Kamis, November 14, 2013
5
LEBANON-(IDB) : Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) berhasil meredakan ketegangan antara pasukan Lebanese Armed Force (LAF) dan Israel Defence Force (IDF).
 
Berkat negosiasi pasukan TNI yang dipimpin Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto, dua pasukan Israel dan Lebanon yang sudah saling mengarahkan senjata akhirnya bisa didamaikan.


Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL Kapten Sus Sundoko dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (14/11) mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa waktu lalu. Sebanyak enam Personel Kompi Alpha Satgas Indobatt pun diganjar penghargaan atas keberhasilan mereka meredakan ketegangan tersebut.


Diceritakan, peristiwa bermula saat tim dari Kompi Alpha Indobatt yang dipimpin oleh Komandan Kompi Lettu Inf MS Yahya Ginting mengutus regu jaga untuk melaksanakan tugas jaga rutin di TP 37. Daerah itu masuk dalam wilayah perbatasan (blue line) antara Lebanon dan Israel.


Tim yang berjumlah enam orang dan dipimpin oleh Serda Basuki tiba-tiba saja mendapati tiga personel IDF yang sudah siap mengambil posisi tiarap dan membidik ke arah personel LAF, yang saat itu sedang berpatroli. Ketegangan pun terjadi. Namun, personel Indobatt langsung menjadi penyekat dan menghadap kedua belah pihak (LAF-IDF) sambil mengibarkan bendera PBB dan berteriak “peace” berkali-kali.


Di tengah ketegangan tersebut, personel Indobatt yang bertugas saat itu juga melakukan negosiasi selama kurang lebih enam menit dan menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan. Akhirnya, tentara Israel pun menghentikan bidikan mereka dan segera meninggalkan tempat itu. Hal sama dilakukan personel militer Lebanon.


Ketegangan itu langsung dilaporkan kepada Sektor Timur dan diteruskan ke Markas UNIFIL di Naqoura. Menerima laporan tersebut, Force Commander Mayjen Paolo Serra memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Indobatt.


“Satgas Indobatt telah berhasil melaksanakan Mandat UNSCR 1701 sesuai Standardised Tactical Incident Reaction (STIR) V.26 poin 2 (Foreseeable Blue Line Ground Incident Between LAF and IDF),” kata Mayjen Serra. Pemberian penghargaan itu dilakukan di Lapangan Soekarno Markas Indobatt UN Post 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Rabu (13/11).




Sumber : BeritaSatu

5 komentar:

  1. weh.. ngadeg nang tengah2 wong lagi arep perang Cah... kuendel tenan...

    BalasHapus
  2. blue line.. but dirty..! take care..
    kibarkan jiwa merah putih.. kami bangga..!!

    BalasHapus
  3. Pesan kepada bangsa-bangsa lain !!! kalau untuk mendamaikan, TNI berani mati masuk ditengah pihak-pihak yang siap saling membunuh, apalagi kalau ditantang perang !!!
    Hidup TNI !!!

    BalasHapus
  4. iya deh salut. Mendamaikan 2 musuh yg berseteru itu dimata Tuhan tetap ada upahnya. Dan ini kita mnjadi sadar, bahwa kita sebenarnya harus selalu berdiri sebagai bangsa yang berani mati untuk menegakkan perdamaian. Kita rela untuk mati agar dunia ini damai. Begini ini adalah bangsa yang dirahmati Tuhan. Tidak percuma Kita lahir sebagai bangsa.

    BalasHapus
  5. waduuh saluttt puolll, berdiri di tengah - tengah bidikan senjata dua belah pihak, hanya demi menyuarakan ' PEACE ' layak dapat *****

    BalasHapus