JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR akan menyerahkan semua keputusan pembelian alat utama sistem pertahanan kepada TNI sebagai pengguna. Mereka tak akan memaksa jika TNI tetap tak menghiraukan masukan dewan.
"Kalau pertimbangan ini diabaikan, ya silakan saja. Karena semua tergantung pada pengguna, dalam hal ini Mabes TNI," kata anggota Komisi I dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani di DPR, Jakarta, Selasa (7/2).
Muzani menyebut, Komisi I memberikan pandangan terkait rencana pembelian tank Leopard asal Belanda karena tidak sesuai kondisi geografis Indonesia. "Jenis Leopard kurang cocok dengan medan di Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, terkait keinginan TNI membeli pesawat tanpa awak (siluman) dari Filipina, Muzani heran. Sebab, alasan pembelian tersebut tak masuk akal. "Kemarin mereka mengajukan mau beli pesawat tanpa awak dari Filipina. Saya heran kenapa Filipina, karena teknologi kita jauh lebih di atas kita. Saya curigai itu bukan buatan Filipina," tegasnya.
Muzani menduga, pesawat siluman tersebut adalah buatan Israel. Hanya, karena Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik, maka Indonesia membelinya dari pihak ketiga. Ia menyarankan agar TNI mengunakan produk dalam negeri jika memang mekanismenya menyulitkan.
"Saran kami pakailah produk dalam negeri. Misalnya pesawat tanpa awak buatan PT Dirgantara Indonesia. Kapan lagi kalau bukan sekarang," kata Muzani.
"Kalau pertimbangan ini diabaikan, ya silakan saja. Karena semua tergantung pada pengguna, dalam hal ini Mabes TNI," kata anggota Komisi I dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani di DPR, Jakarta, Selasa (7/2).
Muzani menyebut, Komisi I memberikan pandangan terkait rencana pembelian tank Leopard asal Belanda karena tidak sesuai kondisi geografis Indonesia. "Jenis Leopard kurang cocok dengan medan di Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, terkait keinginan TNI membeli pesawat tanpa awak (siluman) dari Filipina, Muzani heran. Sebab, alasan pembelian tersebut tak masuk akal. "Kemarin mereka mengajukan mau beli pesawat tanpa awak dari Filipina. Saya heran kenapa Filipina, karena teknologi kita jauh lebih di atas kita. Saya curigai itu bukan buatan Filipina," tegasnya.
Muzani menduga, pesawat siluman tersebut adalah buatan Israel. Hanya, karena Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik, maka Indonesia membelinya dari pihak ketiga. Ia menyarankan agar TNI mengunakan produk dalam negeri jika memang mekanismenya menyulitkan.
"Saran kami pakailah produk dalam negeri. Misalnya pesawat tanpa awak buatan PT Dirgantara Indonesia. Kapan lagi kalau bukan sekarang," kata Muzani.
Sumber : Metrotvnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar