Pages

Minggu, Mei 29, 2011

Jaringan Keamanan Lockheed Martin Dibobol Hacker

WASHINGTON-(IDB) : Pembajak tak dikenal membobol jaringan keamanan Lockheed Martin Corp dan beberapa kontraktor militer AS lainnya.

"Mereka membobol sistem keamanan yang dirancang untuk mencegah penyusup dengan membuat duplikat kunci elektronik "SecurID" divisi keamanan RSA dari EMC Corp," kata sumber kepada Reuters.

Belum diketahui jenis datanya jika ada yang dicuri oleh hacker. Namun, jaringan Lockheed dan kontraktor militer lainnya berisi data sensitif sistem senjata masa depan serta teknologi militer yang saat ini digunakan dalam pertempuran di Irak dan Afganistan.

Perusahaan-perusahaan pembuat senjata adalah perusahaan terakhir yang dibobol melalui serangan canggih yang telah menembus pertahanan perusahaan besar, termasuk Sony, Google Inc, dan EMC Corp.

Para ahli keamanan mengatakan hampir tidak mungkin bagi perusahaan atau instansi pemerintah untuk membangun jaringan keamanan yang tidak tertembus hacker.

Pentagon, yang memiliki sekitar 85 ribu personel militer dan warga sipil yang bekerja pada isu-isu keamanan cyber di seluruh dunia, mengatakan mereka juga menggunakan sejumlah terbatas dari kunci keamanan elektronik RSA, namun menolak untuk mengatakan berapa banyak karena alasan keamanan.

Menurut sumber tersebut, para hacker belajar bagaimana menyalin kunci keamanan dengan data yang dicuri dari RSA saat serangan canggih yang diungkap EMC pada bulan Maret.

EMC menolak berkomentar tentang masalah ini, seperti yang dilakukan eksekutif di kontraktor militer besar lainnya.

Rick Moy, Presiden NSS Labs, sebuah perusahaan keamanan informasi, mengatakan serangan pada RSA ini cenderung ditargetkan pada pelanggan, termasuk organisasi militer, keuangan, pemerintah, dan lainnya dengan kekayaan intelektual kritis.

Ia mengatakan serangan RSA awal diikuti oleh kampanye malware dan phishing mencari data tertentu yang akan menghubungkan obyek ke pengguna akhir, yang berarti serangan pada saat ini telah dilakukan oleh para hacker yang sama.

Sumber: Tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar