Kepada harian Izvestia, Mahmud mengatakan, Iran meminta penggantian sebesar US$ 900 juta atas kegagalan Rusia mengirim sistem pertahanan tersebut. Namun, pengadilan menambah US$ 3 miliar sebagai kompensasi.
Mahmud pun menyatakan harapannya agar Iran dan Badan Federal Rusia bidang Kerja Sama Teknis Militer dapat segera menyelesaikan masalah itu melalui jalur perundingan. Rusia telah berupaya untuk membujuk Iran menarik gugatannya, tapi Iran menolak dengan berbagai cara.
Sebelumnya, April lalu, Iran menuntut perusahaan senjata milik negara, Rosoboronexport, di Pengadilan Arbitrase Internasional di Jenewa karena memutuskan pembatalan kontrak secara sepihak. Dalam kontrak tersebut tertulis Rosoboronexport telah sepakat untuk menjual sistem rudal S-300 kepada Iran.
Namun, Presiden Rusia Dmitry Medvedev, menghentikan kontrak tersebut pada September 2010. Penghentian kontrak mengikuti Resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang pasokan senjata konvensional ke Teheran, termasuk peluru kendali, tank, helikopter tempur, pesawat tempur dan kapal perang.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.