JAKARTA-(IDB) : Guna untuk menjaga
dan mengamankan wilayah perairan Nias yang sangat luas, Bupati Nias
Selatan Drs. Idealisman Dachi, M.Sc. dan masyarakat di Kepulauan Nias,
Provinsi Sumatera Utara berharap dibentuk sebuah Pangkalan TNI Angkatan
Laut (Lanal) di kepulauan tersebut.
Demikian
dikatakan Bupati Nias Selatan Drs. Idealisman Dachi, M.Sc. ketika
berkunjung ke Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) untuk bersilaturahmi
kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio di
Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/7/2013).
Menurut
Bupati Nias Selatan, karena Kepulauan Nias terletak di wilayah Samudra
Indonesia, permasalan kelautan di wilayahnya sangat menonjol, mulai
penjualan atau penyewaan pulau oleh orang asing, illegal fishing, illegal migrant, illegal logging,
termasuk rawan gempa bumi dan tsunami, sehingga dibutuhkan kehadiran
institusi TNI Angkatan Laut yang representatif di kepulauan tersebut
untuk melaksanakan pengawasan dan pengamanan. “Kehadiran institusi TNI
Angkatan Laut berupa kantor Pangkalan TNI Angkatan Laut sangatlah
diharapkan oleh masyarakat kami,” kata Bupati Nias.
Dijelaskan
oleh Bupati, bahwa Kabupaten Nias Selatan secara geografis berada di
sebelah barat Pulau Sumatera dengan jarak sekitar 92 mil laut dari
Kabupaten Tapanuli Tengah. Terdiri dari 35 Kecamatan, 459 Desa, dan 2
Kelurahan, dengan total jumlah penduduk sebanyak 375.698 jiwa.
“Kabupaten Nias Selatan memiliki 104 pulau, 21 pulau berpenghuni,
sedangkan sisanya 83 tidak dihuni, sehingga pulau-pulau tersebut rawan
kalau tidak diawasi,” ujar Bupati.
Selain
banyaknya pulau-pulau yang tidak dihuni, menurut Bupati Nias Selatan,
potensi laut di wilayahnya sangat besar, baik ikan pelagis besar,
pelagis kecil, udang, cumi-cumi, rumput laut, hingga pariwisata. “Hal
inilah yang menjadikan wilayah kami menjadi tujuan para illegal fishing,”
tandasnya. “Oleh karena itu kami memohon kepada Bapak Kasal untuk
segera dibentuk sebuah Pangkalan TNI Angkatan Laut di Pulau Nias untuk
menjaga wilayah kami dari kegiatan-kegiatan illegal tersebut,” katanya.
Menanggapi
keinginan kepala daerah Nias Selatan ini, pada kesempatan tersebut
Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio memerintahkan Panglima Armada RI
Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Arief Rudianto agar menginstruksikan
unsur-unsur kapal perang di jajaran Koarmabar untuk lebih sering
melakukan patroli dan singgah di wilayah Kepaulauan Nias. Sedangkan
mengenai keinginan Pemda perihal pembentukan Pangkalan TNI Angkatan Laut
di Pulau Nias, menurut Kasal, direspon positif dan tentu membutuhkan
proses waktu.
Dalam
kunjungannya untuk bersilaturahmi dengan Kasal, Bupati Nias Selatan Drs.
Idealisman Dachi, M.Sc. didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Nias Selatan
Budieli Laia, para anggora DPRD masing masing Sidiadil Harita, Wisnu
Duha, Kariaman, Sio Taro Gaho, dan Yurisman Laia, Asisten 2 Fabonusa
Laia, Kabankesbangpol B. Noruru dan Kadis Perikanan dan Kelautan
Samolala Lase.
Sedangkan
dalam menerima tamunya Kasal didampingi oleh Asisten Pengamanan (Aspam)
Kasal Laksamana Muda TNI Ir. I Putu Yuli Adnyana, M.H., Asisten Operasi
(Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.,
Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Arief Rudianto,
Komandan Lantamal II Brigjen TNI (Marinir) Sudarmin Sudar, Kepala Dinas
Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Kadishidros) Laksamana Pertama TNI Aan
Kurnia, S.Sos., Kepala Dinas Fasilitas Pangkalan Angkatan Laut
(Kadisfaslanal) Laksamana Pertama TNI Lefrand Tuelah, Kepala Dinas
Pembinaan Potensi Maritim Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, S.E.,
Kepala Dinas Hukum Angkatan Laut (Kadiskumal) Kolonel Laut (KH/W) Yuti
Subarliani Halilin, S.H., dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut
(Danlanal) Sibolga Letkol Laut (P) Ivan.
Sumber : TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar