Pages

Minggu, September 22, 2013

Timor Leste Berharap Stabilitas Politik Dan Ekonomi Indonesia Terjaga

TIMOR LESTE-(IDB) : Menteri Dalam Negeri Timor Leste Jorge da Conceicao Teme mengharapkan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia tetap terjaga agar tidak mengganggu distribusi pangan ke negara baru itu.

"Ketergantungan ekonomi Timor Leste kepada Indonesia sangat tinggi. Ini kami akui, karena sumber bahan pangan, terutama sembako, semuanya dari Indonesia. Jika terjadi instabilitas politik dan keamanan di Indonesia, kami bisa kewalahan," katanya kepada Antara di Distrik Oecusse, Timor Leste, Sabtu.

Alumnus Universitas Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, itu mengatakan pemerintahannya terus memantau perkembangan politik dan keamanan di Indonesia, karena dampaknya akan berimbas langsung ke Timor Leste sebagai negara tetangga terdekat.

"Berita-berita tentang penangkapan para koruptor, serangan teroris dan berbagai aksi kekerasan lainnya yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi Indonesia yang terpantau di Dili, selalu membuat kami tercengang. Indonesia kok sampai begitu yach...," katanya dalam nada tanya.

Timor Leste yang sebelumnya bernama Timor Timur adalah bagian dari NKRI, namun mayoritas rakyat di wilayah bekas jajahan Portugis itu menyatakan merdeka melalui referendum yang diselenggarakan PBB pada Agustus 1999.

Timor Leste baru memproklamasikan kemerdekaannya pada 20 Mei 2002 setelah pemilu di negara itu memilih pejuang kemerdekaan Timor Timur Xanana Gusmao sebagai Presiden dan Mari Alkatiri (tokoh garis keras dari Partai Fretilin) sebagai Perdana Menteri.

Dalam perjalanan sejarahnya, negara baru itu tetap berkiblat ke Indonesia sebagai negara tetangga terdekat, ketimbang ke Australia atau Portugal yang ikut mendorong kemerdekaan Timor Timur, karena sumber pangan terdekat bagi Timor Leste adalah Indonesia.

"Kami sangat mengharapkan Indonesia tetap damai, dan tidak bergejolak. Jika stabilitas politik dan keamanan dalam negeri Indonesia goyang, kami juga ikut goyang, karena hampir 90 persen kebutuhan pokok rakyat Timor Leste didatangkan dari Indonesia," kata Menteri Jorge.

Mendagri Jorge mengakui bahwa ekonomi dalam negeri Timor Leste sebagian besarnya dikuasai oleh China, tetapi kebutuhan pokok bagi rakyat di negara setengah bagian Pulau Timor itu masih didatangkan dari Indonesia.

"Karena itu, kami sangat mengharapkan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia tetap terjaga, agar rakyat kami di Timor Leste tetap menikmati sembako dari Indonesia," demikian Mendagri Jorge de Conceicao Teme.





Sumber : Antara

7 komentar:

  1. concecincau : Indonesia kok sampe' begitu yach ??

    pak maman : krn indonesia negara yg besar bung !!

    tak ceblok'i kacang atom kapok we. =p~

    BalasHapus
  2. Timor Leste belum semaju Singapura tetapi sudah mulai ikutan cerewet seperti nenek-nenek ...

    Jangankan lu Timor Lesteeeeee .... Singapura aja tergantung Indonesia kok !!! ... kalau semua aset orang Indonesia di Singapura ditarik, bisnis Indonesia ke Singapura dialihkan ke Batam, semua bisnis Asing terkait Indonesia dan perusahaan Indonesia harus berkantor di Indonesia tidak boleh di Singapura ... pengen tahu dalam 2 tahun singapura jadi apaaaa????

    Banyak oportunis dari dalam Indonesia sendiri yang harus dibasmi!

    BalasHapus
  3. Udh dihajar 2-0 msh aj ngoceh,.hadehhhh..

    BalasHapus
  4. Kalo ane jdi Presiden, putusin aja hubungan sm si Penghianat loste tu, ngpain diurusin, suruh minta bantuan Austrli bngsat ajalah, mo atas nama apalg brhubungan sm loste tu. Penghianat.!!!

    BalasHapus
  5. menyedihkan negara merdeka kata nya tapi 90% cuma sebagai negara boneka aja... ekonomi di kuasai china, pangan di kuasai indonesia, politik di kuasai australia, bahasa dan budaya di kuasai portugal, mata uang yg di gunakan di kuasai australia dan indonesia.. nah yg jadi identitas negara timor leste itu sendiri di bagian apa nya..

    BalasHapus
  6. yo wis Cah, masa lalu dijadikan pengalaman, semoga di masa mendatang mereka tetap menjadi negara sahabat yg simpatik, tidak menyembunyikan koruptor seperti negara kecil sebelah, tidak suka usil seperti tetangga di utara.

    BalasHapus