WASHINGTON-(IDB) : Armada tempur Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan ke Teluk Persia, diprediksi membawa 430 misil Tomahawk. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta juga menjanjikan strategi kedua untuk menghadapi Iran.
"Kami mempersiapkan seluruh opsi bila kami memang harus merespons Iran. Bila memang Iran tetap tidak menyerah dalam program nuklirnya, kami siapkan strategi berikutnya," ujar Panetta, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (21/4/2012).
AS mengerahkan dua kapal induknya serta beberapa kapal perang dan kapal selamnya di perairan Teluk. AS mengklaim, pengerahan armada tempurnya merupakan bagian dari operasi pengamanan rutin di Teluk. Kapal induk USS Enterprise dipersenjatai oleh 130 misil Tomahawk sementara itu USS Lincoln juga memiliki banyak misil jarak jauh.
Sementara itu, USS Georgia diperkirakan membawa 154 misil Tomahawk dan kapal itu pun berlayar di Laut Arab. Menurut pengamat, ada 430 misil Tomahawk yang dibawa oleh kapal tempur AS. Misil itu dapat menjangkau target sejauh 1.700 dan tentunya sanggup menghancurkan sistem pertahanan udara Negeri Persia.
Dalam mengatasi isu nuklir Iran, AS justru terlihat sedikit bimbang. Di satu sisi, AS selalu menyarankan penggunaan diplomasi dan sanksi ekonomi untuk menggagalkan nuklir Iran, namun AS juga terlihat mengerahkan pasukannya di wilayah yang berdekatan dengan Iran. Selain itu, AS pun membangun sistem pertahanan misil di wilayah Eropa untuk melindungi negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) dari ancaman misil Iran.
Hingga kini, Iran tetap menampik tuduhan-tuduhan Barat terkait isu pembangunan senjata nuklir. Iran menjelaskan berulang kali bahwa nuklirnya digunakan untuk kepentingan yang damai, yakni sebagai pembangkit listrik dan untuk terapi radioaktif bagi para penyidap kanker.
"Kami mempersiapkan seluruh opsi bila kami memang harus merespons Iran. Bila memang Iran tetap tidak menyerah dalam program nuklirnya, kami siapkan strategi berikutnya," ujar Panetta, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (21/4/2012).
AS mengerahkan dua kapal induknya serta beberapa kapal perang dan kapal selamnya di perairan Teluk. AS mengklaim, pengerahan armada tempurnya merupakan bagian dari operasi pengamanan rutin di Teluk. Kapal induk USS Enterprise dipersenjatai oleh 130 misil Tomahawk sementara itu USS Lincoln juga memiliki banyak misil jarak jauh.
Sementara itu, USS Georgia diperkirakan membawa 154 misil Tomahawk dan kapal itu pun berlayar di Laut Arab. Menurut pengamat, ada 430 misil Tomahawk yang dibawa oleh kapal tempur AS. Misil itu dapat menjangkau target sejauh 1.700 dan tentunya sanggup menghancurkan sistem pertahanan udara Negeri Persia.
Dalam mengatasi isu nuklir Iran, AS justru terlihat sedikit bimbang. Di satu sisi, AS selalu menyarankan penggunaan diplomasi dan sanksi ekonomi untuk menggagalkan nuklir Iran, namun AS juga terlihat mengerahkan pasukannya di wilayah yang berdekatan dengan Iran. Selain itu, AS pun membangun sistem pertahanan misil di wilayah Eropa untuk melindungi negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) dari ancaman misil Iran.
Hingga kini, Iran tetap menampik tuduhan-tuduhan Barat terkait isu pembangunan senjata nuklir. Iran menjelaskan berulang kali bahwa nuklirnya digunakan untuk kepentingan yang damai, yakni sebagai pembangkit listrik dan untuk terapi radioaktif bagi para penyidap kanker.
Sumber : Okezone
0 komentar:
Posting Komentar