...

    BalasHapus
  15. beli su 35 saja pak, hukumnya wajib

    BalasHapus
  16. Kalo beli su-35 kt dapat tot sih monggo aja tp kalo ga ada mending beli gripen ng yg jelas ada tot. Ngapain kt beli pesawat canggih tp beli putus mlu

    BalasHapus
  17. Tot dari hongkongggg...
    Emang ada negara yg mau membrikan blue print alutsista canggihnya begitu saja... Ente beli 100 unit aja nngak gwa kasih apalagi ketengannn...
    Apalagi russia, join pakda india saja dikibulin, bukannya pakda eh malah sistem su30 yg dikasih, bli sukhoi beratus2, uang sudah habisss pulaaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya kaya yg saya bilang di atas sblumnya kalo ga ada tot nya mending beli gripen ng aja yg jelas kt bs kerja sama. Su-35 emg canggih tp bwat apaan kalo canggih tp ilmunya ttp di russia. Kalo emg russia ngasih tot gausah byk kaya kt bs servis dan overhaul di indonesia aja dah lumayan bgt gausah hrs bwat tuh pesawat tp kalo ga mending gripen

      Hapus
  18. Senang ya kalo membaca komen-komen yang sopan, menyampaikan pendapat dan unek-uneg dengan tidak menggunakan kata-kata kotor/cacian. Ayo sampaikan pendapat dan ide dengan sopan, kita jadikan blog pertahanan ini sebagai wadah komunitas pencinta Pertahanan RI untuk shering dan diskusi untuk mencerdaskan kita semua, salam NKRI

    BalasHapus
  19. SU 35 pesawat jelek kalo ngak di beli, kalo udah di bungkus ke NKRI baru tuh keliatan bagus. Maka di beli biar permata khatulistiwanya bersinar.

    BalasHapus