Pages

Minggu, Maret 03, 2013

Berita Foto : Thrilling Breitling

JAKARTA-(IDB) : Breitling Jet Team akhirnya menuntaskan tujuannya datang ke Indonesia dengan tampil selama kurang lebih 20 menit di atas langit Jakarta.  Harus diakui jika aksi aerobatik mereka menawan dan menegangkan.  

Bahkan aksi telah berlangsung sejak sekian detik setelah take off dengan dua pesawat di kiri dan kanan formasi melakukan manuver berbelok di ketinggian minim.  

Hampir seluruh aksi yang digelar dilakukan pada ketinggian (sangat) rendah.  Adegan klasik Head to Head dua buah jet yang seolah akan bertabrakan dilakukan dua kali pada ketinggian di bawah 500 kaki (+-152m). Dan akhirnya seluruh aksi ditutup dengan semburat Flare yang mengiringi formasi bom burst.



Namun dibalik kesuksesan aksi-aksi aerobatik yang seru ini terdengar juga kasak-kusuk dan adanya rasa kurang puas dari beberapa awak media yang merasa kurang sreg dalam meliput acara ini.  Apakah ini akan berakibat pada sudut pemberitaan pada media-media nanti? Mari kita lihat dalam beberapa hari ke depan.  Untuk saat ini nikmati saja sajian foto-foto dari tim aerospotter ARC yang bersedia berpanas-panas di pinggir landasan demi menyajikan gambar-gambar aksi aerobatik ini kepada para pembaca setia web ini. Have Fun!





Sumber : ARC

DPR Minta Klarifikasi Menhan Atas Kejelasan KF/IF-X Project

JAKARTA-(IDB) : Fraksi Partai Demokrat meminta Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklarifikasi soal penghentian sepihak proyek jet tempur Korean Fighter eXperiment (KFX) oleh pihak Korea.

"Menhan perlu klarifikasi semuanya, penyebab batalnya, dan kerugian kita gimana. Lalu solusi dan penyelesaiannya bagaimana. Semua harus dijelaskan ke Komisi I. Gamblang dan transparan," tegas Wakil Ketua Komisi I DPR dari PD, Ramadhan Pohan, di Jakarta, Sabtu (2/3).

Hal itu penting dilaksanakan supaya tak ada spekulasi yang menyimpang dan tak menjadi gosip simpang-siur. Menurutnya, Menhan dan jajarannya harus menjaga agar publik puas terkait munculnya masalah itu.

"Kami harap secepatnya klarifikasi ini dilakukan Kemhan. Komisi I ingin memastikan tak sesenpun terjadi kerugian negara di situ. Menhan harus anggap serius lah masalah ini," tandas dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin menyatakan proyek Pesawat Korean Fighter Experiment (KFX) sudah dihentikan secara sepihak. Akibatnya, negara dirugikan sekitar Rp 1,6 triliun dari uang yang sudah disetorkan ke proyek itu.

"Kami sudah mendapatkan informasi, dalam beberapa hari belakangan ini, Pemerintah Korea Selatan sudah membatalkan secara sepihak perjanjian pembuatan pesawat tempur KFX," kata Hasanuddin.

Hasanuddin juga menyatakan pemerintah belum pernah secara resmi membahas proyek itu dengan DPR.

Kerjasama Indonesia-Korea Selatan untuk membangun pesawat supercanggih, yang dianggap jauh lebih canggih dari pesawat tempur F-16, sudah bergulir sejak 2001.

Proyek itu dibiayai secara bersama oleh Indonesia dan Korea Selatan, dengan pihak Indonesia diwajibkan menyetor sekitar 20 persen dari total US$ 8 miliar yang dibutuhkan.

Seorang pejabat Kemhan pernah menyatakan pemerintah sudah menganggarkan Rp 1,35 triliun untuk keperluan proyek itu. Harapannya tahun ini akan ada lima prototipe pesawat tempur yang sudah selesai.





Sumber : BeritaSatu

Indonesia Malaysia Menghangat Di Ambalat

BELAWAN-(IDB) : TNI mengerahkan tujuh unit kapal perang di wilayah blok Ambalat yang perbatasan langsung dengan Malaysia. Kesiapsiagaan itu setelah sebelumnya sempat terjadinya gesekan antara kapal perang TNI dengan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) di sekitar perairan tersebut.
"Ada tujuh unit kapal perang TNI siaga di sana (Ambalat), kita akan tetap menjaga perbatasan laut Ambalat. Sebelumnya sempat KRI kita bersenggolan dengan kapal perang TLDM," kata, Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia SSos, Kepala Dinas Hidro Oseanografi (Hidros) di Mako Lantamal I Belawan, Sabtu (2/3).

Aan menyebutkan, insiden di perairan Ambalat itu sudah ditangani. Kapal perang berbendera Malaysia yang berada di perairan sengketa itu juga sudah dihalau."Apapun niatnya, kalau masuk ke teritorial tentunya kita halau. Artinya kita tetap mengedepankan upaya penyelesaian secara diplomatik," ujarnya.

Menurut mantan Dan Lantamal IX Ambon ini, dalam mengamankan wilayah batas laut Indonesia yang luas, bukanlah semudah dibayangkan. Apalagi Indonesia terdiri dari negara kepulauan yang mempunyai wilayah perairan yang sangat luas. Dia mengaku, untuk mengamankan perairan perbatasan di Indonesia, TNI masih kekurangan armada kapal.

"Kapal perang yang selalu beroperasi di sepuluh perbatasan laut Indonesia termasuk di perbatasan Malaysia dan Filipina. idealnya masih kurang. Saat ini kita baru punya 125 unit kapal perang, padahal dengan kondisi batas laut kita sangat luas atau idealnya kita mesti memiliki 350 unit kapal perang," kata dia.

Selain itu, dia juga mengaku untuk operasi pengawasan dan penjagaan batas laut, pemerintah membatasi penggunaan bahan bakar armada kapal, sehingga mau tidak mau harus digunakan secara bergantian.

"Itu pun dari seluruh armada yang kita miliki, hanya sekitar 25 hingga 30 unit kapal perang saja yang dioperasikan pada setiap harinya," imbuhnya.




Sumber : JPNN