Pages

Selasa, Juli 30, 2013

Dibalik Penyadapan Inteligen Inggris Dan Amerika (3)

BIN Cari Bukti Penyadapan G20 Di London

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi Hubungan Luar Negeri DPR, Nurul Arifin, mengatakan penyadapan yang menimpa delegasi Indonesia dalam pertemuan G20 di London, pada 2009 lalu menandakan posisi Indonesia yang kian dianggap sebagai ancaman di kawasan.

"Negara-negara yang melakukan penyadapan terhadap Indonesia merasa terancam dengan kondisi tanah air," kata politikus Golkar ini, Senin 29 Juli 2013. Menurut dia, kondisi keamanan Indonesia yang relatif damai dan pertumbuhan ekonomi yang lumayan tinggi membuat negara lain khawatir.

"Pergerakan yang kita (Indonesia) capai tentu saja dianggap ancaman bagi negara lain," ucap Nurul ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan. Dia menuturkan, Indonesia yang mulai maju ditambah kekayaan alam yang melimpah membuat para negara-negara tetangga ingin selalu mengganggu Indonesia.

Menurut Nurul, kondisi Indonesia saat ini menjadi ancaman bagi hegemoni Amerika, Australia, Ingris atau negara-negara maju lainnya. Mereka khawatir Indonesia akan lepas dari pengaruh Barat dan semakin dekat dengan Cina. "Apalagi saat ini ada perebutan pengaruh antara Cina dan negara barat," ucap Nurul.

Pemerintah Inggris dilaporkan menyadap telepon delegasi Indonesia saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi G20 di London. Informasi penyadapan Indonesia justru dikabarkan dua media di Australia yaitu The Age dan The Sydney Morning Herald yang berada di bawah Fairfax Media. Dalam pemberitaannya, dikabarkan bahwa pemerintah Australia mengambil keuntungan terhadap hasil penyadapan Indonesia oleh agen intelejen Inggris.

Selain SBY, Inggris juga menyadap Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Presiden Cina (waktu itu) Hu Jintao.

BIN Jamin Tak Balas di APEC

Kepala Badan Intelijen Nasional Marciano Norman mengaku lembaganya tidak akan melakukan penyadapan terhadap semua pemimpin negara dan delegasi yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) pada Desember 2013 di Bali. BIN menghormati dan menjamin keamanan informasi dan komunikasi selama pertemuan kepada para negara tamu.

"Kami memberi jaminan insiden penyadapan di Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada 2009 di London tidak akan terjadi di Indonesia," kata Marciano Norman saat ditemui di kantor Presiden, Senin, 29 Juli 2013.

Sesuai dengan tata hubungan internasional, menurut dia, setiap pemimpin dan delegasi negara harus mendapatkan jaminan keamanan dalam kunjungan ke negara lain. Keamanan tidak hanya meliputi kegiatan, tetapi juga pemberitaan dan informasi.

Berkaitan dengan penyadapan SBY di London, BIN sendiri mengklaim sedang melakukan evaluasi terhadap tingkat keamanan informasi. BIN berupaya terus meningkatkan kemampuan dan teknologi mereka agar dapat mengimbangi perkembangan teknik penyadapan negara-negara tetangga.

"Kalau tidak dilakukan, kita dengan mudah akan mengalami kebocoran informasi," kata dia. Peningkatan kemampuan dan keamanan ini, menurut Marciano, dilakukan dengan kerja sama dan pengembangan bersama kementerian terkait, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Saya rasa kita memang harus meningkatkan kembali," kata Marciano.

SBY dan delegasi Indonesia dikabarkan menjadi korban penyadapan intelijen Inggris saat KTT G20 di London. Data tersebut kemudian tersebar dan dimanfaatkan pemerintah Australia untuk kepentingan politik, terutama dalam proses pencalonan Australia menjadi anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pemerintah mengetahui informasi penyadapan terhadap Presiden melalui dua media Australia, yaitu The Age dan The Sydney Morning Herald yang berada di bawah Fairfax Media. Dalam pemberitaan media itu, dikabarkan pemerintah Australia mengambil keuntungan terhadap hasil penyadapan Indonesia oleh agen intelijen Inggris. Ketika itu, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memperoleh hasil penyadapan atas SBY, Perdana Menteri India Manmohan Singh, dan Presiden Cina (waktu itu) Hu Jintao.






Sumber : Tempo

12 komentar:

  1. Bro...kayak gak tau aja...hanya bung karno saja presiden bernyali macan...menyikapi penyadapan ini bung karno pasti marah besar..beliau pasti akan merangkul china rusia india utk bersatu membuat aliansi..militer kt semakin kuat....tp yakh. Month marah...bg mana dgn hibah F 16 jadul..hercules...brg blm dtg da di embargo..mk nya cape dech mentoleransi kesalahan yg sama...Pak Menhan atau siapapun itu memang baik utk.cepat Mengisi kekosongan alutsista dlm rangka MEF kt beli senjata hibah..brg nya cepat dtg..tp resikonya kt uda tahu,..embargo di dpn mata..dan menurut menhan itu da langkah yg smart..hrsnya utk memperkuat alutsista kt tiru bung karno,,buat aliansi..alutsista mdh di dpt dan posisi kt semakin kuat,,,amerika uda jd superpower pun msh main keroyokan...hayoo ada gak calon presiden yg berfikir cerdik ala bung karno..jk ada km akan pilih anda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ano 06.27
      Mohon maaf umur anda masih dibawah 24 tahun ya? Masih berprinsip siapa yg nantang kita lawan, itu seperti anak SMA yang darahnya meledak ledak yang sok ga takut mati dan paling gagah hehehe...
      Maaf adikku yang imut hubungan berbangsa dan bernegara dewasa ini ga sesimple seperti 70 tahun yang lalu dan ga sesederhana asal mengumumkan "Perang" bukan berarti kita takut dgn bangsa lain. Bapak SBY pernah membuat pernyataan "Indonesia negara berdaulat tidak ada alasan takut dengan negara manapun termasuk singapore dan malaysia"
      Tapi kan ga harus sok gagah nantang sana nantang sini seperti anak SMA didepan sekolah SMEA hahahaha....

      Hapus
    2. Alllahh ini pencitraan , politec , pengalihan isuk , alias bantu sby dykungan rakyat amblass , aneh nya masak yadap ada info nya dari C,i,a , aliass secara haluss supaya tidak di benci banget auuse , ini palsu semua ,buyaa...kaki tangan barat , jadi pahlawan luar dalam alias berkorban cukup dalam , sby bukan lah bungkarno di sadap , bicara politec internasional sadap menyadap sby hal percuma bellom di sadap sby sudah goceh duluan alias dalam perlindungan barat , contoh : bank sentury , sby sudah mulai terancam dengan kasus century , usa datang , sri mulyani di tarik ke dc , terbukti ampuh century mereda ." Ini srimulat sampah belaka alias bisanya tupu rakyat .

      Hapus
    3. Ano 09.17 saya yakin anda korban PHK yang ga punya keahlian/keterampilan wkwkwkwkwkkw.....
      Bray... jaman terus berjalan jangan nyalahin pemerintah terus kalo kamunya sendiri ga mau mengikuti tuntutan perkembangan dengan keahlian anda sendiri yang akan ketinggalan jaman.

      Makanya sebelum masuk sekolah dipikir dulu sebelum ambil jurusan. Minimalnya kamu pikirkan setelah aku lulus nanti dgn jurusan yg aku ambil aku mau kerja dimana??? Begitu hahahahahaha.....

      Kalo ga mau bikin surat lamaran ya masuk sekolah kedinasan atau masuk perawat/kebidanan biar bisa usaha kerja mandiri

      Hapus
    4. Ano berdua kayanya kader PDIP sm Demokrat yg satu jelekin SBY yg satu belain SBY tapi gk pada nyambung sm tema sampe korban PHK dibawa2 :d

      Hapus
    5. Kwkw...hallahhh ...mana loyaltimu ??...kita bicara loyalti , di sinilah letak permasalahan indonesia salah pilih peminpin , berujung slah kelola salah urus , dunia terheran 2 indonesia menuju babu ,pengemis akibat kurang percaya diri doyan krupsi , akuilah itu !! " bagusnya bella negara !! Bukan kruptor berdasi mintak di kawal kesana kemari , hanya bukin untung asing dan segelintir orang , fakta yataaa....brooo....!!!

      Hapus
  2. mau tau isi sadapnya...saya PRIHATIN atas bla..bla.. Saya prihatin atas apa yg terjadi bla..bla, saya PRIHATIN..tuttuutttuutt memory full :d

    BalasHapus
  3. malay ama singa ikut memanfaatkan informasi ini ga ya.

    BalasHapus
  4. kerajaan inggris bro, yg katanya segalanya dilakukan dgn penuh kehormatan, ehh... ternyata doyan nyontek juga...

    BalasHapus
  5. ah basi udah gak aneh dalam dunia intelligent mah.. gak ada tuh nama nya etika2 an.. gak ada urusan mau lo gembel ataupun presiden pun selama kira2 ada hasil nya tetap di pantau...kalo perlu lo boker aja bisa mereka pantau... soalnya itu memang kerjaan nya... ada yg nyamar jadi turis lah, guru, karyawan perusaan tambang, kontraktor bangunan, atlet olahraga, dll dan kadang perusahaan tempat dia bekerja sendiri saja yg ada di indonesia ini tidak tau kalo karyawan nya itu seorang intel.. nah sekarang tugas BIN buat contra intelligent nya.. mampu gak mengcounter intelegent2 dari seluruh dunia yg berkumpul di indonesia ini dgn berbagai maksud dan tujuan itu..

    BalasHapus
  6. Pantesan Amrik nyodorin terus F16 rongsok rupanya sudah disadap dr 2009 biar kita gk condong ke Rusia kli beli su35.....

    BalasHapus
  7. X aja, diem2 ntar uda byk alutsista dari Ruskie namanya jg taktik boom........

    BalasHapus