Pages

Senin, Desember 16, 2013

Akhir Tahun, PT.DI Serahkan Beragam Pesawat Pesanan

BANDUNG-(IDB) : Tanpa banyak publikasi, PT. Dirgantara Indonesia ternyata telah menyelesaikan perakitan dan uji terbang Helikopter AS-365N3+ pesanan Badan SAR Nasional. Helikopter yang kini telah bercat oranye terang ini tertangkap basah jepretan ARC'ers tengah uji terbang saat berlangsungnya Bandung Air Show minggu lalu. Namun bukan hanya disitu. Kejutannya, selasa (17/12) esok, PT.DI juga akan menyerahkan 2 unit Helikopter Dauphin ini kepada BASARNAS.


Dalam undangan yang diterima redaksi ARC, PT.DI juga akan menyerahkan berbagai jenis helikopter dan pesawat lainnya pesanan TNI dan Kepolisian. Untuk Kementrian Pertahanan, PT.DI akan menyerahkan 3 unit pesawat CN-295 serta 6 unit heli serbu Nbell-412. 


Pesawat CN-295 ini dipastikan nantinya akan mengisi skadron 2 Lanud Halim Perdana Kusumah sebagai pengganti pesawat Fokker F-27. Sementara Nbell-412 akan melengkapi belasan heli sejenis yang telah diterima dan dioperasikan TNI-AD.

Selanjutnya PT.DI juga akan menyerahkan 1 buah Nbell-412 kepada Kepolisian RI. Belum jelas benar berapa jumlah pesanan Polri kepada PT.DI. Namun, ini adalah pesanan pertama kalinya lagi setelah sekian lama Polri tidak lagi memesan Helikopter maupun pesawat ke PT.DI. Di masa lalu, Polair telah mengoperasikan heli Bell-412 dan Bo-105 rakitan PT.DI.

Semoga saja dengan selesainya beragam pesanan ini, kondisi PT. DI semakin sehat dan semakin baik. Sehingga semakin dipercaya konsumen dalam negeri maupun luar negeri.




Sumber : ARC

Indonesia Berniat Beli Simulator Sukhoi Dari China

JAKARTA-(IDB) : Indonesia berniat membeli simulator jet tempur Sukhoi dari China. Jet tempur Sukhoi merupakan salah satu senjata andalan TNI AU untuk menjaga wilayah Indonesia.

"Kita persiapkan untuk membeli tapi pengadaan ini kan tidak bisa kita ingin besok langsung sampai. Sementara itu latihan-latihan kita titipkan ke Beijing dulu," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013).

Hal ini diungkapkan Purnomo usai bertemu dengan Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan. Jederal Chang yang mengenakan jas hitam datang bersama dengan 10 orang anggotanya.

Purnomo mengatakan, simulator Sukhoi di China sangat lengkap untuk itulah Indonesia akan bekerjasama dengan negara itu terkait penggunaan simulator. "Kita kerjasama menggunakan simulator Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 itu lengkap dan mereka akan latihan dengan simulasi karena kalau terbang langsung mahal sekali," katanya.

Purnomo menyatakan, TNI AL juga akan mengadakan latihan bersama dengan angkatan laut China di Laut China Selatan. Sedangkan untuk latihan bersama juga akan dilakukan antara Kopassus dengan militer China.

"Tiongkok juga akan sumbangkan laboratorium Bahasa Mandarin dan guru mandarin untuk perwira-perwira kita, karena bahasa mandarin sudah sangat berkembang di dunia. Nanti lokasinya di Sentul," katanya.

Purnomo menjelaskan, pertemuan dengan China merupakan pertemuan rutin tahunan. Menurutnya China ingin meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan dengan Indonesia. "Hasil pertemuan sangat baik sekali," katanya. 



Sumber : Detik

Menhan RI Bertemu Menhan China Bahas Penguatan Kerjasama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Guna memperkokoh hubungan diplomatik dan kerjasama pertahanan antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat China, Senin (16/12), Menteri Pertahanan Nasional Republik Rakyat China Jenderal Chang Wanquan bertemu dengan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kemhan, Jakarta.
 
Selain merupakan kunjungan balasan kedatangan Menhan China ini dalam rangka merayakan hubungan diplomatik RI dan China selama 63 tahun. Kunjungan Menhan China ini juga sebagai tindak lanjut atas dicapainya konsensus antara Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Oktober 2013 saat Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.


Selama lawatannya ke Indonesia tanggal 15-19 Desember 2013 Anggota Komisi Militer Pusat, Dewan Negara sekaligus merangkap Menteri Pertahanan Nasional Republik Rakyat China Jenderal Chang Wanquan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.


Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro menjelaskan pertemuan Forum Bilateral RI-China saat ini digunakan untuk membahas peningkatan kerjasama pertahanan dan militer kedua angkatan bersenjata yang mencakup beberapa bidang.


Disebutkan Menhan RI, pada kerjasama konkrit militer dari Angkatan Darat, Laut dan Udara, yaitu untuk Angkatan Darat yaitu latihan bersama dengan Korps Pasukan Khusus yang terus akan dilaksanakan. Untuk kerjasama Angkatan Laut, yakni mendorong percepatan dialog kedua AL atau Navy to Navy Talks yang akan menjadi kerjasama pertama Angkatan Laut China dengan AL asing.


Ditambah lagi akan dilaksanakan latihan bersama kedua Angkatan Laut pada program kegiatan KomodoEx yang diselenggarakan oleh TNI AL di perairan Laut Cina Selatan yang masih masuk kedalam wilayah Indonesia pada tahun 2014 mendatang. Sedangkan untuk kerjasama Angkatan Udara Pemerintah Indonesia mendorong tetap diadakannya latihan Simulator pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 bagi penerbang TNI Angkatan Udara di China.

Lebih lanjut Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan selain latihan bersama, Kementerian Pertahanan RI dan RRC juga membicarakan peningkatan pertukaran personil atau kunjungan delegasi baik pada tingkatan bawah, menengah dan atas sebagai upaya people to people contact.


Kerjasama pendidikan dan pelatihan militer yang dibahas, dijelaskan Menhan RI, kedua negara sepakat untuk terus mengadakan kerjasama pertukaran siswa yang mana pihak RRC dapat mengirimkan siswa untuk mengikuti pendidikan Sesko di Indonesia. Diharapkan juga pemerintah China akan berkontribusi pada pengembangan Pusat bahasa Tiongkok di Indonesia melalui Laboratorium Bahasa Mandarin dan pengiriman tenaga ahli bahasa ke Indonesia.


Pada kesempatan forum bilateral tersebut tambah Menhan Purnomo Yusgiantoro, pihak China bersedia berpartisipasi didalam pelaksanaan kerjasama keamanan multilateral pada tahun 2014. Salah satunya kehadiran di acara Dialog Pertahanan Internasional Jakarta atau Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) dengan mengangkat topik “Maritime Security”. Diharapkan dengan kehadiran pihak China dapat mengirimkan delegasi tingkat tinggi untuk berdialog terkait perkembangan isu-isu yang terjadi di Laut Cina Selatan ataupun Laut Cina Timur.


Mengenai industri pertahanan, Menhan RI menyampaikan kepada pihak China bahwa untuk mencegah ketergantungan kepada negara lain dalam pemenuhan Alutsista, Indonesia saat ini sedang melakukan kebijakan diversifikasi. Selain itu pihak Indonesia akan terbuka dan menerima kerjasama industri pertahanan dengan pihak China atas dasar konsep Transfer of Technology dalam rangka membangun industry pertahanan dalam negeri. Nantinya untuk membicarakan perihal yang lebih strategis akan ditindak lanjuti pada pertemuan tingkat Menteri, Wakil Menteri Pertahanan hingga Direktur Jenderal.


Selama pertemuan Bilateral berlangsung kedua negara juga saling bertukar pandangan seputar perkembangan situasi keamanan internasional dan wilayah regional, serta membahas hubungan bilateral antara China dan Indonesia. Kedua negara juga sepakat untuk memberikan kontribusi aktif dalam pengembangan kemitraan strategis yang komprehensif serta perdamaian dan stabilitas regional. Menhan RI mengapresiasi pernyataan Menhan China yang menyampaikan pendapat bahwa apapun masalah yang ada pada hubungan bilateral ataupun multilateral dan regional perlu diselesaikan dengan konsultasi dan dialog.




Sumber : DMC

Menhan China Tawarkan Kerjasama Militer

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan China, Jenderal Chang Wanquan, menyambangi Indonesia hari ini, Senin 16 Desember 2013. Memulai kunjungan pertama ke Kementerian Pertahanan, Jenderal Chang menawarkan beberapa kerja sama di bidang militer dan pendidikan dengan Indonesia.

Hal itu diungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Chang, selama hampir tiga jam di Gedung Kemenhan, Jakarta Pusat. Purnomo menyebut kerja sama yang konkret dan ditawarkan Pemerintah China yaitu bidang militer darat, laut, dan udara.

"Kerja sama di darat akan diselenggarakan latihan bersama dengan Kopassus. Rencananya, latihan tersebut akan digelar secara rutin," ujar Purnomo.

Melalui kerja sama ini, menurut Purnomo, terlihat betapa dekat hubungan kedua pasukan khusus antara China dan Indonesia.

Sementara itu, untuk kerja sama di bidang laut, kedua pasukan akan berlatih bersama dengan nama latihan komodo dan digelar di Laut China Selatan. "Namun, lokasi latihan di LCS tidak akan menyentuh wilayah internasionalnya. Kami hanya akan berlatih di wilayah kita saja," kata dia.

Pemerintah China, ujar Purnomo, sangat mendukung adanya latihan laut tersebut.

Terakhir, di bidang militer udara, China siap mendidik para pilot Indonesia untuk berlatih menggunakan simulator pesawat Sukhoi. Penggunaan simulator, ujar Purnomo, sengaja dipilih, karena apabila berlatih dengan pesawat asli, bisa memakan biaya yang tinggi.

"Di Beijing, mereka memang memiliki peralatan yang lengkap. Mereka tidak dikenakan biaya, ketika berlatih menggunakan simulasi," ujar dia.

Namun, di saat bersamaan, Pemerintah Indonesia juga sedang dalam tahap untuk memesan simulator tersebut. Alat simulator itu tidak bisa tiba dalam waktu cepat di Indonesia, lantaran Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabarahan) dari Mabes TNI AU sedang meneliti simulator jenis apa yang pas untuk pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30.

"Apabila jenis simulator yang cocok buatan Rusia, karena pesawatnya juga buatan dari sana, ya kami akan beli dari Rusia," kata dia.

Terkait kerja sama di bidang militer, Purnomo menyampaikan kebijakan Pemerintah Indonesia yang tidak akan melakukan pembelian alat militer dari satu negara saja.
Berdasarkan pengalaman di masa lalu, ujar Purnomo, menggantungkan peralatan militer ke satu negara saja, dapat menyulitkan militer dalam negeri.

Sementara itu, kerja sama di bidang pendidikan akan direalisasikan dengan menyumbangkan sebuah laboratorium bahasa Mandarin di Pusat Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) di Sentul.

