ANALISIS-(IDB) : Pagar
pertahanan RI di wilayah barat yang bersinggungan dengan 4 negara (Malaysia,
Singapura, Thailand dan India) sudah pasti Sumatera, meski batas teritorinya
laut. Secara geografi Sumatera lebih
panjang dari semenanjung Malaysia dan Singapura, jumlah penduduknya pun setara
dengan jirannya, kulturnya pun setali tiga uang. Dari sudut pandang militer negeri seberang utara
selat Malaka itu Singapura dan Malaysia menyimpan kekuatan militer utama untuk
pertahanan negaranya. Singapura jika
melakukan serangan udara ke Sumatera, akan banyak obyek vital yang mampu
dilumatnya meski belum berarti dia akan memenangkan pertempuran
Berandai-andai
tentang skema pertahanan pulau maka Sumatera yang bertetangga satu erte dengan dua
rumah sebelah seyogyanyalah perlu
didandani dengan polesan sejumlah alutsista baru berkualifikasi gebuk dulu.
Memang Sumatera bukanlah jantung Indonesia, dia hanya salah satu organ NKRI. Tetapi untuk memberikan rasa segan pada rumah
sebelah agar tidak bermain api dengan tetangganya, sekaligus sebagai pemecah
perhatian lawan jika terjadi konflik militer, maka sebagai pulau yang terdepan
kekuatan alutsista layak diperkuat.
Debarkasi pasukan dalam latihan brigade TNI AD di Baturaja |
Menyeimbangkan
pulau terdepan ini perspektifnya adalah memberikan kekuatan yang paling tidak
mendekati kekuatan negeri seberang selat Malaka. Itu sebabnya penempatan 1
skuadron jet tempur F16 di Pekanbaru untuk menemani 1 skuadron Hawk 100/200
merupakan langkah tepat karena mampu memberikan kekuatan tambahan meski belum sama
sekali “mendekati” kekuatan lawan. Tetapi
juga harus diingat lawan yang dihadapi berada pada geografi utamanya alias
pusat komando militer, tentu mereka harus lebih kuat.
Malaysia
menempatkan skuadron tempur utamanya di Semenanjung seperti F18 Hornet, Mig 29
dan Sukhoi. Demikian juga dengan
Singapura karena negerinya memang cuma punya pulau itu tok. Meski Singapura
punya banyak jet tempur mutakhir, tidak semuanya ada di negeri pulau itu. Sebagian ditransmigrasikan ke AS, Thailand,
Australia dan Taiwan karena negeri Temasek ini punya handikap yang cukup
menyesakkan, kurangnya ruang udara untuk berlatih di wilayah sendiri.
Secara
kuantitatif dan kualitatif menempatkan 2 skuadron jet tempur Hawk dan F16 di
Sumatra belum memberikan kesan gahar tetapi dalam gelar kekuatan skuadron udara
untuk kegiatan patroli udara dinilai cukup memadai. Namun ke depan tetap perlu ada penambahan minimal 1 skuadron
udara intersep pemukul yang fungsinya juga untuk memayungi Jakarta dari
serangan udara yang muncul dari horizon barat laut. Dilhat dari ruang jelajah
yang proporsional mencakup seluruh Sumatera dan Laut Cina Selatan, maka
menempatkan 1 skuadron Sukhoi SU30 (atau SU35) di Belitung adalah kebijakan
jernih yang sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Maksudnya Jakarta tercover, Sumatera sampai
Sabang dipayungi, ALKI satu termonitor, Natuna pun ada dalam jangkauan. Posisi penempatan skuadron Sukhoi ini diyakini
memberikan efek getar dan gentar bagi negara tetangga.
Seandainya ini yang digelar, dijamin gentar tuh |
Sumatera yang
memiliki 3 Kodam dirasa cukup untuk
mengamankan teritori darat yang memanjang itu.
Tetapi tentu yang perlu dicermati adalah koordinasi 3 Kodam ketika
menghadapi kondisi darurat perang dan harus berjuang duluan misalnya ketika
konfrontasi dengan Malaysia. Musuh
terbesar Sumatera jika terjadi konflik dengan 2 jiran itu adalah serangan
udara. Sementara serangan pantai untuk
ofensif pasukan tetangga diyakini tidak terjadi karena 2 jiran itu tak memiliki
kemampuan serangan laut ke pantai seperti yang dimiliki Marinir Indonesia.
Oleh karena itu
mobilisasi pasukan di pulau itu harus di dukung alutsista bernilai pre emptive tinggi
misalnya ketika menghadapi serangan udara jet tempur Sukhoi Malaysia. Sumatera
harus diperkuat dengan satuan rudal darat ke udara jarak menengah, tidak lagi
mengandalkan rudal jarak pendek seperti yang dimiliki saat ini. Demikian juga dengan penempatan satuan rudal
darat ke darat di lokasi paling dekat dengan negeri seberang. Evaluasi latihan
setingkat brigade yang dilakukan beberapa waktu yang lalu di Baturaja Sumsel dengan
mendatangkan ratusan alutsista berat dari Jawa memberikan kesan beratnya
situasi tempur dan waktu yang diperlukan ketika menyeberangkan ratusan
alutsista dari Jawa ke Lampung.
Itulah sebabnya
menurut hemat kita Sumatera harus mempunya kekuatan pukul organik yang lebih
menggigit sebelum datang bala bantuan dari pulau lain utamanya Jawa. Pekanbaru, Dumai, Batam dan Medan minimal
harus memiliki satuan rudal darat ke udara jarak menengah untuk mengawal obyek
vital di wilayah itu. Untuk menambah
kekuatan pre emptive tentu sangat dimungkinkan melakukan penempatan rudal darat
ke darat di Bengkalis, Karimun, Batam dan Bintan. Menempatkan satuan rudal darat ke darat ini
bukan sesuatu yang nisbi loh. Kita saat
ini dalam tahapan menuju kepememilikan teknologi rudal jarak jangkau 300
km. Lha kalau sudah punya teknologinya
masak rudalnya ditempatkan di Jawa. So
pasti ruang kesatriannya ada di wilayah border semacam Sumatera dan Kalimantan.
Dalam kondisi
damai seperti saat ini, menyeimbangkan kekuatan militer di Sumatera merupakan
langkah terukur bernilai sunnah muakkad karena ini juga bagian dari strategi untuk
memecah konsentrasi lawan agar berhati-hati dengan Sumatera. Gelar kekuatan darat dengan kekuatan rudal
arhanud jarak sedang, angkatan laut dengan satuan kapal cepat rudal yang
disebar di selat Malaka dan sebaran skuadron tempur Hawk, F16 dan Sukhoi merupakan
strategi pertahanan lapis yang perlu disandangkan di bumi Andalas.
Setidaknya
dalam pola pertahanan berlapis, memperkuat Sumatera dengan sejumlah alutsista gebuk
dulu akan memberikan kekuatan penyeimbang sekaligus rasa segan bagi pihak lawan
untuk berhitung ulang ketika mau memulai konfrontasi. Menumpuk alutsista di Jawa memberikan kesan
seakan-akan hanya Jawa yang hendak dipertahankan. Oleh sebab itu gelar kekuatan
milter strategi pertahanan berlapis dengan menyeimbangkan kekuatan alutsista di
perbatasan dengan jantung Indonesia perlu dikembangkan.
Menempatkan
sejumlah alutsista pukul duluan di Sumatera merupakan bagian dari strategi
reaksi cepat itu sendiri karena alutsistanya sudah ada. Tidak nunggu dulu, dipukul bonyok baru datang
bantuan pasukan pemukul dari Jawa, saake tenan rek. Jernihnya, kita tidak ingin bermusuhan dan
memulai konfrontasi dengan negara tetangga tetapi sekaligus tidak ingin
dianggap remeh apalagi dilecehkan dengan mereka. Kehadiran sejumlah alutsista gebuk dulu di
sepanjang perbatasan Sumatera dengan negara jiran adalah dalam rangka itu, anda
sopan kami segan, anda injak kami pijak !
Sumber : Analisis
Setuju sekali saya sama analisis ini,memang kekuatan pemukul kita hrs disebar klo perlu dibikin ring pengaman dan jakarta sebagai poros utama...rencana penempatan skuadron tempur di irian jaya juga hrs dipercepat untuk keamanan NKRI.
BalasHapusnamun sayang sekali.
BalasHapusLeopard yg di beli kabarnya akan di tmpatkan di jawa. .pdhl untuk pergelaran tank berat itu akan sulit dan lama. .
Saya suka sekali dengan terminologi "Gebuk dulu & anda sopan kami segan, anda injak kami pijak"......memang sudah saatnya kita bangkit......
BalasHapussy rasa pertahanan udara yg perlu diperkuat yaitu radar survailance dan rudal pertahanan udara jarak jauh dan menengah, sebab kalo pertahanan laut dengan KCR sangat efektif untuk menghancurkan kapal2 frigate mereka dengan taktik Hit and Run, namun pertahanan udara yang perlu, serta sikap tegas kaya Korut terhadap Korsel...lewat batas....rudal meluncur...
BalasHapusSangat Setuju, Untuk P. Jawa (Selain perbatasan) sebenarnya Cukup Pertahanan Udara yg mumpuni Saja, Semisal S300, Pantsir, & Tungushka, karena kalau untuk perang di darat / pantai, Lawan akan berpikir berulang kali menginjak P. Jawa karena pasti akan berhadapan dengan jumlah "Infantri" yg sangat besar, yg sekarang cukup di'dandani' dengan Anti Tank Guided Missile atau Personal Ground to Air Missile... lihat Hizbullah, mereka bisa bertahan bahkan meninju balik, apalagi dengan pertahanan Udara yg kuat... Justru daerah perbatasan Indonesia yg harus diperkuat sebagai "Filter" menuju pusat Pemerintahan, sekaligus daerah "penggebuk" wilayah lawan... 80% jumlah Tank Leopard & alutsista darat penggebuk lainnya seharusnya ditempatkan di perbatasan. Itu alat pertahanan kok, bukan buat pameran dan gaya-gaya'an... Kalo kurang beli lagi, jangan pusing, tiap tahun income pajak naek... beli ga pake uang pribadi kok...
BalasHapussaya setuju banget dengan analisa di atas dan komen-komennya...salam NKRI
BalasHapusSetuju. Sumatera termasuk organpenting perekonomian Indonesia. sudah saatnya penduduk sumatera mendapatkan perlindungan dari serangan udara yang setimpal dengan ibukota. .
BalasHapusSatu hal lagi, alangkah baiknya tank leopard juga ditempatkan di pulau-pulau besar lainnya di Indonesia agar masing-masing pulau menyimpan bahaya tersendiri bagi calon musuh NKRI. mengingat tank Leopard juga mampu melakukan perang gerilya, dan pulau seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian adalah medan gerilya yang amat luas.
Sangat setuju dengan analisa tersebut, sangat memungkinkan untuk memberikan daya gebuk tinggi yang punya reaksi cepat, sangat dipandang perlu penempatan alutsista di BATAM seperti MLRS, Rudal Darat ke Darat serta Meriam Howitzer 155mm yang berhadap langsung dengan Singapura dan sepanjang KALIMANTAN dengan Malaysia, bravo TNI, Jayalah Indonesiaku
BalasHapusBli pesawat tempur yg cakep 1 skuad thypoon,1 skuad sukhoi su 35, 1 skuad rafalle, dilaut pke kapal selam 6 buah, kapal tempur klas destroyer 4 buah,,didarat, pke leopard,mrls dll.....yakin kt bsa dpt it smua klo ga dikorup,,,bsa dpt tambahan 1 skuad f.15 sg plus f.16.cd. Ektrem...wdh klo bsa bli ni smua tetangga kt pd skit jantung hhh.thank,s analisis
BalasHapusIKRAR SUMPAH AMUKTI PALAPA VERSI GAJAH MADA MILENNIUM
BalasHapus"KAMI BERJANJI SEKALI KALI TIDAK AKAN MINUM ES KELAPA (PALAPA : SANKRIT LANGUAGE-RED)DENGAN RASA STROBERI, MANGGA, LECI, APALAGI APEL AUSTRALIA, INGGRIS, AMERIKA, ATAU SELANDIA BARU. SEBELUM MEREKA TUNDUK DAN BERGABUNG KEDALAM WILAYAH KEKUASAAN NKRI YANG MENJELMA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA-BANGSA SEJAGAD SEMESTA".MEREKA HARUS BERGABUNG ATAU BINASA!!!!!!!!!!!!!!!!!
1512-2012
TROWULAN MAJAPAHIT
MAHAPATIH
GAJAH MADA
muantap...muantap...muantap...
BalasHapusbetul tuh dan semoga pengadan 35BM di percepat biar makin kuat udara kita
BalasHapusSy Tinggal di P. Jawa, sangat berharap TNI Profesional, bukan tukang pamer / parade, tempatkanlah alutsista sesuai fungsi-nya sebagai alat pertahanan, setiap jengkal tanah NKRI adalah berharga, dan sejengkal yang sangat berharga itu ada di perbatasan... sekali terlepas, akan menjadi malapetaka, jangan biarkan 'musuh' bisa berfikir sedikitpun mengusik NKRI... Sy katakan : percuma saja beli alutsista, jika tetap tidak bisa mencegah terjadinya clash, karena qta akan tetap terus dianggap remeh di perbatasan... kasihan mental para prajurit di perbatasan yang harus "adu gagah" dengan askar jiran... yang susah adalah menjaga "mental & semangat juang di masa damai", dengan apa ? ya dengan menunjang segala kebutuhan prajurit yg bertugas di garis depan khususnya dengan alat & kelengkapannya...
BalasHapusBetul betul. . . Suatu kesalahan menumpuk alutsista di pulau jawa,,cuma untuk parade dan pamer! Lihat tu malaysia PT91, MLRS astros, panser andan, F 18 hornet,,di taruh di sarawak yg berbatasan langsung dgn kalimantan. Tiap kali hawk indo di pontianak mulai terbang. . . F18 di sarawak jg ikut diterbangkan. . .bukti kesiapan malay!!!
BalasHapusAyo indonesia perkuat trus alutsista tp harus sesuai dgn penempatannya. . .. .
Tepat sekali Analisis dari Pak Admin... Bagus & Benarr Pakkk saya kagummm sekaliii
BalasHapusMenrut saya Sumatera bisa dibilang adalah sebagai tameng alias perisainya Republik Indonesia dan mata, mulut serta organ kepala(vital)nya adalah Jawa
Tidak bisa dipungkiri yg berbatasan langsung terpisahkan oleh laut dng Indonesia dan sering berbuat ulah ialah Malaysia dan Singpura yg sangat dekat dng Tanah Air kita ini..
Sudah sepantasnyalah Alutsista yang dapat menangkis sekaligus memukul lawan dihadirkan di wilayah ini..
Benar yg Pak Admin katakan, yang paling berbahaya dari pasukan Malaysia dan Singapura dimata Indonesia adalah Angkatan Udaranya, hanya dng hitungan menit paskukannya bisa masuk ke wilayah NKRI... nha untuk mengatsi hal ini kita memerlukan 3 komponen Utama yaitu Radar, S-300 dan SU35 (Malaysia=Typhoon, Singapore=F35,F15 yang hanya dapat ditandingkan dengan SU35)
Dengan Radar kita dapat mendeteksi langsung gerakan2 dari jet tempur ke dua negara ini apalgi wilayah yg sangat dekat dng Sumatera, misalkan utk radar kita tempatkan di Batam, Belitung, Aceh dan Padang (Debgan radar Kota2 ini cukup dekat untuk mendeteksi gerakan jettempur mereka)
Dan jika mereka berani menggertak atau bermain-main bahkan Masuk ke wilayah kita (bisa diumpamakan seperti memainkan kita seperti Monyet memainkan bola ke anjing sehingga anjing tersebut melompat-lompat untuk menggambil bola) langsung kita hantam dengan S-300 yang kita tempatkan diwilyah Medan dan Lampung (Bukan Bola yang diambil Si Anjing melainkan langsung menggigit tangan si Monyet bahkan mengoyak-ngoyak tubuh si Monyet dan langsung di santappp) Pucat Pasiiii thu merekaaaa
Nhaaa jikalau jet tempur (Si Monyet) Malaysia n Singapur ini berhsail lolos atau setidaknya terluka akibat dari kuku & gigitan dari S-300 (Si Anjing Bulldog) Barulah kita sergap dengan Terkaman yang mematikan dari Super Flanker SU35 alias (Si Anjing Serigala) yang memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan kerjasama antar pejuang yg tidak diragukan lagiii...
Untuk SU35 ini yang paling tepat adalah ditempatkan di kota Palembang, menurut saya kota ini paling tepat dikarenakan Wilayah yg cukup Strategis untuk menjangkau titik penyerangan (pemukul)dan sekaligus memiliki Bandara level Internasional yang cukup luas sehingga dapat menampung ruang gerak dari 1 Skuadron Su35 Indonesia.
Dengan begini jet tempur Malaysia dan Singapura akan segan untuk bermain2 diwilayah NKRI atau bahkan memasuki daerah Vital yaitu Jakarta di Jawa.
Sekian komentar dan analisis dari saya terima kasih untuk Pak Admin dan maju terus untuk Alutsista NKRI.
Tepat sekali Analisis dari Pak Admin... Bagus & Benarr Pakkk saya kagummm sekaliii
BalasHapusMenrut saya Sumatera bisa dibilang adalah sebagai tameng alias perisainya Republik Indonesia dan mata, mulut serta organ kepala(vital)nya adalah Jakarta di Jawa
Tidak bisa dipungkiri yg berbatasan langsung terpisahkan oleh laut dng Indonesia dan sering berbuat ulah ialah Malaysia dan Singpura yg sangat dekat dng Tanah Air kita ini..
Sudah sepantasnyalah Alutsista yang dapat menangkis sekaligus memukul lawan dihadirkan di wilayah ini..
Benar yg Pak Admin katakan, yang paling berbahaya dari pasukan Malaysia dan Singapura dimata Indonesia adalah Angkatan Udaranya, hanya dng hitungan menit paskukannya bisa masuk ke wilayah NKRI... nha untuk mengatsi hal ini kita memerlukan 3 komponen Utama yaitu Radar, S-300 dan SU35 (Malaysia=Typhoon, Singapore=F35,F15 yang hanya dapat ditandingkan dengan SU35)
Dengan Radar kita dapat mendeteksi langsung gerakan2 dari jet tempur ke dua negara ini apalgi wilayah yg sangat dekat dng Sumatera, misalkan utk radar kita tempatkan di Batam, Belitung, Aceh dan Padang (Debgan radar Kota2 ini cukup dekat untuk mendeteksi gerakan jettempur mereka)
Dan jika mereka berani menggertak atau bermain-main bahkan Masuk ke wilayah kita (bisa diumpamakan seperti memainkan kita seperti Monyet memainkan bola ke anjing sehingga anjing tersebut melompat-lompat untuk menggambil bola) langsung kita hantam dengan S-300 yang kita tempatkan diwilyah Medan dan Lampung (Bukan Bola yang diambil Si Anjing melainkan langsung menggigit tangan si Monyet bahkan mengoyak-ngoyak tubuh si Monyet dan langsung di santappp) Pucat Pasiiii thu merekaaaa
Nhaaa jikalau jet tempur (Si Monyet) Malaysia n Singapur ini berhsail lolos atau setidaknya terluka akibat dari kuku & gigitan dari S-300 (Si Anjing Bulldog) Barulah kita sergap dengan Terkaman yang mematikan dari Super Flanker SU35 alias (Si Anjing Serigala) yang memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan kerjasama antar pejuang yg tidak diragukan lagiii...
Untuk SU35 ini yang paling tepat adalah ditempatkan di kota Palembang, menurut saya kota ini paling tepat dikarenakan Wilayah yg cukup Strategis untuk menjangkau titik penyerangan (pemukul)dan sekaligus memiliki Bandara level Internasional yang cukup luas sehingga dapat menampung ruang gerak dari 1 Skuadron Su35 Indonesia.
Dengan begini jet tempur Malaysia dan Singapura akan segan untuk bermain2 diwilayah NKRI atau bahkan memasuki daerah Vital yaitu Jakarta di Jawa.
Sekian komentar dan analisis dari saya terima kasih untuk Pak Admin dan maju terus untuk Alutsista NKRI.
analognya pake nama karakter itu, pake melompat lompat, koq jadinya malah ngk keren ya.
BalasHapuspenempatan alutsista itu masuk dlm strategi (tidak semua diperbatasan), saat dibutuhkan baru mobilisasi dilakukan, jika semua ditempatkan diperbatasan, suatu saat musuh menyerang kilat dimasa damai (mungkin saja), alutsista diperbatasan rusak parah, sedang dimarkas tidak ada, maka fatal akibatnya.
BalasHapusmenempatkan alutsista baik yg bergerak maupun statik didasarkan pada spek kemampuan, kelebihan kekurangan, dsb. mudah2 an para petinggi militer kita memperhitungkan dgn secermat mungkin, shg kemampuannya menjadi maksimal.
BalasHapusS300,S400 dari rusia atau rudal HQ19 dari china,pasti akan membuat gentar pesawat tempur asing yg lewat tanpa ijin,singapura lg mau beli f 35 kapan kita beli pesawat tempur stealth T50 dari rusian atau J31 dari china,daripada kita terus terusan upgrade f16 seken yg sudah ketinggalan jaman tuch.
BalasHapuspicture yg dipasang itu bukan s300,itu rudal HQ 19 buatan china,lht ada bahasa mandarin nya tuch...gua pernah lht saat test HQ 19 di cctv 7,sangat akurat
BalasHapusHem. . .anda harus paham konsep strategi penggunaan alutsista dimasa damai. Pada masa damai "tingkat kesiapan alutsista" adalah yg terpenting termasuk penempatan alutsista. Penempatan alutsista di daerah perbatasan bukan berarti disebar diperbatasan melainkan di daerah yg memungkinkan untuk dimobilisasi seperti batam, tarakan, pontianak, papua,dll. Dgn tingkat kesiapan tempur negara tetangga akan segan bro. . .. Dimasa damai tidak akan ada serangan kilat kecuali ada permasalah antar kedua negara. Negara yg punya kemampuan invasi di asia tenggara cuma indonesia bro. . Malay n singapore nggak punya kemampuan invasi. Amerika aja invasi irak butuh NATO.4 unsur alutsista : jumlah prajurit, kualitas, kuantitas, strategi. Kita cuma menang jumlah n strategi, kualitas n kuantitas kita kalah dr negara tetangga,,, jd tingkat kesiapan tempur sangat sangat di perlukan dimasa damai. . .okeh bro,kita disini sama sama memajukan TNI bro. . .
BalasHapusDi asia tenggara cuma indonesia yg punya kemampuan "invasi"...hal itu lah yg ditakutkan negara tetangga. Kekuatan perang suatu negara dilihat dr jumlah tentara, kualitas, kuantitas, strategi. Indo menang di jumlah dan strategi , kalah di kualitas n kuantitas, dan yg pasti indo bukan lah negara invasi., ,okeh bro
BalasHapussip bro...
BalasHapuskalau masalah berbual bual kita jargon nya,kucing saja bisa jadi macan...LOL
BalasHapusHoax. . .di kalimantan cuma besi terbang tua Hawk, mbah e howitzer lebih tua dr jenderal, buyut feret saladin cuma mesin tua dilapisi besi buruk. . .lawan malay MBT PT91, MLRS astros, anti tank KORNET, F 18 hornet. . .nggak lucu!!
BalasHapusMana leo, Mi 35, anoa, cuma buat parade n pamer doang. . . .!!!!!
Bah. . .leo ditempatkan dipulau jawa saja,,butuh berapa lama mobilsasi tank leo k sumatera atau k papua? Keburu hancur pulau sumatera barulah leo nya nyampai. . .kasihan, strategi yg salah. . .
BalasHapusStrategi yang jitu adalah buat poros pertahanan di perbatasan sbg penggebuk, lalu buat poros pertahanan sbg penyerang di lokasi strategis spt makasar, palembang dan belitung. Jawa cukup di perkuat dgn angkatan darat dan dari darat ke udara. Indonesia harus memajukan industri pertahanannya sbg negara besar agar tdk didikte dan terlalu tergantung kpd negara lain. Contoh negara2 besar lainnya mempunyai industri pertahanan yg kuat. Industri ini maju sangat byk manfaatnya bagi indonesia spt buka byk lapangan kerja, devisa tdk lari ke luar negri, akan disegani oleh lawan dan tdk mudah didikte, kalau keadaan mendesak kita mpy cadangan peralatan tanpa takut kehabisan kena embargo
BalasHapusyg belakangan tinggal agen luar sinis, dihapus aja bro admin, komen tdk membangun ngapain disimpan.
BalasHapusSependapat dgn itu... Perkuat Halaman depan rumah kita.. Agar Tetangga mikir sejuta kali klo mau masuk kerumah kita...
BalasHapusAlangka baiknya pusat pemerintahan indonesia berada di pulau sulawesi. Krn di tengah tepatnya di bone.krn trlindung dri sulawesi tenggra. Jdi aman.gk ada gempa. Jg masyrktnya paling pemberani.
BalasHapus