Minggu, Desember 18, 2011
0
TEHRAN-(IDB) : Bagi orang yang benar-benar memahami pentingnya peran laut dalam politik kontrol, maka pentingnya Selat Hormoz juga tidak akan luput dari perhatiannya. Seorang marinir Inggris, menemukan adanya minyak di masa-masa keemasan Britania Raya, lama sebelum eksploitasi ladang-ladang minyak di kawasan. 

Marinir Inggris itu berpendapat bahwa negara yang mengontrol laut dunia, maka ia akan menguasai dunia dan negara yang menguasai selat-selat penting, maka sesungguhnya negara tersebut telah menguasai perairan seluruh dunia. 
 
Dewasa ini, minyak telah menjadi produk paling penting bagi umat manusia dan perekonomian dunia. Zona-zona minyak dunia menjadi perhatian kekuatan besar dunia. Sumber kekayaan alam terbesar dunia terdapat di Timur Tengah dan Teluk Persia, yang memiliki 12 pintu masuk dan pintu keluarnya adalah Selat Hormoz.
 
Menyusul kemungkinan embargo minyak Iran oleh negara-negara Barat, para pejabat tinggi Iran juga kembali memperingatkan kemampuan Republik Islam untuk menutup Selat Hormoz.
 
Sekitar 40 persen suplai minyak dunia dan sebagian besar minyak dari delapan negara pengekspor minyak mentah di Teluk Persia, semuanya menggunakan  Selat Hormoz untuk mengekspor minyak mereka. Sebagai contoh, 88 persen minyak Arab Saudi, 98 persen minyak Irak, 99 persen minyak Uni Emirat Arab, dan 100 persen minyak dari Kuwait dan Qatar, dan secara keseluruhan 97 persen minyak dari negara-negara regional, dikirim melalui Selat Hormoz. Tidak hanya itu, 50 persen pertukaran dagang negara-negara di kawasan juga dikirim melalui Selat Hormoz.
 
Para pengamat ekonomi berpendapat bahwa jika Selat Hormoz ditutup, maka pasar dunia akan kekurangan 16,5 hingga 20 juta barel minyak per hari. Jika itu terjadi, maka harga per barel minyak akan meningkat 2.5 kali lipat dari harga saat ini atau sekitar 250 dolar per barel.
 
Alternatif lain adalah jalur darat di timur dan barat Arab Saudi. Seandainya jalur tersebut terbuka, hanya setengah dari tuntutan pasar minyak dunia yang terpenuhi. Selain itu, pembangunan jalur pipa minyak darat, perawatan, dan pengoperasiannya, juga akan menambah harga minyak mentah dunia.
 
Tidak hanya minyak, sebagian besar suplai logistik militer dan persenjataan untuk negara-negara Timur Tengah juga dikirim melalui Selat Hormoz.
 
Dengan Apa Iran Akan Menutup Selat Hormoz?
Republik Islam Iran mengancam akan menutup Selat Hormoz jika langkah-langkah konfrontatif Barat terus berlanjut. Apakah Iran memiliki kemampuan menutup selat tersebut?

Perahu Cepat Militer
 
Penggunaan perahu cepat dalam menghadapi musuh menjadi elemen penting kekuatan Angkatan Laut Republik Islam Iran. 

Perahu cepat Iran dilengkapi dengan sistem radar maritim, sistem komunikasi canggih, dan peluncur rudal cruise jarak dekat mencapai 25 kilometer, dan jarak menengah anti-kapal tempur. 

Selain itu, perahu cepat militer Iran juga dilengkapi dengan torpedo kaliber menengah dan besar, serta ranjau-ranjau laut, di samping persenjataan klasik seperti senapan mesin kaliber sedang, dan pelontar roket dan roket pundak.


Kapal Selam
 
Kekuatan Angkatan Laut Iran berada jauh di atas kekuatan negara-negara regional dengan bergabungnya kapal selam ke dalam barisan Angkatan Laut Republik Islam. 
 
Selain kapal selam tipe kilo produksi Rusia, Iran juga memiliki kapal selam lain tipe dolphin, bernama Ghadir dan Fateh. 

Kapal selam produksi dalam negeri Iran itu didesain dengan memperhatikan kondisi perairan di Teluk Persia. 

Kapal selam dalam negeri Iran juga mampu menyelam hingga ke dasar laut dan menghilang dari sistem radar dan sonar musuh.
 
Hingga kini para pejabat militer Republik Islam Iran belum mengumumkan secara resmi jumlah kapal selam yang dimiliki. Namun diperkirakan, jumlahnya mencapai 20 unit.
 
Kapal Tempur
 
Kapal tempur Iran juga terdiri dari berbagai jenis termasuk kapal tempur pelontar rudal cepat, dan kapal perusak. 

