Pages

Kamis, Desember 05, 2013

Analisis : Membeli Masa Depan Di Laut China Selatan

Kapal Induk China Liaoning yang bergerak ke Laut China Selatan (photo; PLA Navy)
ANALISIS-(IDB): Sebuah laporan rahasia tak sengaja ter-posting ke internet oleh staf inteligen laut Amerika Serikat yang menyatakan Angkatan Laut China (PLA Navy) telah membuat perkembangan cepat terhadap berbagai platform persenjataan modern. Strategi Angkatan laut China sedang difokuskan untuk menjelajahi daerah yang disebut first island chain, yang meliputi Laut China Selatan hingga Selat Malaka, Laut Philipina hingga Laut Jepang.

Adapun strategi second island chain lebih mengerikan lagi, yakni penyatuan/reunifikasi dengan Taiwan serta membuat garis pertahanan di jalur perdagangan laut. Menurut laporan intelijen yang bocor, Angkatan Laut China sedang memperkuat kemampuan mereka apabila pada masa depan harus berkonflik dengan Amerika Serikat atas Kasus Taiwan. Angkatan laut China melakukan program anti-access and anti-surface warfare dan secara simultan menyusun struktur “the command, control, communications, computers, intelligence, surveillance, and reconnaissance (C4ISR)” untuk keperluan joint operation.
Laporan intelijen AS beberapa tahun lalu mulai terbukti.

Diagram of the first and second island chains of China
Diagram of the first and second island chains of China
Secara tersamar, anti-acces mulai diterapkan China dengan membentuk Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone / ADIZ) di Wilayah Laut China Timur. Setiap pesawat yang lewat di wilayah itu, harus melapor kepada China dan yang mengabaikan terancam tindakan militer. Pesan yang ditangkap sangat jelas. Zona yang dilakukan secara sepihak ini menunjukkan China mulai memperkuat pengaruh dan cengkeramannya di wilayah itu.

Meski mendapatkan penentangan dari AS, Jepang dan Korea Selatan, China tetap memberlakukannya. Anehnya,Presiden Obama akhirnya meminta maskapai penerbangan sipil AS mematuhi aturan China tersebut. Secara perlahan tapi pasti, situasi ini bisa dimanfaatkan China, sebagai klaim de facto atas wilayah tersebut.
(Graphic: CNN.com)
graphic-2-china
Dalam waktu hampir bersamaan, China juga memperkuat eksistensinya di wilayah Laut China Selatan (LCS) yang mereka klaim, dengan mengirim Kapal Induk Liaoning berlayar menuju Selat Taiwan. Liaoning meninggalkan pangkalannya di Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, China Utara, dikawal dua destroyer Shenyang dan Shijiazhuang, serta dua frigat Yantai dan Weifang. Menurut China, keberangkatan pelayaran kapal induk Lioning merupakan bagian dari latihan militer.

Tentulah gerakan Angkatan Laut China ini dipantau oleh Jepang dan Amerika Serikat. China yang cerdik tidak berlayar ke Laut China Timur tempat pulau sengketa China-Jepang, Senkaku/ Diaoyu, melainkan langsung ke Laut China Selatan.

Destroyer Shijiazhuang China kawal Kapal induk Liaoning menuju Laut China Selatan (photo: PLA Navy)
Destroyer Shijiazhuang China kawal Kapal induk Liaoning menuju Laut China Selatan
China bermain halus terhadap Jepang dan AS, karena di saat bersamaan, Kelompok Tempur yang dipimpin kapal induk USS George Washington juga terlibat latihan bersama Maritime Self-Defense Force Jepang dari Okinawa. AS juga mengirim kapal selamnya dari Guam, untuk memantau pergerakan kapal induk Liaoning.

Untuk sementara Jepang aman, tapi bagaimana dengan negara-negara Asean yang sejumlah anggotannya bersengketa dengan China di wilayah di Laut China Selatan ?

Tindakan China ini dianggap sebagai ambisi mereka untuk menciptakan blue navy dan telah menjadi fokus kampanye di dalam negeri untuk membangkitkan patriotisme. Angkatan Laut China mengatakan misi ini akan rutin dilakukan dan apa yang dilakukan kapal induk Liaoning masih dalam tahap uji coba.

Pengamat militer menilai apa yang dilakukan pemerintah China berindikasi bahwa mereka akan menempatkan kapal induk di Laut China Selatan secara permanen, menyusul semakin tingginya ketegangan dengan Filiphina dan Vietnam, serta negara lain yang mencoba meng-klaim Laut China Selatan.

Di saat yang bersamaan, di Front Laut China Timur, People’s Liberation Army Navy Air Force melakukan latihan peperangan, pasca melintasnya bomber AS B-52 di air defense identification zone China. Lusinan pesawat tempur J-10 yang terbagi ke dalam tim biru dan merah, saling beradu keahlian bertempur. Skadron dari kedua tim ini juga mendapatkan bantuan dari Kapal Perang Permukaan dari PLA Navy.

Pesawat Tempur J-10 China latihan tempur di Laut China Timur pasca melintasnya Bomber B-52 AS
Pesawat Tempur J-10 China latihan tempur di Laut China Timur pasca melintasnya Bomber B-52 AS
Menurut CCTV pilot-pilot J-10 tidak hanya melakukan simulasi saling menembak tapi juga berlatih menenggelamkan kapal permukaan dari kelompok lain. Salah seorang pilot yang ikut latihan mengatakan dia menghabiskan waktu 10 jam bersama pesawat J-10 dan begitu juga pilot-pilot lainnya, untuk hal melihat kesiapan para pilot tempur dan kru di darat serta kapal permukaan. Latihan dilakukan untuk menghadapi konflik dengan Jepang di laut China Timur, sehingga para pilot sudah terbiasa dengan medan yang sesungguhnya.

Di bagian lain Kapal induk Liaoning beserta kapal pengawalnya terus belayar menuju Laut China Selatan, menuju wilayah yang disengketakan. Di LCS ini kapal induk Liaoning berlatih perang, termasuk menyesuaikan diri dengan kondisi laut yang berbeda.

Kementerian Pertahanan China menegaskan, untuk pertama kalinya Angkatan Laut China memiliki kemampuan dermaga dan layanan kapal induk di Pelabuhan Sanya, Provinsi Hainan Cina Selatan. “Dengan dibangunnya pelabuhan kapal induk di Sanya, China telah memperluas jangkauan operator di Laut Cina Selatan”, ujar Wakil Direktur Naval Military Studies Research Institute, Zhang Junshe. Pelabuhan asal kapal induk Lioning adalah Qingdao, di Provinsi Shandong, China Utara. Ke depannya China akan menempatkan kapal induknya di Laut China Selatan secara permanen di dukung logistik dari Pelabuhan Sanya Provinsi Hainan.

Pelabuhan Sanya diproyeksikan sebagai suplai logistik bagi kapal induk China yang nantinya ditempatkan di Laut China Selatan
Pelabuhan Sanya di Provinsi Hainan, diproyeksikan sebagai suplai logistik bagi kapal induk China yang nantinya ditempatkan di Laut China Selatan

Ketergantungann China yang semakin meningkat terhadap energi yang dimpor menciptakan kepentingan strategis yang global dari China. Ketergantungan itu pada gilirannya memerlukan pengembangan kapasitas dari profil Angkatan Laut China. Untuk merespon kebutuhan yang mendesak itu, PLA Navy mulai membangun kapal tambahan untuk proyeksi ‘laut biru’ yang dapat mendukung operasi Angkatan Laut meski jauh dari daratan China. Hal ini termasuk pengadaan Kapal Rumah Sakit Anwei Class serta Kapal pengisian ulang bahan bakar Fuchi Class.

Liaoning merupakan kapal induk untuk latihan. China menargetkan kapal induk buatan mereka selesai pada tahun 2015. Pemerintah Cina pun mulai mengajukan pembelian Su-33 Rusia carrier-borne fighter, untuk memulai program penerbangan kapal induk. China membutuhkan kapal induk dan armada pendukungnya untuk menerapkan proyeksi angkatan laut dan kontrol terhadap “second island chain”.

Saat ini Angkatan laut China mulai menunjukkan perkembangan yang nyata dan bergerak dari segi kuantiti ke kualiti dengan cara membangun struktur C4ISR dan pasukan profesional, untuk mendukung efektifnya peluncuran joint operation.  Operasi kapal-kapal selam China pun mulai meluas layaknya operasi kapal kapal besar.

Fatalnya negara-negara ASEAN tidak bisa menemukan kata sepakat atas sikap mereka terhadap konflik Laut China Selatan. Bahkan joint public statement pun tidak dilakukan usai pertemuan tahunan ASEAN 2013. Code of Conduct tahun 2002 yang ditandatangani anggota ASEAN untuk menyelesaikan sengketa di LCS dengan cara damai, terus menerus diabaikan oleh beberapa negara yang bersaing atas kayanya sumber daya alam di LCS.

pla-navy-route
Kekosongan kekuatan di LCS pasca AS menutup pangkalan militernya di Filiphina, mulai dimanfaatkan dan diisi oleh China. Kini China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, menabrak batas-batas laut negara tetangganya dan mengangkangi norma-norma internasional.

Berbeda dengan di Laut China Timur, langkah Amerika Serikat di LCS lebih hati-hati dan tidak mengarah kepada konfrontasi militer dengan China. Hal ini dimanfaatkan oleh China, untuk terus memperkuat cengkeramannya di LCS.

Bulan Juni 2013, Presiden Filiphina Aquino meminta jaminan dari AS bahwa jika Filiphina diserang, AS akan terlibat dalam peperangan. Namun permintaan itu ditolak. AS menolak untuk berpihak dalam sengketa wilayah namun hanya menawarkan bilateral Mutual Defense Treaty, yang berarti tidak otomatis terlibat dalam aksi militer.

Pergerakan kapal induk Liaoning China ke Laut China Selatan
Pergerakan kapal induk Liaoning China ke Laut China Selatan
peta-lcs

Sikap yang berbeda ditunjukkan AS saat China memberlakukan Zona Identifikasi Pertahanan Udara di Laut China Timur yang membuat Jepang meradang. Dengan gamblang AS mengatakan akan berada di pihak Jepang jika terjadi konlik militer dengan China. Di mata AS, ASEAN belum sepenting Jepang, sehingga sikap AS pun berbeda. Negara-negara ASEAN harus tahu diri.

Namun menyatukan sikap ASEAN terlihat masih susah. Vietnam meski bersengketa wilayah dengan China, tetap menjaga hubungan baik dengan China karena tingginya ketergantungan ekonomi. Sementara negara-negara yang tidak terlibat sengketa wilayah seperti Thailand, Singapura, Kamboja, Indonesia dan Laos, juga tidak berani bersikap keras menentang tindakan China yang mengklaim hampir seluruh laut China Selatan. Bahkan ketika Filipina bersitegang dengan China soal kepulauan Scarborough, Malaysia mengatakan, jika negara tetangganya berperang, tidak otomastis mereka ikut berperang.

liaoning-china
Negara negara Asia Tenggara jangan berpikir jika konflik dengan China meletus, Amerika Serikat dengan serta merta melindungi mereka. Negara Asean harus membangun kekuatannya sendiri sambil menjalin kerjasama militer regional yang lebih besar. Jika hal ini tidak terjadi maka, masa depan Asean tinggalah sejarah, terpecah dan terkoyak-koyak kekuatan besar. Kehadiran kapal induk China di Laut China Selatan, tinggal menunggu waktu.




Sumber : JKGR

21 komentar:

  1. asean hanyalah proyek CIA yg di bentuk disaman orde baru , asean yg sesungguh lebih menguntungkan barat kalau di liat mata telanjang yg selama ini hanya bikin nkri kelabakan meladeni anak angkat sekutu singapore thailand malysia . contoh : economi kekyaan alam migas batu bara hasil tambang di tampung di singapore . komflik lcs bagusnya indonesia tidak usah ikut campur berkacalah ke sejarah di waktu perang dingin lagi kencang indonesia hanya di jadikan alat untuk melawan komunis , perang dingin bubar harto di tendang tim tim lepas kekayan alam nkri di keruk sampai sekarang pemerintah biasa ajaa... iklas termasuk tim tim lepas pemerintah iklas gak waswas bakal ada pulau lagi bakal lepas karna ulah sekutu . bagus nya indo alaa...cina semua kapal perang yg melewati wuliyah nkri wajip lapor di jamin ke utuhan nkri bakl terjamin !!!!

    BalasHapus
  2. Sungguh menggetarkan kekuatan cina liaoning hanya sebagai kapal induk latih tentara mereka, dan akan ditempatkan secara permanen di LCS sbg perwujudan cita2 mrk reunifikasi island chain dimana menembus perairan indonesia bahkan riau, kepulauan riau terus ketas sampai aceh masuk dalam target mrk, mudah2an teman yg sangat mengagung2kan cina atau yang menganggap mrk menghormati indonesia dapat membaca analisa ini, kekuatan militer cina harus terus dipantau dan diwaspadai

