SEMARANG-(IDB) : Pelabuhan Tanjung Emas kedatangan tamu istimewa. Sejak Senin, 1 Juli
lalu, kapal perang pengemban misi diplomasi dan budaya internasional
milik TNI AL, KRI Dewa Ruci, singgah untuk yang kali pertama.
Kehadiran
kapal yang meraih banyak penghargaan internasional itu jauh dari ingar
bingar pemberitaan media. Walhasil, banyak masyarakat Kota Semarang yang
tidak mengetahuinya. Kapal itu sedang docking untuk perbaikan ringan.
”Di
Semarang kami docking selama empat hari sejak 1 Agustus lalu. Kami
hanya melakukan perbaikan ringan, selanjutnya akan menghadiri undangan
peringatan HUT Ke-100 Royal Australian Navy (RAN) di Sydney, Australia,”
ungkap Komandan KRI Dewa Ruci, Letkol Laut (P) Anung Sutanto kepada
Suara Merdeka di salon kapal, Kamis (1/8).
Sekitar pukul 14.00,
kapal buatan Jerman 1952 itu bertolak ke Markas TNI AL di Surabaya untuk
persiapan selanjutnya. Di Sydney, kapal yang telah menjelajah
negara-negara di seluruh dunia itu juga akan mengikuti lomba Tall Ships
Race rute Sydney (Australia)-Auckland (New Zaeland). Dalam berbagai
event yang digelar di banyak negara, KRI itu selalu meraih prestasi, di
antaranya predikat kapal yang paling bersahabat (friendship).
”Hal
itu tidak lepas dari penampilan, kreativitas, dan keramahan ABK kepada
pengunjung. Sebagai Goodwill Ambassador di Amerika Serikat, tahun lalu,
tingkat kunjungan rata-rata 16.000 orang per hari,” tutur Anung Sutanto
didampingi Kepala Departemen Bahari (Kadepbah) Kapten Laut (P) Sugeng
Haryanto.
Tenaga Angin
Dalam lawatannya ke Australia, KRI
yang diawaki 88 pernonel TNI AL itu, menempuh waktu 134 hari. ”Dengan
kebutuhan BBM sekitar 360 ton solar. Kebutuhan BBM lebih irit karena
kapal juga menggunakan tenaga angin untuk mendorong layar,” tambah
Danlanal Semarang, Kolonel Laut (P) Rakhmawanto SE.
Kehadiran KRI
yang hanya empat hari itu, ternyata tak luput dari perhatian seorang
warga Tembalang, Agus Kristianto (40). Dia bersama istri dan dua anaknya
pun melihat-lihat kapal itu dari dekat.
”Wah sayang ya singgahnya
di Tanjung Emas kok sebentar. Padahal, banyak warga yang ingin
menyaksikan kapal bersejarah ini,” ungkapnya.
Diketahui, KRI Dewa
Ruci dibuat pada 1952 di Galangan HC Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman
Barat dan diluncurkan 24 Januari 1953. Kapal perang pengemban misi
diplomatik dan budaya itu tercatat sebagai armada TNI AL pada 1 Oktober
1953, diresmikan sebagai kapal latih Taruna TNI AL di Surabaya.
Tipe
kapal itu Barquentin atau kapal tiga layar tiang tinggi di depan,
kecepatan maksimal 11,5 knot dengan kapasitas BBM 43,9 ton solar.
Adapun panjang kapal dengan cocor 58,30 m, draft 4 meter, dengan jumlah
layar 16 buah. Kapal itu hanya dilengkapi persenjataan ringan, salon,
ruang rapat, dan bar mini. Interior kapal hampir semua menggunakan kayu
jati yang cukup indah.
Sumber : SuaraMerdeka
prestasi yang luar biasa untuk KRI DEWA RUCI.. selama tugas2nya dari 1953 sampai sekarang..tetep menjadi pioner TNI AL ( kebanggan tersendiri ),kira2 seperti apa ya penggantinya..mengingat kapa ini bentar lagi pensiun.
BalasHapusKs kelas lada penggantinya...
BalasHapuslada hitam apa lada biasa....??? pake saos sambel gak?
BalasHapusseharusnya kapal untuk terakhir kalinya harus keliling indonesia bukan keliling dunia biar semua raknyat tahu dengan kri dewaruci serta menikmati keindahannya.. apalagi kapal ini mau pensiun..
BalasHapus