Pages

Senin, Februari 10, 2014

Analisis : Singapura, Biarkan Dia Dengan Kegelisahannya

ANALISIS-(IDB) : Akhir bulan Maret mendatang, jika tidak aral melintang Presiden SBY akan meresmikan batalyon Marinir 10 di Batam Riau.  Begitu penting kah sehingga peresmian sebuah satuan tempur berkualifikasi serbu harus diresmikan oleh orang nomor satu di negeri ini.  Lalu adakah kaitannya dengan kegalauan Singapura mempermasalahkan KRI Usman Harun dengan kehadiran satuan tempur “hantu laut” di depan rumahnya.



Penempatan satuan tempur secara permanen di batas terdepan negara yang langsung berhadapan dengan halaman tetangga memiliki arti penting dan strategis. Pembangunan batalyon Marinir 10 di pulau Setoko Batam adalah atas instruksi langsung panglima tertinggi SBY.  Sehingga suka atau tidak suka batalyon ini memiliki aura yang berbeda dengan satuan lain meski personil yang akan mengisi satuan ini diambil dari sejumlah batalyon Marinir di Jawa.  Inilah satu-satunya batalyon tempur Marinir yang berhadapan langsung dengan rumah sebelah.  Ke depan sangat dimungkinkan pengembangan satuan tempur ini menjadi setingkat Brigade.

Tank Amfibi BMP3F Marinir


Bagi Singapura sangat dimungkinkan kehadiran batalyon serbu pantai ini menjadi beban mental.  Karena sejarah Singapura tentu mencatat kisah heroik 2 KKO (Korps Komando Operasi) Indonesia yang menjalankan tugas one way ticket di negeri itu pada masa konfrontasi tahun 60an. 
Boleh saja kita memahaminya seperti ini: Dengan 2 KKO saja mereka merasa tercabik apalagi dengan 1 batalyon penuh.  KKO yang sekarang bernama Marinir sangat luar biasa perkembangannya.



Indonesia saat ini memiliki dua divisi Marinir dan sedang membangun divisi ketiga di Sorong Papua berkekuatan 15 ribu pasukan berikut alutsistanya.  Persenjataan yang dimiliki pasukan elite angkatan laut saat ini terdiri dari 60 tank amfibi terbaru jenis BMP-3F, ratusan tank dan panser jenis lain seperti PT76, BTR50, BTR80, APC-10, MLRS RM Grad, Howitzer, Rudal QW3, Kapa dan lain-lain.  Belanja alutsista untuk Marinir jalan terus, terakhir dengan memesan 55 tank BTR-4 dari Ukraina.



Sebenarnya kalau Indonesia mau “ngeledek” negeri mungil yang menggemaskan itu itu banyak cara bisa dilakukan, ketika nama Usman Harun dipermasalahkan. Bisa saja nama batalyon 10 Marinir itu dinamai  Yon 10 Mar/Usman Harun atau pangkalan TNI AL di pulau Nipah ditulis besar-besar bernama Lanal Usman Harun.  Kalau mau lebih spektakuler lagi Bandara Hang Nadim Batam diganti namanya menjadi Bandara Usman Harun.



Tapi kita yakin persoalan pemberian nama KRI Usman Harun hanya merupakan rengekan anak kecil yang tak harus disikapi dengan panas hati.  Biar saja dia merengek dan ngambek sampai membatalkan undangan Singapore Air Show untuk petinggi Kemhan dan Panglima TNI yang sudah dia buat sendiri.  Yang rugi dia sendiri karena ajang pameran alutsista itu tentu terkait dengan bisnis senjata dan dunia tahu bahwa Indonesia adalah gadis manis yang sedang dikejar-kejar produsen senjata dunia.

Kapal perang Bremen Class yg dilirik TNI AL


Biar saja dia misalnya tak ikut Komodo Naval Exercise di Natuna bulan depan, biarkan saja misalnya dia tak berminat lagi dengan serial latihan Indopura AU dan AL.  Biar saja, kita ikuti saja aliran emosinya tanpa harus menanggapi.  
Ini salah satu cara mengajari dia dengan mengedepankan kecerdasan diplomatik berwajah bening. Kita juga mau lihat bagaimana nanti reaksinya ketika Presiden SBY hadir di Batam untuk meresmikan batalyon Marinir 10.  Logikanya karena ini peresmian satuan tempur elite di garis depan yang diresmikan RI-1 tentu akan banyak kapal perang dan jet tempur yang datang di Batam, apalagi ada even latgab Komodo bersama 17 negara lain.



Makanya hari-hari ke depan ini kita ikuti saja jalan cerita “sinetron” Usman Harun tanpa perlu mengepalkan tangan. Kita juga ingin tahu seberapa dalam nilai kekecewaannya terhadap nama Usman Harun itu.  Bisa saja dalam bingkai politik dalam negerinya sebagai pengalihan isu karena negeri itu baru saja dilanda rusuh ekspatriat yang kebetulan sama warna etnisnya dengan Menlu Shanmugam.  Bukankah efek dari rusuh itu membekas di kalangan etnis tertentu disana dan sebagai lem perekatnya dikeluarkanlah pernyataan galaunya sekaligus untuk mengukur kadar kebangsaaan warga Singapura.



Bisa juga karena negeri itu gelisah dengan perkembangan kekuatan ekonomi dan militer Indonesia.  Bagaimanapun negeri kepulauan besar di selatan dan timur negaranya dalam anggapannya punya peluang besar mematikan eksistensinya di masa depan.  Punya puluhan jet tempur canggih tapi ruang udara terbatas, punya 6 kapal selam tetapi perairannya secuil.  Komposisi penduduknya yang lima setengah juta itu 45 persen adalah pendatang.  Ruang pandangnya sangat sempit karena ketika hendak terbang begitu take off sudah harus ke luar negaranya.  Bandingkan dengan dua tetangganya Indonesia dan Malaysia yang menikmati sajian alam raya darat air dan udara yang luas melimpah.



Dalam pandangan kita itulah sejatinya kegelisahan eksistensi psikologis Singapura.  Sebuah negara makmur, sejahtera, semua ada apapun bisa, tapi miskin sumber daya alam dan terbatas ruang gerak dan geliat pernafasan perjalanan berbangsanya.  Maka bersyukurlah kita kepada Allah telah dikarunia tanah air yang luas, subur dan kaya meski penduduknya sebagian belum makmur sejahtera.  Maka bersyukurlah kita punya negara bernama Republik Indonesia yang kadar kebangsaannya membanggakan.  Maka bersyukurlah kita karena pengawal republik sedang digagahperkasakan karena itu bagian dari jawaban agar tidak ada lagi tetangga yang mencoba mendikte.  Maka bersyukurlah kita karena Singapura ngambek dengan nama Usman Harun karena setidaknya kita kembali membuka sejarah heoik keduanya yang membanggakan nilai-nilai kebangsaan kita.
Sumber : Analisis

48 komentar:

  1. kalau perlu alutsista tercanggih indonesia di taruh di batam biar singaporn tau siapa indonesia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ..lo.... Singapura makin kurang PD...!

      Hapus
  2. analisis yang mencerahkan... sebenarnya di yang negara yang tercinta ini banyak sekali analis-analis bidang pertahanan yang hebat dan luar biasa... ini merupakan "tracking" alur perjalanan yang heroik yang membuktikan.... bahwa sejarah telah kembali mengingatkan kita, dulu pernah ada dan banyak sekali orang-orang hebat yang dimiliki ibu pertiwi... sekali lagi semangat membangun Indonesiaku...

    BalasHapus
  3. Penamaan KRI biarkan tetap berjalan sebagai mana semestinya, prestasi dalam berbagai bidang tetap harus dijaga dan ditingkatkan... bersikap normal seperti hubungan yang biasanya terjalin... adalah solusi terbaik, sekaligus menunjukkan bahwa kini kita sudah setara...

    BalasHapus
  4. Gimana singapork ga panik.., keringetan ' panas-dingin' smpe meriyang.. lha wong yg ditempatkan di depan halaman mereka 'hantu laut' dg kualifikasi tempur personel terbaik ke-3 didunia. Petinggi militer AS saja mengakui ketangguhan personel TNI AL Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. He3... kalau yg Anda maksud sumbernya adalah transkrip wawancara terhadap 3 Jenderal purnawirawan AS (ret.) itu, sebaiknya disikapi dengna lebih hati2. Soalnya kalau dicermati transkripnya maka akan ditemukan beberapa keganjilan yang bisa membawa pada keslimpulan bahwa berita tsb hanya hoax belaka.

      Tapi, tidak kurang dan tidak lebih kualitas tempur personel TNI memang tidak perlu diragukan lagi. Buktinya negara2 tetangga sibuk meningkatkan kecanggihan alat tempurnya untuk sekedar mengimbangi TNI.

      Jadiiiii... santai aja brow :d

      Hapus
  5. analisis yang menggelora...syukur masih ada semangat yang menyala...menyala seperti mentari...mentari menyala disini, disini di urat darahku..

    BalasHapus
  6. "Indonesia adalah gadis manis ....."

    Kita mengakui diri kita sebagai gadis. Pantesan dari dulu kita dijajah bule melulu. Kan ada lagunya " Sejak dulu wanita dijajah pria ".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nambah satu lagu lagi bro...syairnya "INDONE...SIA SEJAK DULUUU KAALAA..(KALAH)". HE..HE..HE...

      Hapus
    2. Kalau Indonesia skrang jd anggota Group 20 Forum Ekonomi yg menguasai dan mengendalika 80% perdagangan dunia gimana?
      Kalau Indonesia sekarang punya PDB no 15 besar dunia gimana?
      Kalau Indonesia sekarang sdh punya anggaran negara hingga US$ 150 Billion tiap tahun gimana?
      1/3 Ekonomi ASEAN dikuasai dan dikendalikan Indonesia lho sekarang, belum tahu ya? kaget ya?

      Hapus
    3. gile lu ndro, beneran?

      Hapus
  7. Mungkin sebentar lagi kapal selam kilo yang akan digelar dihalaman belakang kita.... (h)

    BalasHapus
  8. Zero enemy kayanya perlu dikoreksi karna nyatanya Asutralia, PNG dan Singaporno mulai mengajak bermusuhan...saatnya kita merapat ke Cina dan Rusky

    BalasHapus
  9. "Seribu teman adalah kurang, tetapi 1 musuh adalah kebanyakan", mungkin pepatah tersebut benar adanya... posisi sebagai negara NonBlok adalah kebijakan yang sudah sangat tepat... Mungkin dari kebijakan tersebut kini tidak ada tembok dan dinding yang tebal yang menghalangi semua negara untuk berinvestasi dan meningkatkan ekonomi di negara kita yang tercinta ini.... dan mungkin dari kebijakan tersebutlah kini industri pertahanan kita dapat bekerja sama dari timur sampai barat... dan mungkin dari kebijakan itu lah semakin memudahkan kita didalam tawar menawar akuisisi alutsista pertahanan... kebijakan yang diambil sudahlah tepat dan ini terbukti dari pengadaan MEF I yang terlaksana dengan baik,.. mungkin semuanya sudah terkonsep dan terancang dengan baik... dan mungkin ini adalah secuil "blue print" yang sudah berhasil dikerjakan... yang terpenting kita harus selalu support, rukun, saling menghargai, dan toleransi... persatuan dan kesatuan adalah kunci utama... maju indonesiaku...

    BalasHapus
  10. Ha..ha..ha...lucu sekali Singaparno adl negara se-upil yg sombong, hei Singaparno...elu boleh pamer punya pesawat canggih, kapal perang canggih...tp inget halamanmu hanya secuil, gimana mau latihan manufer...lha wong baru take-off aja udh masuk wilayah negara tetangga... Ya ibarat elu punya mobil Ferari...tp hanya bisa muter2 dalam komplek aja, ga pernah turun balapan beneran... Ha..ha..ha...singaparno negara kaya, sombong tapi sebenarnya gelisah keringat dingin...melihat kehadiran marinir TNI AL di Batam..

    BalasHapus
  11. hehehe ngelunjak singapur ini gak usah di tembakin baru di kirim asap aja udah galau mau sok2 ngatur2 indonesia,, hajar tenggelem negara lo... :_-b

    BalasHapus
  12. sampe netes aer mata baca nya.......ane bersyukur dah terlahir jd wni...........T_T

    BalasHapus
  13. marinir+Kopaska+Denjaka+Taifib adalah mimpi buruk yg nyata bagi angkatan bersenjata Singaporn..

    BalasHapus
  14. Singapore ausi papua ng boleh sekarang berbuat seenaknya , nkri sabar ...sabar ...sampai kita sabar ?.... kalau sampai bangsa indonesia lepas kendali asean asia ke bakar bisa apa mereka ?.... kita hanya nayak ?.... bertayaa...?..... jadi singapore gak usah congkak sok berani nantang nantang terrus singapore lupa anda bak tellor di atas mejaaa kalau kita 2 nekat selat malaca kita tutup bisa apa ausi dan singapore ?.....

    BalasHapus
  15. Mereka benar2 sdh memandang diri mereka adlh negara besar...
    Mnrt saya, mereka sdh tdk normal lg, alias gila.

    Ato, memang spt itu yg hrs mereka lakukan agar yg lain mengakui keberadaannya...

    Ato, mereka memang pantas melihat diri mereka besar karena teman2nya...

    Ahh... bingung sendiri saya mikirin mereka!
    Udah Bos, saya setuju ajalah ma itu di Batam ada TNI penyerbu, klo latihan nembak Yakhon yg sering ya!...
    Hehehe...

    BalasHapus
  16. 1 batalyon mungkin bisa mencapai 700 sampai 1000 tentara.... belum lagi pergelaran alutsistanya....
    semoga semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.... amin...

    BalasHapus
  17. Jangan melihat ke arah sana saja, mari kita analisis bersama, kejadian2 australia, singapur dan nugini...
    Ini mrupakan skenario yang di jalankan barat, skarang atau sbentar lagi slh stu mentri amerika berkunjung ke menhann
    Sebenarnya ada apa? Skenario busuk Barat utk pertahanan alutsista Indonesia...

    BalasHapus
  18. baru kali ini baca artikel IDB bisa ngakak kaya gini, tp skaligus juga bangga, wahaha.... :>)

    BalasHapus
  19. singoporno negara seupil aj mau neko2 wong ama dua marinir usman n hasan aj dh puyeng ap lagi sekarang mau berhadan dgn 1bataliyon hantu laut n alutsistanya bisa mimpi basah tiap hari tuh I LOVE TNI MAJULAH NKRIKU...

    BalasHapus
  20. singoporno negara seupil aj mau neko2 wong ama dua marinir usman n hasan aj dh puyeng ap lagi sekarang mau berhadan dgn 1bataliyon hantu laut n alutsistanya bisa mimpi basah tiap hari tuh I LOVE TNI MAJULAH NKRIKU...

    BalasHapus
  21. biarin aj si tetangga berisik ini berulah klu perlu pasang R-HAN d pngkalan marinir biar tambah BERISIK..dasar negara sarang KORUPTOR..

    BalasHapus
  22. Kata wakil menteri esdm susilo siswoutomo indonesia bisa meninggal kalo singaporn tidak mengekspor minyak ke indonesia...beneran ga nie wakil menteri ngomongnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang bener bisa meninggal...tp bisa hidup lagi, karena "ajaib"...emang ga tau di belakang Indonesia ada siapa..??!! Jgn sombong...!!!

      Hapus
    2. Masih banyak negara lain yang mau memasok BBM untuk Indonesia...

      Hapus
    3. Maka, mereka hrs tetap mau, klo gak mau, ya paksa!... ato lgsg gorok aja! Lu ato Gue yg mati?!

      Hapus
    4. pak wakil mentri esdm mungkin mabuk berat mengeluarkan statement spt itu.ato kalo ga dia ada kongkalikong ma singaporn..think smart..NKRI harga mati..

      Hapus
  23. Pertahanan kita, yang ditulang punggungi oleh TNI. sudah semakin maju dengan datangnya berbagai alutsista. Namun bagaimana dengan ketahanan kita? Ketahanan rakyat Indonesia secara luas. Apakah ketahanan kita masih sama dengan ketahanan bangsa Indonesia di tahun 1945 dan 1962? Karena bagaimanapun juga pertahanan dan ketahanan adalah dua sisi dari mata uang. Mari kita amati tentang dua peristiwa bencana, Tsunami Aceh dan Jepang. Pada Tsunami Aceh hampir setiap hari media televisi kita menyiarkan bencana Tsunami dengan lagu Ebiet, yang menggambarkan Tuhan yang bosan dengan tingkah manusia yang bangga dengan dosa-dosa. Sementara pada Tsunami Jepang, media menyiarkan lagu2 penuh semangat perjuangan, sambil meneriaki "Gambaru", jangan menyerah!!!. Contoh sejarah lainnya adalah Vietnam Selatan, walaupun disuntik dana 5 milyar dollar oleh AS kala itu, tapi karena ketahanan nasionalnya sudah korup, ya bantuannya dikorup dan para jenderalnya pada kabur dan hidup makmur di AS. Bagaimana ketahanan kita? Saya rasa hanya kita sebagai masyarakat awam yang harus memikirkannya sebelum menjawab.

    BalasHapus
  24. tetangga-tetangga kita mulai gelisah dengan tumbuhnya Gigi alutsista RI. dan uncle sam dan kroninya sudah mulai mencari cara bagaimana membendungya termasuk skenario mulai dari hal - hal kecil termasuk masalah imigran oleh ausie, dipermasalahkannya penamaan kri usman harun oleh singporno dan terakhir dibakarya kapal nelayan oleh png. Pemimpin-pemimpin kita harus jeli memandang skenario ini dengan hati sabar, lapang tapi tetap punya nyali patriotisme. Mari rapatkan barisan dan tetap lanjutkan dan percepat MEF2. Hidup NKRI dan semangat TNI.

    BalasHapus
  25. Singapore negara pongah,kehadiran batalyon 10 Marinir di Batam bagaikan mimpi buruk di siang bolong,kondisi ini membuat negara kota yang hanya seluas jakarta itu akan semakin terjepit,tidak bisa leluasa lagi geraknya,singapore benar benar terkurung.
    kalau sudah begini mau apa lagi ?????
    kalau terjadi perang beneran,orang singapore mau mengungsi kemana ????
    mau mengungsi ke tengah laut ????

    BalasHapus
  26. tar klo Astros II SS-150 dateng dari Brasil, 1 batere di tinggal di Koramil Batam Center
    biar dicoba2 & dipilih2 sasaran yg pantes, mau buat lapangan bola yang luuuaaas di orchard road,
    changi afb, sembawang afb ato lokasi2 laen

    BalasHapus
  27. Perdamaian-perdamaian....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pejabat..koruptor...pengusaha maling pasti ga mau perang soalnya dhuwitnya ditaruh sana

      Hapus
  28. kita memang perlu tegas tapi terukur jangan sampai terjadi perang secara frontal,cita2 kita menjadi negara gemah ripah loh jinawi,toto tentrem subur makmur akan segera terwujud..jangan menari dengan genderang yg mereka skenariokan,cukup dg fregat dan korvet untuk mengawasi perbatasan laut dg png...by:semut geni

