Pages

Selasa, Juni 11, 2013

Pengadaan Javelin Harus Ada ToT Kepada Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Usai tank tempur Leopard dari Jerman, Kementerian Pertahanan akan memperkuat TNI AD dengan roket Javelin. Pengadaan roket anti tank buatan Amerika Serikat itu juga harus disertai dengan alih teknologi kepada tenaga ahli Indonesia.

Demikian tanggapan Menhan Purnomo Yosgiantoro ditanya tentang kabar rencana pengadaan roket anti tank Javelin. Dia dicegat wartawan usai mengikuti rapat kerja tentang rencana kerja 2014 dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2013).

"Masih rencana," ujar Purnomo singkat.

Menhan kembali menegaskan, persyaratan untuk pengadaan alutsista. Bahwa persenjataan yang dimaksud memang dibutuhkan benar untuk meningkatkan kapasitas pertahanan RI, belum bisa diproduksi di dalam negeri dan ada alih teknologi dari produsen kepada tenaga ahli nasional.

"Ini sesuai kebutuhan TNI AD untuk meremajakan sistem alat pertahanan," tegasnya.






Sumber : Detik

21 komentar:

  1. Sebenarnya setiap pembelian alutsista pasti sdh disertai ToT ( Trasnfer of Technology) yakni populer disebut ;
    1. Har 1(satu) atau Pemeliharaan tingkat 1, yakni tata cara atau SOP ( standard operating procedure). Dari mulai persiapan awal, persiapan terakhir hingga pelaksanaan operasi / penembakan.
    2. Har 2(dua) atau Pemeliharaan tingka2, yakni cara mengatasi masalah setelah Har tingkat1 dilaksanakan, mis; ada kemacetan sehingga penembakan terhalang masalah teknis non teknis.
    3. Har 3 ( tiga) atau pemeliharaan tingka t 3, yakni cara mengatasi masalah apabila terjadi kerusakan yg mengharuskan penggantian suku cadang dg mengandalkan suku cadang yg ada, dan melaksanakan penyesuaian berdasar buku petunjuk.
    4. Har 4 ( empat). atau pemeliharaan tingkat 4, yakni apabila terjadi mal function material yg mengharuskan material harus di overhaul atau dilakukan modifikasi dan dilaksanakan di bengkel yg mempunyai peralatan bersertifikasi dan mempunyai SDM bersertifikat.
    Dalam hal ini, ToT tingkat apa yg dimaksud oleh pak Menteri?
    Namun saya yakin, paling ToT yg diberikan ya paling top Har tingkat 1.
    Karena kalau ToT / Har tingkat 1 saja nggak diberikan, he....he...he....yg nggak usah dibeli itu material, emang untuk keperluan "window shopping"
    He...he...he........ribut ToT, ya pasti dikasih, tapi................ToT / Har tingkat pertama doang......he.....he.....he..........diapusi wong gede kok gelem ,he....he....he.......ayo anggotaPP2A apa abamu, heh?????????

    BalasHapus
  2. Itu biasaaa haha... ketemu pun di ruangan tertutupp ? " senjata bellom di akusisi tawar menawar tak terhindarkan ,negosiasi lahh istilahhh panjanggg amat " alangkah semangat nya saudara menhan geloby dpr ,miintak dana tambahan kemungkinan buat jangka pendek " jangka panjang gak mungkin broo.. .perlunya dana bulan depan kalau bisa haha...rajin kalau ada maunya , sudah bayar gagal tot tot hilang dari pasaran .

    BalasHapus
  3. setuju mas kalo cuman di ajarin cara pakai mah bukan tot namanya.. beli barang elektronik di pasar juga si pembeli di ajarin cara pakainya..

    BalasHapus
  4. Goblok dipelihara....udah dikasih tau berulang kali pemeliharaan itu bukan tot boler bumi dan langit......kalo itu mah satu paket pasti, gebleg!!! Refit, retrofit itu juga bukan tot bagai bumi dan langit......kalo refit sama retrofit aja kemudian kita sudah bisa menguasai teknologinya yah ga usah keluar istilah tot bodoh, itu artinya gampang ga perlu tot tinggal copy paste!!! Mau coment malu ga coment kamu sangat menyesatkan boler!!! Kamu bodoh tp belagak pinter....!!! Dr dulu dikasih tau bahkan link sy kasih banyak dg copas.....!! Bodoh kok nemen....bodoh tp keminter kamu!!!

    BalasHapus
  5. makin kuat aja nih kostrad

    BalasHapus
  6. RI Kembali Desak AS Pulangkan Alutsista TNI ... - Warta Terkini

    http://www.google.com/url?q=http://www.wartaterkini.com/24/93/42/ri-kembali-desak-as-pulangkan-alutsista-tni-di-mancanegara.htm&sa=U&ei=WMW2Uf7NHKSYygHImYCACA&ved=0CBAQFjADOAo&sig2=XxVSVg1DCM_4PpPY9Tn7EA&usg=AFQjCNEaeXEDXD1BkQDDHaDwHLnZJ3Untw

    BalasHapus
  7. tertulis di buku Tangan Tangan Amerika (Operasi Siluman AS di Pelbagai Belahan Dunia) terbitan 2010, bahwa dalam skema yang dirancang Pentagon melalui rekomendasi studi Rand Corporation, Indonesia harus dibagi 7 wilayah, yang mana salah satu prioritas jangka pendek adalah memerdekakan Papua. Ini adalah bagian dari BALKANISASI NUSANTARA.
    Maka, kejadian tewasnya 8 anggota TNI, itu, untuk membenturkan antara TNI dan warga sipil Papua, yang nantinya seakan sekenario semua warga sipil Papua adalah OPM.
    Skema dan kebijakan strategis pemerintahan Obama pasca Bush ini harus dicermati secara seksama. Dengan jargon demokrasi dan penegakan HAM sebagai isu sentral, maka masalah masa depan Aceh dan Papua bisa menjadi duri dalam daging bagi hubungan Indonesia-Amerika ke depan.
    Apalagi sebuah badan riset dan pengembangan strategis di Amerika bernama Rand Corporation, yang dikenal sering melayani secara akademis kepentingan Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) dan atas dukungan dana dari Pentagon, internasionalisasi Aceh ternyata masih merupakan isu sentral dan agenda mereka hingga sekarang. Bahkan dalam scenario building yang mereka gambarkan, wilayah Indonesia harus dipecah menjadi delapan bagian "DELAPAN BAGIAN"
    Sekadar informasi, rekomendasi Rand Corporation ihwal memecah Indonesia jadi 8 bagian tersebut dikeluarkan pada tahun 1998. Artinya, pada masa ketika Presiden Clinton masih menjabat sebagai presiden. Berarti rekomendasi Rand Corporation atas sepengetahuan dan sepersetujuan Presiden Clinton dan Pentagon.
    Dengan demikian, menjadi cukup beralasan bahwa rekomendasi Rand Corporation tersebut akan dijadikan opsi oleh Obama. Karena rekomendasi Rand Corporation dikeluarkan ketika suami Hillary masih berkuasa...."BERSIAPLAAAAAAH"

    BalasHapus
  8. Apa yang diinginkan oleh Pentagon dari skenario Rand Corporation Clinton..?
    Dalam skenario Balkanisasi ini, akan ada beberapa negara yang terpisah dari NKRI. Yang sudah terpisah Yaitu Timor Timur yang terjadi pada 1999 masa pemerinthana Habibie. Lalu Aceh, sepertinya sedang dalam proses dan berpotensi untuk pecah melalui “sandiwara” MoU Helsinki dan kemungkinan (telah) menangnya Partai Lokal di Aceh pada Pemilu 2009 tahun ini. Kemudian Ambon, Irian Jaya, Kalimantan Timur, Riau, Bali. Dan sisanya tetap Indonesia.
    Anggap saja skenario ini memang sudah ditetapkan oleh pemerintahan Obama, maka besar kemungkinan skenario ini akan dijalankan Amerika tidak dengan menggunakan aksi militer.
    Dalam skema ini, Diplomasi Publik Menlu Clinton akan menjadi elemen yang paling efektif untuk menjalankan skenario Balkanisasi Nusantara tersebut.
    Dengan kata lain, mengakomodasi dan menginternasionalisasi masalah Aceh atau Irian Jaya, akan dipandang oleh Amerika sebagai bagian dari gerakan demokrasi dan penegakan HAM.
    Dalam kaitan ini pula, Uni Eropa memang sejauh ini memang sudah menjadi pemain sentral di Aceh pasca MoU Helsinki. Misalnya saja Pieter Feith, Juha Christensen sementara dari persekutuan Inggris, Australia dan Amerika, mengandalkan pemain sentralnya pada Dr Damien Kingsbury dan Anthoni Zinni.
    Motivasi para penentu kebijakan luar negeri Amerika memang bisa dimengerti. Karena dengan lepasnya daerah-daerah tersebut, Amerika bisa mengakses langsung kepada para elite daerah tanpa harus berurusan dengan pemerintahan di Jakarta seperti sekarang ini.
    Mereka semua ini dirancang sebagai agen-agen lapangan yang tujuannya adalah memainkan peran sebagai mediator ketika skenario jalan buntu terjadi antara pihak pemerintah Indonesia dan gerakan separatis. Ketika itulah mereka-mereka ini (LSM-LSM tangan panjang asing) menjadi aktor-aktor utama dari skenario internasionalisasi Aceh, Irian Jaya, dan daerah-daerah lainnya yang berpotensi untuk memisahkan diri dari NKRI

