JAKARTA-(IDB) : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata PT Pindad (Persero)
terus memproduksi dan memasarkan produk senjatanya. Tak hanya untuk
keperluan di dalam negeri, produk Pindad pun dikirim ke luar negeri,
salah satunya Timor Leste.
Salah satu Engineer Produksi dan Design Pindad, Budi menyebutkan, sudah sejak lama produk dari Pindad ini dipesan oleh pemerintah Timor Leste. Awalnya, senjata berjenis laras panjang rifle ini dipesan 75 pucuk.
"Awalnya 75 pucuk. Tapi kalau masalah pesanan kadang-kadang mereka bertahap, nggak bisa dikerjakan semua," ungkap Budi saat ditemui di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, di TMII, Jakarta Timur, dikutip Jumat (30/8/2013).
Bahkan menurutnya, Xanana Gusmao yang saat itu menjabat sebagai Presiden Timor Leste pernah mengunjungi PT Pindad di Bandung.
"Xanana Gusmao pernah ke sana langsung, melihat," katanya.
Budi mengaku tidak tahu menahu secara rinci mengenai, pesanan, harga, kontrak kerja sama yang dilakukan antara perusahaannya dengan mitranya. Namun menurutnya, bentuk kerjasama tersebut dilakukan antar pemerintah kedua negara.
"Timor leste itu order itu, kalau beda negara itu melalui Departemen Pertahanan," katanya.
Selain itu, kata Budi, negara lain yang menjadi pengguna senjata made in Bandung ini adalah Brunei Darussalam. Juga Mali yang membeli produk senjata jenis rifle SS2 M1.
"Timur Tengah juga masuk," katanya.
Budi mengaku, Pindad memproduksi banyak jenis senjata. Mulai dari senjata laras pendek, hingga sniper yang juga diproduksi di Bandung.
"Dalam sebulan kita targetnya buat 200 unit untuk semua jenis," katanya.
Salah satu Engineer Produksi dan Design Pindad, Budi menyebutkan, sudah sejak lama produk dari Pindad ini dipesan oleh pemerintah Timor Leste. Awalnya, senjata berjenis laras panjang rifle ini dipesan 75 pucuk.
"Awalnya 75 pucuk. Tapi kalau masalah pesanan kadang-kadang mereka bertahap, nggak bisa dikerjakan semua," ungkap Budi saat ditemui di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, di TMII, Jakarta Timur, dikutip Jumat (30/8/2013).
Bahkan menurutnya, Xanana Gusmao yang saat itu menjabat sebagai Presiden Timor Leste pernah mengunjungi PT Pindad di Bandung.
"Xanana Gusmao pernah ke sana langsung, melihat," katanya.
Budi mengaku tidak tahu menahu secara rinci mengenai, pesanan, harga, kontrak kerja sama yang dilakukan antara perusahaannya dengan mitranya. Namun menurutnya, bentuk kerjasama tersebut dilakukan antar pemerintah kedua negara.
"Timor leste itu order itu, kalau beda negara itu melalui Departemen Pertahanan," katanya.
Selain itu, kata Budi, negara lain yang menjadi pengguna senjata made in Bandung ini adalah Brunei Darussalam. Juga Mali yang membeli produk senjata jenis rifle SS2 M1.
"Timur Tengah juga masuk," katanya.
Budi mengaku, Pindad memproduksi banyak jenis senjata. Mulai dari senjata laras pendek, hingga sniper yang juga diproduksi di Bandung.
"Dalam sebulan kita targetnya buat 200 unit untuk semua jenis," katanya.
Sumber : Detik
Buat apa mrk beli ke PINDAD, klo beli di toko ane tuh SS2 v1 murah @ Rp.15.000,- .
BalasHapuskasian tuh timor leste wang buat makan kurang malah beli tembak mahal.
gw tantang lu buat bikin senjata yg lebih baik dari SS2 v1, bisany cman ngomong doang. buktiin klo elu lebih pinter dari perancang senjata PT.Pindad. baru bisa bikin jarum pentul aj bangga, hargain lah produk negri ini. Long Live Pindad, Long Live TNI
Hapusmalinshit detected nie... kampreet!!
BalasHapusMalon bs buat ape ? mobil protol je..
BalasHapusTak laku lagi di sini......
Petronas bangkrut lah...disini...
sudah jangan jadi profokator malysia terrus .
BalasHapuspak cik negara kamu bukan level indonesia.. sana kamu main ke blog nya orang kamboja atau laos aja yg masih satu level dengan kamu... percuma kamu koar2 di sini tetap negara kamu itu tak de harganye..
BalasHapusorang malon ternyata hina seperti babi
BalasHapus