"Kami sedang membicarakan kemungkinan tersebut. Selain itu, mereka juga akan mengirimkan seorang guru pengajar bahasa Mandarin," imbuh Purnomo. Bahasa Mandarin, turut dipandang penting di dunia internasional.
Dalam pertemuan bilateral, Purnomo turut mengajak Menhan China untuk ikut terlibat dalam pertemuan Menhan Dialog Pertahanan Internasional (JIDD) di Jakarta yang dihelat Maret 2014. Hal itu, karena tema yang diangkat akan menyinggung soal keamanan maritim.

"Dan mereka berjanji akan mengirimkan delegasi besar dan tingkat tinggi untuk mengikuti JIDD. Di sana, mereka dapat berdiskusi mengenai Laut China Selatan dan Laut China Timur, termasuk menyampaikan posisi mereka dalam sengketa lahan yang tengah berlangsung," kata dia.

Chang akan berada di Indonesia hingga 19 Desember mendatang. Agenda terakhirnya adalah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 



Sumber : Vivanews

Berita Foto : Kunjungan Menhan China Ke Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Menhan China Jenderal Chang Wanquan melakukan inspeksi pasukan saat tiba di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (16/12). Kunjungan Menhan China itu dalam rangka kerjasama bilateral bidang pertahanan.

Menhan Purnomo Yusgiantoro (tengah berjas) berjalan menggandeng tangan Menhan China Jenderal Chang Wanquan di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (16/12). Kunjungan Menhan China itu dalam rangka kerjasama bilateral bidang pertahanan. 

Menhan China Jenderal Chang Wanquan keluar ruangan usai pertemuan dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (16/12). Kunjungan Menhan China itu dalam rangka kerjasama bilateral bidang pertahanan. 




Sumber : Antara

Parlemen Nasional Timor Leste Kecam Penyadapan Australia

DILLI-(IDB) : Parlamen Nasional Timor Leste, Senin 16 Desember 2013, mengeluarkan resolusi yang mengutuk aksi spionase yang dilakukan intelijen Australia tahun 2004 dan penggeledahan organisasi mata-mata itu terhadap Bernard Collaery, pengacara negara ini di Canberra.

Intelijen Australia melakukan penyadapan terhadap kantor kabinet Timor Leste saat dua negara sedang bernegosiasi soal celah laut Timor.

Sedangkan penggeledahan terhadap Bernard Collaery terjadi pada 5 Desember lalu. Collaery menjadi pengacara Timor Leste dalam sengketa yang diajukan negara ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, dalam perjanjian Certain Maritime Arrgement Timor Sea (CMATS) tahun 2006.

Dalam resolusinya, Parlemen minta pemerintah Timor Leste merevisi kerja sama dengan pemerintah Australia, mendesak Badan Intelijen Nasional negara ini meninjau program kerja samanya dengan badan mata-mata Negeri Kangguru itu.

"Kita melawan aksi intelijen (Australia) dan isu penyadapan," kata Ketua Parlamen Nasional Vicente Guterres, dalam sidang pleno di Parlamen, Senin 16 Desember 2013.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi Partai Congresu Nasional Rekonstrusaun de Timor-Leste (CNRT) , Natalino Dos Santos Nacimentu mengatakan, resolusi ini dikeluarkan untuk mempertahankan kedaulatan negara yang tidak dihargai oleh Australia. "Sebagaia wakil rakyat, kita harus berdiri melawan Australia," kata dia.

Pernyataan senada dilontarkan oleh anggota fraksi partai Fretilin, David Dias Ximenes dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Adriano Joao. "Kami keluarkan resolusi ini melawan Australia untuk membela hak atas minyak dan gas," kata Ximenes.

Sementara itu, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengungkapkan kemarahannya kepada Australian Federal Police (AFP) karena menahan Palmire Pires di Bandara, di Darwin, Australia, pada 13 Desember 2013 lalu. Pires adalah adik Menteri Pertambagan dan Peminyakan Alfredo Pires.

Menurut Xanana, sebuah laptop, USB dan uang sekitar USD 20 ribu ditahan dan tidak dikembalikan. Ia mengingatkan Australia bahwa warganya bukan teroris. "Kalau saya radikal, saya akan melarang warga saya ke Australia," kata Xanana, seusai bertemu Presiden Timor Leste di kantor Presiden. 




Sumber : Tempo

Abbott Kelimpungan Manusia Perahu Meningkat Tajam

CANBERRA-(IDB) : Australia dalam beberapa pekan terakhir mulai kelimpungan lagi menghadapi derasnya arus kedatangan para imigran ilegal dari Indonesia. Celakanya bagi Canberra, masalah ini muncul saat Australia mengalami kerenggangan hubungan dengan Indonesia, negara yang selama ini dipandang mitra strategis dalam mengalau para imigran gelap, yang rata-rata berasal dari Asia Selatan dan Timur Tengah.  

Para pejabat dan media massa Australia sendiri, bahkan sudah mewanti-wanti bahwa masalah itu merupakan konsekuensi yang harus ditanggung pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott, setelah membuat marah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena percakapan telepon dia bersama istri dan para pejabatnya disadap Dinas Intelijen Australia pada 2009 dan Canberra belum juga "minta maaf" atas skandal itu.

Sejak skandal penyadapan itu terungkap pada November lalu - berkat bocoran Edward Snowden dari Rusia - hubungan diplomatik Australia dan Indonesia tengah renggang. Kedua pemerintah tengah berupaya memperbaiki hubungan, namun "sanksi" Indonesia atas Australia masih berlaku.

Salah satu sanksi dari Jakarta itu adalah menghentikan kerja sama penanggulangan imigran gelap. Padahal, menanggulangi kedatangan para imigran gelap merupakan salah satu janji yang dinanti mayoritas rakyat Australia, yang memenangkan Partai Liberal pimpinan Abbott pada Pemilu 7 September 2013, dan membuat dia terpilih menjadi perdana menteri baru.

Kepada VIVAnews beberapa waktu lalu, seorang diplomat senior di Jakarta melihat bahwa penghentian kerja sama bilateral di tiga sektor - salah satunya penanggulangan imigran gelap - tidak saja menimbulkan dampak yang serius, namun sudah menjadi "tsunami" bagi kepentingan Australia.

Indonesia selama ini diandalkan Australia dalam mencegah kedatangan para imigran ilegal lewat perahu, dengan menyiagakan para personel keamanan dan fasilitas penampungan di beberapa tempat.  


Kini, kapal-kapal imigran gelap terus berdatangan dengan jumlah yang semakin banyak ke Australia. Para imigran mengandalkan Indonesia sebagai "batu loncatan" menuju Australia, karena letaknya yang dekat dengan Negeri Kanguru itu dan bisa ditempuh lewat jalur laut dengan kapal motor sederhana.

Menanggapi masalah ini, Abbott melihat Indonesia sangat penting. Diberitakan The Australian, Senin 16 Desember 2013, dalam empat hari terakhir ada empat kapal imigran gelap yang tiba di Australia. Jumlah ini meningkat dari empat hari sebelumnya, yang hanya dua kapal saja.

Abbott mengatakan bahwa ini tak lepas dari dihentikannya kerja sama dengan Indonesia. Sebelumnya, Presiden SBY menghentikan kerja sama penanganan imigran gelap menyusul kasus penyadapan oleh Australia.

SBY mengeluarkan enam tahapan normalisasi hubungan kedua negara sebelum diberlakukannya kembali kerja sama. Presiden berharap tahapan ini rampung Juli mendatang, tetapi Abbott berharap lebih cepat.

"Saya berharap kerja sama penanganan perdagangan-manusia bisa dilanjutkan sebelum itu," ujarnya kepada ABC Radio. "Tidak diragukan lagi bahwa mereka menghentikan kerja sama operasi memberantas penyelundupan manusia, dan saya kira peningkatan kapal yang datang dalam beberapa minggu terakhir karena penghentian kerja sama ini," kata Abbott.

Juru bicara oposisi di parlemen Chris Bowen, mengatakan bahwa komentar Abbott di berbagai media tidak akan membantu menyelesaikan masalah. Menurutnya, Abbott hanya menerapkan "diplomasi megaphone". "Perdana menteri kita berbicara dengan Indonesia melalui media. Dengan segala hormat, ini bukan cara untuk berbaikan dengan negara tetangga," kata Bowen.

Sebelumnya, Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Tony Burke mengaku kemitraan dengan Indonesia dalam menghentikan kapal-kapal suaka yang hendak memasuki wilayah perairan Australia tidak bisa diremehkan. "Pembekuan hubungan diplomatik yang lebih jauh lagi oleh Indonesia akan menimbulkan malapetaka serius bagi Australia," ujar dia seperti dikutip stasiun televisi Sky News eberapa waktu lalu.

Sebab itu, Burke mendesak pemerintah Australia segera memperbaiki hubungan dengan Indonesia. "Pemulihan hubungan bilateral amat signifikan. Ketegangan kedua negara harus diakhiri," kata dia.

Aji Mumpung
Ketegangan Indonesia-Australia ini akhirnya dimanfaatkan oleh para imigran gelap maupun orang-orang yang menawarkan jasa menyelundupkan mereka dengan perahu.

Ini merupakan bisnis menggiurkan, mengingat para imigran mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk memanfaatkan jasa penyelundup, yang rata-rata mengandalkan kapal butut dengan risiko besar untuk karam di tengah lautan. 

Menurut penelusuran Fairfax Media pekan lalu, para penyelundup bahkan mempromosikan jasa mereka dengan menjamin bahwa para imigran tidak akan ditangkap polisi Indonesia. Bahkan, mereka memberikan diskon, yaitu A$1.800 (sekitar Rp20 juta) untuk sekali kirim menggunakan sebuah perahu motor reyot.

"Sekarang adalah waktu yang aman untuk ke Australia, karena hubungan diplomatik negara kami dan Australia sedang buruk," kata seorang agen penyelundup di Cisarua, Jawa Barat, berbicara pada calon pelanggan.

Dalam percakapan yang direkam Fairfax itu, penyelundup ini mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan polisi untuk tidak bekerja sama dengan Australia menghentikan kapal imigran gelap.

"Mungkin dua atau tiga bulan lalu polisi Australia bisa ikut campur karena masih punya hubungan dengan Australia. Tapi sekarang, mereka tidak bisa berbuat apa pun. Saat polisi Australia meminta polisi Indonesia menahan, mereka tidak bisa karena tidak ada kerja sama," kata penyelundup ini.

Dia mengatakan bahwa saat ini sudah banyak warga Pakistan, Afganistan, dan Myanmar yang siap dikirimkan ke Australia. Ia juga menjelaskan bahwa ini adalah waktu yang tepat, sebelum hubungan kedua negara membaik lagi. "Saya yakin Australia ingin punya hubungan baik lagi dengan Indonesia," kata dia. 




Sumber : Vivanews

PM Abbott Salahkan Indonesia Perihal Manusia Perahu

CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott meminta Pemerintah Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama, terutama dalam hal penanganan people smuggling atau penyelundupan manusia.

Dalam 100 hari pemerintahannya, PM Abbott menyalahkan Indonesia lantaran belum juga memutuskan kembali kerja sama dalam menangani kasus penyelundupan manusia. Pernyataan ini menyusul meningkatnya 'manusia perahu' --sebutan untuk manusia penyelundup-- ke Negeri Kanguru.

"Tak diragukan lagi, penghentian kerja sama yang ditempuh Pemerintah Indonesia jadi tak membantu proses penyelundupan manusia. Padahal ini kejahatan di Indonesia dan Australia juga," kata Abbott seperti dimuat Sydney Morning Herald, Senin (16/12/2013).

Oleh karena itu, Abbott meminta Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama dengan pihaknya sebelum Juli 2014. Menurut dia, saat ini sudah waktunya kedua negara kembali duduk bersama menghadapi kasus 'manusia perahu'.

"Saya kira sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali bekerja sama. Itu (kerja sama) adalah sikap seorang teman untuk menuntaskan bersama masalah ini," ujar Abbott.

"Sekali lagi, salah satu alasan kenapa pencari suaka meningkat karena diputuskannya hubungan oleh Indonesia," imbuh dia, dalam kesempatan berbeda, kepada ABC.

November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Australia, terutama dalam bidang militer dan mengatasi penyelundupan manusia. Langkah itu dilakukan setelah beredarnya kabar Australia menyadap pejabat tinggi Indonesia, termasuk SBY dan Ani Yudhoyono. 

Sejak itu, hubungan Indonesia dan Australia memanas. Dialog sempat dilakukan antara menteri luar negeri kedua negara. Juga komunikasi yang dilakukan SBY dan Abbott lewat surat.

Pada Jumat 13 Desember 2013, sekitar 70 imigran gelap dilaporkan masuk ke wilayah Australia. Jumlah itu dinilai Australia telah meningkat sejak diputuskannya kerja sama oleh Indonesia.

Abbott Desak Indonesia Maafkan Australia

Perdana Menteri Australia,Tony Abbott, pada Senin (16/12/2013), mendesak Pemerintah Indonesia untuk memaafkan Australia terkait masalah penyadapan. Abbott mendesak Indonesia melupakan masalah itu dan melanjutkan kerjasama lagi dengan Australia.

Abbott sangat berharap, Indonesia segera melanjutkan kerjasama terutama soal pencegahan penyelundupan manusia. ”Penyelundupan manusia adalah kejahatan di Indonesia, dan saya berpikir bahwa Indonesia harus melanjutkan kerjasama dengan kami,” kata Abbott.

Mengutip laman ABC, Abbott ingin agar Indonesia bangkit dengan memaafkan dan melupakan masalah penyadapan. Kemudian, melanjutkan kerjasama untuk mencegah laju kapal para pencari suaka yang menuju Australia.

”Saya pikir salah satu alasan mengapa telah terjadi gelombang kedatangan para ‘manusia perahu’ selama beberapa minggu terakhir, karena dihentikannya kerjasama ini,” ujar Abbott.

”Jika kita dapat memastikan kapal (pencari suaka) tidak berlabuh di Australia, masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk dapat membantu kami di sini.”

Australia kini kewalahan mengatasi gelombang kedatangan para pencari suaka, setelah Indonesia menghentikan kerjasama pencegahan laju kapal “manusia perahu” itu.

Penghentian kerjasama itu dilakukan Indonesia, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat Indonesia lainnya pada 2009 terbongkar. Skandal penyadapan itu, dibocorkan bekas kontraktor National Security Agency (NSA) Amerika Serikat, Edward Joseph Snowden, 30.




Sumber : SCTV

Iran Luncurkan Perisai Pertahanan Maya "Shahpad"

TEHRAN-(IDB) : Iran meluncurkan perisai pertahanan maya pertama buatan dalam negeri yang diberi nama Shahpad (jaringan cerdas pertahanan keamanan), setelah beberapa tahun melakukan studi dan penelitian.

Produk ini adalah sistem pertahanan maya yang melindungi semua organisasi secara terpadu.

"Ide awal sistem ini diterima dari perisai pertahanan rudal yang digunakan di berbagai negara dengan tujuan mencegah serangan rudal," kata manajer produksi.

Dalam setiap organisasi informasi dan manajemen keamanan sistem buatan, CoreLog, digunakan untuk melindungi keamanan internal organisasi.

Shahpad juga akan digunakan untuk keamanan dari semua organisasi jaringan besar di dalam negeri.

Ssitem perlindungan intelijen ini digunakan di beberapa negara di dunia, atau yang sekarang hanya sedang merancang atau melaksanakan.

Menggunakan sistem ini, setiap kali ada ancaman terhadap organisasi atau sensor, sensor lain akan diinformasikan dan mencegah ancaman.

Mekanisme cerdas untuk pertukaran intelijen di antara sensor yang digunakan dalam solusi untuk memfasilitasi reaksi cepat. Sistem ini mampu menginformasikan semua pusat sensitif dan penting seperti operasi keamanan pusat di seluruh negeri, demikian OANA.



Sumber : Antara

Mabesal Bangun Lantamal Baru Di Tarakan

TARAKAN-(IDB) : Untuk menjaga wilayah perbatasan dan kedaulatan, TNI AL membangun Pangkalan Utama AL di Tarakan dan pos pengamatan di Nunukan. Pangkalan ini akan menjaga perbatasan yang bersentuhan langsung dengan Malaysia dan Filipina, mengatasi provokasi asing dan akan menyiagakan beberapa kapal perang. Kepala Staff TNI AL Laksamana TNI Dr Marsetio Sabtu lalu (14/12) datang lokasi pembangunan Lantamal sekaligus meresmikannya.

Pembangunan Lantamal di atas laham milik Pemkot Tarakan yang telah diserah terimakan ke TNI AL ini dimulai sejak 2008 lalu, dan baru bisa diresmikan setelah Walikota Tarakan Udin Hianggio secara resmi menghibahkan lahan seluar 61 hektare untuk digunakan sebagai Lantamal. “Kami sangat bersyukur karena Pemkot Tarakan secara resmi menyerahkan lahan kepada Angkatan Laut. Di kawasan ini nantinya akan dikembangkan sebagai Lantamal TNI AL,” kata Marsetio.

Letak pulau Tarakan yang strategis membuat TNI AL menjadikanya sebagai pangkalan, sehingga apabila terjadi kejadian dan situasi yang mendesak, kapal perang yang ada bisa digeser untuk melakukan pengamanan maupun patroli di wilayah perbatasan. Apalagi perairan Ambalat dikenal sebagai blok cadangan minyak dunia, sehingga cukup rawan terjadinya klaim dari negara lain. “Kehadiran kapal akan di-sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan,” ucapnya.

Panjang dermaga Lantamal yang berada di Kelurahan Mam-burungan Kecamatan Tarakan Timur ini 205 meter sehingga bisa disandari hingga sembilan kapal perang disusun dua baris. Sedangkan untuk kepastian pengoperasian masih menunggu keputusan dari Badan Pemerintah Khusus berdekatan dengan TNI. “Nantinya akan kita bangun akses perkantoran, logistik perbekalan dan sarana dan prasarana lainya karena Tarakan sangat ideal untuk dikembangkan menjadi Lantamal,” terangnya.

Selain untuk kegiatan AL dermaga Lantamal juga bisa digunakan bersama untuk ke-pentingan pemerintah Kota Tarakan dan Masyarakat, karena dermaga yang panjang bisa disandari kapal – kapal dengan tonase besar semisal kapal barang.

“Ini nantinya akan memberikan multiflier effect bagi daerah dan TNI, karena dermaga ini bisa digunakan untuk membackup ekspor import atau kegiatan bongkar muat kapal barang lainya,” ucap Marsetio.

Sementara itu, Walikota Tarakan Udin Hianggio me-ngatakan, bantuan Pemkot Tarakan kepada TNI AL me-rupakan bukti rasa nasionalisme warga Tarakan, karena dengan adanya Lantamal maka keamanan perbatasan bisa lebih terpantau sehingga negara lain tidak akan berani melecehkan Indonesia maupun membuat provokasi yang bisa mengancam keutuhan NKRI,

“Yang kami lakukan me-ruapakan kecintaan kami ter-hadap NKRI, apapun yang dibutuhkan negara kami siap membantu,” bebernya.

Pos Pengamatan

Sementara TNI AL juga mem-bangun pos pengamat di dekat Sungai Mantadak, sebagai per-panjangan tangan dari Pos TNI AL Pulau Tinabasan.

“Kami sudah mendirikan pos pengamat di Mantadak, Pos Pengamat TNI AL, tapi sifatnya hanya pengamatan. Itu ke-panjangan tangannya dari Pos Tinabasan,” kata Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Bayu Trikuncoro.

Mantadak merupakan sebuah perkampungan di Sebatik Malaysia yang banyak terdapat per-kebunan kelapa sawit. Pem-bangunan Pos Pengamatan pada posisi dekat Sungai Mantadak, lanjutnya, sebagai upaya me-ngamati aktivitas aparat Malaysia yang kerap mengunjungi wilayah perbatasannya itu.

“Polis Marine dari Malaysia sudah sering hadir di situ. Tugas saya adalah memonitor disposisi kekuatan lawan di laut. Jadi kalau dia sudah ada pergerakan kekuatan laut di situ, saya harus memonitor dan melaporkan,” ujarnya

Mantadak juga diketahui sebagai tempat arena judi sabung ayam yang banyak dihadiri warga Indonesia maupun Malaysia. Daerah perbatasan darat dan laut itu, menjadi perhatian sebagai antisipasi pergerakan yang dilakukan aparat negara tetangga.

Ditambahkan, Pos Pengamatan Mantadak yang baru selesai dibangun dinilai sangat di-perlukan. Sebelumnya ia pernah mengusulkan pembangunannya kepada Pemkab Nunukan, namun tak ditanggapi hingga akhirnya dibangun sendiri. “Suratnya sudah kita kirimkan ke bupati, saya minta dibangunkan tapi belum di-bangunkan, akhirnya sekarang terbangun sendiri,” ujarnya.




Sumber : KoranKaltim

PM Australia Minta Indonesia Lanjutkan Kerjasama Pencari Suaka

CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan sudah saatnya Indonesia melanjutkan lagi kerjasama dengan Australia untuk menghentikan arus manusia perahu pencari suaka ke Australia.

Saat konferensi pers pada 100 hari masa kerjanya sebagai PM Australia, Minggu (15/12/2013), Abbott menggambarkan kebijakan untuk menangguhkan kerjasama militer juga tidak membantu dan meminta Indonesia untuk memperbaiki hubungan.

"Mengingat bahwa penyelundupan orang adalah kejahatan di Indonesia, sama seperti halnya di Australia. Saya kira sudah saatnya kerjasama dilanjutkan,” pinta Abbott.

“Tapi saya pada akhirnya bisa menerima, apa yang Indonesia lakukan adalah penting buat Indonesia,” lanjutnya.

Indonesia menghentikan tiga sektor kerjasama strategis dengan Australia, diantranya seperti dibidang militer dan operasi penyelundupan manusia menyusul pengungkapan operasi intelijen Australia yang berupaya meretas telepon Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono beserta ibu negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat politisi Indonesia lainnya.

