Jumat, Mei 20, 2011
0
PALESTINA-(IDB) : Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Khaled Meshal memperingatkan rencana Rezim Zionis Israel untuk melancarkan aksi teror demi merusak rekonsiliasi nasional Palestina.

Langkah ini ditempuh Tel Aviv untuk menciptakan friksi di antara Hamas dan Fatah yang telah berdamai. Menurut laporan Fars News, Meshal memperingatkan kemungkinan langkah Israel untuk merusak proses perdamaian Palestina dengan melancarkan aksi teror. 

Menurutnya terdapat kemungkinan Tel Aviv menjadikan Jalur Gaza sebagai target aksi terornya dan di Tepi Barat rezim ilegal ini akan menangkapi pemimpin serta tokoh terkemuka Palestina.

Ia menilai stabilitas keamanan di Palestina saat ini adalah dampak dari rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. "Rekonsiliasi nasional ini berusaha mencegah Israel untuk mengusik bangsa Palestina," ungkap Meshal.

Di bagian lain pernyataannya Meshal mengkonfirmasikan upaya terbaru Mesir untuk memajukan proses pertukaran tawanan antara Palestina dan Israel. Pusat Informasi Palestina mengutip Meshal menekankan, pembebasan Gilad Shalit tergantung sikap Israel, kini Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sebagai pengendali permaian dan pihak yang bertanggung jawab atas penangguhan pembebasan Shalit.

Ia menjelaskan, pembentukan pemerintah Otorita Palestina di bawah bayang-bayang Rezim Zionis merupakan langkah keliru dan syarat pembentukan pemerintahan ini adalah kedaulatan dan kebebasan.

Ketua Biro Politik Hamas ini menekankan bahwa Fatah dan Hamas tidak memiliki tongkat sihir untuk menyelamatkan bangsa Palestina dari penjajahan Israel. "Pembebasan Palestina akah berhasil jika dilakukan seluruh kelompok," tambah Meshal. 

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar