SURABAYA-(IDB) : Tanggap,
tanggon dan trengginas mutlak diperlukan sebagai persayaratan mendasar
prajurit profesional, dihadapkan pada tuntutan perkembangan lingkungan
strategis yang begitu dinamis terutama kemajuan teknologi harus disikapi
oleh kemampuan prajurit TNI yang memiliki wawasan teknologi.
Prajurit
KRI Ahmad Yani - 351 dari jajaran Satkor Koarmatim yang dipimpin oleh
Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. telah membuktikan hal tersebut
dengan keberhasilan sebagai juara dalam Lomba Karya Cipta Teknologi
Bidang Alutsista dalam rangkaian HUT TNI 2013 yang lalu. Karya Cipta
berupa “ Pemanfaatan Data Global Positioning System (GPS) Furuno GP 31
sebagai input data Master Clock System di KRI type Van Speijk” tersebut
diikutsertakan dalam ajang Pameran Alut Sista bersamaan Rapim TNI Tahun
2014 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur.
Sejumlah
produk unggulan produk industri pertahanan dalam negeri penopang
kebutuhan TNI dan Polri dipamerkan dalam ajang tersebut yang dihasilkan
oleh industri strategis pertahanan seperti PT. PAL, PT. LEN, PT. DI, PT
Pindad serta swasta nasional lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Menteri
Pertahanan RI, DR. Purnomo Yusgiantoro beserta Panglima TNI dan para
Kepala Staf Angkatan yang didampingi para Pangkotama TNI dari ketiga
matra berkesempatan meninjau seluruh stand yang berada di indoor maupun
out door arena pameran alutsista yang berada di Kompleks Mabes TNI
Cilangkap Jakarta Timur.
Dari lingkungan internal TNI maupun Kementerian
Pertahanan menampilkan berbagai hasil penelitian dan pengembangan yang
dapat mendukung kemandirian produk – produk Alutsista (alat utama sistim
senjata) TNI hasil karya prajurit TNI. Stand Dislitbangal sebagai salah
satu peserta pameran menampilkan sejumlah produk penelitian unggulan
diantaranya : alat pengirim data melalui link data system yang
menggunakan media frekuensi radio, senjata perorangan bawah air, Weapon
system penembakan RBU untuk Parchim, Electronic Chart display dan alat
GPS jammer.
Berbeda
dari pameran alpahan TNI sebelumnya, sejumlah prajurit pengawak KRI
dengan menggunakan pakaian dinas lapangan harian (PDLH) terlihat berada
di stand Dislitbangal. Mereka didatangan ke Jakarta dari Surabaya karena
telah berhasil sebagai pemenang dalam lomba karya cipta teknologi dalam
HUT TNI tahun 2013. Komandan KRI Ahmad Yani - 351 selaku ketua kelompok
yang merancang peralatan “Automatic Master Clock System” yang saat ini
telah terpasang di KRI Ahmad Yani - 351 memaparkan kepada Menteri
Pertahanan RI, DR. Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Para Kepala Staf
Angkatan dan para pejabat TNI peserta Rapim TNI .
Peralatan
tersebut memanfaatkan out put data yang dihasilkan oleh GPS Furuno GP
31 yang relatif sudah tidak banyak digunakan lagi karena merupakan GPS
generasi pertama, namun berkat kejelian Tim memanfaatkan peralatan yang
ada.
Barang tersebut menjadi lebih berguna dan memiliki nilai strategis
dalam penunjukkan waktu dengan tingkat akurasi yang tinggi yang
mendukung kegiatan operasi militer dengan memanfaatkan data outputnya
yang diproses menggunakan CPU dengan software Delphi 7 hasil rancangan
sendiri.
Rangkaian system memanfaatkan seven segment monitor yang
terpasang di anjungan, Ruang komandan dan Combat Information Center
tidak lagi memerlukan pencocokan waktu saat melintas zona waktu yang
berbeda namun akan secara automatic berubah.kreatifitas para prajurit
TNI AL tersebut mendapatkan apresiasi positif dari Kepala Staf Angkatan
Laut, Laksamana TNI DR. Marsetio dan sejumlah pejabat tinggi TNI lainnya
karena peralatan tersebut dapat menunjang tugas operasi terutama jika
di instalasi di Alutsista TNI yang bergerak secara dinamis melewati zona
waktu yang berbeda.
Sumber : Koarmatim
Nah kreatifitas semacam itulah yang diperlukan oleh TNI,,, jadi pihak asing mau ngelacak sampai tingkat mana pemanfaatan teknologi kita juga susah! cuma sayangnya yang begitu jangan malah dipamer-pamerkan doong ! gimana sih?
BalasHapus