JKGR-(IDB) : Berbahagialah Batalyon Armed 1/105 mm yang berkedudukan di Singosari,
Malang, Jawa Timur yang telah berbulan-bulan melakukan persiapan untuk
menyambut alutsista baru.
Setelah belajar teknologi komputer, bahasa
inggris dan elemen pendukung lainnya, mereka akan kedatangan roket
multilaras modern, MLRS (Artillery Saturation Rocket System) ASTROS II,
buatan Brazil. Jika selama ini Yon Armed 1/105 Malang hanya memiliki
meriam tua, maka sebentar lagi berganti dengan meriam teknologi baru
yang pengendaliannya serba digital.
Meriam multi laras ASTROS II memiliki unit kendali penembakan yang
dilengkapi radar dan komputer penembakan (Fire Direction Center). Jenis
Amunisinya pun bisa diubah-ubah dari roket balistik hingga roket
kendali, untuk kaliber 127mm hingga 300 mm. Kehadiran MLRS ASTROS II di
Batalyon Armed 1/105 mm Malang, akan meningkatkan presisi serangan dari
Yon Armed, serta mempersingkat waktu serangan. Jangkauan Saturation
Rocket bisa mencapai 150 km.
Jenis amunisi Astros II terus dikembangkan pabrik Avibrás Brazil.
Amunisi SS-150, memiliki jangkauan 150 km. Sementara amunisi AVTM-300 (AVibrás Tatical Missile) merupakan peluru kendali dengan hulu ledak 250 kg dengan jangkauan 300 km.
Bandingkan saja dengan Howitzer Yon Armed 1 Singosari Malang, yang
saat ini menggunakan meriam tarik (towed) M2A2 Kaliber 105mm dengan
jangkauan tembak 11 kilometer. AS dan Australia telah lama me-museumkan
meriam ringan ini.
Spesifikasi M2A2 :
Negara asal : Amerika Serikat
Kaliber : Howitzer 105mm (4.2 inchi)
Berat : 2.260Kg
Panjang : 5,94 meter
Panjang laras : 2,31 meter
Lebar : 2,21 meter
Tinggi : 1,73 meter
Jarak tembak max : 11.270 meter
Kecepatan proyektil : 472 meter per detik
Selain Yon Armed 1/105 mm Singosari yang berada di bawah Resimen
Armed 1 Kostrad, Malang- Jawa Timur, maka Yon Armed Pasopati 9
Purwakarta- Jawa Barat di bawah Resimen Armed 2 Kostrad juga akan
mendapatkan MLRS ASTROS II. Dalam waktu dekat, Masing masing resimen
akan mendapatkan 18 unit MLRS ASTROS II.
Sumber : JKGR
YANG PENTING DI OPERASIKAN DI PERBATASAN.(Titik)
BalasHapusAstros kok disebut meriam sih?! Itu namanya roket bukan meriam. Meriam sama roket saling melengkapi, tidak untuk saling menggantikan..
BalasHapusKenapa Televisi tidak ada yg nyiarin Upacara Bendera 17an??? Maaf agak melenceng dari judul artikel. Saking geramnya.
BalasHapusjam 9an bu u posting jam 8.50
Hapusblajar sejarah gk proklamasi dibacakan jam brp
Iye sory gan..ane nungguin depan tv dari jam 8 pgn liat formasi terbang sukhoi..eeh ga ada tanda2 siaran 17an.. Ternyata baru jam 10 mulai gan hehehe
HapusMantap abisin munisi tuk latihan dan latihan kasih tau tentara tetangga jgn hanya di pamerin saat upacara 17an di depan ibu2
BalasHapusMeriam 105mm tetap dibutuhkan , gampang dimobilisasi pake helikopter jd saling melengkapi. Lintasan peluru meriam dan roket jg berbeda .moga2 roket/roket kendali pindad-lapan /kemhan cepat tercapai untuk jarak 150-300km
BalasHapusmudah2an lancar dan cepat datang tu barang..
BalasHapusAlhamdulillah!
BalasHapusSebaiknya diletakkan di daerah perbatasan dan digunakan sebaik mungkin ketika ada negara Tetangga yang sok jago di daerah perbatasan.
kapan MLRS produksi dalam negeri dipamerin??????? kayak gak percaya diri aja nih. RHan-122mm, 250mm, 300mm. kan sudah bisa diproduksi masal.
BalasHapusDekat rumah gw nie
BalasHapus