JAKARTA-(IDB) : Sebagai bentuk kesertaan Indonesia dalam kancah pergaulan dunia, Markas Besar TNI akan segera memberangkatkan kekuatan Batalion Zeni Komposit yang akan tergabung dalam Batalion Minsfah PBB ke Haiti, Kepulauan Karibia. Misi ini sesuai dengan mandat resolusi PBB yang ditegaskan dalam Sidang Umum PBB beberapa saat lalu.
Misi di Haiti ini (Mission Nations de Unites pour la rehabilitation de Haiti - Minusfah merupakan misi kemanusiaan yang dijalankan unsur militer negara-negara anggota PBB. Batalion Zeni Komposit akan bergabung dengan beberapa kompi serupa dari negara-negara yang telah lebih dulu mengirimkan kontingennya.
Kali ini, Batalion dari Indonesia itu dipimpin Letnan Kolonel Zeni Winarno. Mereka akan berada di Haiti selama 12 bulan dengan arahan misi dan supervisi dari PBB. Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, melepas secara resmi keberangkatan mereka di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Perwira penerarangan kontingen Indonesia, Letnan Satu Zeni Rofki, menyatakan, "Misi utama kami adalah membantu rehabilitasi sarana fisik yang hancur di Haiti akibat kerusakan yang ditimbulkan bencana alam. Itu tugas pokok kami."
Sebelum berangkat, batalion itu mendapat pelatihan dalam berbagai hal, mulai dari kursus bahasa Inggris dan tambahan bahasa Perancis hingga teknis khusus terkait bangunan. "Kami juga membantu pendirian kembali landasan bandar udara yang sempat hancur di sana," katanya.
Misi di Haiti ini (Mission Nations de Unites pour la rehabilitation de Haiti - Minusfah merupakan misi kemanusiaan yang dijalankan unsur militer negara-negara anggota PBB. Batalion Zeni Komposit akan bergabung dengan beberapa kompi serupa dari negara-negara yang telah lebih dulu mengirimkan kontingennya.
Kali ini, Batalion dari Indonesia itu dipimpin Letnan Kolonel Zeni Winarno. Mereka akan berada di Haiti selama 12 bulan dengan arahan misi dan supervisi dari PBB. Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, melepas secara resmi keberangkatan mereka di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Perwira penerarangan kontingen Indonesia, Letnan Satu Zeni Rofki, menyatakan, "Misi utama kami adalah membantu rehabilitasi sarana fisik yang hancur di Haiti akibat kerusakan yang ditimbulkan bencana alam. Itu tugas pokok kami."
Sebelum berangkat, batalion itu mendapat pelatihan dalam berbagai hal, mulai dari kursus bahasa Inggris dan tambahan bahasa Perancis hingga teknis khusus terkait bangunan. "Kami juga membantu pendirian kembali landasan bandar udara yang sempat hancur di sana," katanya.
Sumber : Antara
167 Prajurit TNI Dikirim Ke Haiti
JAKARTA-(IDB) : Sekitar 167 personel Tentara Nasional Indonesia diberangkatkan ke Haiti untuk bergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Haiti (Mission des Nations Unies por la Stabilisation en Haiti/MINUSTAH).
Ke-167 personel TNI itu tergabung dalam Satuan Tugas KIZI TNI Kontingen Garuda XXXII-A/MINUSTAH 2011 dan dilepas keberangkatannya oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Mabes TNI CIlangkap, Senin.
"Ini merupakan kontingen TNI yang pertama kali ditugaskan ke Haiti dan merupakan bukti penguatan kepercayaan PBB terhadap kemampuan pasukan TNI," katanya menegaskan.
Panglima menegaskan pula agar para prajurit dapat menjaga nama baik TNI dan bangsa serta negara Indonesia. "Para prajurit juga agar selalu menjaga prilaku dan sikapnya, menjaga diri dari penyakit dan lakukan pemeliharaan peralatan dan persenjataan yang digunakan agar maksimal mendukung tugas-tugas TNI selama di Haiti," tuturnya.
