Pages

Minggu, Desember 22, 2013

Indonesia Harus Buat Simulator Tempur Secara Mandiri

BANDUNG-(IDB) : Direktur Teknologi Dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana menyarankan pemerintah agar tidak membeli simulator pesawat tempur Sukhoi dari luar negeri. "Full Mission Simulator banyak berisi pelatihan-pelatihan menjalankan misi pesawat tempur, dan banyak yang bersifat universal tapi juga di dalamnya adalah doktrin tempur TNI AU," kata dia dalam surat elektroniknya pada Tempo, Jumat, 20 Desember 2013.

Menurut Andi, semua negara pengguna pesawat tempur Sukhoi memilih membuat sendiri simulator kemudinya, dengan pertimbangan untuk melindungi rahasia negaranya. Contohnya,  China dan Malaysia yang membuat sendiri simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia itu.

Andi menjelaskan, simulator kemudian untuk pesawat tempur berbeda dengan simulator untuk pesawat sipil. Simulasi kemudi pesawat sipil hanyalah Flight Simulator yang digunakan oleh umumnya sekolah penerbangan. 
Flight Simulator dirancang, selain melatih keahlian terbang dan mengemudikan pesawat, juga untuk melatih pilot menghadapai keadaan darurat yang tidaklah mungkin di lakukan di pesawat aslinya seperti kerusakan mesin, rusaknya alat navigasi, hingga pendaratan darurat. 


"Pilot akan dilatih menggunakan Flight Simulator pada kondisi kondisi ini, maka pilot langsung tahu langkah-langkah yang harus diambil," ucap Andi


Simulator pesawat tempur punya prinsip yang sama. Hanya bedanya pesawat tempur punya tujuan menjalankan misi perang. Pesawat tempur juga dilengkapi dengan senjata seperti rudal dan radar untuk kepentingan tempur, yang pemakaiannya punya prosedur tertentu. "Simulator pesawat tempur memiliki cakupan jauh lebih luas dari Flight Simulator, karena itu disebut Full Mission Simulator (FSM)," kata Andi.

Piranti Full Mission Simulator juga dapat diprogram untuk menghadapi pesawat musuh yang spesifik hanya dengan memprogramkan data penerbangan dan manuver pesawat tempur musuh tersebut. 


Dengan cakupan latihan pilot pesawat tempur dengan piranti kendali simulasi itu, Full Mission Simulator menyimpan data diantaranya prosedur saat pesawat tempur bertemu musuh mulai  hingga prosedur melakukan pengejaran pesawat musuh, termasuk pelepasan senjata untuk melumpuhkan musuh. "Ini semuanya merupakan rahasia negara," kata Andi.

Andi mengatakan, dengan alasan itu, pemerintah disarankan membuat simulator Sukhoi itu di dalam negeri. "Nilai strategisnya sudah sangat jelas dan juga dilindungi dalam UU Nomor 16/2012 mengenai Industri Pertahanan Nasional," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiaantoro mengungkapkan rencana pemerintah membeli simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-27 dan SU-30.   Kementerian Pertahanan tengah memilah produsen simulator Sukhoi tersebut sebab ada 3 negara yang bisa memproduksinya,  yakni Rusia, China, dan Kazakhstan. 


"Kami masih pikirkan mana yang lebih cocok," kata Purnomo pada wartawan di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, 16 Desember 2013.

Dewan Perwkilan Rakyat mendukung rencana Kementerian Pertahanan membeli simulator Sukhoi. Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, pembelian simulator tersebut sudah dibicarakan sejak 2 tahun lalu untuk melengkapi skuadron Sukhoi.  "DPR menilai Indonesia belum mampu memproduksi simulator sendiri," kata dia ketika dihubungi Tempo, Senin malam, 16 Desember 2013.




Sumber : Tempo

Satgas TNI Di Kongo Perbaiki Dan Buat Jalan Sepanjang 40 Km



Kongo-Jalan01
KONGO-(IDB) : Selama setahun lamanya, akhirnya Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO berhasil memperbaiki dan membuka jalan antara Dungu-Ngilima di Republik Demokratik Kongo sepanjang 40 Km sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penandatanganan serah terima penyelesaian kegiatan pembukaan jalan  oleh TNI kepada pemerintah lokal.

Keberhasilan Satgas di bawah pimpinan Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas, ini ditandai dengan acara serah terima pekerjaan jalan dari pihak MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) kepada pemerintah lokal.

Dalam acara tersebut, dilaksanakan penandatangan naskah serah terima hasil pekerjaan jalan sepanjang 40 Km antara Pejabat Sementara Head of Office MONUSCO, Mr. Leonidas Nkingiye, Kepala Administrasi Otoritas Lokal Dungu, Mr. Christopher Ikando dan Komandan Satgas Konga XX-J, Letkol Czi Irfan Siddiq, bertempat di Aula Sudirman, Bumi Nusantara Camp, Dungu-Kongo, Sabtu (21/12).

Kongo-Jalan04Sebelum acara serah terima dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan inspeksi bersama yang melibatkan beberapa pejabat sipil PBB dan Pemerintah Lokal. Inspeksi dimulai dari titik awal atau KM 0 tempat dimulainya pekerjaan perbaikan jalan (Dungu) dan berakhir pada KM 40 (Ngilima).

Atas kerja keras dan jerih payah dari para prajurit TNI Konga XX-J, jalan yang terbentang diantara hutan dan rawa ini telah membuka isolasi warga masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut dan masyarakat pun menyambutnya dengan kebahagiaan serta apresiasi yang tinggi atas keberhasilan ini.

Kini, jalanan yang dulunya berlubang, berbatu dan bergelombang maupun tergenang air manakala hujan turun sudah tidak ada lagi karena telah berubah layaknya jalan tol yang membelah hutan dan rawa.

Dengan kondisi jalan sekarang, masyarakat dapat menempuh perjalanan antar kedua kota tersebut hanya dalam waktu 1,5 jam, dimana sebelumnya harus ditempuh dalam waktu 4 sampai dengan 5 jam.

Selain itu, stabilitas keamanan di daerah tersebut dapat semakin terjamin karena patroli keamanan dapat berjalan secara rutin tanpa adanya hambatan.

Kongo-Jalan03Perlu diketahui, jalan Dungu-Ngilima ini merupakan daerah basis pergerakan pemberontak LRA (Lord Resistance Army) yang sering membuat kekacauan.

Siaran pers yang diterima dari perwira Penerangan Konga XX-J/Monusco, Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto, menyatakan, usai penandatangan serah terima pekerjaan jalan, Head of Office MONUSCO, Mr. Leonidas Nkingiye dan Kepala Administrasi Otoritas Lokal Dungu, Mr. Christopher Ikando mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J

Menurutnya, dedikasi dan kerja kerasnya selama ini sebagai bagian dari personel perdamaian dunia PBB di Kongo dalam memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan infrastrukur dan sarana prasarana umum masyarakat Kongo. 




Sumber : Poskota

Satgas TNI Kawal Water Tank Spanyol

LEBANON-(IDB) : Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) POM TNI Kontingen Garuda (Konga) XXV-F/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), melaksanakan pengawalan kendaraan Water Tank milik Kontingen Spanyol yang akan melakukan penyedotan air di wilayah Bravo 82, Marjayoun, Lebanon Selatan, Jumat (20/12/2013).
 
Kejadian ini merupakan kegiatan yang kerap terjadi apabila Lebanon tengah mengalami hujan yang cukup deras, dimana air hujan yang mengalir dari Israel menuju Lebanon akan mengalir ke sebuah tanggul yang memang dibuat untuk menampung air dari Israel.


"Apabila tanggul itu penuh, harus dilakukan penyedotan untuk dibuang lagi di daerah perbatasan antara Israel dan Lebanon, tepatnya di Bravo-90, Marjayoun," kata Letkol Cpm Andri Gunawan selaku Komadan Satgas (Dansatgas).


Konon ceritanya, orang Lebanon tidak mau menerima air yang berasal dari Israel tersebut dan menganggap air itu adalah air haram bagi warga Lebanon, sehingga UNIFIL melaksanakan penyedotan untuk selanjutnya dibuang kembali ke Israel.


Menurut Dansatgas Letkol Cpm Andri Gunawan, pihaknya merasa sangat bangga dimana dalam cuaca yang cukup dingin dan sebelumnya turun salju di daerah tersebut, prajuritnya masih dengan semangat mengatur lalu lintas yang cukup ramai, mengingat jalur ini merupakan jalur Panorama yang sering dikunjungi para wisatawan manca negara maupun lokal.


"Dalam melaksanakan tugas di lapangan harus tetap waspada, perhatikan faktor keamanan material maupun personel, sehingga tidak terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan dan kegiatan ini akan berlanjut selama musim hujan masih berlangsung serta permintaan dari pimpinan atas," katanya.




Sumber : Tribunnews