Pages

Minggu, Desember 22, 2013

Satgas TNI Di Kongo Perbaiki Dan Buat Jalan Sepanjang 40 Km



Kongo-Jalan01
KONGO-(IDB) : Selama setahun lamanya, akhirnya Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO berhasil memperbaiki dan membuka jalan antara Dungu-Ngilima di Republik Demokratik Kongo sepanjang 40 Km sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penandatanganan serah terima penyelesaian kegiatan pembukaan jalan  oleh TNI kepada pemerintah lokal.

Keberhasilan Satgas di bawah pimpinan Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas, ini ditandai dengan acara serah terima pekerjaan jalan dari pihak MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) kepada pemerintah lokal.

Dalam acara tersebut, dilaksanakan penandatangan naskah serah terima hasil pekerjaan jalan sepanjang 40 Km antara Pejabat Sementara Head of Office MONUSCO, Mr. Leonidas Nkingiye, Kepala Administrasi Otoritas Lokal Dungu, Mr. Christopher Ikando dan Komandan Satgas Konga XX-J, Letkol Czi Irfan Siddiq, bertempat di Aula Sudirman, Bumi Nusantara Camp, Dungu-Kongo, Sabtu (21/12).

Kongo-Jalan04Sebelum acara serah terima dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan inspeksi bersama yang melibatkan beberapa pejabat sipil PBB dan Pemerintah Lokal. Inspeksi dimulai dari titik awal atau KM 0 tempat dimulainya pekerjaan perbaikan jalan (Dungu) dan berakhir pada KM 40 (Ngilima).

Atas kerja keras dan jerih payah dari para prajurit TNI Konga XX-J, jalan yang terbentang diantara hutan dan rawa ini telah membuka isolasi warga masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut dan masyarakat pun menyambutnya dengan kebahagiaan serta apresiasi yang tinggi atas keberhasilan ini.

Kini, jalanan yang dulunya berlubang, berbatu dan bergelombang maupun tergenang air manakala hujan turun sudah tidak ada lagi karena telah berubah layaknya jalan tol yang membelah hutan dan rawa.

Dengan kondisi jalan sekarang, masyarakat dapat menempuh perjalanan antar kedua kota tersebut hanya dalam waktu 1,5 jam, dimana sebelumnya harus ditempuh dalam waktu 4 sampai dengan 5 jam.

Selain itu, stabilitas keamanan di daerah tersebut dapat semakin terjamin karena patroli keamanan dapat berjalan secara rutin tanpa adanya hambatan.

Kongo-Jalan03Perlu diketahui, jalan Dungu-Ngilima ini merupakan daerah basis pergerakan pemberontak LRA (Lord Resistance Army) yang sering membuat kekacauan.

Siaran pers yang diterima dari perwira Penerangan Konga XX-J/Monusco, Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto, menyatakan, usai penandatangan serah terima pekerjaan jalan, Head of Office MONUSCO, Mr. Leonidas Nkingiye dan Kepala Administrasi Otoritas Lokal Dungu, Mr. Christopher Ikando mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J

Menurutnya, dedikasi dan kerja kerasnya selama ini sebagai bagian dari personel perdamaian dunia PBB di Kongo dalam memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan infrastrukur dan sarana prasarana umum masyarakat Kongo. 




Sumber : Poskota

7 komentar:

  1. kalo bisa di dlm negri pembuatan jalan di papua di lanjutkan sepanjang perbatasan dengan PNG,, supaya memudahkan akses jalur darat utk patroli. dan sepanjang perbatasan malon dgn kalimantan, selain memudahkan akses tank atau panser utk patroli.. juga bisa digunakan masarakat sekitar biar pertumbuhan ekonomi di sana sama maju nya dengan malon,, supaya tidak ada kecemburuan sosial.

    BalasHapus
  2. betul juga....bagusan jalan didalam negeri yang dibaguskan..dipapua banyak jalan yang tidak ada ,seharusnya Jalan jalan didaerah terpencil dan perbatasannjuga dibagusin gitu...

    BalasHapus
  3. nak tengok laskar indon bangun jalan macam pembantu saje tak de pegang tempat yg important,, di semua tempatan laskar dan penduduk macam kuli tki tiade berbeza kehkehkeh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bangsa kami pekerja keras lon.. tidak manja seperti kalian,, dan TNI kemampuan tempur individu nya jauh di atas ATM yang mirip satpol PP, suruh baris saja pingsan,, gw sendiri dulu kuliah sambil jadi kuli,,dan sekarang S2 dan bisa beli mobil sendiri dan bisa beli rumah sendiri tanpa campurtangan orang tua walupun org tua gw punya banyak mobil dan rumah,, dan bisa menghormati org2 kuli, dan babu tidak seperti kalian. yg tidak punya rasa kemanusiaan,,

      Hapus
    2. mantab bung Andri !!!

      bangsa kami dari Sabang sampai Merauke memang adalah bangsa petani dan bangsa nelayan dan kami bangga karena kami bekerja terus untuk memperbaiki nasib kami ,,, kami bukan bangsa budak yang mengaku jadi budak British ,,, kalau kami merantau jadi pekerja kasar diluar negeri itu karena memang kami mau jadi budak bagi orangtua dan keluarga kami ,,, wahai malon,,, bisa membedakan mentality budak dan sukarela bekerja sebagai budak untuk keluarga nggak ???

      Hapus
    3. Mo liat laskar malon di injak" ama tante eli he......

      Hapus
  4. Bahasa malon itu kayak bahasa monyet....melayu tidak,, inggris pun tidk...kacau alias bahasa monyet.....kwalitas babu....

    BalasHapus