JAKARTA-(IDB) : Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan komunikasi dengan "Maritim Security Force" di Singapura untuk pembebasan Kapal MT Gemini yang dibajak perompak Somalia sejak Sabtu (30/4).
Hasilnya hingga saat ini MT Gemini belum bisa dihubungi sehingga tidak ada informasi atau kontak dari kapal tersebut. "Saya sudah berhubungan dengan Maritim Security Force di Singapura. Kebetulan direkturnya teman lama saya. Sampai tadi malam mereka belum bisa berhubungan dengan Kapal Gemini yang berawak 13 WNI itu," kata Djoko usai membuka "Maritime Security Desktop Exercise and Law of the Sea Course" di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (03/05).
Menurut dia, para perompak akan membuka komunikasi setelah sampai di markas mereka, seperti halnya Kapal Sinar Kudus. "Mereka dibajak di Kenya lalu dibawa ke Utara ke markas mereka. Sampai kemarin belum ada pembicaraan apa pun dari pihak pelayaran dengan Maritim Security Force. Biasanya kalau sampai markasnya, satu hingga dua hari baru ada komunikasi," tutur Djoko.
Namun demikian, lanjut dia, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri membuka komunikasi dengan Pemerintah Singapura.
Ketika ditanya, apakah perlu pengawalan dari aparat, khususnya TNI terhadap kapal-kapal Indonesia yang berlayar ke negara lain, kata dia, selama ini antara maskapai pelayaran atau persatuan pelaut Indonesia, belum pernah ada perjanjian bersama antara maskapai dengan TNI Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla). "Ini kan perjalanan sangat jauh ke Eropa melalui laut. Peluang untuk memberikan pengawalan pada kapal bisa saja dilakukan. Artinya Prajurit TNI ditempatkan di kapal itu untuk mengawal sejauh nanti disusun bersama antarkesatuan pelaut RI dengan Mabes TNI," jelasnya.
Ia mencontohkan, Kapal MV Sinar Kudus yang saat ini telah diperbaiki di Salala, Oman, dan melanjutkan perjalanan ke Rotterdam akan dikawal beberapa prajurit TNI. "Ini sudah dibicarakan Panglima TNI bagaimana administrasinya," katanya.
Pemilik Kapal MT Gemini, Glory Ship Management yang berbasis di Singapura menyatakan Kapal MT Gemini direbut para perompak, Sabtu pekan lalu (30/4), sewaktu kapal tersebut berlayar menuju kota Pelabuhan Mombasa, di Kenya.
Pihak manajemen perusahaan itu menyatakan perompak merebut Kapal MT Gemini yang berawak, diantaranya 13 WNI, lima warga Tiongkok, empat warga Korea Selatan dan tiga warga negara Myanmar.
Sumber: Seruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar