Laptop tersebut, yang telah dipasang di kabin sebuah kapal pemandu rudal "Kuang Hua Nomor 6", raib akhir bulan lalu saat kapal yang bisa menghilang dari radar itu berlabuh di Pelabuhan Tsoying, pangkalan angkatan laut terbesar Taiwan, menurut pihak militer. Setelah sebuah penyelidikan awal, angkatan laut negara itu masih belum bisa menjelaskan bagaimana komputer itu bisa hilang.
"Kami mengakui bahwa angkatan laut menunjukkan sejumlah kelemahan dalam mengontrol personel di pangkalan itu," kata seorang juru bicara angkatan laut kepada AFP. Ia menambahkan, jaksa militer telah mengambil alih penyelidikan kasus itu.
Laptop ini memiliki sebuah kontraktor swasta, tetapi telah dipasang di kabin kapal selama enam bulan saat awak kapal melakukan uji peralatan komunikasi dan prosedur rahasia.
"Jika China memperoleh laptop itu, maka pihaknya akan mendapatkan kode komunikasi sangat sensitif milik angkatan laut serta data yang terkait dengan rudal," kata Erich Shih, editor majalah Defence International, yang berbasis di Taipei.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.