    BalasHapus
  29. Bangga dengan Indonesia. Saya yakin, militansi tentara kita digarda terdepan pelindung republik didukung rakyatnya tidak ada yg menandingi dikawasan termasuk Australia sekalipun. Dengan pengalaman yg dimiliki hanya Vietnam saja yg juga memiliki militansi yg tidak perlu diragukan. Tapi dengan bekal militansi dan kemampuan yg mumpuni, jangan lupa bahwa pasokan dan cadangan logistik perlu dipikirkan. Seperti yg disampaikan oleh Wamen ESDM itu perlu dicermati kalau kita tidak memiliki cadangan sumber daya minyak jika terjadi peperangan, sebanyak dan sehebat apapun kendaraan tempur dan militer yg dimiliki akan sia2 saja. Karena semua peralatan tersebut tidak akan optimal penggunaannya. Apalagi dengan mobilisasi dan pergelaran yg masif. Setidaknya minimal kita harus memiliki cadangan energi untuk 3 bulan. Kalau itu tidak bisa dipenuhi, maka dalam waktu kurang dari seminggu alutsista kita hanya akan jadi sitting duck saja. Contoh iraq, sewaktu infrastruktur energi mereka dijadikan target, tank2 dan pesawat2 mereka selain banyak yg sudah tua banyak yg akhirnya tidak bisa jalan dan yg beruntung hanya bisa disembunyikan/dikubur dipasir yg lainnya jadi target empuk. Itu Iraq negara yg kita tahu memiliki sumber energi minyak yg berlimpah..So, semoga pimpinan kita sudah memikirkan contingency plan ini. Ingat, kita bukan mau berperang, tapi saat kondisi damai skenario terburuk harus sudah ada, karena pada saat perang,skenario terburuk utk berdamai adalah menyerah.

    BalasHapus
  30. Sudahlah... mari kembali jernihkan kembali pikiran kita... sebagai negara yang terluas di ASEAN dan mungkin juga berpengaruh dikawasan... marilah kita tunjukkan superior kita dengan menciptakan perdamaian dikawasan ini... kita tunjukkan profesionalisme dan prestasi kita yang selama ini kita bangun didalam menciptakan perdamaian... sejarah telah mencatat bahwa dulu negara kita pernah mengirimkan pasukan Garuda diberbagai negara untuk menciptakan perdamaian dan kini negara kita yang tercinta ini juga rutin mengirimkan pasukan perdamaian UN (PBB) ke berbagai negara... Marilah kita saling menjaga perdamaian..... mungkin untuk pengamanan laut dan menjaga perdamian, biarkan blue print strategi legendaris "Seven Ship" yang mungkin menjawabnya dikemudian hari ketika ekonomi kita sudah kuat...

    BalasHapus
  31. kesimpulan dari komentar kawan2 sangat bagus semua....
    ini sudah menunjukkan bahwa pertahanan dan ketahanan RI yang sangat siap!
    yang terpenting bagi kita adalah menjalani hidup dengan sabar, tenang dan selalu bersyukur. :)

    BalasHapus
  32. nih saya ketemu profil facebook si mentri songong wkkw

    https://www.facebook.com/TanChuanJin1

    BalasHapus
  33. Iya gan, sepertinya mungkin kedepan kita menerapkan strategi seven ship... kemungkinan kearah sana masih ada karena kita kedepan banyak membeli submarine, destroyer, fregat, skuadron pesawat tempur dan kapal pendukung lainnya,... mungkin anggaran untuk membeli kapal induk untuk pesawat yang mendarat vertikal akan tiba pada MEF III.. ketika ekonomi kita sudah kuat gan... semoga stabilitas politik dan ekonomi di negara ini tetap terjaga amin...

