ASEM BAGUS-(IDB) : Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo bersama dengan Kasad Jenderal TNI Edhie Wibowo dan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir.
Pengangkatan warga kehormatan itu dilakukan dalam upacara militer yang dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Pusat Latihan Marinir Karang Tekok, Situbondo, Jatim, Kamis.
Ketiga jenderal berbintang empat itu mendapatkan baret ungu yang dibawa oleh penerjun Marinir kemudian disematkan oleh Panglimaa TNI.
Sebelumya, para jenderal itu bersama Kasal Laksamana TNI Soeparno melakukan pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo.
Pengangkatan warga kehormatan itu dilakukan dalam upacara militer yang dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Pusat Latihan Marinir Karang Tekok, Situbondo, Jatim, Kamis.
Ketiga jenderal berbintang empat itu mendapatkan baret ungu yang dibawa oleh penerjun Marinir kemudian disematkan oleh Panglimaa TNI.
Sebelumya, para jenderal itu bersama Kasal Laksamana TNI Soeparno melakukan pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo.
Sumber : Antara
Janji Jenderal Pramono Edhie Wibowo ke Marinir
ASEM BAGUS-(IDB) : "Tiada kata yang dapat aku ungkapkan, kecuali aku mendapatkan kebanggaan hari ini dari marinir. Aku berjanji pada diriku sendiri, akan kujunjung tinggi kehormatan korps Marinir," ucap Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Itulah cara Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tersebut mengungkapkan kebahagian dan kebanggaannya menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Ia menerapkan cara berbeda dibanding perwira tinggi lainnya, Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Pol. Timur Pradopo dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Imam Sufaat, yang juga menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL.
Tatkala Timur Pradopo dan Imam Sufaat memberikan pidato sambutan secara biasa, maka Pramono Edhie yang mantan Komandan Jenderak Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD menyampaikan ungkapan hatinya untuk Korps Marinir secara lebih puitis.
Bahkan, putera mantan Komandan Jenderal Resimen Komando Pasukan Angkatan Darat (RKPAD, kini Kopassus) Sarwo Edhi Wibowo (25 Juli 1927 - 9 November 1989) itu menegaskan bahwa kehormatannya dari Korps Marinir akan dibawa sampai akhir hayat.
Ketika pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, pada 5 Mei 1955 tersebut mengakhiri sumpah janjinya dengan teriakan kata, "marinir", para prajurit korps baret ungu yang hadir dalam acara itu pun menyahutnya menggunakan kata khas yang sama.
Mantan Panglima Komando*Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) itu agaknya tidak puas hanya berteriak sekali. Ia mengulanginya hingga tiga kali. Prajurit marinir pun tampak bertambah semangat, dan suara bertambah lantang menggema saat memberi sautan.
"Nah, marinir harus begitu," kata Pramono, yang juga adik kandung Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono.
Pramono Edhie Wibowo menambah jumlah warga kehormatan korps marinir dari TNI AD. Perwira tinggi lain dari TNI AD yang juga mendapatkan baret ungu adalah Jenderal Besar (Pur) AH Nasution (3 Desember 1918 – 6 September 2000), Jenderal (Pur) LB Mordani (2 Oktober 1932 - 29 Agustus 2004), Jenderal (Pur) Try Sutrisno, Jenderal (Pur) Feisal Tanjung, dan Jenderal (Pur) Djoko Santoso.
Saat ini sudah ada 29 orang yang diangkat menjadi warga kehormatan korps marinir. Selain warga negara Indonesia, warga kehormatan marinirdiberikan untuk tokoh luar negeri, yakni Sultan Brunei Darussalam Sultan Hasanal Bolkiah, serta dua jenderal dari Amerika Serikat (AS), CC Krulak dan James T. Conway.
Itulah cara Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tersebut mengungkapkan kebahagian dan kebanggaannya menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Ia menerapkan cara berbeda dibanding perwira tinggi lainnya, Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Pol. Timur Pradopo dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Imam Sufaat, yang juga menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL.
Tatkala Timur Pradopo dan Imam Sufaat memberikan pidato sambutan secara biasa, maka Pramono Edhie yang mantan Komandan Jenderak Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD menyampaikan ungkapan hatinya untuk Korps Marinir secara lebih puitis.
Bahkan, putera mantan Komandan Jenderal Resimen Komando Pasukan Angkatan Darat (RKPAD, kini Kopassus) Sarwo Edhi Wibowo (25 Juli 1927 - 9 November 1989) itu menegaskan bahwa kehormatannya dari Korps Marinir akan dibawa sampai akhir hayat.
Ketika pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, pada 5 Mei 1955 tersebut mengakhiri sumpah janjinya dengan teriakan kata, "marinir", para prajurit korps baret ungu yang hadir dalam acara itu pun menyahutnya menggunakan kata khas yang sama.
Mantan Panglima Komando*Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) itu agaknya tidak puas hanya berteriak sekali. Ia mengulanginya hingga tiga kali. Prajurit marinir pun tampak bertambah semangat, dan suara bertambah lantang menggema saat memberi sautan.
"Nah, marinir harus begitu," kata Pramono, yang juga adik kandung Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono.
Pramono Edhie Wibowo menambah jumlah warga kehormatan korps marinir dari TNI AD. Perwira tinggi lain dari TNI AD yang juga mendapatkan baret ungu adalah Jenderal Besar (Pur) AH Nasution (3 Desember 1918 – 6 September 2000), Jenderal (Pur) LB Mordani (2 Oktober 1932 - 29 Agustus 2004), Jenderal (Pur) Try Sutrisno, Jenderal (Pur) Feisal Tanjung, dan Jenderal (Pur) Djoko Santoso.
Saat ini sudah ada 29 orang yang diangkat menjadi warga kehormatan korps marinir. Selain warga negara Indonesia, warga kehormatan marinirdiberikan untuk tokoh luar negeri, yakni Sultan Brunei Darussalam Sultan Hasanal Bolkiah, serta dua jenderal dari Amerika Serikat (AS), CC Krulak dan James T. Conway.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar