Australia mengakui telah melanggar batas wilayah perairan Indonesia beberapa kali. Diplomat dan Angkatan Laut Australia sudah meminta maaf. Tapi, DPR mengingatkan tak akan diam saja bila terjadi lagi.
JAKARTA-(IDB) : DPR RI mendesak Australia segera mengubah
kebijakan terkait penanganan imigran pencari suaka. Australia jangan
melempar tanggung jawab ke Indonesia.
Desakan itu disuarakan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, di Jakarta,
Minggu (19/1) terkait tindakan Angkatan Laut Australia menggiring
perahu para imigran agar masuk ke wilayah Indonesia. Menurut dia,
tindakan itu melanggar kedaulatan wilayah Indonesia. Kalau diteruskan
bisa berujung konflik.
"Kami ingatkan kepada Australia, jangan memprovokasi Indonesia dengan
menggiring para imigran ke wilayah kita. Kalau Australia memang ingin
menciptakan konflik, kami DPR tidak akan tinggal diam. Kami akan minta
Panglima TNI untuk bersikap tegas," katanya.
Beberapa kali melanggar wilayah perairan Indonesia, Australia
menyatakan meminta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan Wakil Duta
Besar Australia David Engel kepada Direktur Asia Timur dan Pasifik
Kemenlu Dewi Savitri Wahab, Jumat (17/1). Permohonan maaf juga
disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Australia Laksamana Grigs kepada
TNI AL.
Pelanggaran wilayah oleh Angkatan Laut Australia terjadi ketika
mereka mendorong kapal kayu pencari suaka asal Afrika dan Timur Tengah
yang menuju Australia pada 19 Desember 2013 dan 6 Januari 2014. Media
setempat, Fairfax Media menulis bahwa tiga kapal Australia melanggar
batas 12 mil laut atau sekitar 22 km sebanyak lima kali sejak 13
Desember tahun lalu.
Sumber : Jurnamen
Indonesia harus mengangkat pencemaran minyak karena kebocoran instalasi minyak lepas pantai di laut timor milik australia yang selama ini tidak terlalu dibahas secara terbuka!
BalasHapusBerapa ribu nelayan kita di Timor Kupang yang terkena dampaknya ??? biar kapok Australia yang selalu mendengung-dengungkan masalah lingkungan hidup tapi justeru tidak secara terbuka membahas insiden itu !!!
Sebenarnya bangsa indonesia secara politek di kepung kaum inpralisme dari berdiri nya NKRI sampai sekarang , patut kita akui suka tidak suka berkat bantuan tuhan indonesia raya masih berdiri kokoh , rong rongrongan dari dalam negeri tidak kalah hebat semenjak di tinggal bungkarno dan kawan kawan . Negara berjalan maju secara alami bukan isapan jempol contoh : tukar guling uu minerba di refisi hanya bikin kenyang kaum inpralisme beserta gegendot nya . Aneh bin yata nkri di motori rakyat bahu membahu membangun bungker nasionalisme tampa bantuan sang peminpin yg kerap bertingkah laku aneh...dan kebijakan 2 di ambil kerap merugikan rakyat .
BalasHapusContoh yg paling nyata hingga sekarang : pelanggaran UUD45 pasal 33 ayat 3 ttg SDA.. yaitu Freeport yg disetujui kontraknya sama Maling Orba! Tp anehnya jaman Reformasi kok ga disentuh...
Hapusfreeport, exon dan yg lainnya itu strategis masa depan.. sekarang kita blm mampu hadapi agresi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus