Pages

Rabu, Desember 19, 2012

Rusia Kembali Kirimkan Kapal Tempurnya Ke Suriah

MOSCOW-(IDB) : Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, kapal tempur dan transportasi baru Rusia diberangkatkan ke Mediterania untuk mengevakuasi warganya di Suriah dalam keadaan darurat.
 

Surat kabar Aljazair, Al-Nahar Al-Jadid seperti dikutip ISNA, Selasa (18/12) menulis, "Kemenhan Rusia mengumumkan telah mengirim beberapa unit kapal tempur dan transportasinya ke Mediterania serta ke dekat perairan Suriah, sehingga jika bentrokan di negara itu bertambah parah, warga Rusia akan dievakuasai dari sana."

 

Situs berita Rusia, Itar Tass terkait hal ini mengatakan, "Rusia mengirimkan kapal tempur dan transportasinya ke laut Mediterania untuk menggantikan kapal tempur Rusia sebelumnya yang berangkatkan ke Laut Hitam bulan November lalu."

 

Namun Kemenhan Rusia tidak memberikan keterangan soal apakah kapal-kapal ini akan bersandar di pelabuhan Tartus, Suriah atau tidak.

 

Sementara itu, Kemenlu Rusia juga menghimbau warganya untuk tidak bepergian ke Suriah mengingat instabilitas yang semakin memburuk di negara ini.

 

Sampai saat ini, lebih dari lima ribu warga Rusia tinggal di Suriah, dan menurut perhitungan Moskow, jika ditambah dengan warga Rusia yang menikah dengan warga Suriah, jumlah mereka mencapai 25 sampai 30 ribu orang.  

 

Sejumlah pengamat masalah Suriah percaya bahwa langkah Rusia ini dilakukan setelah dua warga Rusia dan seorang warga Italia diculik di Suriah akhir-akhir ini. 





Sumber : Irib

15 komentar:

  1. mantabs itu, kasihan Suriah nggak tanggung - tanggung dikeroyok 11 (sebelas ) anasir luar akibat tidak mau tunduk dengan sistim Demokrasi - nya Amerika. Lybia hancur, Tunisia nasibnya sama, kemudian dibuat nggak damai dan tenteram adalah Mesir, karena yang berkuasa /memimpin Mesir kelompok Ikhwanul Muslimin yang jelas pro Hamas di Gaza. Pakistan dibuat onar terus, agar tidak dapat melanjutkan program nuklirnya, Irak sudah bonyok sekarang sedang dicoba instabilitas negerinya dengan mengadu Sunni lawan Siah, biyuh, biyuh kok eram tenan bikin kisruh terus....kapan kenyangnya ya.....

    BalasHapus
  2. Iran sedang dijajagi untuk diajak "Gelut" dengan alasan yang dibuat-buat yang jelas menurut mereka Iran harus dibuat tunduk patuh seperti jaman Syah Iran dulu. Nggak mau tunduk tak libas kamu!!! Taktik dan Strategi nglibasnya ternyata sistim "Keroyokan" juga, sama seperti nglibas Irak tempo hari. Iran berani di tantang "gelut" sama tukang keroyok tersebut, "Ini dadaku mana dadamu" sumbar Iran menghadapi ancaman 3(tiga) setan, Amerika, Inggris dan Israel. Kalau jadi Gelut nanti, terjadi perang rudal, antara mereka, wah rame tenan bakale, tapi kayaknya 3(tiga) setan keroyok hanya gertak sambal karena diprediksi 2(dua) rekan Iran akan membantunya. jadi cuma : " Heh Iran opo abamu" gitu-gitu ajah.

    BalasHapus
  3. Pemimpin diktator yang dibenci rakyat sendiri kok kamu bela to? Nggak pernah baca memang kejamnya pemerintah suriah dalam memadamkan pemberontakan mulai dari jaman Hafez assad sampai digantikan anaknya sama saja.......tunisia?...bukannya pemimpinnya diturunkan sama tukang sayur?...rakyat arab sendiri yang jadi kekuatan utama menggulingkan pemerintahannya karena muak dengan pemimpinnya....kalo macam amerika dkk...mereka cuma 'numpang saja' sekalian...

    BalasHapus
  4. bukan membela ini kan ulasan, wong kenyataannya di Suriah itu begitu.
    Sebagian rakyat Suriah dibiayai untuk demo, trus disulut perang sama persis dg kejadian di Georgia cuma yang dilawan Russia, nggak taunya Georgia diback up senjata sama Israel terus silo-silo nuklirnya Russia yang masih tertanam di boyong deh ke negeri sekutunya mereka. jadi ulasan ini bukan asal nulis,jadi ini kejadian yang sebenarnya agar kita juga dapat belajar dengan kejadian-kejadian yang ada di bagian dunia lain. lihat Yaman diadu terus antara ex Yaman Utara lawan Yaman Selatan. bagaimana Sudan yang nggak terlibat perang dg manapun pabrik amunisinya di bom Israel.weleh, weleh bikin kisruh kok nggak ada berhentinya, nggak percaya ya nggak apa-apa. monggo mawon.

    BalasHapus
  5. Saya tau amerika dkk terlibat....tapi saya tidak bisa menerima kalo dikatakan pihak pemerintah negara2 Arab cuma korban saja tanpa ada salah.....sebab rakyat nya juga menderita karena pemerintah yang otoriter dan tidak demokratis....kalo sampai negara lain bisa campur tangan itu salah mereka sendiri...kenapa rakyatnya bisa sampai tidak puas...

    BalasHapus
  6. penjahat perang sejati adalah as n israel

    BalasHapus
  7. Masalah utamanya adalah negara-negara arab itu bagai sarana bermain negara-negara besar dan kuat sekarang. klo udah gak dibutuhin paling ditinggalin dan dibiarkan keadaannya begitu saja, sehingga yang terjadi dari dulu adalah suatu rezim yang berkuasa.

    BalasHapus
  8. waktu suriah masih jadi satu pakta militer dengan mesir jaman presiden gamal abdel nasser, trus pecah perang sinai tahun '56 dimana Indonesia mengirim Kontinuen Garuda yang pertama kalinya atas nama PBB, beberapa mahasiswa Indonesia ada yang dilibatkan.Kemudian pecah perang Yom Kippur dan seterusnya begitu mesir dan suriah kalah maka pakta pertahanan Arab bubar setelah Gamal Abdel Nasser wafat plus Anwar Sadat menandatangani perjanjian damai "Camp David" dan setelah itu beliau gugur ditembak pasukan Ikhwanul Muslimin yang menyelundup pada saat parade militer, maka Suriah tidak punya sekutu sejati sesama Arab yang ada cuma dengan Russia. Blok Arab yang masih kukuh dengan sistim monarkhi sudah di bawah ketiak AS dan sekutunya. ( Baca : Proyek Yamamah yang disokong penuh AS dan Inggris dalam aspek pertahanan)
    Apalagi pada waktu aneksasi Irak ke Kuwait, buru-buru rudal Patriot dipasang di sekitar Riyadh karena jadi sasaran rudal "silkwarm" Irak.Penguasa Arab, Kuwait sudah miris.
    Pada saat presiden Assat wafat dan dilanjutkan putranya Suriah tetap stabil karena perekomiannya tidak masalah masih dapat mengexport minyak lewat pelabuhan Allepo dengan lancar. Gangguan atau ricuh dalam negeri Suriah timbul setelah aneksasi, Libyia, Tunisia, Irak dan Mesir berhasil, giliran Suriah yang diobok-obok.
    Singkat kata, sampai sekarang PBB saja bingung akan menjatuhkan sangsi kepada Suriah karena Suriah tidak melakukan genocida seperti yang dituduhkan pihak International namun melakukan perlawanan dalam rangka menghadapi pasukan "legion Asing" yang terdiri dari 11(sebelas) negara, mereka merebut kota pelabuhan Allepo yang dekat dengan Turki sehingga pasokan senjata dari luar dapat terkontrol. Apalagi statement menteri luar negeri AS bahwa AS mengakui pemerintah pemberontak. Makanya kontingen perdamaian PBB yang tadinya sudah ada di Suriah di tarik mundur karena medan laga Suriah sudah tidak asemetris lagi. Dan apabila ada pihak negara lain ikut campur di Suriah atas kemelut yang dibuat pihak luar ya itu namanya borokok kok senengnya ngobok-obok ketenteraman hidup orang.Biarkan persoalan dalam negeri mereka diselesaikan dengan tatacara mereka sendiri begitu mestinya bung!!!! jangan menyalahkan Suriah, bagaimana kalau itu terjadi di negeri kita???? apa komentar anda????

    BalasHapus
  9. Anda lupa berarti waktu perang teluk 1991 suriah ikut kirim pasukan bergabung dengan sekutu amerika cs...(Apa penjelasannyannya ini....suriah anti Iraq mereka dekat ke Iran-ruwet kan padahal partai berkuasa saat itu suriah dan Iraq sama2 baath)....lagipula anda terlalu berlebihan kalo di Tunisia,mesir, dan libya disebut aneksasi....mana pasukan amerika cs di Tunisia dan mesir?????...terus anda sepertinya karena anti amerika cs...serta-merta menutup mata atas pola pemerintahan otoriter (libya-Mesir) dan korup(tunisia) yang ditumbangkan di tiga negara itu...tidak suka boleh, tp harus berimbang juga dalam memandang suatu peristiwa...soal Iraq boleh dikata soal senjata massal itu amerika cs ngawur, mengada-ada, dan melanggar aturan....tapi saya tidak merasa saddam hussein adalah pemimpin yang baik....(Persetan dengan alasan dulunya amerika cs juga mensupportnya....kekejamannya tidak bisa diterima...coba kalau anda jadi rakyat iraq...mau punya pemimpin macam begitu?)

    BalasHapus
  10. yang jelas Amerika dkk itu negara bencong,mending obama ganti kelamin aja.beraninya main keroyokan,kayak anak kecil.trus amerika membantai rakyat,anak kecil d afganistan n irak.mana ada yg terika2 pelanggarab Ham.jangan2 yg koment d atas ini anggota Kontras n Imparsial yg jadi antek'nya sekutu.

    BalasHapus
  11. ngaca bung,amerika itu penjajah.ingat negara ketika juga selalu d bego-begoin ae sama amerika.Timor Leste pisah dari NKRI itu juga Amerika dalangnya,ketika sekarang lepas jadi negara miskin.

    BalasHapus
  12. Saya tidak merasa sebagai agen atau antek....kan sudah saya jelaskan kalau serbuan amerika itu ngawur dan mengada-ada....(Analisa ini sudah saya lakukan sebelum serbuan itu terjadi februari 2003...sepanjang agustus 2002-Februari 2003, saya tidak pernah percaya sedikitpun omongan collin powell di media soal bahaya WMD Iraq-analisa rasa WMD nya sudah dihancurkan dalam pengawasan PBB antara 1992-2002, jadi jangan anggap saya ngomong tanpa bukti....)....tapi saya tidak mau jadi orang bodoh yang tidak objektif yang memandang hanya dari satu kacamata kebencian....membenarkan rezim ngawur demi memuaskan kebencian kita pada amerika cs.....bela lah yang perlu dibela....yang tidak perlu dibela tidak usah kita repot2 membela....(Macam rezim suriah)...saya tidak merasa membela amerika, mau ekonomi mereka hancur karena petualangan mereka di afghanistan terserah saja...

    BalasHapus
  13. Rakyat gaza amper tiap hari di bom toe ma izroil, paman sam malah mendukung penuh,
    da jelas2 tiap hari ada pelangaran HAM di gaza yg di buat oleh izroil,
    paman sam malah tutup mata,
    Palestina bukan sebuah rezim, mereka hanya ingin merdeka n meminta hak mereka kembali...
    gimana tangapan anda mas?
    Yang jelas rezim itoe ya izroil, membantai rakyat palestina, kok di diemin aje toe ma si paman sam.

    BalasHapus
  14. media barat slalu membentuk opini buruk terhadap lawan/musuh mereka,agar masyarakat dunia seakan percaya terhadap opini yg dibentuk media barat, agar dpt memuluskan ambisi mereka menguasai dunia.

    BalasHapus
  15. Media barat selalu menjelek2kan lawannya....ehm bukannya media anti barat juga melakukan hal yang sama? Contoh seperti tulisan anda tiap hari israel mengebom gaza...apa benar tuh tiap hari 24 jam sehari 7 hari seminggu??...bangkrut dong israel...kalo saya...setiap pihak yang berseteru tidak 100 persen saya percayai infonya/gambar/foto(banyak editannya)....masing2 50:50 saja....soal tidak 100 persen saya percaya media barat sudah saya tunjukkan kan dalam analisa saya soal contoh serbuan ke Iraq, saya juga tidak percaya kok amerika sukses di afghanistan (pemerintahan Karzai lemah-agak mirip di vietnam selatan dulu, korban pasukan nato terus bertambah....cuma cerdiknya AS di afghan mereka tidak sendiri, tp dibantu juga konco2 lainnya...jd kalo sampai mundur, malunya ditanggung bareng2)...bagaimana anda?..tampaknya yang anda percayai media anti barat semua.....ingat media adalah alat penyebar kebenaran dan kebohongan yang afdol....

    BalasHapus