    BalasHapus
    Balasan
    1. DASAR PENAKUT, INI GK SEBERAPA. YG DI LAWAN CHINA BNYAK NEGARA TOLOL. NGAPAIN KETAKUTAN. WAKT PERANG DINGIN AJA GAK TAKUT INDONESIA.. DI DEPAN INDONESIA ADA BENTENG VIETNAM.MALAYSIA SINGAPURA PHILIPINA. MEREKA YG DULUAN PERANG. DASAR PENAKUT.MUNKIN AJA LEO DA MATI BELUM TENTU ADA PERANG GOBLOK

      Hapus
    2. YG HARUS DI PERHATIKAN INDONESIA ADALH AUSTRALIA BUKAN CHINA.. KALAU MASALAH CHINA BUKAN CM INDONESIA BNYAK NEGARA YG IKUT.. TAPI MASALAH AUSTRALIA INI 1 LAWAN 2.AMERIKA AUSTRALIA VS INDONESIA.. LHAT PANGKALAN MILITER AMERIKA DI COCO ISLAND DKAT DRI JAKARTA. MALAH LAUT CINA SELATAN YG DI TAKUTKAN DASAR GOBLOK.

      Hapus
    3. Australia yg langsung menusuk indonesia...

      Hapus
  3. MAMPIR.. mampir juga di fanspage :

    https://www.facebook.com/pages/Info-Militer-Dunia/358471770918874

    BalasHapus
  4. Liaoning bs bawa berapa pespur? Pespur yg dibawa apa? Dikawal 2 kapal permukaan kelas destroyer, belum pengawal bawah laut nya, kl mrk tiba di natuna kita semua hanya bs bengong/melongo, mau lanal, lantamal, atau armada barat, tengah, timur TNI AL nggak akan mampu membendung kekuatan mereka, natuna jatuh hanya beberapa hari pasti mrk tiba di laut jawa, ini peperangan modern lho dimana jarak tempuh dan akurasi misile makin dahasyat, mau penjagaan berlapis kayak apapun di pulau kalimantan atau sumatera sebelum masuk ke jawa indonesia tdk akan mampu membendung kekuatan militer cina, cara plg gampang dan cepat aliansi mau pilih mana terserah

    BalasHapus
  5. Banyak rakyat Indonesia yang nggak tahu, tapi wilayah EEZ 200 mil laut Natuna yang milik kita itu sebagian atau puncuk utaranya diklaim oleh RRC dan Vietnam. Bukan kepulauannya, tapi lautnya. Kalau kita mengalah di laut mereka pasti akan lebih berani coba2x klaim Natuna sekalian.

    Coba deh google klaim teritorial laut Vietnam dan RRC (pake bhs. inggris nge-google-nya), dan pelajari bagian paling selatannya yang ada Laut Natuna milik kita.

    BalasHapus
  6. Tidak ada teman abadi dalam politik luar negeri.. yang ada adalah kepentingan.. china sekarang juga sangat membahayakan dunia... jangan anggap remeh masalah LCS.. mula mula dia akan menguasai kawasan LCS, berikutnya akan menghadapi Taiwan, Jepang dan Korsel..

    bagi China wilayah Natuna sudah jadi daftar wilayah yang akan direbut China bila sudah menguasai LCS ...

    aku yakin AS dan Nato akan ikut terlibat perang dengan China bila sampai perang meletus karena permasalahan dominasi ekonomi dunia dari China

    bagaimana keterlanjutan TOT rudal China dengan indonesia?? tidak ada perkembangannya kan???

    bagaimana dengan renegoisasi harga LNG indonesia dengan Fujian china ?? sampai sekarang renegoisasi sampai tingkat Menteri sangat alot, mereka minta harga sangat murah dengan harga kontrak lama USD 3,5 / mmbtu sedangkan harga pasaran sekarang USD 11 - 13/ mmbtu..

    Hai para pemuja blok China.. camkan betul betul masalah ini..

    BalasHapus
  7. bagus nya artikel di atas hehe....luar biasa probaganda barat sudah kenyang dari tambang freeford hanya bayar pajak doang... bellom batu migas bara jadi sumber negara singapore plus istana .
    lama lama nkri bubar peminpin bisa nya tukar guling ....kekuasaan mintak dukungan asing . aneh nya dokument snowdent sudah terbuka sebagiansoal penghancuran negara nkri yata yta di ulas secara gamblang malah beyee...kroni gak mau terbuka kan anehh....

    BalasHapus
  8. kok tidak dibuat organisasi pertahanan saja ya? seperti NATO
    kalau ini terjadi, pasti china tdk akan seagresip saat ini.
    kalau diibaratkan ASEAN seperti organisasi ibu-ibu PKK yg tidak punya kekuatan apa-apa untuk menentukan nasib saat terancam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul bung.. sudah saatnya negara Asean membuat organisasi pertahanan seperti NATO.. tapi yang harus diperhatikan dulu adalah
      1. maslah batas wilayah negara antar anggota Asean belum selesai.
      2. sebagian anggota negara Asean adalah negara persemakmuran / pemberian kemerdekaan
      dari Inggris
      3. negara negara Asean belum mampu / mempunyai teknologi militer yang memadai secara
      mandiri / diproduksi sendiri
      jadi untuk sementara mengikuti salah satu blok tertentu menjadi keniscayaan..

      Hapus
  9. Indonesia harus ambil alih inisiatif di ASEAN dan bisa melakukan diplomasi militer thd negara2 penting Asean setidaknya bisa menggalang kerjasama antar militer ASEAN (meski tidak melalui pakta pertahanan yg formal) dan mencoba menarik kesamaan kepentingan (peluang ancaman) dari negara2 tersebut untuk diakomodasi bersama2, minimal untuk beberapa issue strategis seperti klaim China , klaim kebebasan navigasi, klaim area bebas nuke, anti agresi, tata perilaku dll bisa dipaksakan secara bersama2 ke Amerika dan China dan atau negara2 lain jika mereka masuk kawawan ASEAN. Saatnya bermain cantik diantara gajah yg sedang berseteru

    BalasHapus
  10. Cina memang dari sejarahnya merupakan bangsa yang ekspansif, indonesia tdk perlu takut krn cina dari dulu sdh trauma utk terus ke selatan, dari jaman sriwijaya, singasari, dan majapahit, cina tdk mampu menjajah terus ke selatan, nusantara ini. Indonesia kalau pintar bisa memainkan kartu disini supaya bisa dianggap diplomasinya di dunia.

    BalasHapus
  11. bagusnya lagi america inggris buka pangkalan di madiun untuk menghadapi cina , sekalian jadi negara babu lupakan sejarah indo merdeka membrontak . pasti setuju dong....para penjilat barat hehe....

    BalasHapus
  12. KAPAL INDUK CINA MUTAR 2 ...DI DAERAH SENDIRI KOK YG SEWOT ARTIKEL DI ATAS ?.... FAKTA YATA KAPAL INDUK AMERICA HAMPIR SABAN HARI NONGKRONG DI PINGGIRAN IBU KOTA , BEYEE...BIASA AJAA TUH .

    BalasHapus
  13. China tidak akan berani berkonfrontasi dengan indonesia, china justru bernafsu skl mengajak indonesia bersekutu untuk bersama2 menguasai LCS dan berbagi wilayah nanti kl sdh dikuasai smua dimana indonesia dapat jatah di wilayah serawak malaysia dsk, harusnya pemerintah menerima tawaran tersebut tidak malah bingung sendiri seperti ini tidak mengambil peran dan momentum sprti ini u menunjukan kewibawaannya di kawasan.

    BalasHapus
  14. Tes case embargo penjualan lng ke china, apa sikap mereka ke kita? Atau tes case pembangunan pangkalan kapal selam di palu dan divisi marinir 3 papua, bangun satellite launcher di biak, termasuk bangun 3 skuadron su 33di papua bagian utara timur selatan, lalu pengakhiran kontrak freeport, apa reaksi barat ke kita?

    BalasHapus
  15. Wah itu ano-ano bahasanya pakai Goblok-goblok ,,, kamu itu kayaknya masih sempalan ORBA ya? sekarang ini jaman demokrasi ,,, sebagaimana pandanganmu minta dihormati ya kamu juga harus menghormati pandangan orang lain walaupun kamu tidak setuju !!! wah wah wah ,,, untung lu ga jadi Presiden ,,, kalau lu jadi Presiden bubar ni negara orang pada minta merdeka ,,,

    BalasHapus
  16. Nyata sekali bahwa sifat orang2 China tdk pernah berubah sejak ribuan tahun lalu. mereka suka klaim dan jajah negara2 skitar mereka. China adalah calon musuh kita!! mau tdk mau kita harus masukkan kemungkina itu dlm strategi masa depankita. singgungan2 teritory di natuna adalah pemicu besarnya. olah karena itu sdh seharusnyalah kita mempersiakan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk terjadinya perang di LCS antara china dg negara2asean. bahkan antara china dg kita!!

    BalasHapus
  17. Kalau kita mau sekutu dgn om putin sama om panda pasti kita pasti dijaga negara tersebut kalau kita beli alat perang om rusia sama om beijing sih dgn jumlah besar

    BalasHapus