Pages

Sabtu, Januari 26, 2013

585 Anggota OPM Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi

PAPUA-(IDB) : Kepala Staf TPN/OPM, Daniel Kogoya, beserta 858 anggota TPN/OPM dan keluarganya, menyerahkan diri kepada Kodam XVII/Cendrawasih dan Polda Papua. Selain itu, tiga pucuk pistol dan senjata laras panjang juga mereka serahkan.

Penyerahan diri tersebut disaksikan oleh pejabat Provinsi Papua di Distrik Muara Tami, berdekatan dengan perbatasan Papua Nugini, pada Jumat, 25 Januari 2013 sore.

Mereka mengucapkan ikrar dan menandatangani perjanjian tidak akan melakukan teror bersenjata lagi kepada kemasyarakat dan aparat keamanan.

Daniel mengatakan, dia dan pengikutnya menyerahkan diri tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Selanjutnya, pihak Pemprov Papua akan menampung mereka di sebuah lokasi. Rencananya, pemprov akan membangunkan perumahan sehingga mereka bisa bermasyarakat lagi.

Daniel dan pasukannya juga akan berupaya mengajak anggota TPN/OPM yang masih tinggal di hutan untuk menyerahkan diri. Dia berharap kedamaian akan tercipta di Bumi Cendrawasih ehingga warga luar tidak takut masuk ke Papua.

Daniel juga meminta maaf atas serangkaian aksi teror selama ini.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, mengatakan, para anggota TPN/OPM akan diterima dengan baik. TNI juga akan menjamin keamanan mereka.

Hal senada disampaikan Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw. Selain menjamin keamanan, polisi akan membantu anggota TPN/OPM lain yang akan bergabung kembali dengan NKRI.




Sumber : Okezone

16 komentar:

  1. nah gitu dong bapak2 ayo kita majukan sama2 indonesia tercinta ini...lagian memilih memisahkan diri dari indonesia juga gak menjamin sejahtera kok hidup nya contoh nya timor leste ampe sekarang pun masih aja tetep menjadi negara termiskin di dunia mana hutang nya juga banyak apes dah...

    BalasHapus
  2. siiip....jangan mau di pecah belah sama bangsa asing pak.kita gak pecah2 saja sudah susah apa jadinya kalo harus terpecah belah....

    BalasHapus
  3. Setuju............ayo bapak- bapak kita bangun papua bersama sama........jng mau di adu domba sm antek asing...... Mereka mendukung papua merdeka hanya ingin menguasai SDA di sana......

    BalasHapus
  4. begitu dong... kita bersaudara... jangan mau di adu domba... kita bangun bangsa ini bersama..

    BalasHapus
  5. Kita samua basudara ayo bapak2 dipapua jgn biarkan asing memecah kita bangsa yg besar,lihat lah otonomi daerah telah menjadikan seluruh propinsi menjadi indah dan megah,,,semoga pembangunan segera terwujud di papua ....salam NKRI

    BalasHapus
  6. SEMOGA SAJA BERITA BENAR ,

    BalasHapus
  7. aku suka banget berita seperti ini,
    indonesia bisa kuat karena dukungan dari semua orang yang ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua, dan penduduk pulau2 lainnya.

    kalu semua berpisah, kawasan yang tadinya nusantara akan semakin lemah, dan ujung-ujungnya menjadi bulan-bulanan negara yang lebih kuat.

    BERSATU DIBAWAH KIBAR MERAH PUTIH.
    MARI MAJUKAN INDONESIA BERSAMA-SAMA.

    BalasHapus
  8. Damailah Indonesiaku...........

    BalasHapus
  9. langkah yang sangat baik dari pada memisahkan diri lebih baik bersatu membangun NKRI indonesia di ambang kejayaan mari kita bangun sama sama.

    BalasHapus
  10. Nkri harga mati
    Siiiipssss

    BalasHapus
  11. Semua bermuara dari perut by: jonindo

    BalasHapus
  12. sipp..saudara2 kita diPapua pasti sangat menyadari bahwa sebenarnya kita sedang dirongrong oleh negara asing yg tidak ingin melihat NKRI ini kuat karena persatuan dari Sabang-Merauke.sdh ckup timor leste saja yg lepas dan biar mereka menyadari bahwa mereka memang dihasut BANGSAT Asing biar bisa dimanfaatin sumber daya alamnya oleh siBangsat asing stelah lepas dari NKRI..

    BalasHapus
  13. Tinggal kesejahteraan rakyatPapua harus ditingkatkan, semoga proyek pesawat N219 dan pembangunan jalan untuk aksesibilitas rakyat Papua segera terwujud...

    BalasHapus
  14. Salam bhineka tunggal ika dari sabang sampai merauke, dari pulau nias sampai pulau rote
    Mari kita bangun bersama negri ini ☺

    BalasHapus
  15. Yah jgn mau di timor leste kan... Skrg aja mrk malah korban kerakusan australia... Dan mrk hidup tak lepas dr subsidi dari indonesia... Pln dan pertamina masih memasok ke timor leste dg harga subsidi ??? Hebat kannnnnn... Byk rakyat kita yg msh rentan kesejahteraan tp kita msh jg mensubsidi warga asing...

    BalasHapus
  16. Sykurlah, Papua memang harus maju dengan otak bukan dgn senjata. Semoga Bumi Papua Damai Selalu.

    BalasHapus