TEHRAN-(IDB) : Iran berencana mengujicoba rudal "supersonik" baru tipe darat ke laut, sebagai bagian dari manuver perang di Teluk Persia dalam beberapa hari mendatang
Panglima Divisi Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan bahwa rudal baru tersebut dirancang untuk menghantam kapal dan target di laut.
Hajizadeh menambahkan, "Tahun lalu, kami berhasil mencapai (teknologi) rudal anti-kapal baru yang dapat mencapai target dengan kecepatan suara beberapa kali lipat."
Hajizadeh menambahkan bahwa rudal yang telah di-upgrade itu akan segera diujicoba pada fase latihan pasukan Angkatan Laut Pasdaran dalam manuver Nabi Besar keenam di Teluk Persia.
Sebelumnya, Sabtu (2/7), Hajizadeh menyatakan bahwa manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam sedang memasuki fase kedua di divisi Angkatan Laut Pasdaran.
Lebih lanjut dijelaskan Hajizadeh, "Pertengahan pekan ini, fase kedua manuver akan dimulai dengan latihan pasukan angkatan laut dan peluncuran rudal dari darat ke laut baru."
Pasdaran memulai manuver Nabi Besar keenam yang berlangsung selama 10 hari pada 27 Juni dan telah memamerkan silo rudal balistik bawah tanah dan menembakkan rudal jarak menengah Fateh 110, yang presisinya telah ditingkatkan.
Pada hari kedua manuver tersebut, Pasdaran berhasil meluncurkan 14 rudal balistik tipe dari darat ke darat.
Pada hari ketiga manuver Nabi Besar keenam, Pasukan Gardar Revolusi Islam Iran mengujicoba sistem radar Ghadir, yang memiliki radius pantau hingga 1.100 kilometer dan sampai ketinggian 300 kilometer.
Manuver Nabi Besar keenam itu digelar di sela-sela santernya klaim para pejabat Amerika Serikat dan Israel untuk menyerang instalasi nuklir Iran.
Namun para pejabat Iran menegaskan bahwa segala bentuk serangan dari Amerika Serikat atau Israel akan berdampak buruk mengingat Tehran bersumpah akan melancarkan serangan balasan yang sangat destruktif terhadap rezim Zionis Israel dan kepentingan Amerika di kawasan.
Sumber: Irib
0 komentar:
Posting Komentar