Arus Pencari Suaka

Arus pencari suaka ke Australia terus kini terus berlangsung.

Sabtu (14/12/2013) kemarin, sekitar 70 pencari suaka yang kebanyakan diyakini anak anak telah dibawa ke pulau Christmas.

ABC melaporkan kalau kelompok pencari suaka tersebut berasal dari berbagai negara dibawa ke pulau Chrismast pada pukul 9:00 pagi waktu setempat oleh Armada Angkatan Laut Australia HMAS Stuart.

Seorang saksi mata menyampaikan kalau puluhan pencari suaka yang tiba kebanyakan anak anak.

Pemerintah menolak memberi keterangan resmi soal itu dan hanya menyatakan bahwa semua detail kedatangan pencari suaka hanya dibahas pada briefing mingguan untuk Operasi Perbatasan Kedaulatan.



Sumber : Detik

KASAD : Ingat Amanat Jenderal Besar Soedirman

SURABAYA-(IDB) : Ribuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dari setiap satuan diingatkan kembali amanat Jenderal Besar Soedirman.
 
Amanat itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI, Budiman dalam upacara Hari Juang Kartika 2013 di Lapangan Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (15/12).


Berikut petikan amanat Jenderal Besar Soedirman :


Robek-robeklah badanmu, potong-potonglah jasadku, Tetapi Jiwaku yang dilindungi benteng Merah Putih akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang dihadapi.Tentara bukan merupakan suatu kalangan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri diatas masyarakat.


Tentara hanya mempunyai kewajiban satu ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara takut memegang kewajibannya itu.


Lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh tunduk kepada pimpinan atasannya, dengan iklas mengerjakan kewajibannya tunduk kepada perintah pimpinannya. Inilah merupakan kekuatan dari suatu tentara.


Kamu sekalian telah bersumpah bersama-sama rakyat seluruhnya, akan mempertahankan kedaulatan negara republik kita dengan segenap harta benda dengan jiwa raga, jangan sekali-kali diantara tentara kita, ada yang menyalahi janji menjadi penghianat nusa, bangsa, dan agama.  


Harus kamu senantiasa ingat, bahwa tiap-tiap perjuangan tentu memakan korban tetapi kamu sekalian telah bersumpah, ikhlas mati sebagai kusuma bangsa. Meskipun kamu dapat dilatih jasmani yang sehebat-hebatnya, tidak akan berguna jika kamu mempunyai sifat menyerah, tentara akan timbul dan tenggelam bersama-sama negara.


Anak-anakku tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran Tanah Airmu.


Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan diatas himpunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga. Berjuang terus.


Insya Allah, Tuhan melindungi perjuangan suci kita, janji sudah kita dengungkan, tekad sudah kita tanamkan, semua ini tidak akan bermanfaat bagi tanah air kita, apabila janji dan tekad ini tidak kita amalkan dengan amalan yang nyata.



Sumber : Republika

Frigate Nasional Rasa Steregushchy

Kunjungan Kasal Laksamana Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf  Saint Petersburg - Rusia September 2013, melihat Korvet 20380 Steregushchy
Kunjungan Kasal Laksamana Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf Saint Petersburg – Rusia September 2013, melihat Korvet 20380 Steregushchy

MOSCOW-(IDB) : Kantor Galangan Kapal Severnaya Verf (Northern Shipyard) Saint Petersburg – Rusia mendapat kunjungan dari pejabat teras TNI AL yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio, 20 September 2013.


Dalam kunjungan ini Kasal Laksamana Marsetio melihat kemampuan line-produksi dari galangan pembuat kapal perang Severnaya Verf, termasuk pengerjaan dinding dermaga modern yang dimiliki mereka.

kasal-Strereguschy-2
Kunjungan Kasal Laksamana TNI Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf, pembuat Korvet 20380 Stereguschchy, Saint Petersberg, Rusia.

Rombongan KASAL juga menyaksikan presentasi dari Direktur Jenderal Galangan Kapal Severnaya Verf, A.V.Ushakova, serta Kepala Desain Korvet 20380. Mereka mempresentasikan korvet I.N.Ivanova TTX tipe “Guarding”.


Korvet 20380 didisain oleh Central Marine Design Bureau “Almaz”, sebagai kapal perang multipurpose zona maritim, untuk berperang menghadapi kapal permukaan, kapal selam serta menyediakan pertahanan udara dan artileri untuk operasi pendaratan pasukan maupun serangan amphibi.
Seluruh Kepala Staff Angkatan, TNI AD, AU dan AL tahun 2013 adalah peraih  trophy Adi Makayasa (lulusan Akmil terbaik), termasuk Laksamana TNI Marsetio
Seluruh Kepala Staff Angkatan, TNI AD, AU dan AL tahun 2013 adalah peraih trophy Adi Makayasa (lulusan Akmil terbaik), termasuk Laksamana TNI Marsetio

Proyek 20380 Steregushchy
 
Korvet 20380 class dibangun galangan kapal JSC Severnaya Verf dan Amur Shipbuilding Plant untuk Angkatan Laut Rusia. Korvet 20380 dimaksudkan untuk menggantikan korvet Grisha Class, untuk patroli pantai, pengawalan dan operasi perang anti-kapal selam (ASW).


Korvet 20380 pertama diberi nama Steregushchy dan diproduksi bulan Desember 2001 serta diluncurkan Mei 2006. Korvet 20380 Steregushchy mulai ujicoba laut pada bulan November 2006 dan bergabung dengan Armada Baltik Rusia, November 2007.

