Pages

Jumat, Juni 21, 2013

Personel TNI AD Unjuk Kebolehan

monas-tengahJAKARTA-(IDB) : Sekitar 5.342 prajurit TNI AD unjuk kebolehan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/6) pagi. Mereka mendemontrasikan berbagai macam beladiri seperti tarung drajat, yongmodo, taekwondo, aikido, silat merpati putih maupun judo.
 
Benda benda keras seperti besi, genting,batako menjadi santapan empuk untuk dihancurkan oleh para prajurit.

Atraksi ini seperti dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Moeldoko, ingin melihat sejauhmana mereka disiapkan oleh para komandan di kesatuannya. “Tujuannya untuk membentuk prajurit yang profeional,” ujar jenderal bintang empat ini.

Sebagai seorang prajurit, kata Moeldoko, beladiri sebagai suatu keharusan. “Kalau dalam pertempuran seorang prajurit sudah kehabisan amunisi maka kemampuan beladiri amat menentukan. Dengan beladirinya mereka harus mencari, menemukan lalu menghancurkan lawan” katanya.

Disamping itu katanya, langkah ini juga bagian persiapan untuk menyambut hadirnya alutsista yang baru yang akan menambah kekuatan TNI AD.  “Kita akan menambah kekuatan dengan hadirnya  Leopard. Sedang helikopter Apache menyusul,” ujar dia.

Teks Gbr- Sebanyak 5.342 prajurit TNI AD melakukan ketangkasan beladiri militer di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/6) beladiri yang ditampilkan terdiri dari Taekwondo, Yongmodo, Boxer, Karate, Merpati Putih dan Pencak Silat. Mereka unjuk kekuatan dihadapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Moeldoko dan petinggi TNI AD. (yogi)

Dalam kesempatan iti Moeldoko menekankan kepada prajurit tidak boleh lagi yang menyakiti rakyat. “Saya tidak segan-segan untuk melakukan tindakan apabila ada prajurit yang menyakiti rakyat,” ujarnya.

Pajurit yang melakukan atraksi ini antara lain  dari Kodam Jaya, Kopassus, Kodam Siliwangi dan Paspampres.

Moeldoko menepis atraksi ini untuk mengantisipasi kenaikkan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang segera diumumkan oleh pemerintah. “Soal antisipasi kenaikkan BBM seperti arahan Panglima TNI kami sudah siap bekerjasama dengan Polri. Begitu juga dengan antisipasi penyeludupan BBM di perbatasan,” katanya.








Sumber : Poskota

Pemeriksaan Alutsista Konga XXIII-G/UNIFIL

puspen-tengah
BEIRUT-(IDB) : Memasuki semester kedua penugasannya di Lebanon, Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang digunakan oleh Prajurit TNI Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G/UNIFIL atau Indobatt (Indonesian Battalion), kembali diperiksa oleh 9 orang Tim COE (Contingent Owned Equipment) UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon).

Kedatangan 9 orang Tim COE yang diketuai oleh Sergiy Mazurov diterima langsung oleh Wadansatgas Konga XXIII-G/UNIFIL Mayor Inf Pio L. Nainggolan mewakili Dansatgas Letkol Inf Lucky Avianto beserta para perwira staf terkait, di ruang rapat Mako Indobatt UN-Posn 7-1, Adshit al Qusayr, Lebanon Selatan, kemarin.

COE merupakan tim yang diterjunkan dari UNIFIL yang dibentuk oleh UN (United Nation) dengan tujuan melihat secara langsung segala bentuk kesiapan materil, mulai dari kendaran tempur (ranpur), kendaraan ringan (ranri), persenjataan, peralatan komunikasi, peralatan pribadi, kebersihan kamar, lingkungan, makanan dan lain sebagainya yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh UN.

puspen-sub
Dalam sambutan singkatnya Wadansatgas menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Tim COE di Mako Indobatt 7-1. Kedatangan Tim COE bukanlah untuk mencari-cari kesalahan atau kekurangan, namun apa yang dilakukan oleh Sergiy beserta timnya kelak dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan koreksi kedepan dalam pelaksanaan misi perdamaian selama penugasan 1 tahun kedepan. 

Wadansatgas juga menyampaikan amanat lisan dari Dansatgas “kepada para perwira dan staf agar dapat memberikan data selengkap-lengkapnya tanpa ada yang harus ditutup-tutupi”, ujarnya.
Sementara itu, Tim COE yang diwakili oleh Sergiy Mazurov juga mengucapkan terima kasih atas jamuan yang sudah diberikan, dan merasa yakin Konga XXIII-G/UNIFIL dapat mentaati dan melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan oleh UN sehingga segala bentuk materil dapat terawat dan layak sesuai standar yang ditetapkan oleh UN.

puspen-tengah-1
Acara dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh Tim COE sesuai obyek yang ditunjuk. Dalam setiap pemeriksaan, Tim COE didampingi oleh para Perwira dan Staf Satgas Indobatt yang terkait dalam melakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim COE berlangsung selama dua hari. Hari pertama, tanggal 19 Juni 2013 mengambil tempat di Masatgas, Kompi D, Kompi Ban yang terletak di UN-Posn 7-1 dan Kompi C di UN-Posn 9-2, sedangkan hari kedua, tanggal 20 Juni 2013 di Kompi A yang terletak di UN-Pons 9-63 dan Kompi B UN-Posn 7-3.
Usai melakukan pemeriksaan terhadap Alutsista Konga XXIII-G/UNIFIL, Tim COE yang diwakili Sergiy Mazurov mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, serta merasa puas terhadap penyiapan dan kesiapan satgas Indobatt. “Secara umum Alutsista dan perlengkapan yang dimiliki oleh Konga XXIII-G/UNIFIL terawat dengan baik dan memenuhi standar dalam melakukan misi perdamaian ini”, ujarnya.






Sumber : Poskota

TNI AD Dapat Tambahan Satu Helikopter Serbu

MEDAN-(IDB) : Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan mendapat jatah satu unit heli serbu terbaru yang dilengkapi fasilitas senjata serbu dan alat navigasi terbaru. Heli jenis Bell 412 EP buatan Amerika itu akan dioperasikan oleh Kodam I/BB dibantu pilot dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat.

Panglima Kodam I/BB Mayor Jenderal Burhanuddin Siagian mengatakan, Kodam I/BB beruntung mendapat satu unit heli canggih yang bisa digunakan terbang malam.

"Keluarga besar Kodam I/BB berterimakasih kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat atas kepercayaan ini," kata Siagian saat memperkenalkan heli itu kepada wartawan, Kamis 20 Juni 2013.

Co-pilot yang bertugas mengoperasikan heli itu, Letnan Dua Sofyan Gusti menjelaskan, heli Bell 412 EP selain untuk pertempuran juga bisa digunakan untuk penerbangan very importan person." Heli ini dilengkapi senjata di kedua sisi badan heli yang mampu terbang 2,5 jam tanpa henti," kata Gusti.

Dalam keadaan diluar perang, heli buatan tahun 2013 itu kata Gusti nantinya akan digunakan Kodam I/BB untuk terjun pass roofing dan operasi penyelamatan.

"Yang canggih dari heli ini adalah kemampuan terbang malam dengan alat navigasi udara yang sangat lengkap," tutur Gusti.Tentara Nasional Indonesia, Gusti mengatakan, saat ini memiliki 27 Bell 412 EP." Dan Kodam I/BB termasuk yang beruntung memperoleh satu unit," ujar Gusti.

Nantinya, kata Gusti, heli itu akan di parkir di heli pad milik Batalion Raider 100 di Binjai, Sumatera Utara.






Sumber : Tempo

TNI AD Tunda Pembelian Apache

JAKARTA-(IDB) : Proyek pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) di lingkungan TNI AD tahun ini tampaknya tidak semua berjalan mulus. TNI AD sendiri memutuskan untuk menunda pembelian helikopter tempur Apache.

"Apache akan kami tunda," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko di Jakarta, Jumat (21/6).

Moeldoko mengatakan, penundaan terjadi karena kondisi keuangan pemerintah sedang tidak kondusif. Ditambah lagi, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turut mempengaruhi proses pembelian itu.

"Kami sesuaikan dengan kemampuan negara. Ini (pembelian Apache) akan diusulkan lagi," terang Moeldoko.

Namun demikian, Moeldoko mencoba meyakinkan jika proyek pembelian sejumlah alutsista tidak mengalami pembatalan. Sebagian proyek yang tidak terlaksana tahun ini akan tetap dijalankan pada tahun 2014.

"Alutsista 2014 akan lebih banyak," pungkas Moeldoko







Sumber : Merdeka

11 Helikopter AKS Akan Perkuat TNI AL Secara Bertahap

SURABAYA-(IDB) : Jajaran TNI AL patut berbangga. Dalam waktu dekat, mereka akan memiliki 11 helikopter anti kapal selam dan 4 buah pesawat latih ini untuk melengkapi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, helikopter jenis ini terakhir dimiliki oleh TNI AL pada tahun 1965.

"Kita dulu pernah punya heli anti kapal selam pada tahun 1960an. Dari tahun 1965, baru kali ini kita punya heli seperti ini lagi," tuturnya saat berbincang dengan wartawan seusai acara serah terima brevet penerbang kehormatan di apron Base Ops Mako Lanudal Juanda, Jumat (21/6/2013).

Rencananya, TNI AL akan mendatangkan 11 helikopter anti kapal selam tersebut secara bertahap.

"Tahun depan, paling lambat tanggal 5 Oktober 2014 kesebelas heli itu akan datang dan melengkapi alusista TNI-AL," ujar Marsetio.

Pemegang kekuasaan tertinggi di jajaran Angkatan Laut tersebut juga menjelaskan bahwa proses pengadaan helikopter anti kapal selam sudah berlangsung.

"Sekarang masih dalam proses. Masih ada dua calon penyedia barang. Kita lihat nanti akan di lelang secara internasional," ucapnya.

Untuk menyambut kedatangan alusista baru tersebut, persiapan pun telah dilakukan pihak Puspenerbal Juanda yang akan menjadi penerima kedatangan-kedatangan alusista tersebut.

"Nanti akan ada skuadron baru, yaitu skuadron 100. Komandan Puspenerbal juga sudah menyiapkan kaderisasi calon mekanik, calon penerbang, gedungnya, dan lain-lain," pungkasnya.







Sumber : Detik

Personel TNI AD Latihan Bongkar Pasang Jembatan

UJUNG BERUNG-(IDB) : Yonzipur-9 Kostrad melaksanakan latihan praktek pemasangan jembatan MGB (Medium Girder Bridge), di Mayonzipur-9 Kostrad, Ujung Berung, Jawa Barat, Kamis 20 Juni 2013. 

Sebelumnya beberapa Prajurit Yonzipur-9 Kostrad terlebih dahulu menerima pelatihan, baik teori maupun praktek pemasangan yang dipandu oleh tenaga pelatih dari PT. Pindad, Bandung. 

Jembatan MGB merupakan jembatan taktis militer yang berfungsi untuk penyeberangan materiil maupun dukungan logistik. 

Pemasangannya sangat praktis karena tidak memerlukan pembatas yang permanen. Selain itu dengan daya dukung yang besar, jembatan ini mampu menahan beban yang melintas diatasnya dengan berat kapasitas mencapai 60 Ton. 

Unit MGB mempunyai berat yang lebih ringan dan mudah diangkut, baik melalui udara maupun darat dan dapat dipasang oleh satu peleton satuan Zeni.






Sumber : Teras

KRI DIPONEGORO-365 : “ Peran Pemeriksaan dan Penggeledahan……. ”

MEDITERANIA-(IDB) : “Peran pemeriksaan dan penggeledahan, peran pemeriksaan dan penggeledahan,” demikian terdengar bunyi omroep KRI Diponegoro-365 yang akan melaksanakan latihan bersama dengan kapal perang negara Brazil BRS Constituicao F-42 dalam serial Boardex di Area of Maritime Operation (AMO) di Laut Mediterania Lebanon, Sabtu, (15/6).

Lima belas menit sebelumnya KRI Diponegoro telah melaksanakan kegiatan Peran Tempur Bahaya Umum. Semua prajurit KRI dengan sigap dan cepat langsung menempati pos tempur masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Seluruh Pos Komando (PK) melaporkan kesiapan tempur bagiannya masing-masing kepada Pos Komando Utama (PKU) dalam hal ini Komandan KRI Diponegoro. Letkol Laut (P) Hersan, S.H. sebagai Komandan KRI memerintahkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap MV Flamengo.

Dalam skenario latihan kali ini kapal kargo MV Flamengo, diperankan oleh BRS Constituicao, sedang berlayar dari Tartous (Suriah) menuju Beirut dengan membawa muatan kentang 4.000 ton. Kapal kargo tersebut diawaki oleh sepuluh orang ABK. Sedangkan KRI Diponegoro sendiri bertindak sebagai kapal pemeriksa.

Selanjutnya Komandan memerintahkan tim VBSS KRI untuk melaksanakan pemeriksaan ke MV  Flamengo. Tim yang beranggotakan 14 orang tersebut meluncur dengan menggunakan dua sekoci/RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat). Pada saat yang bersamaan KRI juga menerbangkan helikopter NV 409 sebagai unsur pendukung selama proses pemeriksaan dan penggeledahan. 

Pergerakan dua RHIB menuju MV Flamengo dilaksanakan secara cepat dan bersama-sama dengan didukung oleh pengamatan udara dari helikopter. Kedua RHIB tersebut melaksanakan manuver pengamanan pada lambung kanan-kiri sebelum akhirnya merapat di lambung kanan MV Flamengo secara bergantian untuk melaksanakan boarding tim VBSS.

Tim VBSS melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap ABK MV Flamengo yang berkumpul di geladak buritan. Secara paralel tim juga melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari barang-barang terlarang/berbahaya atau ilegal. Di disimulasikan dalam pemeriksaan tersebut ditemukan senjata ilegal yang akan diselundupkan ke Beirut. Dengan demikian MV Flamengo dinyatakan berbahaya, yang selanjutnya dikawal ke pelabuhan Beirut untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut oleh Angkatan Laut Lebanon (Lebanese Armed Force / LAF Navy). Latihan pemeriksaan dan penggeledahan (Boardex) dengan BRS Constituicao berjalan aman dan lancar. 








Sumber : Koarmatim

Diskusi Teknis Dan Taktis Rudal C 802 KRI Ahmad Yani – 351

JAKARTA-(IDB) : Setelah KRI Abdul Halim Perdanakusuma – 355 berhasil meluncurkan Rudal C – 802 pada Latgab TNI 2013, Satkor Armatim sebagai satuan kerja pembina kapal – kapal eskorta menggelar diskusi taktis dan tekhnis Rudal C – 802 untuk memelihara kemampuan profesi yang telah di capai oleh para prajurit. Rudal C – 802  merupakan senjata strategis yang dimiliki KRI tipe Vanspeijk kelas Ahmad Yani sebagai  senjata pukulan pokok untuk melumpuhkan kapal permukaan. 

Diskusi teknis dan taktis penembakan Rudal C – 802 ini dilaksanakan di longe room Tamtama KRI Yos sudarso – 353, Kamis (20/6) yang dipimpin langsung oleh Komandan Satkor Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si., dan dihadiri oleh Perwira Korps Pelaut dan Elektronika di lingkungan Satkor Koarmatim.

