Pages

Jumat, November 08, 2013

Menhan Indonesia Australia Diskusi Isu Strategis Kerjasama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Jumat (8/11), menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Australia  David Johnston bersama delegasinya di Kantor Kemhan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Menhan RI mendiskusikan kerjasama pertahanan dengan Menhan Australia. 

Dalam dialog Head to Head ini dibicarakan antara lain tentang peningkatan kerjasama pertahanan di bidang patroli maritim bersama. Menteri Pertahanan Australia mengatakan akan melanjutkan dan memperluas area kerjasama yang sudah dibangun para pendahulunya.

Mengakhiri kunjungannya Menhan Australia  di Kementerian Pertahanan, Menhan Purnomo Yusgiantoro melakukan konferensi pers dengan media Nasional dan Internasional. Salah satu topik yang menjadi perhatian media Indonesia dan Australia adalah seputar isu penyadapan.

Kepada media, Menhan menyampaikan bahwa isu penyadapan sudah berada di ranah hubungan diplomatik antara kedua negara. Sehingga yang menjadi leading sector  adalah Kementerian Luar Negeri. Kementerian Pertahanan saat ini masih menunggu dan akan mematuhi  hasil-hasil yang dicapai dalam pertemuan antara  Menlu Indonesia dan Australia yang sedang berlangsung di Bali.





Sumber : DMC

Asrenbang Kepala Staf RMN Kunjungi Koarmatim


 
SURABAYA-(IDB) : Asisten Perencanaan Pembangunan Kepala Staf Royal Malaysian Navy (RMN) Rear Admiral Dato’ Abdul Ghani Othman melaksanakan kunjungan kehormatan ke Koarmatim dengan didampingi Komandan KD Jebat Captain Abdul Halim Bin Hj Shaari beserta staf. Rombongan tamu dari angkatan laut negeri jiran tersebut disambut dengan hangat oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M. Hum di VIP Room Gedung Markas Panglima, Mako Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (8/11).

Kunjungan ini bersamaan dengan kegiatan KD Jebat yang saat ini sedang sandar di Pelabuhan Umum Tanjung Perak Surabaya untuk melaksanakan bekal ulang logistik usai melaksanakan kegiatan latihan bersama dengan kapal perang negara asing di perairan Australia, termasuk latihan bersama dengan salah satu unsur Koarmatim, KRI Sultan Iskandar Muda-367.

Dalam pertemuan itu, Pangarmatim menyampaikan ucapan selamat datang di Surabaya dan selamat datang di Mako Koarmatim, semoga kunjungan ini dapat memberikan rasa senang dan bahagia, terlebih melalui momen ini dapat lebih mempererat hubungan persahabatan angkatan laut kedua negara.

Selain itu, Pangarmatim juga mengatakan bahwa eratnya hubungan kedua negara diwujudkan dalam hubungan yang erat antara angkatan laut kedua negara, hal ini tentunya akan memberikan kontribusi yang positif bagi kedua pemerintahan, sehingga kerja sama yang saling menguntungkan antar kedua negara, baik di bidang politik, ekonomi, budaya maupun militer akan lebih meningkat. Pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan tersebut diakhiri dengan tukar menukar cindera mata dan foto bersama.





Sumber : Koarmatim

TD Anjasmoro Buatan PT. PAL Indonesia Resni Perkuat TNI AL


 
SURABAYA-(IDB) : Pangkalan Utama TNI AL V jajaran Koarmatim mendapat tambahan satu unsur kapal tunda untuk mendukung kegiatan operasional KRI, utamanya KRI yang memerlukan lepas dan sandar di wilayah operasi Lantamal V, khususnya di dermaga Ujung, Surabaya. 

Kapal Tunda produksi PT. PAL Indonesia yang diberi nama TD Anjasmoro ini diresmikan oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Suyitno, S.Pi, M. M. masuk dalam jajaran Lantamal V dan sebagai Komandan pertama TD Anjasmoro adalah Serma Nav Eko Syamsul Arifien. Acara serah terima kapal berlangsung di dermaga Divisi Kapal Niaga PT. PAL Indonesia, Jum’at (08/11).

Penyerahan TD Anjasmoro ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Direktur Produksi PT. PAL Indonesia Ir. Edy Widarto, MBA, Kadisadal Laksma TNI Agus Setijadi, Komandan Lantamal V Laksma TNI Sumadi dengan disaksikan oleh Aslog Kasal, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Kadismatal Laksma TNI Bambang NR serta Wakil Komisaris Utama PT. PAL Indonesia Bpk. Sunarjo. 

Kemudian penyerahan Naskah Berita Acara Serah Terima dari Direktur Produksi PT PAL kepada Kadisadal untuk selanjutnya diserahkan kepada Komandan Lantamal V sebagai instansi pengguna. Nama TD Anjasmoro secara resmi digunakan setelah acara pembukaan selubung nama kapal dengan penekanan tombol oleh Aslog Kasal, Pangarmatim dan Direktur Produksi PT. PAL dan disambut tepuk tangan para hadirin dan undangan.

Menurut Aslog Kasal, pengadaan kapal tunda TD Anjasmoro ini merupakan hasil pengadaan kapal baru TNI AL yang dilaksanakan oleh Dinas Pengadaan TNI AL (Disadal) dan dibangun di galangan kapal PT. PAL Indonesia dengan menggunakan dana APBN-P tahun 2011. “Kapal tunda ini telah lulus atas serangkaian uji kelaikan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelaikan TNI AL dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)”, kata Aslog Kasal menambahkan.

Sementara itu Direktur Utama PT. PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin yang dalam acara tersebut diwakili Direktur Produksi Ir. Edi Widarto, MBA mengatakan kapal tunda TD Anjasmoro ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan PT. PAL dalam rangka meningkatkan peran dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional melalui penguasaan teknologi dan rancang bangun.

Dalam laporan kesiapan penyerahan kapal tunda tersebut, Komandan Satgas DN Yekda KCR 60 M dan Kapal Tunda Kolonel Laut (P) Rony Saleh menyampaikan bahwa TD Anjasmoro ini merupakan kapal tunda ke-2 yang dibangun oleh PT. PAL Indonesia yang pembangunannya meliputi 4 tahap yaitu tahap desain, tahap pengadaan material, tahap produksi serta yang terakhir adalah tahap pengetesan (general inspection). 

Sedangkan tahap pengakhiran dari keseluruhan tahap yaitu dilaksanakannya sea trial di laut pada tanggal 28 hingga 29 Oktober 2013. “Kapal tersebut telah dilaksanakan penilaian oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) pada tanggal 30 Oktober 2013 serta Commodore Inspection pada tanggal 31 Oktober 2013 dengan hasil baik”, jelas Kolonel Laut (P) Rony Saleh. 





Sumber : Koarmatim

TNI AU Latihan Maverick Di Lanud Iswahjudi

skadron-sub
PONTIANAK-(IDB) : Langit biru bumi Khatulistiwa 2 pekan kedepan akan terasa sepi, yang biasanya dihiasi gemuruh pesawat tempur.   Hal ini dikarenakan pesawat Hawk 100/200 Elang Khatulistiwa Skadron Udara 1 melaksanakan Latihan Maverick di Lanud Iswahjudi, Jumat (08/11).

Tepat pukul 08.15 WIB 3 pesawat hawk 100/200, berturut-turut take off meninggalkan bumi Khatulistiwa menuju madiun.   Sedikitnya 60 personel Skadron Udara 1 ikut terlibat dalam latihan ini dan dipimpin langsung Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Radar Suharsono.

Adapun pesawat yang digunakan adalah TT 0229 diawaki Kapten Pnb Andres, TL 0113 diawaki  Letkol Pnb Radar Suharsono dan Lettu Pnb Andi Sihotang, TT 0226 diawaki Kapten Pnb Amri.

Sedangkan ground crew dan peralatan pendukung latihan  diangkut oleh pesawat Hercules A- A-1317 dengan pilot Mayor Pnb Wisoko dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma. Pesawat angkut kebanggaan TNI AU tersebut membawa ground crew dan perlengkapan Skadron Udara 1 Lanud Supadio yang akan melaksanakan latihan Maverick  selama kurang lebih 8 hari di Lanud Iswahjudi.





Sumber : Poskota

Asops Panglima TNI Kunjungi Kapal Markas Satgas Bdf-Vi/13

SURABAYA-(IDB) : Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan beserta rombongan mengadakan kunjungan ke Kapal Markas Satgas BDF-VI/2013 di KRI Surabaya-591, Kamis (7/11).

Bertempat di Posko Satgasla PAM VVIP BDF-VI/2013 tersebut. Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim) Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos memberikan penjelasan kepada  Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan dan rombongan terkait situasi terkini perairan Denpasar pada pelaksanaan Pengamanan VVIP Bali Democracy Forum (BDF-VI/13).

Pada kesempatan tersebut,  Laksamana Pertama TNI  Aan Kurnia, S. Sos, selaku Komandan Satgasla PAM VVIP BDF-VI/2013 menerangkan tentang konsep strategis pengamanan wilayah perairan Denpasar terbagi dalam beberapa RING pengamanan, yaitu unsur utama kawal yang terdiri dari beberapa kapal kombatan serta beberapa personel Pasukan Katak TNI AL.

Diharapkan pengamanan laut yang disiapkan tersebut,  mampu mangatasi dan mencegah segala bentuk ancaman, gangguan,  hambatan yang ada di dan dari laut, sehingga dapat memberikan rasa aman terhadap para tamu negara dalam pelaksanaan BDF-VI/2013 itu sendiri.

Setelah selesai acara paparan,  Asops Panglima TNI melakukan pengecekan kesiapan materil maupun personel melalui radio komunikasi yang dimilki Kapal Markas, selanjutnya Asops Panglima TNI di dampingi Komandan Guspurlaarmatim selaku Komandan Satgasla PAM VVIP BDF-VI/2013 menuju Loong Room VIP.





Sumber : Koarmatim

Pesawat Latih Terbaru TNI AU Mendarat Darurat

SLEMAN-(IDB) : Pendaratan darurat pesawat latih Sekbang Lanud Adisucipto Jogja kembali terjadi. Pesawat latih jenis Grob G120TP-A LD-1204 mengalami lock landing gear saat akan mendarat, Kamis (7/11/2013) sekitar pukul 09.30 WIB.
 
Sebelumnya peristiwa lock landing gear pesawat latih TNI AU Adisutjipto juga terjadi pada 23 Agustus 2013 lalu pada Charlie nomor LD3416.

Salah satu siswa bernama Marcel mengirim sinyal darurat bahwa roda bagian depan pesawat tidak bisa keluar. Kejadian serupa terulang kembali kemarin dengan pesawat yang justru lebih canggih dan diawaki langsung oleh anggota TNI AU.

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, pesawat latih G120TP-A nomor LD-1204 mendapat giliran terbang sebagai salah satu media latihan Sekbang TNI AU sekitar pukul 09.00 WIB.

Dua personel TNI AU menaiki pesawat tersebut, keduanya merupakan instruktur Sekbang. Dengan dipiloti Letkol Andi Wijanarko dan Pilot Pembantu Mayor Didik, pesawat pabrikan Jerman itu diterbangkan.

Tidak ada kecurigaan sebelumnya karena seluruh komponen pesawat dalam keadaan siap terbang.

Kendati demikian setelah sekitar 30 menit terbang tiba-tiba pilot mengirim sinyal darurat pada Bandara Adisutjipto.

Sinyal lock landing gear dikirim dari kokpit pilot pesawat latih tersebut. Sebagaimana diketahui landing gear merupakan salah satu komponen penting dalam pesawat yang akan membantu pendaratan.

Maka jika terkunci akan menyulitkan upaya pendaratan bahkan bisa menimbulkan kecelakaan.

“Terjadi masalah pada roda sempat tidak bisa keluar saat akan mendarat,” ungkap sumber Harian Jogja di Bandara Adisutjipto, kemarin.

Sinyal darurat yang dikirim sempat membuat geger kawasan Hanggar Skuadron Pendidikan Lanud Adisutjipto dan runway bandara.

Pasalnya, kawasan itu dijadikan sebagai tempat pendaratan darurat pesawat latih tersebut sudah dipenuhi dengan persiapan kedaruratan yang meluncur ke lokasi. Seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans dan personel pengamanan darurat lainnya pun siaga penuh dengan situasi tegang.

Komunikasi radio Handy Talkie (HT) bersuara rapat bersahutan antarpersonel penyelamat. Kendati demikian berkat keberanian pilot dalam mengambil keputusan, akhirnya dapat mendarat dengan selamat meski sempat diwarnai ketegangan.


Saat-Saat Menegangkan Pesawat Grob Meluncur Dalam Posisi Wheelie


Insiden menegangkan terjadi di Pangkalan Udara Adisutjipto, Kamis (7/11/2013) pagi. Sebuah pesawat latih Grob G120 TP-A buatan Jerman yang baru sekitar sebulan diserahterimakan, melakukan pendaratan darurat. Informasi yang dihimpun Tribun kemarin dari lapangan, tidak ada tanda-tanda sama sekali pesawat latih yang dijadwalkan terbang latihan rutin akan mengalami kendala teknis di udara.
 
Pesawat take-off seperti biasa mulus dan berputar satu kali. Saat putaran kedua dan bersiap turun, landing gear pesawat seperti patah, sehingga ban keluar dalam posisi tidak sempurna.