Kapal tempur Iran mampu meluncurkan empar rudal jarak jauh anti-kapal hingga radius 120-170 kilometer dan mampu rudal Qader yang mampu menempuh jarak hingga lebih dari 200 kilometer.
 
Artileri berkaliber 114 dan 76 milimeter kapal tempur Iran juga memiliki daya jangkau yang cukup untuk mengancam kapal-kapal musuh. 

Dengan dilengkapi sistem anti-kapal selam dan dengan kerjasama seluruh unit, Angkatan Laut Iran memiliki kemampuan yang memadai untuk menutup Selat Hormoz.
 
Dukungan dari Darat

Kemampuan Angkatan Laut Republik Islam Iran juga dapat ditingkatkan dengan dukungan unit-unit dan persenjataan dari darat. Rudal tipe dari darat ke laut Iran cukup beragam. Rudal tersebut dibagi menjadi dua, tipe cruise dan balistik.
 
Untuk rudal cruise, Iran hingga kini telah memamerkan peluncur rudal di pesisir jarak dekat Kowsar, jarak jauh Nur dan Qader, dan peluncur tiga roket Qare'eh yang kemungkinan berkaitan dengan rudal Nasr-1.
 
Peluncur rudal tersebut dapat beroperasi secara independen dari darat untuk menghancurkan target laut tanpa bantuan unit udara maupun darat lain.
 
Sistem tersebut dapat beropeasi dari kedalaman 70 hingga 150 kilometer di daratan Iran bahkan hingga di Propinsi Kerman, dan dapat menjangkau seluruh titik di Selat Hormoz. 

Poin penting lainnya adalah bahwa jumlah unit-unit peluncur rudal itu telah diproduksi massif.
 
Untuk kategori rudal balistik, Iran hingga kini telah memamerkan tiga tipe antara lain rudal Teluk Persia, Tondar, dan Sejjil. 

Rudal Teluk Persia memiliki daya tempuh hingga 300 kilometer dan membawa hulu ledak berkapasitas 650 kilogram.
 
Rudal Tondar, menurut para pengamat memiliki daya tempuh antara 150 hingga 200 kilometer, dan untuk tipe balistik, rudal ini termasuk kategori jarak dekat.
 
Namun, yang mungkin paling menakutkan adalah rudal Sejjil yang merupakan tipe rudal tipe dari darat ke darat. 

Akan tetapi menurut keterangan para pejabat militer Iran, rudal tersebut kini telah dimodifikasi dan dapat menghancurkan target di laut.
 
Jet Tempur
 
Jet-jet tempur Iran telah mengalami penyesuaian sehingga dapat menembakkan rudal terhadap target di laut. Rudal C801K dan C802 merupakan rudal utama dari udara ke laut Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran. Namun di samping dua tipe itu, rudal Nur dan Qader juga dapat ditembakkan dari pesawat tempur.  Secara teknis, rudal Kowsar dan Nasr juga dapat digunakan untuk pesawat.
 
Rudal Maveric, meski keterbatasan yang dimiliki, tetap dapat digunakan untuk menghancurkan sejumlah target.
 
Tipe lain yang dapat diluncurkan dari udara adalah optical bomb Qased 1 dan 2 yang memiliki daya tempuh 30 hingga 50 kilometer. Dalam waktu dekat, Qased 3 dengan daya tempuh 100 kilometer juga akan digunakan untuk menghancurkan target di laut.
 
Helikopter
 

Selain jet tempur, Iran juga memiliki helikopter tempur yang siap menghadapi segala bentuk ancaman. 

Helikopter Shahde-285, dapat dipersenjatai dengan rudal cruise, sementara helikopter Mil-171 juga dapat menembakkan rudal jarak jauh Nur.
 
Perahu Terbang Militer Iran
 

Salah satu terobosan militer Iran adalah produksi flying boat atau perahu terbang. Iran telah memproduksi satu prototipe jenis perahu terbang itu dan sukses diujicoba.
 
Pesawat Tanpa Awak
 
Pesawat tanpa awak andalan Republik Islam Iran adalah Karrar yang mampu membawa empat rudal Kowsar dan mengingat daya tempuh rudal tersebut, penggunaan pesawat tanpa awak Karrar, dapat lebih meningkatkan kemampuan daya tempuh rudal Kowsar.
 
Karrar dapat menempuh jarak 1000 kilometer dan dengan mengandalkan kapasitas, pesawat tanpa awak tersebut dapat menembakkan puluhan roket ke arah kapal perang musuh. Tembakan roket secara massif itu jelas akan melumpuhkan kemampuan pertahanan kapal musuh. 
 
Desain badan Karrar juga menggunakan teknologi stealth sehingga dapat mendekati target. 

Sumber : Irib

0 komentar:

Posting Komentar