Prajurit TNI Angkatan Laut berbaris di samping KRI Clurit-641 dalam upacara di Terminal Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (25/4). Dalam kesempatan itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meluncurkan KRI Clurit-641 yang merupakan kapal perang pertama buatan dalam negeri. BATAM-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (25/4), meluncurkan kapal perang pertama buatan dalam negeri di Terminal Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau. Jenis kapal cepat rudal 40, yang diberi nama Kapal Republik Indonesia Clurit-641 itu dioperasikan di perairan wilayah barat Indonesia. ”Peluncuran ini menjadi milestone perjalanan kemandirian industri pertahanan nasional,” kata Purnomo. Hadir dalam peluncuran kapal tersebut, antara lain, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparno, Direktur PT Palindo Marine Shipyard Hermanto, Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Direktur Utama PT Krakatau Steel Fazwar Bujang, serta Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo. KRI Clurit-641 diproduksi PT Palindo Marine Shipyard di Batam. Bahan baku baja khusus yang digunakan di bagian hulu dan lambung kapal ialah produksi PT Krakatau Steel. Pembiayaannya difasilitasi Bank Mandiri. Kapal itu merupakan satu dari dua kapal jenis kapal cepat rudal (KCR) 40 yang diproduksi PT Palindo Marine Shipyard Batam. Kapal lainnya masih dalam tahap pembangunan. Zulkifli Zaini menyatakan bahwa selama ini pembiayaan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menggunakan skema kredit ekspor dengan melibatkan bank asing. Proyek pembangunan dua unit KCR 40 adalah proyek perdana dalam pengadaan alutsista dengan skema pembiayaan dalam negeri sehingga lebih efisien. Model pembiayaannya, 65 persen ditalangi Bank Mandiri dan 35 persen dibiayai PT Palindo Marine Shipyard. Nilai proyek untuk KCR 40 yang pertama adalah Rp 56,95 miliar dan yang kedua adalah Rp 74,90 miliar. Fazwar Bujang mengakui, dengan kapasitas produksi yang ada sekarang, PT Krakatau Steel mampu menyuplai besi baja untuk kebutuhan 50 kapal jenis KCR per tahun. Secara prinsip, badan usaha milik negara itu siap melayani proyek pembangunan alutsista dalam volume ataupun skala yang lebih besar. Menurut keterangan dari bagian Direktorat Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan, tak semua peralatan dan bahan baku pada produksi KCR 40 itu dibuat di dalam negeri. Namun, muatan bahan baku lokal secara keseluruhan tergolong tinggi. Hal lainnya adalah KCR 40 kali ini sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia. Sumber: Kompas |
Related Posts
Mewujudkan Mimpi Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia
JAKARTA-(IDB) : Salah satu prioritas pemerintahan Presiden Indonesia Joko Widodo dan wakil Presiden Yusuf Kalla adalah meningkatkan sektor kelau...Read more
Putin Dan Jokowi Diharapkan Segera Bertemu
JAKARTA-(IDB) : Dalam lawatannya ke Indonesia (20/10/2014), Denis Manturov? selaku Menteri Perdagangan dan Industri Rusia hadir dalam pengucapan ...Read more
Indonesia ingin Beli Banyak Kapal Selam Kilo
JKGR-(IDB) : Mengapa Indonesia ingin membeli kapal selam pada saat ini?. Presiden baru Indonesia Joko Widodo sedang mempertimbangkan melanjutkan ...Read more
Rusia Siap Pasok Kapal Selam Ke Indonesia
JAKARTA-(IDB) : Rusia dan Indonesia sedang mempertimbangkan kemungkinan perluasan kerjasama militer dan teknis, termasuk pasokan kapal selam dari...Read more
Jokowi Ingatkan Abbot Agar Australia Tidak Sembrono Di Perbatasan
JAKARTA-(IDB) : Tadi malam, Senin (20/10), Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Istana Merdeka, Jakarta. Itu ada...Read more
Jokowi Perlu Perkuat Industri Militer Dalam Negeri
JAKARTA-(IDB) : Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Gede Pasek Suardika berpendapat pemerintahan Jokowi perlu memperkuat i...Read more
Alutsista Indonesia Harus Lebih Baik
JAKARTA-(IDB) : Politik kebijakan pertahanan keamanan dan komitmen revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia dalam seput...Read more
Alutsista TNI Akan Gunakan Teknologi Anti Radar
JAKARTA-(IDB) : Sebuah teknologi anti radar dikembangkan oleh TNI dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Teknologi ini diharapkan mampu memperku...Read more
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.