Pages

Sabtu, Juni 08, 2013

Latma Penanggulangan Terroris Malaysia Indonesia


MEDAN-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) menggelar Latihan Gabungan Bersama Malaysia Indonesia Darat Samudera Angkasa (Latgabma Malindo Darsasa) - 8AB/2013 di Medan mulai Jumat (7/6/2013) hingga Rabu (12/6/2013) mendatang.

Tujuannnya untuk memadukan kekuatan kedua negara dalam mengatasi masalah di perbatasan dan wilayah tertentu yang di nilai terkait kepentingan bersama. Tahun ini, latihan difokuskan untuk tingkatan pasukan khusus.




"Latihan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama pada sidang high level committee beberapa waktu lalu. Khusus untuk pasukan khusus," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai upacara pembukaan acara di Lanud Soewondo Polonia Medan, Jumat (7/6/2013).

Kedua pasukan akan menguji dan mengimplementasikan strategi penanggulangan teror. Latihan akan dimulai di pos komando. Selanjutnya, pada Selasa dan Rabu berlanjut di lapangan. Lokasinya di Belawan, Lanud Soewondo dan Hotel Arya Duta Medan.

"Sasarannya adalah pengujian bersama Protap 16 dan 18 penganggulangan teror," kata Agus.



Latihan ini melibatkan 1.228 personel dari kedua negara, terdiri dari 319 orang untuk Komando Gladi, 315 pelaku dan 594 pendukung. Masing-masing angkatan mengerahkan alutsista dan perlengkapannya untuk digunakan dalam latihan.

Angkatan Darat mengerahkan 1 heli Bell-412, 1 heli MI-17, 1 armour halilintar, 2 armour, 1 ambulans, 4 Land Rover Command, 2 truk 3 tin, 2 kendaraan anjing perang, 4 sepeda motor, 1 bus, 2 Decco trailer, 1 rantis, dan 2 truk NPS.




Sedangkan Angkatan Laut menyertakan KRI Makassar-590, KRI Imam Bonjol-383, 1 kapal sasaran (tanker), 4 sea rider, 4 rubber boat, 1 heli Bell, 1 heli Bolcow, 2 truk, 5 Land Rover, 1 ambulans.

Sementara itu, Angkatan Udara mengerahkan Hercules C-130, 1 Boeing, 1 Fokker-28, 4 Ransus, 2 sepeda motor, 2 Komob, 2 bus, 2 truk, 1 mobil jihandak, 2 mobil PM, 1 mobil Damkar, dan 2 ambulans.




Sementara itu, Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin menilai kedua belah pihak siap mengikuti pelatihan ini. "Melihat kesiapan latihan, saya gembira. Saya percaya dan yakin, latihan akan terlaksana baik," katanya.

Sebelumnya, Direktur Latihan Malindo Darsasa-8AB/2013 Brigjen TNI Buyung Lalana mengatakan, masalah teroris identik dengan kemiskinan, kesenjangan sosial, marjinallisme dan radikalisme. TNI dan ATM menghimbau agar masyarakat tidak terpengaruh ajakan teroris.



Selain melakukan latihan, militer kedua negara itu juga akan menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat Kota Medan. Pengobatan digelar di dua tempat dengan target 5.000 pasien, antara lain pengobatan gigi 200 pasien, pembagian kacamata 200 pasien, KB 200 pasien dan pembagian tangan serta kaki palsu untuk 200 orang.

"Kegiatan ini akan melibatkan 26 dokter umum, 8 dokter gigi dari TNI, ATM dan dokter dari Kota Medan," jelas Buyung.








Sumber : Kompas

8 komentar:

  1. Pingin diajarin cara penanggulangan terorist,klo dah bisa nantangin tni dg cara nabrakin kapal perang dilaut natuna...

    BalasHapus
  2. Malon itu BANCI !
    ATM itu BANCI !
    Malon itu Otak KRIMINAL !
    ATM itu Pengecut & Pengemis !

    BalasHapus
  3. Latihan di Medan, tetapi diberikan nama `Eksesais..'. Kenapa si kita sebagai orang Indonesia begitu bangga kepada Malaysia, dan mau ikut-ikutan gaya mereka? kenapa? Justru Malaysia adalah negara yang tidak punya identitas, negara boneka (ciptaan Inggeris), negara Islam, negara teokratis (berdasarkan agama), negara Arab.

    Kita justru negara yang memenangi kemerdekaan atas perjuangan sendiri. Negara nasional, negara berciri sekulir, negara dimana tidak semuanya pakai istilah Arab, dan negara dimana kebanyakan perempuan tidak pakai kerudung/jilbab, negara modern!

    BalasHapus
  4. maksud ano 19.43... siapa warga indonesia yg bangga dengan negara malon.. cuuuiiih tak sudi negara kucrut gitu apa nya yg di banggain... bahasa nya juga aneh apaan tuh tak jer,, kalo ketawa kahkahkah apakah,, laskar angin2, bersetubuh dengan bumi, bilik merenung, rumah sakit korban laki-laki norak bahasa nya... negara gak demokrasi ngehina sedikit di tahan ma partai barnas... ane pribadi mah maap2 ajah mau ke malaysia walaupun misalkan ane dapet undian gratis jalan2 ke malaysia juga males amat ane berangkatnya mendingan ane jual tiket nya...

    BalasHapus
  5. kata latihan/eksesais ntu karena latihan nya gabungan malaysia dan indonesia jadi di pake juga kata eksesais bukanya bangga ma orang malasiya liat donk kan ada garis miring nya...

    BalasHapus
  6. patok perbatasan RI dgn malay di kalimantan banyak hilang, pertanyaan nya hilang, atau dihilangkan ?

    BalasHapus
  7. TNI dikadalin sama malaysia, bukan malah TNI hebat malahan bonyok iya dan malaysia dg lagu hiemnenya mengumandangkan negara serumpun shg dia dpt leluasa masuk ke komunitas kehidupan bangsa menjadikan sebagian anak2 bangsa ternganga nganga melihat malaysia serta dg noerdin Mtop/Dr Ashari penebar bom masih saja malaysia dibanggakan. DPR hrs meng audit renstra/latsat TNI, agar tdk kebablasan latihannya dg negara2 tetangga dan mengaudit keuangan lat TNI sbg pertanggung jawaban kpd masyarakat pembayar pajak. Biar kita sama tahu apa sih yg dilakukan TNI, serta rakyat puas dlm membayar pajak tdk sakwasangaka thd TNI dan NKRI Raya hrs utama ditegakkan. Merdeka.....

    BalasHapus
  8. sebaiknya latihan dengan malaysia dikurangi, nanti kalau dia sudah pintar biasanya dia akan menyerang kita. TNI kita besar dan kuat denga banyak pengalaman pengalamannya.
    Ingat, kata pak Anwar Ibrahim dalam acara KickAndy, sekitar tahun 70-an malaysia mengemis meminta minta supaya dikirimkan TKI + guru2, sekarang TKI kita sering diangkap sebagai budak, sepertinya tidak ada terima kasih.

    BalasHapus