Dalam diskusi ini dilaksanakan pengkajian data  teknis dan taktis Rudal C – 802 serta prosedur penembakannya. Di dalam pengkajian teknis dan taktis Rudal C – 802 dibahas juga mengenai kemampuan rudal anti kapal permukaan tersebut di dalam menghancurkan sasaran permukaan musuh beserta kelebihan dan kapasitasnya sesuai dengan karakteristik senjata tersebut.

Diskusi berlangsung dengan sangat antusias dan menarik karena dapat meningkatkan pemahaman tentang teknis dan taktis penembakan Rudal C – 802 KRI KRI tipe Vanspeijk kelas Ahmad Yani serta meningkatkan rasa percaya diri di dalam mengawaki persenjataan, dan dapat lebih mengetahui kendala-kendala yang mungkin dihadapi pada saat penembakan serta cara mengatasinya. Hasil diskusi ini dituangkan dalam kajian taktis dan teknis Rudal C – 802 KRI tipe Vanspeijk kelas Ahmad Yani. 






Sumber : Koarmatim

KRI Diponegoro-365 Terlibat Naval Parade MTF Units

MEDITERANIA-(IDB) : Selasa 11 Juni 2013, KRI Diponegoro bersama unsur-unsur MTF-UNIFIL melaksanakan kegiatan parade ke-Angkatan Lautan “ Naval Parade” di perairan Beirut atau Area Of Maritim Operation (AMO). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut kunjungan Komandan UNIFIL / UNIFIL Force Commander Major Jenderal Paolo Serra (Italia) bersama beberapa Staf UNIFIL dan MTF di Flag Ship BRNS Constituicao (F-42)

Kegiatan Naval Parade di pimpin langsung oleh MTF Commander Rear Admiral Joese de Andrade  Bandeira Leandro (Brazil) yang on board di BRNS Constituicao, yang diawali dengan  pembentukan unsur-unsur di titik Rendezvous (RV) di perairan selatan AMO. Unsur-unsur yang terlibat diantaranya FGS Braunschweig F-260  (Jerman), BRNS Constituicao F42  (Brazil), HS Machitis P-266 (Yunani), TCG Tayfun P-342 (Turki) dan KRI Diponegoro-365 (Indonesia).

Selanjutnya pembentukan formasi banjar, dengan BRNS Constituicao sebagai penjuru formasi. Pada formasi tersebut dilaksanakan flying pass oleh helikopter Lynx milik Brazil yang sedang membawa UNIFIL FC. Dari dalam helikopter, UNIFIL FC menginspeksi kesiapan dan performance dari unsur-unsur MTF. Selama kegiatan ini seluruh unsur melaksanakan sikap parade, seluruh senjata dalam posisi salvo dan mengibarkan bendera negara masing-masing di tiang gafel dengan ukuran terbesar.

Setelah inspeksi melalui helikopter, UNIFIL FC on board di BRNS Constituicao untuk menerima penghormatan dari seluruh unsur yang terlibat. Selanjutnya membentuk formasi F (formasi sailing pass), untuk melaksanakan penghormatan. Dalam kegiatan sailing pass ini, flag ship menurunkan kecepatan hingga 7 knots sedangkan unsur lain mendahului dari lambung kanan dengan kecepatan 15 knots.

Seusai sailing pass UNIFIL Force Commander (FC), Paolo Serra memberikan sambutan kepada seluruh unsur MTF melalui jaring radio UHF. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua personel UNIFIL MTF. Beliau juga merasa sangat bangga berada di tengah-tengah latihan bersama yang sedang dilaksanakan tersebut. Beliau berpesan kepada seluruh personel UNIFIL MTF agar senantiasa tetap semangat dan melaksanakan seluruh tugas operasi dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan Naval Parade ini diakhiri dengan dilaksanakannya pembentukan formasi peacekeeper yakni suatu kegiatan dimana masing-masing unsur melaksanakan manuvra dengan berputar menjauh dari BRNS Constituicao selaku main body, selanjutnya bergerak bebas menuju ke sector patrol yang telah ditentukan. 







Sumber : Koarmatim