Pages

Jumat, November 08, 2013

Pesawat Latih Terbaru TNI AU Mendarat Darurat

SLEMAN-(IDB) : Pendaratan darurat pesawat latih Sekbang Lanud Adisucipto Jogja kembali terjadi. Pesawat latih jenis Grob G120TP-A LD-1204 mengalami lock landing gear saat akan mendarat, Kamis (7/11/2013) sekitar pukul 09.30 WIB.
 
Sebelumnya peristiwa lock landing gear pesawat latih TNI AU Adisutjipto juga terjadi pada 23 Agustus 2013 lalu pada Charlie nomor LD3416.

Salah satu siswa bernama Marcel mengirim sinyal darurat bahwa roda bagian depan pesawat tidak bisa keluar. Kejadian serupa terulang kembali kemarin dengan pesawat yang justru lebih canggih dan diawaki langsung oleh anggota TNI AU.

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, pesawat latih G120TP-A nomor LD-1204 mendapat giliran terbang sebagai salah satu media latihan Sekbang TNI AU sekitar pukul 09.00 WIB.

Dua personel TNI AU menaiki pesawat tersebut, keduanya merupakan instruktur Sekbang. Dengan dipiloti Letkol Andi Wijanarko dan Pilot Pembantu Mayor Didik, pesawat pabrikan Jerman itu diterbangkan.

Tidak ada kecurigaan sebelumnya karena seluruh komponen pesawat dalam keadaan siap terbang.

Kendati demikian setelah sekitar 30 menit terbang tiba-tiba pilot mengirim sinyal darurat pada Bandara Adisutjipto.

Sinyal lock landing gear dikirim dari kokpit pilot pesawat latih tersebut. Sebagaimana diketahui landing gear merupakan salah satu komponen penting dalam pesawat yang akan membantu pendaratan.

Maka jika terkunci akan menyulitkan upaya pendaratan bahkan bisa menimbulkan kecelakaan.

“Terjadi masalah pada roda sempat tidak bisa keluar saat akan mendarat,” ungkap sumber Harian Jogja di Bandara Adisutjipto, kemarin.

Sinyal darurat yang dikirim sempat membuat geger kawasan Hanggar Skuadron Pendidikan Lanud Adisutjipto dan runway bandara.

Pasalnya, kawasan itu dijadikan sebagai tempat pendaratan darurat pesawat latih tersebut sudah dipenuhi dengan persiapan kedaruratan yang meluncur ke lokasi. Seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans dan personel pengamanan darurat lainnya pun siaga penuh dengan situasi tegang.

Komunikasi radio Handy Talkie (HT) bersuara rapat bersahutan antarpersonel penyelamat. Kendati demikian berkat keberanian pilot dalam mengambil keputusan, akhirnya dapat mendarat dengan selamat meski sempat diwarnai ketegangan.


Saat-Saat Menegangkan Pesawat Grob Meluncur Dalam Posisi Wheelie


Insiden menegangkan terjadi di Pangkalan Udara Adisutjipto, Kamis (7/11/2013) pagi. Sebuah pesawat latih Grob G120 TP-A buatan Jerman yang baru sekitar sebulan diserahterimakan, melakukan pendaratan darurat. Informasi yang dihimpun Tribun kemarin dari lapangan, tidak ada tanda-tanda sama sekali pesawat latih yang dijadwalkan terbang latihan rutin akan mengalami kendala teknis di udara.
 
Pesawat take-off seperti biasa mulus dan berputar satu kali. Saat putaran kedua dan bersiap turun, landing gear pesawat seperti patah, sehingga ban keluar dalam posisi tidak sempurna.

Setelah pilot menginformasikan ke ruang kontrol bahwa ada kerusakan teknis, ketegangan merayapi semua kru pendukung yang ada di sekitar landas pacu Lanud Adisutjipto. Segera tiga mobil pemadam kebakaran digerakkan ke tepi tarmak.

Begitu pula dua mobil ambulan meluncur mendekati ujung landas pacu untuk pendaratan. Semua mesin kendaraan dalam posisi hidup, sembari menanti apa yang akan terjadi. Termasuk kemungkinan terburuk jika pesawat jatuh atau melakukan pendaratan keras (hard landing).

Tetapi dari bawah setelah berputar tiga kali, pesawat Grob melayang turun dengan kecepatan sedang. Roda belakang pesawat kemudian menyentuh tarmak, selanjutnya meluncur terus dalam posisi mendongak guna menghindari benturan moncong ke permukaan landasan.

Pesawat meluncur dalam posisi wheelie bertumpu pada dua roda belakang dalam jarak cukup jauh hingga kecepatannya terus berkurang dan begitu hampir habis jarak luncur pendaratannya, barulah pilot menurunkan posisi moncong, dan pesawat segera terhenti agak keras.

Pilot Andi W dan ko-pilotnya dievakuasi dari kabin dan dilarikan ke RS AU dr S Hardjolukito. Kondisi fisik dua awak pesawat dikabarkan baik. Tribun yang hendak membesuk pun dilarang menemui karena masih agak syok.

Kedua perwira TNI AU itu hanya boleh dibesuk anggota keluarga dan petugas yang berkepentingan.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adisutjipto, Mayor Hamdi Londong menjelaskan TNI AU telah melakukan segala upaya untuk memprioritaskan keselamatan pilot pesawat yang bermasalah.

Pendaratan darurat yang berakhir mulus itu menurut Londong sesuatu yang luar biasa. "Saya bersyukur semua bisa selamat dan dalam posisi aman," kata Londong.



Sumber : HJ

3 komentar:

  1. kusut ah masih canggihan juga rakitan pt.di

    BalasHapus
  2. Geblek... kirain canggih...

    BalasHapus
  3. RAHASIA SATPOL PP CANTIK TERNYATA MODEL

    baroinfo.com/informasi/satpol-pp-cantik-ternyata-pensiunan-model

    BalasHapus