Related Posts
Baret Merah Tak Pernah Lekang
JAKARTA-(IDB) : Prabowo Subianto tampil gagah dengan baret merah Kopassus. Mantan Danjen Kopassus ini hadir dalam cara serah terima jabatan Danje...Read more
Kopasaka Beraksi Di Bandara Juanda
SURABAYA-(IDB) : Satu tim Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim melaksanakan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) berupa pem...Read more
Kopaskhas Juara Menembak Di UNIFIL
NAQURA-(IDB) : Prajurit Korpaskhas yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda UNIFIL Lebanon 2014 berhasil mengukir prestasi dalam UNIFIL...Read more
Sertijab Pamen Di Jajaran Kopassus
JAKARTA-(IDB) : Tradisi serah terima jabatan prajurit Kopassus khususnya bagi perwira, merupakan salah satu implementasi dari upaya pembinaan per...Read more
Pelantikan Anggota Kopassus Jadi Kasatpol PP Tunggu Mabes TNI AD
BANDUNG-(IDB) : Pelantikan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Mayor Chaerul Anam, menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasa...Read more
Tentara biasa aja terjun payung sianghari blm tentu tepat sasaran. Tapi yg ini malah pilih terjun payung malam. Terjunnya di hutan lagi. Betul betul "Hantu Hutan' nih. Salut tuk Kopassus !
BalasHapussesuai dengan keahliannya, kopasus ditugaskan dalam operasi khusus dgn tingkat kesulitan yang tinggi.
BalasHapusAS Siap Kirim Pasukan untuk Memerdekakan Papua
BalasHapusAsing akan tetap melibatkan diri dengan urusan Papua. Itulah yang menjadi perhatian Hariyadi Wirawan ketika diwawancarai itoday, Senin (20/2).
Asing terlibat karena persoalan Papua tidak pernah selesai, tutur pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia ini.
Bendera Bintang Kejora
(Foto: Istimewa / itoday.co.id)
Menurutnya, apa yang terjadi di Papua sekarang, jelas mengikuti skenario kemerdekaan Kosovo, yang berhasil memerdekakan dirinya dengan bantuan lembaga internasional. Hal ini terlihat dengan didaftarkannya kemerdekaan Papua Barat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu lalu.
Jika asing melihat masalah Papua sebagai sebuah isu internasional yang hangat, dan menganggap Indonesia tidak peduli. Maka kesempatan Papua untuk merdeka akan semakin besar, jelasnya.
Hariyadi mengingatkan, keberadaan AS di Darwin, Australia, walau sebenarnya adalah untuk membendung Cina, tetapi jika masalah Papua semakin memanas, dan memperoleh pengakuan lembaga internasional sebagai sebuah negara merdeka, maka pangkalan AS di Darwin akan menjadi pangkalan yang bersifat multifungsi.
AS akan mengerahkan pasukannya di Darwin guna melindungi Papua, jika Indonesia nantinya menolak kemerdekaan Papua yang disahkan PBB secara sepihak, kata Hariyadi.
Apa yang dikatakan Hariyadi mengenai ancaman pangkalan AS di Darwin memang tidak bisa dianggap enteng. Sebab posisi Darwin sangat untuk mendukung posisi AS di ASEAN dan Laut Cina Selatan, atas Cina dan Rusia.
Tidak hanya itu, posisi Darwin juga memudahkan AS untuk mengirimkan pasukannya dengan menggunakan kapal selam dan kapal induk, ke berbagai belahan dunia, khususnya Asia Pasifik.
Bagi Hariyadi, alasan mengapa masalah Papua tidak pernah selesai, karena pemerintah selalu menggunakan cara represif dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Sedangkan cara pendekatan lainnya kurang maksimal, sebab tim yang dibentuk selalu saja tidak bekerja dengan semestinya.
coment bagus tu yg diatas,pemerintah hrus waspada dgn pergolakan dipapua..tindakan tegas tetap hrs dilaksanakan kepada teroris2 dipapua sana.bila perlu kirim densus 88 kepapua,jgn smpai NKRI kehilangan wilayah lgi,ckup timor2..!jgn pernah ada lg tercerai berai negara kita NKRI tercinta.dari Sabang sampai merauke kita smua bersaudara..
BalasHapusClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.