    BalasHapus
  34. Confirmed shopping list items as of February 9, 2014 are as follows:
    Air Force:
    1. Su-35SI Super Flanker : 64-O, 16-D2014, 24-D2015, 24-D2016
    2. JAS-39 Gripen NG: 44-O, 14-D2014 (leased scheme), 8-D2014 (first batch delivery) 18-D2015, 18-D2016
    3. EF Typhoon: 36-O, 12-D2014 (ex Luftwaffe), 10-D2015 (brand new), 14-D2016.
    4. Su-34 Fullback: 48-O, 8-D2014, 12-D2015, 14-D2016, 14-D2017 (note: batch 1+2 derived from VVS-RF units)
    5. Erieye: 10-O, 3-D2014, 3-D2015, 4-D2016 (possible order extension into 14 units).
    Note:
    1.item #3 pending British approval for technology transfer scheme on certain parts, financing scheme, and acquisition of MBDA Meteor missiles.
    2. item #2: possible scenario of integrating leased units from Swedish Air Force as part of acquisition scheme, thus increasing actual figure to 58 units.
    3. item #1: including upgrade package on EW, radar, and integration systems into current Indonesian Air Defense Ground Environment frameworks.
    4. item #4: including upgrade package on EW, radar, ASW sensors, and long range "tactical missiles".

    Navy:
    1. Slava class heavy cruiser: 1-O, 1-D2016
    2. Sovremenny class destroyer: 5-O, 2-D2014, 1-D2015, 2-D2016.
    3. Talwar class frigate: 4-O, 1-D2016, 2-D2017, 1-D2018
    4. Stereguschyy class corvette: 7-O, 2-D2015, 2-D2016, 2-D2017, 1-2018
    5. F122 Bremen class frigate: 4-O, 1-D2014, 2-D2015, 1-D2016.
    6. De Zeven Provincien frigate: 6-O, 2-D2016, 2-D2017, 2-D2018.
    7. Sigma class corvette/light frigate variant: 22-O, delivery scheme being finalised.
    8. Astute class SSN: 2-O, 1-D2015, 1-D2017
    9. Kilo class 877EKM SSK: 10-O, 4-D2014, 4-D2015, 2-D2016
    10. Amur 950 class SSK: 6-O, 2-D2015, 2-D2016, 2-D2017
    11. U212 class SSK: 9-O, 1-D2014, 2-D2015, 2-D2016, 2-2018, 2-2019
    Note:
    1. Type 23 Duke class frigate acquisition scheme being finalised, possible 5 existing units will be transferred to Indonesian Navy. All will be equipped with air defines upgrade package which includes Sea Captor VLS missiles system.
    2. item #1: utilizing hull of incomplete unit being stored in Ukraine, will be equipped with combination of SS-N-12 Sandbox/SS-N-27 Sizzler SSM, upgraded SA-N-20 Rif M/Gargoyle SAM systems, new phased array PESA radar.
    3.item #3: using same configuration of Indian Navy's variant, except for BrahMos substitute for Yakhont system.
    Buat AD blm final 100%, tapi sebagian yang pasti diborong:
    1. PzH2000 self propelled gun 155mm : 88-O, possibly extension up to 130 units
    2. Lepoard 2 RI: 350-O (upgrade package installed on Deutsches Heer surplus of 2A6)
    3. Marder 1A3; 140-O
    4. AH-64D/E: Apache Longbow/Guardian: 40-O.
    5. Caesar self propelled gun 155 mm: 160-O
    6. Astross II: 48-O
    7. UH-60 Blackhawk: 40-O (ex US Army Reserve units)
    8. S-300PMU2 / SA-20 Gargoyle: 36-O (batteries, comprised of 5 TELAR vehicles, 1 C&C vehicle, 3 radars and sensors vehicles, 4 reload/resupply vehicle).
    9. HQ-16 SAM systems: 74-O (details to be confirmed).
    10. Starstreak VSHORAD: 220-O
    11. SS-N-27 Sizzler/Yakhont coastal defense platform: 60-O
    12. KH-78/79 field artillery systems: 360-O.
    13. Rail based strategic weapons systems: 24-O

    BalasHapus
  35. Jangan lupa satellite harus segera diterbangka

    BalasHapus