Satuan tugas ke Haiti dipimpin oleh Letnan Kolonel (Czi) Winarno dan berjumlah 167 orang terdiri atas 143 personel TNI Angkatan Darat, 21 personel TNI Angkatan Laut dan tiga personel TNI Angkatan Udara. Sebanyak 16 orang di antaranya perwira, 36 bintara, dan 115 tamtama.
Satgas KIZI TNI Konga XXXII-A/MINUSTAH akan bertugas di Haiti selama satu tahun. Satgas ini memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas "vertical constructions" dan "horizontal constructions" dalam rangka mendukung tugas PBB di Haiti.
MINUSTAH atau Mission des Nations Unies por la Stabilisation en Haiti adalah misi perdamaian yang dibentuk PBB pada 2004 dengan misi, antara lain, memberikan bantuan kemanusiaan, pemulihan keamanan dan stabilitas serta rekonstruksi ekonomi pascagempa di Haiti pada 12 Januari tahun lalu.
Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi 1908 tahun 2010 dan Resolusi 1927 tahun yang sama mengirimkan komponen personel yang akan terus ditambah sampai mencapai 8.940 orang serta komponen polisi sampai 4.391 orang.
Pengiriman satuan tugas dilakukan dalam tiga gelombang. Pertama pada 11 Agustus 2011 dikirim seluruh alat perlengkapan satgas dengan menggunakan kapal bersama tiga personel. Berikutnya pada 18 September dikirim "advance party team" dengan kekuatan 16 personel untuk menyiapkan basecamp dan akomodasi.
Terakhir, personel dikirimkan pada hari ini dengan penerbangan PBB dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Ke-167 personel TNI itu tergabung dalam Satuan Tugas KIZI TNI Kontingen Garuda XXXII-A/MINUSTAH 2011 dan dilepas keberangkatannya oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Mabes TNI CIlangkap, Senin.
"Ini merupakan kontingen TNI yang pertama kali ditugaskan ke Haiti dan merupakan bukti penguatan kepercayaan PBB terhadap kemampuan pasukan TNI," katanya menegaskan.
Panglima menegaskan pula agar para prajurit dapat menjaga nama baik TNI dan bangsa serta negara Indonesia. "Para prajurit juga agar selalu menjaga prilaku dan sikapnya, menjaga diri dari penyakit dan lakukan pemeliharaan peralatan dan persenjataan yang digunakan agar maksimal mendukung tugas-tugas TNI selama di Haiti," tuturnya.
Satuan tugas ke Haiti dipimpin oleh Letnan Kolonel (Czi) Winarno dan berjumlah 167 orang terdiri atas 143 personel TNI Angkatan Darat, 21 personel TNI Angkatan Laut dan tiga personel TNI Angkatan Udara. Sebanyak 16 orang di antaranya perwira, 36 bintara, dan 115 tamtama.
Satgas KIZI TNI Konga XXXII-A/MINUSTAH akan bertugas di Haiti selama satu tahun. Satgas ini memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas "vertical constructions" dan "horizontal constructions" dalam rangka mendukung tugas PBB di Haiti.
MINUSTAH atau Mission des Nations Unies por la Stabilisation en Haiti adalah misi perdamaian yang dibentuk PBB pada 2004 dengan misi, antara lain, memberikan bantuan kemanusiaan, pemulihan keamanan dan stabilitas serta rekonstruksi ekonomi pascagempa di Haiti pada 12 Januari tahun lalu.
Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi 1908 tahun 2010 dan Resolusi 1927 tahun yang sama mengirimkan komponen personel yang akan terus ditambah sampai mencapai 8.940 orang serta komponen polisi sampai 4.391 orang.
Pengiriman satuan tugas dilakukan dalam tiga gelombang. Pertama pada 11 Agustus 2011 dikirim seluruh alat perlengkapan satgas dengan menggunakan kapal bersama tiga personel. Berikutnya pada 18 September dikirim "advance party team" dengan kekuatan 16 personel untuk menyiapkan basecamp dan akomodasi.
Terakhir, personel dikirimkan pada hari ini dengan penerbangan PBB dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar