Pages

Minggu, September 22, 2013

Berita Foto : Saat Sang Macan Keluar Kerangkeng

JAKARTA-(IDB) : Dalam kemilau senja dan angin yang bertiup sepoi-sepoi, kapal barang Isolde merapat dengan panduan kapal pilot. Seraya melihat jam tangan, ARC bergumam, tepat waktunya. Sesuai jadwal, kapal merapat di salah satu dermaga pelabuhan Tanjung Priok.

Matahari telah kembali ke peraduannya saat ramp utama Isolde turun perlahan, menampakkan isinya. Bak hewan buas yang terkungkung lama, aura ganas terpancar dari sosok Leopard 2A4 dan Marder 1A3 yang terlilit rantai ke lantai dek kapal. Sungguh pemandangan yang mengagumkan, melihat untuk pertama kalinya, dalam senja tanggal 21 September tersebut, TNI AD mengukir sejarah dengan kedatangan Main Battle Tank pertama dalam jajaran aktif Kavaleri berupa 2 unit Leo 2A4 dan 2 tank Marder.

Dengan cekatan, para teknisi melepas ikatan rantai pengaman satu-persatu. Hanya dalam satu sentakan, mesin Leopard 2A4 menyala, suara mesinnya yang gahar terdengar bak auman merdu. Dengan mudah, Leo 2A4 bermanuver dengan gerak pivot, memutar ke kanan dan bergerak menuruni ramp, langsung menuju ke truk flatbed yang menunggu. Apabila awak tank Kanada di Afghanistan bisa memuat Leopard 2A6 ke tank transporter Tropco pinjaman dari Belanda dengan hanya selisih beberapa mili dari tepi, percayalah, awak pengangkut yang memuat Leopard 2A4 di Tanjung Priok ini jauh lebih ahli.


Dengan amat presisi, mereka dapat memuat Leo 2A4 keatas flatbed yang nyatanya lebarnya sama persis dengan lebar tapak MBT kebanggaan Jerman tersebut. Silahkan nikmati foto-foto proses loading Leo 2A4 dan Marder tersebut.




Sumber : ARC

Berita Foto : Selamat Datang Macan...!!

JAKARTA-(IDB) : Sabtu sekitar jam 6 sore, Kapal angkut "Isolde" merapat ke sebuah dermaga di Tanjung Priok Jakarta utara. Didalam kapal itulah sang Macan alias Leopard 2A4 pesanan Indonesia berlayar mengarungi samudera menuju rumah baru mereka. Total ada 2 buah Leopard 2A4 dan 2 buah tank Marder yang tiba pada maghrib ini.






Sumber : ARC

8 Pati TNI Jadi Warga Kehormatan Korpaskhas

JAKARTA-(IDB) : Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, mengatakan 8 Pati TNI menjadi Warga Kehormatan Korpaskhas (Korps Pasukan Khas Angkatan Udara).


Upacara pembaretan dan penyematan brevet komando Korpaskhas kata Minulyo Suprapto dilakukan langsung oleh Dankorpaskhas Marsda TNI Amarullah di Mako Korpaskhas TNI AU Bandung Jawa Barat, Sabtu (21/09).


Marsda TNI Amarullah dalam sambutannya mengatakan, pengangkatan warga kehormatan ini dilaksanakan secara selektif. "Tidak semua orang bisa menjadi warga kehormatan Korpaskhas,” kata Dankorpaskhas.


Dijelaskannya, pengangkatan dilakukan dengan memperhatikan kriteria yang telah ditetapkan dan diberikan kepada perwira tinggi yang terpilih karena jasa dan kontribusi pemikirannya dalam upaya membangun dan mengembangkan Korpaskhas.


"Bantuan sumbangan pemikiran yang telah diberikan oleh kedelapan perwira tinggi selama ini dapat mendorong Korps Pasukan Khas Angkatan Udara menjadi salah satu satuan yang mampu mengemban tugas dengan baik sesuai dengan visinya yaitu menjadi prajurit yang profesional, bermoral dan berwawasan nasional sebagaimana satuan tempur udara dalam mengawal dan mengamankan wilayah udara nasional ataupun sebagaimana satuan-satuan TNI lainnya dalam mempertahankan NKRI," kata Marsda TNI Amarullah.


Pada akhir sambutannya, Dankorpaskhas Marsda TNI Amarullah, atas nama keluarga besar Korps Baret Jingga, mengucapkan “Selamat” kepada perwira tinggi atas pengangkatan menjadi keluarga besar Korpaskhas. "Semoga penganugerahan ini akan menambah kontribusi positif  terhadap organisasi Korpaskhas," harapnya.

Kedelapan Pati TNI tersebut adalah Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (Ka BIN), Letjen TNI (Mar) Alfan Baharudin (Kabasarnas), Letjen TNI Waris (Sesjen Wantanas RI), Marsdya TNI Ismono Wijayanto (Dansesko TNI), Letjen TNI TNI Lodewijk F. Paulus (Dankodiklat TNI), Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja (Pangkohanudnas), Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E. (Kapuspen TNI), Marsda TNI Herry Wibowo Eslah (Aspers Kasau). 





Sumber : JPNN

Timor Leste Berharap Stabilitas Politik Dan Ekonomi Indonesia Terjaga

TIMOR LESTE-(IDB) : Menteri Dalam Negeri Timor Leste Jorge da Conceicao Teme mengharapkan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia tetap terjaga agar tidak mengganggu distribusi pangan ke negara baru itu.

"Ketergantungan ekonomi Timor Leste kepada Indonesia sangat tinggi. Ini kami akui, karena sumber bahan pangan, terutama sembako, semuanya dari Indonesia. Jika terjadi instabilitas politik dan keamanan di Indonesia, kami bisa kewalahan," katanya kepada Antara di Distrik Oecusse, Timor Leste, Sabtu.

Alumnus Universitas Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, itu mengatakan pemerintahannya terus memantau perkembangan politik dan keamanan di Indonesia, karena dampaknya akan berimbas langsung ke Timor Leste sebagai negara tetangga terdekat.

"Berita-berita tentang penangkapan para koruptor, serangan teroris dan berbagai aksi kekerasan lainnya yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi Indonesia yang terpantau di Dili, selalu membuat kami tercengang. Indonesia kok sampai begitu yach...," katanya dalam nada tanya.

Timor Leste yang sebelumnya bernama Timor Timur adalah bagian dari NKRI, namun mayoritas rakyat di wilayah bekas jajahan Portugis itu menyatakan merdeka melalui referendum yang diselenggarakan PBB pada Agustus 1999.

Timor Leste baru memproklamasikan kemerdekaannya pada 20 Mei 2002 setelah pemilu di negara itu memilih pejuang kemerdekaan Timor Timur Xanana Gusmao sebagai Presiden dan Mari Alkatiri (tokoh garis keras dari Partai Fretilin) sebagai Perdana Menteri.

Dalam perjalanan sejarahnya, negara baru itu tetap berkiblat ke Indonesia sebagai negara tetangga terdekat, ketimbang ke Australia atau Portugal yang ikut mendorong kemerdekaan Timor Timur, karena sumber pangan terdekat bagi Timor Leste adalah Indonesia.

"Kami sangat mengharapkan Indonesia tetap damai, dan tidak bergejolak. Jika stabilitas politik dan keamanan dalam negeri Indonesia goyang, kami juga ikut goyang, karena hampir 90 persen kebutuhan pokok rakyat Timor Leste didatangkan dari Indonesia," kata Menteri Jorge.

Mendagri Jorge mengakui bahwa ekonomi dalam negeri Timor Leste sebagian besarnya dikuasai oleh China, tetapi kebutuhan pokok bagi rakyat di negara setengah bagian Pulau Timor itu masih didatangkan dari Indonesia.

"Karena itu, kami sangat mengharapkan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia tetap terjaga, agar rakyat kami di Timor Leste tetap menikmati sembako dari Indonesia," demikian Mendagri Jorge de Conceicao Teme.





Sumber : Antara

Kemhan Proses Pembelian Simulator Sukhoi

SLEMAN-(IDB) : Kementerian Pertahanan berencana membeli simulator kokpit pesawat tempur Sukhoi. Pembelian ini bertujuan membantu program latihan terbang para pilot jet tempur buatan Rusia itu.

"Saat ini sedang kami proses (pembeliannya)," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis kepada Tempo di Yogyakarta, Jumat, 20 September 2013.

Rachmad melanjutkan simulator kemudi pesawat ini diperlukan untuk merawat satu skuadron pesawat Sukhoi. Sebab, jika untuk sekedar latihan terbang, pilot tak perlu lagi menerbangkan pesawat Sukhoi sungguhan. "Kami tak ingin menghabiskan jam terbang Sukhoi hanya untuk latihan," kata Rachmad.

Sesuai rencana, pemerintah akan membeli satu unit simulator. Mengenai harga, Rachmad mengaku tak hafal, sebab terlalu detil menurut dia.

Kemungkinan besar, satu perangkat simulator kokpit Sukhoi akan dibeli dari Rusia. Sementara itu, Kementerian Pertahanan belum tahu dimana alat simulator akan ditempatkan. "Bisa saja ditempatkan di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin (markas Skuadron Sukhoi)."

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia telah menerima enam unit pesawat Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 dari Rusia. Tambahan enam unit pesawat ini membuat kapasitas jet tempur Sukhoi Indonesia genap satu skuadron atau 16 unit.

Saat ini keenam pesawat baru itu sudah tiba di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Purnomo mengaku gembira dengan lengkapnya satu skuadron pesawat Sukhoi campuran tipe SU-27 SKM dan SU-35 MK. Sebab, pesawat tempur buatan Rusia ini dinilai andal menjaga wilayah udara Indonesia. Bentuk pesawat yang besar dan punya tangki bahan bakar jumbo membuat Sukhoi mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.





Sumber : Tempo