Korvet  20380 Steregushchy Class  buatan Galangan kapal  JSC Severnaya Verf, Rusia
Korvet 20380 Steregushchy Class buatan Galangan kapal JSC Severnaya Verf, Rusia

Korvet kedua 20380 class bernama Soobrazitelny, diproduksi Mei 2003 dan diluncurkan pada bulan Maret 2010 dan mulai digunakan Angkatan Laut Rusia pada bulan Juli 2011.


Korvet ketiga, bernama Boyky diproduksi bulan Juli 2010, diluncurkan April 2011 dan beroperasi di militer Rusia tahun 2013.

Sovershenny diproduksi Juni 2006 dan diharapkan dapat diluncurkan pada tahun 2013 untuk commissioning pada tahun 2014. Stoyky diproduksi bulan November 2006, diluncurkan pada Mei 2012 untuk commissioning pada tahun 2013. Pembangunan kapal keenam dari Korvet 20380 Class diberinama, Gromky dan dimulai pada Februari 2012.


Pada bulan Juni 2011, United Shipbuilding Corporation (USC) menandatangani kontrak dengan eksportir resmi persenjataan Rusia Rosoboronexport, untuk memasok dua korvet Tiger Kelas untuk Aljazair Navy. Tiger Class adalah varian ekspor korvet Steregushchy Class.

Korvet  20380 Steregushchy Class, Rusia
Korvet 20380 Steregushchy Class, Rusia

Fitur Desain Steregushchy Class
 
Steregushchy Kelas dirancang oleh Biro Desain Pangkalan Utama Angkatan Laut Almaz. Corvette ini menggabungkan lambung baja, komposit dan suprastruktur bulbous bow. Bagian hull kapal dibagi menjadi sembilan subdivisi kedap air.


Desain siluman secara signifikan mengurangi jejak radar kapal. Sistem akustik kapal, infra-merah, magnetik dan jejak visual juga dikurangi dengan menggabungkan teknologi siluman dalam pembangunan kapal perang .


Steregushchy Class memiliki panjang 105 meter, lebar 13 m dan draft 3.7m. Kapal dengan muatan penuh 2100 ton ini, dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 27 knot. Steregushchy mengangkut 100 personel, termasuk kru pemeliharaan helikopter.


Command And Control Systems
 
Korvet Steregushchy Class dilengkapi sistem manajemen informasi tempur “Sigma”. Sistem ini mengumpulkan informasi dari radar dan sensor dan menyediakan keadaaan situasional secara real-time. Sistemnya juga memungkinkan kapal untuk bertukar informasi intelijen dengan unit angkatan laut lainnya dalam pertempuran kelompok.


Senjata Dan Rudal Steregushchy Kelas
 
The Steregushchy Class dipersenjatai kombinasi sistem rudal, termasuk rudal Kh-35 dan Rudal 3M-54 Klub. Dua sistem anti-pesawat on-board Kashtan untuk close-in air defence terhadap: rudal anti-kapal, pesawat dan target permukaan kecil. Mulai dari korvet Soobrazitelny, kapal-kapal baru di kelas ini, sedang dipersenjatai dengan REDUT-K SAM system, menggantikan di Kashtan sistem .


Senjata utama di depan dipasang Arsenal A- 190 100mm naval gun. Dua CIWS otomatis enam laras 30mm jenis AK-630M, juga terpasang di kapal.


CIWS AK-630M dapat menembakkan 5.000 peluru/menit untuk jangkauan maksimum 5.000 meter. Steregushchy dilengkapi tabung torpedo 2×4 E/NK antitorpedo missile.
CIWS Korvet 20380 Steregushchy
CIWS Korvet 20380 Steregushchy

Sensor/Radar Dan Helikopter Deck
 
Peralatan sensor dilengkapi: Furke-E 3D, E/F band air search radar, Garpun-B/3Ts-25E/Plank Shave surface search radar, Hot Flash radar, Ratep 5P-10E Puma fire control radar and a Monument targeting radar. Korvet ini juga dilengkapi Zarya-ME sonar suite dan Vinyetka-EM towed sonar array.


Steregushchy Class memiliki dek helikopter di buritan dan hanggar, untuk mendukung operasi dari helikopter Ka-27 untuk pengintaian dan misi anti-kapal selam.


Countermeasures And Propulsion
 
Peralatan Countermeasures mencakup sistem ECM TK-25E-5 dan PK-10E decoy sistem. TK-25E-5 dapat menekan/mereduksi radar akusisi target udara dan permukaan, radar pengendalian tembakan serta radar pencari anti-ship missile (ASM).


Sistem Decoy PK-10E dilengkapi sistem peluncuran KT-216-E, dengan cara menembakkan 50 butir AZ-SO-50/AZ-SOM-50 untuk menipu radar dan optik rudal musuh.
Persenjataan Korvet/ Frigate Steregushchy Class
Persenjataan Korvet/ Frigate Steregushchy Class

Empat mesin diesel 16D49 menghasilkan daya output total 23.320 hp dan 4 set diesel on-board menghasilkan 2.520 kW listrik untuk penerangan kapal. Mesin dipasang pada platform teredam dan diesel gen-set di dek kedua untuk mengurangi kebisingan kapal.


Sistem propulsi menyediakan kecepatan maksimum 27kt dan daya jelajah 4.000 mil pada kecepatan 14kt. Steregushchy memiliki kemampuan operasi 15 hari, tanpa mengisi ulang logistik.
Kita berharap kunjunga
n petinggi TNI AL bukanlah untuk membeli Steregushchy atau Tiger Class (export), melainkan mengajak Galangan Kapal Severnaya Verf Rusia, untuk bekerjasama membangun Frigate Nasional yang sudah berjalan dengan DSNS Belanda. 




Sumber : JKGR