Sabtu, November 30, 2013
22
JAKARTA-(IDB) : Dinamika politik menjelang Pilpres 2014 juga disoroti oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Ia mengutarakan ketakutannya pembangunan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak berlanjut jika presidennya tak mengerti militer.

"Kalau Presidennya tidak mengerti militer, bisa saja tidak berlanjut, komitmennya harus kuat," kata sambutan Purnomo di Hotel Century Atlet, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2013).

Ia mengatakan ini dalam 'Diskusi Panel bersama Forum Pemred dan Pusat Pengkajian Strategi Nasional'. Acara ini juga dihadiri jajaran prajurit TNI dan para pemimpin redaksi berbagai media.

Purnomo menjelaskan rencana strategi pembangunan pertahanan TNI sudah pasti bersifat jangka panjang dan harus lintas kabinet. Ketakutan yang ia rasakan apakah sistem pertahanan yang sudah dirintisnya dapat dilanjutkan oleh kabinet berikutnya.

"Dalam rencana strategis pembangunan pertahanan TNI memang menjadi pertanyaan besar bagi kami adalah pada waktu pergantian rezim kepemimpinan antara yang mempunyai visi misi berbeda dengan apa yang berlangsung sekarang ini. Ini juga yang saya khawatirkan," terangnya.

Ia merekomendasikan harus ada landasan hukum berbentuk UU agar menjadi komitmen dalam pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia.

"Perlu ada landasan peraturan perundang-undangan dari eksekutif agar ada kekuatan pertahanan melanjutkan Renstra I dan II. Selain itu, landasan politik keputusan politik paripurna DPR dan legislatif sebagai pemegang hak budget untuk dukungan pada rencana strategis yang ada," pungkasnya.



Sumber : Detik

22 komentar:

  1. kehawatiran panjenengan diterima, Pak. jika pemerintahan berikutnya tidak melanjutkan perkuatan alutsista kita hajar, kita ospek.

    BalasHapus
  2. klo ga di lanjutkan kita lengserkan saja pak... hajar aja. buang ke laut

    BalasHapus
  3. Kalau tidak bisa melanjutkan...Militer suruh KUDETA aja...Pa..!!! apalagi Kalau Presiden dari PARTAI KANDANG SAPI...

    BalasHapus
    Balasan
    1. justru ada kandang sapi kita br bisa beli sukhoi

      Hapus
  4. Pilpres nanti pilih saja Jend (purn) Wiranto atau Letjen (purn) Prabowo biar program alutsista kita bisa terus berkesinambungan, sehingga kita bisa menjadi bangsa yg disegani di Asia maupun Dunia. Ingat "Kekuatan Militer bisa menjadi alat posisi tawar dalam negosiasi2 dibidang yg lain seperti ekonomi, politik dll ( Amerika sudah membuktikannya )

    BalasHapus
    Balasan
    1. kekuatan militer amerika itu bkn alat negosiasi tp alat utk menjajah camkan baik2

      Hapus
  5. CAPRES kayak begitu sihh GAK BAKALAN ADA YG MAU MILIH- KLO PUN ADA'BARU SEMINGGU NGEJABAT LANGSUNG DIBAWA KELUBANG BUAYA** ha ha ha

    BalasHapus
  6. Siapapun presidennya mau sipil mau mantan jend,yg penting memiliki nasionalisme tinggi,pasti org yg memiliki nasionalisme tinggi tidak akan mau alautsistanya ketinggalan dgn negara lain, lihat jaman soekarno kita memiliki alutsista No.1 di Asia.

    BalasHapus
  7. kalau mantan jendral anak didik orde baru hasilnya bisa di liat alutsista ecek ..ecek...habis puluhan milyaran dolar kualitas clas 2 dua . saudara menhan bicara bukan dari fakta barang rongsokan nkri harus bayar milyaran . komisi dan upeti lebih di utamakan .

    BalasHapus
  8. Setuju hrs ada kejelasan berkesinambungan rencana kekuatan militer dari MEF 1&2

    BalasHapus
  9. Jokowi jadi RI 1 hidup jokowi.......

    BalasHapus
  10. Kekuatiran pak Menhan beralasan,,, yang dikuatirkan nanti Presiden beriku akan coba CARI MUKA KE PIHAK BARAT lalu mengurangi pembangunan Militer ,,, supaya para tetangga nggak kuatir ,,, ada tuh yang mulai memperlihatkan gejala-gejala LIBERAL UNIVERSAL KADAL ,,, udah deh pilih Wiranto aja !!! Jokowi jadi MENTERI DALAM NEGERI ,,, AHOK jadi MENTERI PERDAGANGAN ,,,Agus Suhartono jadi MENTERI PERTAHANAN akakakakakakak ,,,, roma irama JADI MENTERI kEBUDAYAAN ,,, BAKRI jadi MENTERI SOSIAL biar dikejar LAPINDO terus akakakakakakak ,,,, ABRAHAM SAMAD jadi MENTERI PERHUBUNGAN akakakakakak ,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. terrus beyee...kau bellaa....bisa nya jadi babu barat .. yolong...sampai gak ke hitung kami sempat ke bingungan dan heran buat apa harta segunung dari hasil gerampok?.... menhan gak beda jauh make up pembelian alutsista 1juta % ada .

      Hapus
  11. Model kayak aburizal bakrie alias ical alias arb prettttt.... Urus tuh lapindo gak pecus ngurus mau jadi presiden mau dibawa kemana negara ini sama ical, rhoma irama apalgi ngurus kawin aja gak beres, surya paloh apalagi korop aja di perusahaan digedein gak jauh beda sama ical alias arb gak mau bayar pajak negara, model mahfud md apalagi pretttttt.... Cari popularitas murahan... Megawati apalagi telkom di jual ke asing (singapuraa) shg mudah disadap jual semuanya bikin spbu pribadi sebanyak2nya urus aja tuh dapur udah dech cari yg nasionalismenya tinggi bisa jokowi,dahlan iskan,prabowo, kalau mereka gue iklas dipimpin mereka

    BalasHapus
  12. Jend Wiranto pilihanku. Kita butuh pemimpin yg tegas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wirqnto ?... jadi panglima gak becus ,tim tim lepas diam sajaa.... apa lagi jadi presiden, bisa kacau negara saban hari mirip sekarang di rampok .

      Hapus
    2. sampah tu wiranto,

      Hapus
  13. Kekhawatiran Menhan tentang keberlangsungan moderenisasi militer/ alutsista sangat masuk akal.. bagi para politikus dan dan seluruh elemen masyarakat harus peduli pada permasalahan ini untuk membangun kekuatan militer negara ini demi kejayaan NKRI..
    ingat... kekhawatiran ini jangan dijadikan isu politik untuk meraih kekuasaan sesaat apalagi menjelang Pemilu.. keutuhan, kewibawaan dan kejayaan NKRI harga mati untuk selama lamanya... by. E-Kafa

    BalasHapus
  14. pak Dahlan Iskan sangat cocok jadi penerus pak SBY,

    Dahlan Iskan for RI 1

    BalasHapus
  15. Jokowi RI1 .......pemimpin yg merakyat,sederhana,pekerja keras,jujur.

    BalasHapus
  16. Bung KARNO bukan dari angkatan HEBAT TUH, bapak pembangunan atawa pembangkrutan NKRI cang ato dari angkatan, letoy dah tuh alutsistanya.

    BalasHapus
  17. Ati-ati Bro... Ada capres yang anti perkuatan militer kita... Dari dulu mengkritik pengembangan kekuatan militer kita... padahal dia sendiri mantan tentara lho... Jangan sampai ketipu... sok gentle sok wibawa sok nasionalis...

    BalasHapus