Setelah pilot menginformasikan ke ruang kontrol bahwa ada kerusakan teknis, ketegangan merayapi semua kru pendukung yang ada di sekitar landas pacu Lanud Adisutjipto. Segera tiga mobil pemadam kebakaran digerakkan ke tepi tarmak.

Begitu pula dua mobil ambulan meluncur mendekati ujung landas pacu untuk pendaratan. Semua mesin kendaraan dalam posisi hidup, sembari menanti apa yang akan terjadi. Termasuk kemungkinan terburuk jika pesawat jatuh atau melakukan pendaratan keras (hard landing).

Tetapi dari bawah setelah berputar tiga kali, pesawat Grob melayang turun dengan kecepatan sedang. Roda belakang pesawat kemudian menyentuh tarmak, selanjutnya meluncur terus dalam posisi mendongak guna menghindari benturan moncong ke permukaan landasan.

Pesawat meluncur dalam posisi wheelie bertumpu pada dua roda belakang dalam jarak cukup jauh hingga kecepatannya terus berkurang dan begitu hampir habis jarak luncur pendaratannya, barulah pilot menurunkan posisi moncong, dan pesawat segera terhenti agak keras.

Pilot Andi W dan ko-pilotnya dievakuasi dari kabin dan dilarikan ke RS AU dr S Hardjolukito. Kondisi fisik dua awak pesawat dikabarkan baik. Tribun yang hendak membesuk pun dilarang menemui karena masih agak syok.

Kedua perwira TNI AU itu hanya boleh dibesuk anggota keluarga dan petugas yang berkepentingan.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adisutjipto, Mayor Hamdi Londong menjelaskan TNI AU telah melakukan segala upaya untuk memprioritaskan keselamatan pilot pesawat yang bermasalah.

Pendaratan darurat yang berakhir mulus itu menurut Londong sesuatu yang luar biasa. "Saya bersyukur semua bisa selamat dan dalam posisi aman," kata Londong.



Sumber : HJ

Kontingen Garuda XXXII-C/Minustah Tiba Di Haiti

haiti-sub
HAITI-(IDB) : Kontingen Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-C/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti) dibawah pimpinan Mayor Czi Alfius Navirinda K. selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah beberapa waktu lalu telah tiba di Port Au Prince, Haiti.

Suka cita dan rasa syukur tersirat di raut muka seluruh anggota kontingen meskipun telah menempuh perjalanan panjang selama kurang lebih 32 jam dan melewati beberapa kali transit di beberapa negara yaitu di Mumbai (India), Ankara (Turki), dan Santa Maria (Amerika Serikat), dengan menggunakan pesawat dari Maskapai VIM milik Rusia, yang di carter khusus oleh PBB untuk mengangkut personel Satgas Kizi TNI menuju Haiti.

haiti-tengah

Selanjutnya dengan pengawalan dari pasukan Argentina Batalyon (Argbatt) sebagai Tim Escort, Pasukan Garuda bergerak menuju Transit Camp milik Pasukan PBB di Port Au Prince.

haiti-tengah-1
Di bandara Internasional Port Au Prince, rombongan disambut oleh Dansatgas Kizi Konga XXXII-B/Minustah, Letkol Czi Arief Novianto beserta staf serta anggota. Pada saat yang bersamaan sejumlah setengah dari personel Satgas Konga XXXII-B yang dijadwalkan kembali ketanah air gelombang I, melakukan persiapan untuk memasuki pesawat yang sama.
Selanjutnya rombongan berangkat menuju Camp Garuda di Gonaives ibu kota Propinsi Artibonite yang berjarak 180 KM dengan menempuh waktu selama 4 jam perjalanan dengan melewati beberapa kota seperti Cabaret, Saint Marc. Perjalan Satgas Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah mendapat pengawalan khusus dari pasukan Argentina yang bertindak sebagai Escort serta diperkuat oleh 1 regu dari Guatemala MP.





Sumber : Poskota

Indonesia Juara Umum Di Ajang AARM Myanmar

MYANMAR-(IDB) : Para prajurit TNI Angkatan Darat kembali menjuarai ajang ASEAN Armies Rifle Meet  (AARM) ke-23 di Myanmar, Kamis 7 November 2013.

Sambil bernyanyi semangat dan bertepuk tangan, 60-an prajurit TNI Angkatan Darat menyambut kedatangan Kepala Staf AD, Jenderal TNI Budiman. Acara ini berlangsung di Komplek Akademi Militer yang megah, sekitar dua jam perjalanan darat ke utara Mandalay, kota bisnis di Myanmar. Para prajurit itu sudah dua pekan berada di komplek militer itu untuk mengikuti Asean Armies Rifle Meet  (AARM)ke-23. 

Hasilnya, kontingen AD Indonesia mempertahankan posisi juara umum dengan merebut 28 medali emas dari 45 medali emas yang diperebutkan kontingan petembak AD se- ASEAN.

KSAD Jenderal Budiman menyampaikan rasa bangga dengan prestasi yang diraih para prajurit. "Tapi saya ingin agar para juara AARM bisa memenangi pula kejuaraan internasional seperti SEA Games dan Asian Games," ujarnya.

Sejak AARM tahun 2004, gelar juara umum tak pernah lepas dari kontingan TNI AD.  Tak heran jika KSAD gemas, dan berharap TNI AD bisa berkontribusi pada perolehan medali dari cabang olahraga tembak di berbagai ajang internasional.

KSAD Budiman berada di Mandalay, untuk kunjungan kerja selama tiga hari menghadiri pertemuan tahunan KSAD se-ASEAN (ACAMM) ke-14.  Selama satu setengah jam bertemu dengan prajurit, KSAD secara detil menanyakan data pribadi dan riwayat karir peraih medali di AARM Myanmar.  Selain bonus berupa uang tunai, KSAD juga memutuskan untuk memasukkan para pemenang ke sekolah calon perwira sebagai penghargaan atas prestasi.  Insentif bagi para juara juga diberikan dalam bentuk masa pendidikan yang lebih singkat. 

"Kalian membawa nama baik negara.  Prestasi harus terus ditingkatkan," kata dia.

Dalam kunjungan ke Myanmar, KSAD yang baru dua bulan menjabat ini didampingi Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen TNI Agus Sutomo dan Wakil Asisten Operasi Brigjen TNI George E. Supit.  Dubes Indonesia di Myanmar Sebastianus Sumarsono ikut berkunjung ke komplek akademi militer yang megah dengan fasilitas yang lengkap termasuk lapangan tembak standar lomba internasional.

Kemegahan fasilitas akademi militer di Myanmar itu menjadi salah satu tema dialog terbuka prajurit kontingen AARM dengan KSAD. Dibahas pula betapa kelengkapan senjata dan amunisi yang digunakan kontingen AARM untuk berlatih dan bertanding mulai ketinggalan dibanding negara lain seperti Thailand dan Singapura.  Satu per satu para kontingan AARM menceritakan pengalaman berkaitan dengan proses persiapan dan perkembangan kemampuan teknis dan senjata kontingen lain. 

"Waktu untuk persiapan petembak baru perlu ditambah agar hasilnya lebih baik," ujar Sersan Kepala Winarsih, yang tahun ini meraih medali emas. 
Ada lima anggota Korps Wanita AD dalam kontingen Indonesia kali ini, mereka semua berpengalaman meraih medali emas. "Pencapaian kalian hebat.  Tapi tidak boleh puas diri. Metode berbasis sains yang selama ini diterapkan dalam penyiapan tim AARM akan ditingkatkan," kata Budiman.  





Sumber : Vivanews

Pegasus Unjuk Kebolehan Di Bangka Belitung

BABEL-(IDB) : Lima helikopter latih Skuadron Udara 7 EC-120B Colibri yang tergabung dalam tim aerobatik Dynamic Pegasus, hadir di Pulau Belitung, Bangka Belitung, dalam misi latihan navigasi jarak jauh. 

Kelima EC120B Colibri itu dipimpin Komandan Skuadron Udara 7, Letnan Kolonel Penerbang Khairun Aslam, dan mendarat di Bandar Udara Hanandjoedin, Belitung. Mereka telah lepas landas dari pangkalannya, Pangkalan Udara Utama TNI AU Suryadarma, Subang, Jawa Barat, sejak beberapa waktu lalu. 

Terbang lintas alias fly pass di atas kota merupakan satu suguhan perdana yang diberikan kepada masyarakat Belitung, seturut informasi Dinas Penerangan TNI AU, diterima di Jakarta, Kamis. Langit biru tanpa awan dan jernih memudahkan masyarakat menikmati aksi aerobatik itu secara jelas. 

Tim aerobatik memakai nama Pegasus, kuda sembrani dalam mitologi Yunani, itu mengandalkan pesawat terbang sayap putar ringan buatan Prancis. Dalam aksinya di udara, mereka menyajikan berbagai manuver yang menyiratkan pilot pengawaknya haruslah sangat berpengalaman. 

Tim Dynamic Pegasus biasanya melakukan 10 manuver aerobatik, yaitu 180 take off, Pegasus cross, Pegasus Head On, Water Fall, Spiral Dive, Wind Mill, Leader Strike, Kiss The Hummingbird, Solo Lazy, dan Sparkling Pegasus.

Kedatangan Tim Dynamic Pegasus ke Belitung ini dalam rangka latihan Navigasi Jarak Jauh, yang dimulai dari home base di Pangkalan Udara Utama TNI AU Suryadarma, ke Pangkalan Udara TNI AU Atang Senjadja di Bogor, Pangkalan Udara TNI AU Astra Ksetra di Lampung, di mana mereka menginap.

Dari situ lalu ke Pangkalan Udara TNI AU Palembang, dan berlanjut ke Pangkalan Udara TNI AU Tanjung Pandan. Rute kembali ke home base, mengulang dari rute keberangkatan. 

"Latihan ini agar perwira siswa penerbang TNI AU mampu terbang navigasi memakai politage atau baca peta, kalkulasi waktu, dan fuel logging sehingga menambah pengalaman dan jam terbang bagi para penerbang muda," kata Komandan Pangkalan TNI AU Hanadjoeddin, Letnan Kolonel Navigasi Indrasto Setiawan. 

Latihan navigasi ini melibatkan 23 personel dari Skadron Udara 7, lima instruktur penerbang, seorang pilot leader, sembilan perwira penerbang siswa dan delapan orang  awak darat.
Sumber : Antara

AS Dan Australia Hinakan Fungsi Mulia Kedutaan

Kedutaan amat mulia karena menjadi pendorong hubungan dengan negara sahabat. Menjadikan kantor kedutaan sebagai tempat penyadapan adalah pekerjaan hina. Begitu kata Ramadhan Pohan, politisi Demokrat di Komisi I DPR.

JAKARTA-(IDB) : Dokumen Edward Snowden tentang penyadapan Amerika Serikat dan Australia terhadap pejabat sejumlah negara termasuk Indonesia bikin dunia tersentak. AS maupun Australia tak memberikan bantahan sehingga banyak pihak berasumsi penyadapan itu benar adanya.



"Saya kecewa dan protes keras kepada Amerika Serikat dan Australia," kata anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan di Jakarta, Kamis (7/11).



Dua negara itu telah menjalin hubungan sangat baik dengan Indonesia. Bila menyadap, berarti AS dan Australia tak menunjukkan sikap bersahabat. Lebih dari itu, keduanya mengabaikan peran sentral Indonesia dan ASEAN di kawasan Asia Pasifik. 



Ramadhan mengingatkan, ada Konvensi Vienna soal kode etik yang jadi hukum internasional bahwa kedutaan punya fungsi mulia untuk mendorong kepentingan nasional. Sedangkan penyadapan adalah pekerjaan hina. AS dan Australia menghinakan fungsi kedutaan menjadi tempat penyadapan.



"Ini harus disikapi pemerintah Indonesia bahwa RI sejatinya tidak butuh mereka. Kita memerlukan mitra, bukan pendusta apalagi penista," tegasnya.



Di era reformasi dan teknologi informasi, RI telah menjadi sangat terbuka. Semua informasi bisa didapat lebih mudah dari era sebelumnya. Kini bukan zamannya lagi melakukan penyadapan.



"Penyadapan itu simbol keterbatasan atau rendahnya kualitas SDM. Memalukan jika AS dan Australia mau melakukannya," ujar pria yang pernah bermukim di Amerika Serikat ini.



Jika AS dan Australia tidak minta maaf, Ramadhan menegaskan,  maka ia ingin DPR mendesak Pemerintah RI meninjau ulang kerja sama dengan kedua negara tersebut. Toh, kata dia, "Masih banyak negara lain seperti Cina, Rusia, dan Jerman untuk menggantikan posisi mereka."





Sumber : Jurnamen

Soal Penyadapan AS, Bagaimana Mestinya Pemerintah Bersikap?

Pemerintah nampak belum menentukan sikap tegas terhadap kabar penyadapan Amerika Serikat terhadap sejumlah negara termasuk Indonesia. Apa yang mesti dilakukan pemerintah merespons hal itu?

JAKARTA-(IDB) : Ramainya kabar penyadapan terhadap 38 kepala negara di dunia, termasuk Indonesia, yang dilakukan oleh intelijen Amerika Serikat (AS), bisa merusak hubungan antarnegara. Lantas, bagaimana seharusnya pemerintah bersikap? 



"Kalau kita yakin disadap oleh pihak asing, maka harus diambil tindakan tegas, dengan catatan kita punya data dan bukti," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin, Kamis (7/11), di Ruang Wartawan DPR, Senayan, Jakarta.



Kalau perlu, sambung politisi PDIP, kita kembalikan Dubes AS ke negaranya. Sekian bulan kemudian, giliran Dubes RI ditarik dari sana.



"Untuk memperjelas persoalan ini, saya usul agar dibikin tim kecil untuk melakukan investigasi ke sumber berita, kemudian bikin BAP sehingga hasilnya bisa dibawa ke Mahkamah Internasional," imbuhnya.



Pengamat militer LIPI Jaleswary Pramowhardhani berpendapat bahwa sebagai negara berdaulat, Indonesia harus menampakkan ketidaksetujuan terhadap tindakan AS.



"Setidaknya kita bereaksi mengeluarkan nota protes agar didengar dunia. Penyadapan memang hal yang lumrah dalam spionase. Tapi apa yang dilakukan ini sudah kelewatan," ucap Jaleswary.



Setidaknya, kata dia, pemerintah mesti menanyakan kebenaran kabar tersebut kepada Dubes AS.
Kasus Penyadapan Bisa Dibawa Ke Mahkamah Internasional
Kasus penyadapan Australia dan Amerika terhadap Indonesia bisa dibawa ke Mahkamah Internasional. Tapi sebelum itu, pemerintah harus memiliki bukti kuat.
Aksi spionase yang dilakukan AS dan Australia pada Indonesia terus mendapat reaksi keras dari Parlemen RI.



Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Tubagus Hasanuddin menilai, jika benar Australia dan AS telah melakukan spionase di Indonesia, maka tindakan itu sudah melanggar perjanjian atau konvensi internasional. Sehingga jika ada buktinya, maka kedua negara tersebut dapat diadukan ke Mahkamah Internasional.



Kata Hasanuddin, dalam hubungan diplomatik antarnegara, masing-masing pihak dilarang mencari informasi secara ilegal, termasuk melakukan pengintaian, melakukan penyelidikan diam-diam, penyadapan, termasuk spionase. 



"Tindakan itu melanggar konvensi internasional," ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (6/11).



Tetapi sebelum kasus ini dibawa ke Mahkamah Internasional, ia mengingatkan, ada baiknya pemerintah memperingatkan Australia dan AS terlebih dulu. 



"RI atau negara yang dirugikan perlu melakukan tindakan diplomatik. Mulai dari memanggil Dubesnya, memberikan peringatan, teguran ringan hingga teguran keras, sampai mengusir kepala perwakilan negara tersebut, atau dubesnya," ujarnya.



Terpenting, untuk membawa masalah ini ke Mahkamah Internasional, pemerintah harus memiliki bukti-bukti kuat. Bahkan kalau perlu memanggil si pembocor aksi spinonase ini, Edward Snowden. 



Tak ketinggalan, Ketua MPR RI Sidarto Danusubrota juga bersuara keras. Dia tegas menyatakan, tindakan spionase yang dilakukan AS dan Australia itu tidak bisa dibenarkan dan tidak patut dilakukan negara yang mengaku bersahabat.



"Tindakan spionase seperti itu jelas-jelas merusak kepercayaan yang dibangun bersama dengan azaz saling menghormati dan menghargai. Terlebih kerja sama dengan negara tersebut telah terjalin sangat baik di segala bidang, termasuk saling tukar-menukar informasi," katanya.




Sumber : Jurnamen

DPR Akan Panggil Dubes AS Dan Australia

DPR kecam penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat dan Australia. Mereka pun mendukung bila pemerintah akan meninjau sejumlah perjanjian dengan Australia.
JAKARTA-(IDB) : Parlemen RI turut geram atas aksi spionase yang dilakukan Australia tersebut. Karena itu mereka mendukung penuh kebijakan Pemerintah RI untuk meninjau ulang sejumlah perjanjian kerja sama dengan negara tetangga tersebut.



Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, DPR akan segera memanggil Menlu RI Marty Natalegawa, guna membahas lebih dalam atas aksi spionase yang dilakukan Australia tersebut. 



Selanjutnya, DPR dan Pemerintah RI mengambil sikap pada level yang berjenjang pada diplomasi politik. "Kita juga dukung apabila pemerintah berencana meninjau ulang seluruh kerja sama dengan pihak AS dan Australia sampai mereka bisa memberi penjelasan yang bisa diterima," ujar Agus, Rabu (7/11).



Komisi I, kata Agus, juga mempertimbangkan memanggil Dubes Australia dan AS untuk Indonesia untuk diklarifikasi atas aksi spionase yang dilakukan kedua negara tersebut.



"Kita akan panggil Menlu usai reses nanti. Bukan hanya itu, kita akan bahas tentang memanggil Dubes US dan Dubes Australia ke Komisi I untuk meminta penjelasan,"ujarnya.



Dalam persoalan kasus spionase yang dilakukan AS bersama Australia pada Indonesia selama ini, kata Agus, pihak intelejen , baik BIN dan Lemsaneg, tidak bisa didudukkan sebagai instusi yang bersalah dan lalai. Karena aksi penyadapan memang susah untuk di cegahnya.



Sebelumnya Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyampaikan Indonesia tetap menganggap Australia memata-matai Indonesia karena hingga kini Pemerintah Australia di bawah PM Tony Abbott menolak untuk mengonfirmasi atau membantah tuduhan itu.





Sumber : Jurnamen

On Task Terakhir, KRI Diponegoro-365 Menjadi MIO Commander

MEDITERANIA-(IDB) : Di hari keempat pada On task ke-26 ini, KRI Diponegoro - 365 kembali mendapatkan kepercayaan penuh untuk menjalankan tugasnya sebagai Peacekeeper di AMO (Area of Maritime Operation) Laut Mediterania. Pada on task ini, KRI Diponegoro juga melaksanakan beberapa tugas dan latihan penting, antara lain menjadi MIO Commander, latihan serial Seamex dan serial Miscex (Miscellaneous Exercise) – 831 dengan kapal perang negara Turki, Jerman, Yunani dan Italia di Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (28/10).

Komandan KRI Diponegoro selaku Dansatgas Maritim TNI Konga 28-E/UNIFIL 2013, Letkol Laut (P) Hersan, S.H., mengatakan kepada prajurit usai pelaksanaan apel kelengkapan di geladak heli KRI Diponegoro, “Mari kita laksanakan on task ke-26 ini dengan semangat dan penuh tanggung jawab serta sesuai dengan SOP, tunjukkan bahwa prajurit KRI Diponegoro adalah prajurit yang professional”, tegasnya

Pada On Task terakhir ini pun, KRI Diponegoro masih dipercaya kembali untuk menjabat sebagai MIO Commander yang dilaksanakan hingga akhir penugasan ke-26 ini, yakni dari tanggal 29 sampai dengan tanggal 31 Oktober mendatang, kemudian KRI Diponegoro akan kembali menuju ke pangkalan Beirut.

MIO Commander merupakan jabatan yang diemban oleh salah satu kapal dari semua unsur MTF yang sedang melaksanakan operasi Maritime Interdiction Operation (MIO) di AMO. MIO Commander yang bertugas untuk menerima semua laporan hailing unsur-unsur yang sedang beroperasi untuk mendata, mengkompilasi dan selanjutnya melaporkan ke MTF Commander. MIO Commander berhak mengeluarkan inspection request terhadap kapal-kapal niaga yang akan masuk ke Lebanon yang dianggap mencurigakan dan patut diwaspadai.

Pada hari yang sama, KRI Diponegoro juga melaksanakan serial Seamex (Seaman Exercise), yakni serial Mailbag Transfer Exercise dengan Kapal perang Turki, TCG Fatih F-242. Kapten Laut (P) Nyoman Gede Pradnyana selaku Kepala Departemen Operasi KRI Diponegoro menjelaskan “Mailbag Transfer Exercise adalah latihan pengiriman barang, surat atau dokumen antara dua kapal yang dilaksanakan di laut. Latihan ini sudah sering dilaksanakan dengan beberapa unsur MTF lainnya”, lanjutnya lagi.

Pada pukul 18.00 hingga 20.00 waktu setempat, frigate kebanggaan Indonesia ini melaksanakan latihan dengan empat kapal perang, yaitu kapal perang Turki (TCG Fatih), Jerman (FGS Wiesel), Yunani (HS Roussen) dan Itali (ITS Andrea Doria). Latihan bersama dari lima negara ini adalah melaksanakan Latihan dalam serial Miscex-831(Maneuver Tactical Non Maneuver).

Serial Miscex-831 adalah latihan yang bertujuan untuk melatih personel, khususnya perwira korps pelaut dan ABK navigasi dalam memecahan persoalan manuver kapal yang diberikan oleh OCS (Officer Conducting Serial) yang berupa isyarat formasi, halu, cepat dan waktu menempati stasiun. Hal ini rutin dilaksanakan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan manuver di lapangan, tidak terjadi keraguan dan kesalahan dalam perhitungan dalam menempati stasiun di laut. Secara umum rangkaian latihan dari pagi hingga sore tersebut terlaksana dengan aman dan lancar. 





Sumber : Koarmatim