JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I
(Bidang Pertahanan dan Intelijen) Tjahjo Kumolo menyatakan tidak masuk
akal satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menyerbu sebuah lembaga
pemasyarakatan, apalagi motifnya balas dendam korps.
"Polri saya yakin dengan profesionalismenya sudah mendeteksi pelaku tersebut dan dengan adanya perintah Presiden, saya kira intelijen TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) mem-`back up` langkah-langkah Polri untuk mengusut peristiwa tersebut," katanya melalui pesan elektronik kepada Antara di Semarang, Jumat malam.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membentuk tim investigasi terkait dengan kasus pembunuhan empat tahanan di LP Kelas IIB Cebongan, Sleman.
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/3), menjelaskan bahwa pembentukan tim investigasi itu karena adanya indikasi keterlibatan prajurit TNI AD dalam penyerangan ke LP Cebongan. "Dari hasil temuan sementara, indikasinya ada peran oknum TNI AD yang bertugas di Jawa Tengah," katanya.
Lebih lanjut Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa Kopassus adalah kesatuan khusus yang merupakan bagian pokok TNI, khususnya TNI AD, yang mempunyai kekuatan gelar satuan. Dalam arti, Kopassus mempunyai kesiapan operasional satuan khusus, misalnya, operasi khusus terhadap sasaran strategis terpilih terkait dengan teroris dan ancaman pertahanan negara.
"Operasi khusus Kopassus merupakan kebijakan KSAD dan perintah Panglima TNI," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Di sisi lain, kata dia, Kopassus mempunyai satuan intelijen deteksi dini dan cegah dini, kemudian senjata yang dipakai kesatuan itu adalah senjata standar dunia, seperti HK416, HK MP7, HK 417, dan memakai beberapa senjata buatan Pindad.
Idealnya posisi persenjataan Kopassus adalah Mantap I, yang menurut Tjahjo secara bertahap harus diperbaharui. Hal ini tugas KSAD mendatang yang harus melakukan reformasi militer, inovasi militer, transformasi pertahanan, serta membangun kekuatan personel yang profesional dan peningkatan persenjataan yang sinergis antara satuan-satuan TNI AD lainnya, seperti Kostrad dan Penerbad.
"Jadi, tidaklah mungkin sampai Komandan Kopassus di mana pun menggerakkan satuan-satuan kecilnya untuk hal-hal di luar dari perintah KSAD/Panglima TNI," katanya menegaskan.
"Polri saya yakin dengan profesionalismenya sudah mendeteksi pelaku tersebut dan dengan adanya perintah Presiden, saya kira intelijen TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) mem-`back up` langkah-langkah Polri untuk mengusut peristiwa tersebut," katanya melalui pesan elektronik kepada Antara di Semarang, Jumat malam.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membentuk tim investigasi terkait dengan kasus pembunuhan empat tahanan di LP Kelas IIB Cebongan, Sleman.
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/3), menjelaskan bahwa pembentukan tim investigasi itu karena adanya indikasi keterlibatan prajurit TNI AD dalam penyerangan ke LP Cebongan. "Dari hasil temuan sementara, indikasinya ada peran oknum TNI AD yang bertugas di Jawa Tengah," katanya.
Lebih lanjut Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa Kopassus adalah kesatuan khusus yang merupakan bagian pokok TNI, khususnya TNI AD, yang mempunyai kekuatan gelar satuan. Dalam arti, Kopassus mempunyai kesiapan operasional satuan khusus, misalnya, operasi khusus terhadap sasaran strategis terpilih terkait dengan teroris dan ancaman pertahanan negara.
"Operasi khusus Kopassus merupakan kebijakan KSAD dan perintah Panglima TNI," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Di sisi lain, kata dia, Kopassus mempunyai satuan intelijen deteksi dini dan cegah dini, kemudian senjata yang dipakai kesatuan itu adalah senjata standar dunia, seperti HK416, HK MP7, HK 417, dan memakai beberapa senjata buatan Pindad.
Idealnya posisi persenjataan Kopassus adalah Mantap I, yang menurut Tjahjo secara bertahap harus diperbaharui. Hal ini tugas KSAD mendatang yang harus melakukan reformasi militer, inovasi militer, transformasi pertahanan, serta membangun kekuatan personel yang profesional dan peningkatan persenjataan yang sinergis antara satuan-satuan TNI AD lainnya, seperti Kostrad dan Penerbad.
"Jadi, tidaklah mungkin sampai Komandan Kopassus di mana pun menggerakkan satuan-satuan kecilnya untuk hal-hal di luar dari perintah KSAD/Panglima TNI," katanya menegaskan.
KSAD Akui TNI AD Masih Gunakan Peluru 7,62 mm
Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengakui bahwa
sejumlah kesautan dalam TNI AD masih menggunakan amunisi 7,62 milimeter.
"Amunisi 7,62 mm masih tetap kami gunakan karena senjatanya pun masih digunakan," kata Pramono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Hal ini diungkapkan Pramono terkait pernyataan Tim labfor Polri yang menemukan proyektil peluru 7,62 mm yang diduga digunakan oleh para pelaku dalam penyerangan di Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta.
Peluru itu diduga digunakan oleh 17 orang pelaku penyerangan untuk menembak tersangka pembunuh Sertu Santoso, anggota Grup II Kopassus Kandang Menjangan.
Pramono mengatakan bahwa peluru itu digunakan untuk hal-hal tertentu seperti oleh para penembak runduk (sniper), satuan kewilayahan, satuan bantuan tempur, dan satuan tempur.
Peluru berukuruan 7,62 mm itu masih digunakan TNI untuk senjata-senjata jenis AK-47, G-3, dan SP.
"Namun, umumnya standar militer infanteri adalah peluru 5,56 mm. Itu sudah umum di dunia," kata mantan komandan jenderal Kopassus itu.
Pramono menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup-nutupi temuan tim investigasi TNI-AD di lapangan dan akan menindak secara tegas jika ada keterlibatan prajurit terhadap penyerangan Lapas Cebongan.
"Amunisi 7,62 mm masih tetap kami gunakan karena senjatanya pun masih digunakan," kata Pramono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Hal ini diungkapkan Pramono terkait pernyataan Tim labfor Polri yang menemukan proyektil peluru 7,62 mm yang diduga digunakan oleh para pelaku dalam penyerangan di Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta.
Peluru itu diduga digunakan oleh 17 orang pelaku penyerangan untuk menembak tersangka pembunuh Sertu Santoso, anggota Grup II Kopassus Kandang Menjangan.
Pramono mengatakan bahwa peluru itu digunakan untuk hal-hal tertentu seperti oleh para penembak runduk (sniper), satuan kewilayahan, satuan bantuan tempur, dan satuan tempur.
Peluru berukuruan 7,62 mm itu masih digunakan TNI untuk senjata-senjata jenis AK-47, G-3, dan SP.
"Namun, umumnya standar militer infanteri adalah peluru 5,56 mm. Itu sudah umum di dunia," kata mantan komandan jenderal Kopassus itu.
Pramono menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup-nutupi temuan tim investigasi TNI-AD di lapangan dan akan menindak secara tegas jika ada keterlibatan prajurit terhadap penyerangan Lapas Cebongan.
Sumber : Antara
Ga usah digubris para penegak ham,pengkhianat bayaran
BalasHapusPenyerangan LP Cebongan adlah skenario POLISI,dmana eksekutornya bisa saja adlah anggota brimob atau densus.
BalasHapusBaca : jakartagreater.com
jangan prcaya dg temuan2 polisi,itu udah d skenario polisi.
saya lbih mendukung TNI dripda polisi
JAYALAH TNI.
Sumber aslinya di sini
BalasHapushttp://m.facebook.com/note.php?note_id=101576636705313
Idjon Djanbi ini sepertinya juga seorang anggota pasukan elit, tulisannya bisa menjadi penyeimbang berita media yang cenderung memojokkan institusi TNI dengan alasan yang "sangat wajar"
DARI SELURUH RAKYAT INDONESIA....
BalasHapusLEBIH BANYAK MENDUKUNG TNI DARI PADA PIHAK KEPOLISIAN YG SELALU KORUP & BUDAK BLOK BARAT.
UDAH BANYAK SKENARIO PALSU YG DICIPTAKAN KEPOLIAN. CONTOHNYA : KASUS ANTASARI AZHAR
Bantahan anggota kopassus tentang kasus yogyakarta :
BalasHapushttp://m.facebook.com/note.php?note_id=101576636705313
Wah jangan-jangan ada konspirasi untuk menggembosi TNI AD khususnya ipar SBY yaitu KSAD Jenderal Pramono karena sebentar lagi akan pensiun dan mungkin akan terjun kedunia Politik untuk 2014.
BalasHapusAtau ada skenario besar untuk membatalkan pembelian tank Leopard dan alutsista lainnya(pembangunan TNI)dengan alasan HAM.
Atau momentum LAPAS tersebut adalah awal dari penggembosan TNI secara keseluruhan agar pemerintahan baru 2014 nanti lebih keras lagi untuk melucuti dan mengkandangkan TNI.
Semua kejadian dari mulai Papua, Sumatera sampai Sleman mengarah kesana.
Lihat saja maraknya antek-antek asing mengusulkan FBI (Asing) dilibatkan dalam penyelidikan Sleman.
Oleh karenanya kita harus waspada ... banyak pesinetron asing bergentayangan menjelang 2014.
Kita dukung TNI tetap jaya tetap Nasionalis jangan jadi liberalis universal seperti beberapa unsur ditanah air ini yang sayangnya malah didukung oleh media. Tapi rakyat mayoritas tidak bodoh, pada saatnya mereka akan turun mendukung TNI dan mengenyahkan unsur-unsur Barat dan Timur Tengah dari Masyarakat Indonesia Nasionalis.
Hidup NKRI !!!
BETUL Rakyat HARUS CERDAS
BalasHapusBisa menyaring dan menganalisa semua info
DAn merapatkan barisan untuk menjaga PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INI
NKRI HARGA MATI
Krn tni mulai mengembangkan kemajuan moernisasai alutsista mulai naik anggaran niliter naik luar asing gak seneng dia masuk ke oranisasi LSM maupun instansi aparatur lin supaya TNI lemah krn gak ada perang lagi untuk mencari kesalahan HAM TNI gak ada lagi jadi dikondisikan seperti itu supaya seolah olah TNI melanggar HAM padahal itu intrik permainan pihak asing yg sudah masuk ke dalam polisi sedangkan tnilah yang gak mau dan rada susah diatur asing, sedangkan polisi sudah seperti sapi di ikat hidungnya dibawa kemana2 mau sedangkan TNI rada susah diatur jadi dikondidikan seperti itu
BalasHapusKebanyakan media2 memojokkan TNI,media sendiri jg tak tau bagaimana msalahnya.
BalasHapuskenapa slalu TNI yg d salahkan.
Kalau belum tau prmasalahanya jangan nuduh2 kterlibatan TNI wahai media.
jangan prcaya ama polisi,polisi tu antek2 barat dan jg keparat,siapa yg melatih densus ? CIA.
jdi polisi tu telah menjadi mata2 asing selain jdi institusì pmerintah.
polisi telah d susupi asing dan komnas ham pun produk asing.
rakyat harus tahu itu.
jayalah TNI.
KomNasHAM itu adlah Komisi Nasional Himpunan Anti Militer,jdi gk suka dg militer.
BalasHapusBuktinya udah jelas :
1. d papua,ada anggota TNI gugur d berondong OPM,komnasham diam2 saja seolah2 tak tahu,dan apbila ada anggota TNI yg membela diri dri serangan OPM dan ada OPM yg tewas,komnasham cepat brtindak.
2.kata2 seorg komnasham stelah ada 9 Pasukan TNI yg gugur d papua mngatakan bhwa TNI yg ada d papua hanya tidur,kata2 itu sangat biadab bgi TNI.
Saya setuju skali apabila komnasham d bubarkan,karna d dlm komnasham trdapat kpentingan2 asing yg ingin menghancurkan NKRI dan TNI dg senjata HAM.
Apa sich...gunanya komnasham?
apkah brkontribusi buat Negara?
apkah dg adanya komnasham Negara kita jdi d segani?
Katanya AS tu menjunjung tinggi HAM,tpi prbuatanya membunuh rakyat d IRAK,AFGANISTAN.
apkah itu tdak melanggar HAM?
Mana yg namanya PBB?apkah mreka brani mengusut tindakan USA tsb.
tentu PBB tak brani,krna PBB telah d setir USA.
Jdi INDONESIA gk perlu meratifikasi ICC Roma,krna dlm ICC tsb,aparat HAM intrnasional boleh mengusut pelanggaran HAM d negara yg meratifikasi ICC tsb,dg bgtu negara telah d obok2 asing.
Relakah NKRI d obok2 asing?
tentu tidak rela pastinya.
Salam Denjaka.
salam semuanya rakyat indonesia kepada saudara2 sekalian tidak lama lagi insaallah ada demu besar2an yaitu demu membubarkan komnas ham yang tak lain adalah skenario amerika dan sekutunya karna ingin melemahkan NKRI maka dari itu komnasham itu harus di bubarkan secepatnya sebelum terjadi yang tidak di inginkan dinegara tercinta ini jangan percaya sama amirika dan sekutunya karna tujuan mereka tak lain adalah ingin memecah belah kesatuan rebublik indonesia kita harus waspada mari kita kuatkan nasionalime kita indonesia sudah di rencana sama amerika dan sekutunya secara perang militer amirika dgn indonesia amirika harus berpikir seribu kali makanya dgn cara komnasmham !!!
BalasHapusHAM adalah sekelompok orang pengangguran yang digaji dan didanai oleh Luar Negeri untuk menjadi pengkhianat bangsa agar supaya merong rong kelemahan negara dengan demikian akan melemahka negara kesatuan republik indonesia dan menghancurkan bangsa indonesia dan HAM hanya berlaku bagi aparatur pemerintahan bukan untuk preman, separatis, koroptor, pemerkosa, pengedar narkoba, pencuri, penjambret, pencopet, pembunuh, rentenir, pemutilasi dan perampok maupun terorist.
BalasHapusSaya sangat mendukungmu TNI jgn tunduk kpd polisi yg kebanyakn korup...dn setuju skl klw komnasham dibubarkan saja....!!!
BalasHapusmari kita satukan langkah tuk bubarkan komnasHAM,,,
BalasHapusHAM gak punya malu ngakunya warganegara indonesia tapi kelakuan nya nyusahin negara aja.. udah sono lo pindah kewarganegaraan aja, jadi warganegara afrika kek, eropa kek, pokok nya jadi warganegara mana ajalah terserah.. negara ini juga gak butuh orang2 macam kalian.
BalasHapusJangan sampai kita diobok2 seperti Suriah..
BalasHapusalahhhhh...sesekali hukum rimba juga perlu...4 korban juga bukan penjahat biasa...sudah taraf mafia...kalau taraf mafia..itu polisi pasti sudah terima''upeti''..enek juga lihat kebiasaan korup polisi...rakyat kecil kalau ada masalah..cepet banget masuk bui...orang besar????boro2 masuk pengadilan...semua dikondisikan''86''...itu yg membuat rakyat benci polisi..korupnya kelewatan...tuh rekening gendut pejabat polri berani usut?tuh mulai dr polsek...kebiasaan main di ??stnk dan sim....upeti di jalan raya gimana?selama polri gak punya wibawa dan masih korup jangan harap rakyat suka
BalasHapushttp://m.facebook.com/note.php?note_id=101576636705313
BalasHapusbuka link nya dan coba analisa siapa sebenarnya tersangka nya......
Kita gak perlu KOMNAS HAM. Kita cuma perlu TNI yang kuat supaya disegani orang luar
BalasHapusmulai hari ini dan seterusnya saya peingatkan sama anjing2 ham kalian harus hati2 mulai detik ini di mana aja berada keamananmu terancam sekali lagi saya pringatkan kalau cuma kerjamu menjual bangsa penghianat bangsa antek2 asing kami sebagai rakyat indonesia sebagai anak2 dari pejuang yang rela berkorban nyawa demi membela bangsa indonesia dari penjajah kami tidak segan2 akan menghabisimu satu persatu saya sebagai rakyat kecil rela mati membela NKRI
BalasHapusGAK MASUK AKAL KALAU KOPASSUS MASUK LAPAS... Geli deh pernyataan ini,jangankan masuk lapas,masuk dan menyusup negara orang aja sanggup apalagi cma lapas negeri sdr...prajurit reguler/teroris/gerombolan orang bersenjata aja sudah bisa masuk.
BalasHapusBy Idjon Djanbi
BalasHapusSelama ini Kopassus Hanya diam, berbagai statement dari beberapa kalangan yang terlihat Pintar tapi Bodoh yang cenderung menjadi Fitnah dan menuduh tanpa bukti. Terutama ANJING-ANJING BEGAJUL AMERIKA YANG BERNAMA KOMNAS HAM.
Jika mereka bisa memberikan pendapat dan menuduh, adalah Hak Kami juga, sebagai Prajurit Kopasus juga untuk menyampaikan pendapat. kita harus melihat permasalahan ini berdasarkan Fakta, Bukti, urutan kejadian dan TKP.
Sebelum kita membahas permasalahn yang sebenar-benarnya, saya akan menjelaskan secara singkat siapa sebenarnya 4 orang yang DISIKSA KEMUDIAN DITEMBAK DI LP CEBONGAN SLEMAN
1
sudah saatnya karung petrus seperti jaman pak LB dulu diaktifkan lagi
BalasHapushabisi para preman yg ga tau aturan dan sok militer.
termasuk untuk para pengkhianat yg sembunyi dibalik HAM.
Memang kopasus tak masuk akal untuk menyerang penjara ..apalagi bergerombolan dalam jumlah besar seprti itu..seprtinya polisi punya rencana dqn trik dia yg menimbulkan dai sendiri yg akan mengatasi...yg menyerang lapas itu bisa jadi orang binaan dari polri dengan memakai proyektil yg masih di gunakan TNI. agar kecurigaan bisa mengarah ke secara langsung atau tidak langsung ke kopasus. ini adalah bagaimana agar polisi bisa lebih besar powernya dan menunjukan bahwa dalam hukum mereka lebih berkusa atas sistem apapun. kerna memang di dalam tubuh polri da orng2 yg memang menjadi anjing2 materialisme sehingga bekerja untuk kep.asing dan gayung bersambut dengan teriakan komnas ham yg memeng menjadi anjing2 dari siapa mereka dapat makan.dan seandainya mungkin untuk menjual negara ini mk komnas ham akan jual dgn as lasan kemanusiaan
BalasHapusdan sebaliknya TNI juga membentuk tim khusus untuk meneliti kepolisian karena yg melakukan bisnis2 nyawa seperti ini ya polisi..dan TNI gqk boleh di dikte samq polisi dam komnas ham ...atau bila perlu semua polisi ini kita pecat dan di ganti dgn polisi baru yg lbh nasionalisme dan tdk rakus...polisi ( Perkumpulan orang-orang licik .rakus dan serakah secara institusi)
LSM HAM = HIMPUNAN ANJING MALAS
BalasHapusTurun dari Gunung Lawu, Oknum Kopassus Geram Ada Pembunuhan Serka Heru
BalasHapusNur Khafifah - detikNews
Jakarta - Oknum Kopassus U menjadi tersangka utama. Dia menjadi eksekutor dalam pembunuhan 4 tersangka kasus pembunuhan Serka Heru Santoso. U turun dari Gunung Lawu lokasi latihan bersama rekan-rekannya.
"Jadi secara singkat saja, beberapa orang ini sedang latihan di Gunung Lawu, kemudian dapat kabar berita ada salah satu anggota Kopassus meninggal karena dikeroyok, dibunuh secara biadab," jelas Ketua Tim Investigasi Wadan Puspom AD Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono.
Hal itu disampaikan Unggul dalam jumpa pers di Kartika Media Center, Jl Abdurahman Saleh, Jakpus, Kamis (4/4/2013).
Mereka pun membawa senjata api dari tempat latihan. "Karena rasa jiwa korsa yang tinggi, dia secara spontan bereaksi turun ke bawah mengajak sebagian teman-temannya, tidak semua," terangnya.
Unggul menegaskan, karena jiwa korsa yang tinggi, apaagi mendengar terjadi penganiayaan secara tragis dan brutal, sehingga itu yang mereka lakukan.
"Sementara itu yang saya temukan belum ada unsur perencanaan," tegasnya.