Pages

Kamis, November 22, 2012

TNI AU Dapat Tambahan Satu Pesawat Latih KT-1B

BANDUNG-(IDB) : Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, mendapat tambahan satu pesawat latih baru jenis KT-1B Wong Bee buatan Korea Selatan yang dirakit PT Dirgantara Indonesia, Bandung.

"Dengan penambahan pesawat tersebut diharapkan program pembinaan penerbang TNI AU dapat lebih baik," kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Abdul Muis, di Yogyakarta, Rabu.

Dengan demikian, menurut dia, kebutuhan penerbang dapat terpenuhi secara ideal dan berlanjut. Hal ini juga merupakan upaya pimpinan TNI AU dalam penyediaan sumber daya manusia penerbang yang profesional dan andal dalam setiap pelaksanaan tugas.

"Di Sekolah Penerbang di sini, pesawat jenis itu dipakai sehari-hari untuk kegiatan latih lanjut dan digunakan Jupiter Aerobatic Team (JAT) karena keandalannya," katanya.

Ia mengatakan kedatangan pesawat itu merupakan realisasi pemesanan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Korea Selatan dalam hal ini Korean Aerospace Industries.

"Kedatangan pesawat KT-1B itu merupakan tahap terakhir pada 2012. Pesawat itu diterbangkan Komandan Skuadron Pendidikan102, Letnan Kolonel Penerbang Dedy Susanto, dari perusahaan yang merakitnya PT Dirgantara Indonesia, Bandung," katanya.

Menurut dia, sejak 2003 Korsel mengekspor pesawat KT-1B, yang merupakan modifikasi KT-1, kepada TNI AU dan perakitannya dipercayakan kepada PT Dirgantara Indonesia.

Pesawat KT-1B merupakan pesawat kecil dengan baling-baling bermesin turbo, cukup lincah, dan bisa bermanuver dalam banyak formasi. Pesawat itu lebih besar dari pesawat Maserati.

"Korsel mengirimkan beberapa unit pesawat KT-1B ditambah komponennya ke Indonesia. Pada 2003 TNI AU telah mendapat tujuh pesawat, selanjutnya pada 2007 memperoleh lima pesawat, dan pada 2012 mendapatkan lima pesawat," katanya.






Sumber : Antara

5 komentar:

  1. wah kayak nya serba korea ni persenjataan kita, dari kapal selam,pesawat latih dll.
    padahal kalo tidak salah korea hanya sedkit beli pesawat patroli maritim produksi pt.DI dan joint produksi kfx yg bisa di batalkan kapan aja ole pihak korea..
    pemerintah lebih baik mendorong agar kerja sama di untungkan kedua negara 50-50 lah.klo tetep gini mah bisa di untungkan pihak korea 75-80 %. padahal persenjataan yg di produksi korea di dikte ole usa melalui Lockheed Martin, ga bakal bisa lebih hebat jadinya.just share aja.maap kalo ada salah kate

    BalasHapus
  2. kok yg datang pesawat latih yg jelek jelek bgt...coba dong beli yak 130

    BalasHapus
  3. yak 130 dan kt-1b beda kelas mas. kalo yg sekelas yak 130 indo sdg beli T-50 dari korea yg ktnya lebih bagus dari yak-130.

    BalasHapus
    Balasan
    1. drmana t50 lbh bgs dr yak 130,dari komisi nya kale...

      Hapus
  4. L15 JET TRAINER DR AVIC CHINA,PABRIK YG SAMA DLAM PEMBUATAN JET TEMPUR SILUMAN J31.

    BalasHapus