    BalasHapus
  9. wahai para sodaraku buka halaman http://yasons.wordpress.com/2013/03/26/isu-hangatskenario-kosovo-untuk-papua-merdeka/#more-145 ,.....INDONESIA DI AMBANG KE HANCURAN BROOOOO,'....tolooooooong,...

    BalasHapus
  10. ToT = Transfer of Technology, betul.... ???
    ToT mean how to transfered technology from one to another .
    Jadi sistim pemeliharaan atau sistim Har yg sdh baku di TNI dg skala leveling Har itu juga implementasi dari ToT. Betul.......????
    Tapi kalau ano yg puinter sak jagad raya tidak setuju dg istilah Har adalah ToT itu sih tinggal persepsi masing2. Boleroes11 sih tenang saja, betulll????

    BalasHapus
  11. mungkinkah, bilang ada tot biar prosesnya mulus dan tidak diprotes krn melanggar kebijakan yg mengharuskan tot. tot yg bagai mana? urusan nanti.

    BalasHapus
  12. Bisa nggak pakai reserver enginering dengan bongkar barangnya dan buat yang sama seperti barang yang asli. Cina dan Rusia sudah biasa melakukannya. Indonesia yang banyak tenaga ahlinya tentu bisa melakukannya. Berikan pemikat kepada orang2 cerdas itu agar tidak pada pergi dan bekerja di luar negeri. Barangnya tentu dibuat tidak sama persis biar tidak di bilang melanggar hak cipta. Sudah saatnya negeri kita diurus dengan baik dan benar. Jika politisi kita seperti politisi di Singapura / Iran maka Indonesia ratusan kali lebih hebat dari mereka.

    BalasHapus
  13. Pemikatnya apa bro,..
    Korupsi bejibun itu ta pemikatnya? Ato dangingnya vitalia sesha?
    Rata" orang pinter itu pada keluar negeri, di indo penghasilan kurang.
    Paling yg mau cuma orang yang nasionalismenya tinggi,...

    BalasHapus
  14. Boler boler boler boler boler............ transfer how to use it kok TOT? Keminter ler

    BalasHapus
  15. Keminter = merasa pinter = memang pinter , .......betul???
    Ya memang Boleroes11 pinter maka dipakai di hampir semua kegiatan alutsista, kalo anonim yg suka koar2 boler, boler, boler ........yakin blm pernah diajak ikut partisisapi.....dlm kegiatan apapun di militer, maka anonim ini hanya berpegang pada " idiom" saja, ......................kasihan banget pengin ikut tapi nggak kepake, yg kepake Boleroes11. ....he...,he...he.......
    Jadi istilah nge"trim" atau " allignment" pasti nggak tahu.............yg jelas puinter koar2 , boler, boler, boler kayak Tembang ; " Gandulio them, gondel ontang - anting.....,.," he..he...he...., "Gandulio them............"

    BalasHapus
  16. How to use it = petunjuk pemakaian.
    Kalau nggak ada petunjuk pemakaian, apa mungkin dpt memakai?
    Untuk iu, diberi Transfer of Technology dari pembuat kepada pemakai.
    Itu ToT paling awal di tentara itu lazim dikenal dg istilah " Har" 1.
    Ano belum pernah hidup di lingkup "Pal" TNI, isn' it???
    Belajar sama Boleroes11 nanti diajari cara turun naik Tank PT - 90 agar nggak " kondor " ............."anumu"...............he.....he.....he........baru pelajaran classical singkat atau semacam " OJT" untuk ngetest "AMT" mu ano yg suka koar2 boler, boler, boler,......jgn kau habiskan tenagamu yg yg nggak berguna, manfaatkan tenagamu yg masih "fresh" belajar ke " Boleroes11" yg jelas top markotop di " bully" nya. He....he.....he......

    BalasHapus
  17. Beli sedikit minta TOT.... ,yg bikin jg ga bego2 amat,paling TOT ecek2nya aja.... Karepmu wis pak... Moga aja ga smp kita pake perang betulan...damai damai aja..buat pajangan di lemari jd negara lain juga liat oowh TNI punya rudal itu... Jangan ganggu ya kl ga pengen nyobain...

    BalasHapus
  18. beli 10.000 baru minta TOT
    Beli paling puluhan kok TOT !!!
    LAMA !!! KESUWEEENNN!!
    Mereka dapet ilmu buat bikin javelin gak murah pak, dan gak akan ngasih TOT dengan mudahnya!

    BalasHapus
  19. Menurut saya, persiapkan SDM specialis di bidang elektronika, fisika dan specialis di bidang propelan.
    Dg dukungan anggaran R&D kita dpt membuat atau reverse engineering rudal-rudal "bosok" menjadi rudal baru yg bermanfaat bagi pertahanan.
    Yg jadi pertanyaan, mungkinkah hal itu terealisir?
    Karena kalau sdh bicara giat R&D kebiasaan di lembaga riset kita hanya menghasilkan "kertas" boro2 prototype.
    Memang seharusnya giat R&D begini dirubah pola kerjanya dg mengajak pihak swasta yg kopeten di bidang disiplin ilmu masing-masing, saya yakin banyak "ilmuwan" yg akan "cancut tali wondo" " saiyeg saeko kapti" gotong royong bahkan mungkin ada yg nggak mau di bayar asal buah pikirannya terealisir dalam rangka pengabdian sesuai "Tri Dharma" dalam kerangka bela negara secara positip walau tidak harus jadi militer aktief.
    Banyak teman2 saya yg mau dan semangat, namun jadi miris melihat kenyataan bahwa setiap dukungan anggaran yg di keluarkan untuk kegiatan seperti tersebut selalu di "sunat" untuk berbagai kepentingan yg nggak ada kaitannya dg kegiatan.
    Disini di blog ini saya ingin para anggota PP2A yg terhormat jgn hanya merengek-rengek, me-"bully", atau marah-

    BalasHapus
  20. Disini, di blog ini, para anggota PP2A yth, dpt
    Sharing apa yg terbaik yg dpt disumbangsih
    Kepada negara.
    Bukan nulis komen kotor, marah-marah, ng-"bully",
    atau merasa paling puinter dari "Boleroes11"
    seperti koar, boler,boler, boler, ToT itu tdk
    begitu, begini, pdhal soal militer blaaassss
    belum pernah tahu yg sebenarnya.
    Hayo anggota PP2A opo abamu, heh?????
    Jgn hanya mampu koar2 sampah.....he...he..he.....
    Ini Boleroes11 yg komen, heh......he....he....he...

    BalasHapus
  21. Hayo anggota PP2A opo abamu, diberi
    tantangan jgn membalas, aduuuh boler ....
    saya ini hanya pemilik usaha kecil,
    saya ini hanya, pegawai rendah,
    saya ini pemilik warung kecil,
    saya ini pemilik komputer jadul,
    saya ini....hanya penggembala sapi.....
    Ho..lio,..lio...hoho, lio........
    sapi pulang kekandang....ho..lio,lio......
    Apapun profesi ano, kemampuan ano,
    kekayaan ano, anggota PP2A sangat diperlukan
    sangat dibutuhkan untuk membuat militer kita gahar.
    Selemah-lemahnya partisipasi ano adalah do'a.!!!!
    Heh....ano2 anggota PP2A, ini "Boleroes11" opo abamu.....he...he...he...

    BalasHapus