TEHRAN-(IDB) : Di tengah manuver militer yang digelar Iran, sebuah surat kabar Rusia mengatakan Republik Islam mampu memblokir Selat Hormuz, jalur utama pengiriman minyak di dunia.
Sejak Sabtu lalu, Angkatan Laut Iran meluncurkan latihan militer besar-besaran di area, yang membentang dari timur Selat Hormuz di Teluk Persia hingga ke Teluk Aden.
Keputusan Iran untuk menutup kawasan strategis itu dapat mengancam prospek ekspor minyak global, tulis surat kabar Rusia, Nezavisimaya Gazeta pada hari Selasa (27/12).
"Tujuan utama manuver Angkatan Laut Iran adalah berlatih untuk menutup Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia ke Laut Oman, jika dianggap perlu," tambahnya.
Menurut harian itu, penutupan Selat Hormuz akan meningkatkan harga minyak di pasaran dunia. Oleh karena itu, kekuatan utama dunia tidak punya pilihan lain kecuali turun tangan untuk menyelesaikan masalah itu. Ditambahkannya, Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) juga telah bersumpah untuk mengadopsi langkah-langkah anti-Iran.
Tehranberulang kali memperingatkan bahwa jika terjadi serangan militer atas Iran, mereka tidak akan ragu-ragu untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi melindungi kedaulatan negara.
Para pakar Rusia percaya bahwa setiap upaya untuk menutup Selat Hormuz akan menjadi deklarasi perang kepada negara-negara Teluk Persia, yang telah meningkatkan kekuatan militer mereka.
Koran itu lebih lanjut mengatakan bahwa eksportir minyak Arab sedang mencari metode transfer minyak alternatif serta membangun sebuah aliansi militer.
Sumber : Irib
Laksamana Sayyari: Mudah bagi Iran Tutup Selat Hormuz
TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Iran Lajsamana Habibullah Sayyari menegaskan bahwa angkatan laut negara itu dapat dengan mudah memblokir Selat Hormuz yang strategis jika perlu, Press TV melaporkan pada Rabu (28/12).
"Menutup Selat Hormuz sangat mudah bagi pasukan Angkatan Laut Iran," kata Laksamana Sayyari di tengah berlanjutnya manuver militer Iran di Selat Hormuz dan Laut Oman, yang dimulai pada 24 Desember lalu. Ditegaskannya, Iran memiliki kontrol yang komprehensif atas perairan strategis itu.
Komentar Laksamana Sayyari datang sehari setelah Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi memperingatkan bahwa tidak setetes minyak pun diperbolehkan melewati Selat Hormuz, jika sanksi dikenakan terhadap ekspor minyak Iran.
Laksamana Sayyari, bagaimanapun, mencatat bahwa Republik Islam teguh dalam mempertahankan dan membangun keamanan dan stabilitas yang berkelanjutan di kawasan.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Iran berharap dapat menyampaikan pesan persahabatan dan jaminan kepada negara-negara Timur Tengah dengan melibatkan diri dalam latihan angkatan laut yang sedang berlangsung.
Pada kesempatan itu, Laksamana Sayyari juga mengumumkan kesediaan Iran untuk terlibat dalam manuver angkatan laut bersama dengan negara lain, khususnya negara-negara regional.
Selat Hormuz merupakan salah satu jalur yang paling penting di dunia pelayaran, dengan transfer harian sekitar 15 juta barel minyak. Jumlah tersebut menyumbang 90 persen dari ekspor minyak dari negara-negara kaya minyak di pesisir Teluk Persia dan hampir 40 persen dari seluruh konsumsi minyak global.
Sumber : Irib
0 komentar:
Posting Komentar