Sehari
sebelumnya, sebuah surat elektronik dengan judul “Materials for Press
Information” (Materi untuk Informasi Pers) dikirim ke sejumlah jurnalis.
Surel tersebut mengandung informasi rinci mengenai pertemuan Marty dan
Bishop di New York.
Diantara informasi yang terdapat di
surel tersebut adalah bahwa Australia ingin menangani isu pencari suaka
di balik layar, dan bahwa rencana Australia menghalau kembali
kapal-kapal pencari suaka dapat mengancam kepercayaan dan kerjasama
Indonesia-Australia.
Tindakan merilis informasi serinci ini
mengenai pertemuan pribadi menarik perhatian beberapa pihak, termasuk
pemimpin sementara Partai Buruh Australia, Chris Bowen, dan mantan
menteri luar negeri Australia, Alexander Downer.
Downer mengkritik tindakan tersebut dengan menyatakan bahwa awak-awak Indonesia melanggar kedaulatan Australia.
Namun,
kementerian luar negeri Indonesia kemudian menyatakan bahwa rincian
pertemuan pribadi tersebut seharusnya tidak terkirim ke media, dan bahwa
tidak ada rilis pers yang dikeluarkan.
Menurut koreksi tersebut,
“Informasi [dari pertemuan tersebut] sekarang dikutip di beberapa media
untuk menciptakan kesan perselisihan antara pejabat Indonesia dan
Australia dalam perihal yang penting bagi kedua belah pihak,”
“Pemerintah Indonesia...siap bekerja dengan pemerintah Australia…untuk memastikan kepentingan warga kedua negara terpenuhi.”
Sumber : RadioAustralia
ehemm... yg kemaren abis nguping sapa ya???
BalasHapuskalo nguping mau, tapi kalo "rahasia" mereka kena awak media sibuk sendiri mereka, ausie owalahhh......
BalasHapuswah tetangga kita aussie pengen punya "rahasia" bro... ihi...ihi...
baguslah...kayakanya ausie pgn dikasih sampah lagi kyk doloe.. =))
BalasHapusbaru tahu dia kalo Indonesia Emang cerdik ..... Hehe !!!!
BalasHapus" Opera van aussi "
lebih baik bgtu..biar g ada lg yg interfensi INDONESIA...
BalasHapusTERIMA KASIH atas bocorannya
:-):-):-):-):-)