Pages

Senin, Januari 28, 2013

Empat Hercules Hibah Australia Masih Sangat Layak


Australia Hibahkan Pesawat Militer Bekas Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Empat pesawat C-130H bekas pakai milik Angkatan Udara Australia (RAAF) yang ditawarkan kepada Indonesia masih sangat layak untuk dioperasionalkan. Kondisi pisiknya bagus. Bahkan sudah semi glass cockpit artinya sudah separuh sistem digital dan separuhnya masih analog (manual).
 
Empat pesawat tersebut dipensiunkan dari Skadron ke-37 RAAF tahun 2008-2009 masing-masing bernomor seri A97-001, A97-003, A97-010 dan A97-012. Kini tersimpan di pangkalan udara Richmond New South Wales Australia.

Kelayakan pesawat tersebut diutarakan tim tehnis Indonesia yang dikirim ke Australia yang  memang ahli di bidangnya masing-masing.

Untuk bidang mesin (engine) Letkol Tek Semri Bija dari Depohar (Depo Pemeliharaan) 30 Lanud Abdulrachman Saleh, bidang structure (air frame/rangka) Letkol Ferly Irnando yang merupakan supervisor air frame dari Depohar 10 lanud Husein Sastranegara.

Kol. Teguh dari Mabes TNI AU sekaligus sebagai ketua tim dan ahli di bidang avionik saat ia masih bertugas di Depohar 20 lanud Iswahyudi serta satu personil dari Kementerian Pertahanan yang melihat dari sisi kelaikan.

Menurut Letkol tek Semri Bija yang kini menjabat Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, hercules yang dimiliki TNI AU masih full analog (manual:red), sehingga pembacaan instrumen masih didasarkan pada kemampuan operatornya dan sifatnya subyektif.

“Kalau sudah digital ataupun semi digital, angka atau petunjuk yang terbaca dari depan ataupun samping tetap akan sama tidak ada deviasi," katanya.

Semula memang jadi tanda tanya besar kenapa dijual apakah pernah mengalami musibah. “Ternyata alasan utama karena pemerintah Australia sudah tidak mau lagi menanggung biaya perawatannnya,” kata Letkol Semri.

Yang sangat menarik, tambahnya, sekalipun pesawatnya di-off-kan tapi tetap dirawat dengan baik. Ada alat avioniknya yang sengaja dilepas dan dibungkus dengan rapi.

Perawatan pesawat milik RAAF, untuk pemeliharaan ringan ditangani oleh masing-masing skadron.

Tapi untuk pemeliharaan sedang dan berat diserahkan pada pihak swasta yakni QDS Qansas Defense Service yang bangunannya berada di komplek pangkalan udara Richmond. Termasuk juga re-engineering untuk pesawat herculesnya.

Meski sempat menjadi polemik di kalangan anggota DPR RI, namun tim tehnis sendiri sempat meyakinkan kondisi hercules milik RAAF yang akan dihibahkan ke Indonesia dalam kondisi sangat layak dioperasionalkan.

Hasil inspeksi dilaporkan ke manajemen TNI Angkatan Udara dilanjutkan ke Mabes TNI dan diteruskan ke Kemhan.:




Sumber : PelitaOnline

26 komentar:

  1. Neeh penjelasan resmi user!!! Para skeptis maniak gmana pendapat mu

    BalasHapus
  2. pesawat angkut nggak usah canggih2x lah. yang penting pesawat itu reputasi merek itu dan perawatannya bagus.

    Orang kita kebiasaan lebay, apa2x harus canggih. Coba liat kalo di bengkel, mobil cuma xenia tapi bannya minta dipompa gas nitrogen.

    Jujur aja, kalo semuanya mau canggih, manusianya juga harus canggih. Faktanya SDM kita masih rendah. Kita boleh bangga punya Habibie, tapi cuma ada berapa Habibie? Satu doang itupun udah sepuh!

    BalasHapus
  3. Setuju tuh terutama yang ngotot harus baru karena malu pake barang bekas.....punya australi lagi.

    BalasHapus
  4. Lha elu gmana??? Jgn hanya merendahkan sodara mu aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud saya kalo alasan gengsi, itu tidak tepat dijadikan alasan dalam perkuatan TNI

      Hapus
  5. Baru atau rombeng bukan masalah utama, yang dimasalahkan adalah ketentuan atau aturan, bahwasanya pengadaan Alutsista itu kalau beli harus baru, haram kalau bekas / rombengan. Sekali lagi yang dimasalahkan adalah aturannya,Bro.
    Jadi bukan gengsi, bukan pesawat lama / rombeng, karena dengan teknologi retrofitting dan teknologi perpanjangan usia apalgi teknologi refurbishment, pesawat apapun dapat dipakai seperti layaknya pesawat baru. Jadi kalau aturannya nggak boleh beli barang bekas, ya nggak boleh, jangan terus dikamuflase dengan "HIBAH" tapi tetap dibebani biaya yang lumayan besar seperti beli bekas / rombengan.

    BalasHapus
  6. Mang UU mana yg gak bolehin beli alutsista bekas??? Baru denger ane!!!

    BalasHapus
  7. Nasibmu indon negara miskin sukenya ngemis dikasih hibah sisa negara lain nasib indon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu gak sekolah ya?? benar2 bodoh, Indonesia itu developing country dan punya GDP terbesar di SEA, di bagi 250 juta penduduk = pendapatan per kapita, kalo negara kecil macam kau, ya mudah mengurusnya,, dan kita lihat siapa yang tertawa belakangan adalah pemenangnya

      Hapus
    2. malingsial jancoooookkkk......jngan banyak bacot lu............

      Hapus
  8. dapat barang hibah, tapi kalo bisa menggebug maling seperti bangsa malingsia ga masalah...
    hibang bukan ngemis lon.. beda sekali sama proses kemerdekaanmu.. dasar malon beruk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus hercules hibah jg masih bisa buat angkut bom sekelas daisy cutter atau MOAB dijatuhin di kuala lumpur....iya nggak lon????? Hehehehe

      Hapus
  9. bekas ataupun tidak, yang penting kualitasnya bagus dan lumayan lah buat nambah alutsista TNI. Bravo,,

    BalasHapus
  10. Dari pada malon ngemis saje tak mampu!!! Disuruh nungging sama brithis!

    BalasHapus
  11. malaysia ga usah banyak cakap deh..
    cek disini : http://www.globalfirepower.com/countries-listing.asp

    BalasHapus
  12. maklum gan orng awam kan berpikir bekas itu kayak hp bekas yg udah nyemplung kloset trus di jual
    klo ane sih ngikut pemimpin
    toh pembelian itu telah di lakukan kalkulasi yg mendalam
    selain itu pesawat kan dilihat dari jam terbangnya
    klo baru ratusan jam terbang yaaa masih muda itu pesawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. lanjutan . . .

      lebih baik hibah jadi milik sendiri dari pada sewa

      iya gk lon???

      Hapus
  13. Terserah aj mau baru atau bekas , buat malay jgn ikut2 comen karna kami berbicara alutsista kami, bukan alutsistamu,,

    BalasHapus
  14. usir anjing malaysia, hus..hus..hus... lempar taik kemukanya

    BalasHapus
  15. buat bangsa malon........gak usa lo sibuk ngurusi ngra orang........urus aja ngra lo sndiri yg serba munafik...................

    BalasHapus
  16. Gak usah beli pesawat bekas dtngkn dl itu c leo pak ke indonesia...klw hercules trs yg d bahas takut nanti si leo di lupain...

    BalasHapus
  17. Dasar geblek kalian yg anggap thu Malon, dari bahasanye thu juga uda kelihatan thu orang Indo yang mati pesimisss terhadap alutsista negaranya sendiri.... Memalukannn, derajat lho sama kayak antek asing broer

    Buat forindo, kalo bsa login aja pake Google Account daripada Anonim, jadi kita tahu mana Malon n mana warga Indo yang Mati Pesimis...

    Mudah bro, pilih Google account n tinggal login aja... kan bisa panggil nama u sekalian

    BalasHapus
  18. Hercules sang putra dewa, pesawat bagus. Semoga membuat angkatan udara kita lebih kuat, meskipun bukan baru..maju terus TNI

    BalasHapus
  19. Maslah Hibah Hercules gwa rasa TNI sudah memikirkannya dengan matang

    Aussie punya anggaran yang besar, dipastikan thu pesawat dirawat dengan baik apalagi ini buatan dari ayahnya sendiri/ US...Aussie menjual juga bukan karena sudah tidak layang terbang tapi kebutuhan akan alutsista modern sangat dibutuhkan mereka apalgi dengan kehadiran A400M or C27 Spartan yang sudah ditandatangani...

    Analisis bro, TNI tidak mungkin beli pesawat sekelas A400M (sudah dipastikan disembur habis-habisan oleh anggota DPR yg bersangkutan) dan tidak mungkin juga beli pesawat C-130 baru karena sangat tanggung beli C-130 baru tapi keluaran lama.

    Okelah beli pesawat C-130 baru tapi datangnya mungkin 3-5 tahun lagi itupun sudah bisa ditebak jumlahnya 1 sykur-syukur dapet 2..

    Apakah 4 pesawat angkut bener2 mendesak? kalo iya, mungkin untuk menyambut kedatangan para Leo 2 RI.... Heheheee

    BalasHapus
  20. Layak di terima maksud loe....selera kita ini memang suka yg bekas bekas....bayangkan pernah ada import kondom bekas,baju bekas,peralatan elektronik bekas,perabot juga bekas....lha dari dulu memang hobby yg bekas pake

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keliatan ente kagak paham alutsista sama sekali....perumpamaannya saja udah beda cerita...

      Hapus